spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Pefindo Tingkatkan Peringkat idAA dengan Outlook Stabil untuk bank bjb  

    JAKARTA,FOKUSJabar.id:  PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat bank bjb dan Obligasi Berkelanjutan I/2017 dari ‘idAA-‘ menjadi ‘idAA’, dengan outlook ‘stabil’.

    Hal itu mencerminkan bahwa bank bjb telah melakukan peningkatan yang konsisten dari kinerja keseluruhan selama beberapa tahun terakhir, mengingat ketahanan bisnis captive berkualitas tinggi di tengah dampak pandemi sejak tahun 2020.

    Hal itu pun terlihat dari semakin kuatnya posisi usaha bjb di industri perbankan, dikombinasikan dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loans) dan kredit berisiko (loan at risk) yang lebih rendah dibandingkan industri secara keseluruhan.

    Dirut bank bjb Yuddy Renaldi mengatkan, kinerja positif bank bjb diraih karena mampu mengelola bisnis secara agresif dan terukur. Juga didorong berbagai produk, seperti kredit pegawai Pemda yang terbukti menjadi pasar yang tangguh dan tidak mudah diambil alih atau ditiru bank lain. Belum lagi, produk digital, kredit korporasi, dan kredit konsumer.

    BACA JUGA: bank bjb sinergi dengan Baznas Mudahkan Bayar ZIS

    Tahun 2021, bank bjb telah melakukan berbagai inovasi dan pengembangan digitalisasi. Hal itu berdampak pada pada pendapatan fee based income yang naik signifikan. Tak terkecuali dari layanan digital yang semakin digandrungi.

    “Ini tidak terlepas dari semakin luasnya ekosistem digital bjb yang tumbuh sepanjang tahun 2021,” kata Yuddy.

    Menurut catatan Pefindo, peringkat idAA yang diraih bank bjb juga sudah memperhitungkan proses bank bjb menjadi induk dari Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan beberapa bank pembangunan daerah (BPD) lain.

    Dengan menjadi induk KUB, Pefindo memperidiksi akan semakin meningkatkan profil bisnis dan keuangan bank bjb, mengingat kehadiran yang lebih kuat di wilayah baru di luar Jawa Barat, dan potensi sinergi yang lebih besar antar anggota KUB nya.

    Rencana KUB kemungkinan bisa terwujud dalam jangka menengah, mengingat tenggat waktu yang tegas sebagaimana dituangkan dalam POJK No.12/POJK.03/2021 yang mengamanatkan BPD memenuhi kebutuhan modal inti minimum sebesar Rp3,0 trilyun pada akhir tahun 2024.

    Pefindo juga menaikkan peringkat Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2017 Bank, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II/2019 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III/2021, menjadi ‘idA+’ dari ‘idA’.

    Peringkat Obligasi Subordinasi tersebut berada dua tingkat di bawah peringkat bank bjb karena adanya risiko dari Obligasi Subordinasi ini dapat dihapusbukukan pada kondisi non-viability, sesuai dengan POJK 34/POJK.03/2016.

    Dengan peringkat idAA, kata Yuddy, artinya bank bjb memiliki kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.

    “Peringkat tersebut juga mencerminkan posisi bank bjb yang kuat di pasar captive di Provinsi Jawa Barat dan Banten, kualitas aset yang kuat, dan permodalan yang kuat,” kata Yuddy.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img