spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    PPDB 2022, Lima SD di Kota Bandung Minim Pendaftar

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menyebut sebanyak lima SD di Kota Bandung minim pendaftar pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2022/2023 untuk sistem zonasi tahap dua.

    Pada laman ppdb.bandung.go.id, SD yang paling minim pendaftar yaitu SD Putraco Indah yang berada di Jalan Rajamantri Kaler, Lengkong, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung. Hanya tiga calon siswa yang mendaftar di sekolah tersebut.

    Selain itu, SDN Cidadap hanya enam pendaftar yang lolos seleksi dari kuota 56 kursi. Lalu SDN Sukaraja, hanya 10 pendaftar yang lolos seleksi.

    Kemudian di SDN Cilandak, hanya sembilan pendaftar yang lolos seleksi. Dan SDN 217 Sarijadi, sebanyak tujuh pendaftar yang lolos seleksi.

    BACA JUGA: Inilah Pemicu Aksi Amuk Massa, Polisi Amankan Sopir

    Ketua Tim PPDB Kota Bandung Edy Suparjoto membenarkan jika terdapat empat SD yang minim pendaftar. Salah satunya SDN Putraco Indah yang hanya terdapat tiga orang peserta didik yang mendaftar dengan ketersediaan dua kelas. Terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan pendaftar minim.

    “Nah ini, (SD) Putraco Indah baru tiga orang. Sebelumnya kita sudah mengantisipasi agar pendaftar tidak minim di SDN Putraco Indah ini,” kata Edy Suparjoto saat dihubungi Selasa (12/7/2022).

    Menurutnya, beberapa antisipasi yang dilakukan dengan mengurangi rombongan belajar (rombel) sekolah di SD Pelita dan SD Karang Pawulang yang berada di sekitar. Namun animo masyarakat untuk mendaftar terhadap sekolah tersebut minim.

    “Kita sudah antisipasi dengan mengurangi rombel sekolah sekitar, SD Pelita dan Karang Pawulang itu sudah dikurangi agar Putraco Indah bisa penuh oleh peserta didik,” kata dia.

    Edy menyebut, lokasi SDN Putraco Indah sendiri berdekatan dengan dua SDN besar. Selain itu, stigma masyarakat yang menilai sekolah tersebut merupakan sekolah inklusi yang diisi peserta didik berkebutuhan khusus.

    “Putraco itu ada bebeberapa peserta difasilitasi dari peserta didik kebutuhan khusus, sebetulnya bukan (khusus) kebutuhan khusus. Stigma masyarakat Putraco itu sekolah inklusi,” Edy menerangkan.

    Pihaknya terus berupaya agar masyarakat tetap mendaftar ke SDN Putraco. Kepala sekolah pun sudah mengundang berbagai pemangku kepentingan di wilayah ditambah dengan para guru yang berkualitas.

    (Yusuf Mugni/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img