spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    BPOM Izinkan Vaksin Sinopharm Sebagai Booster

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menerbitkan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksinasi Sinopharm, sebagai vaksin booster atau dosis ketiga.

    Penerbitan izin BPOM ini membuat Sinopharm menjadi vaksinasi booster keenam yang digunakan di Indonesia, setelah CoronaVac/Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

    “Sesuai persyaratan penggunaan darurat, Badan POM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19, untuk vaksin Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito, Rabu (2/2/2022).

    BACA JUGA: Omicron Naik, Booster Jadi Kunci

    Penny mengatakan, vaksin dengan nama SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell), Inactivated, produksi Beijing Bio-Institute Biological, Cina, ini telah didaftarkan PT Kimia Farma.

    “Untuk penggunaan booster homolog pada usia dewasa 18 tahun atau lebih yang telah mendapatkan dosis primer lengkap minimal enam bulan sebelumnya,” kata Penny, seperti dilansir IDN.

    Penny menyebut, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Frekuensi, jenis dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan setelah pemberian booster lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer.

    “Adapun kejadian tidak diharapkan (efek samping) yang sering terjadi merupakan reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan dan kemerahan serta reaksi sistemik seperti sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot, dengan tingkat keparahan grade 1-2,” katanya.

    Penny menambahkan berdasarkan kajian aspek imunogenisitas, terjadi peningkatan respons imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi, dan anti-IgG masing-masing sebesar 8,4 kali, serta 8 kali lipat dibandingkan sebelum pemberian booster.

    “Respons imun setelah pemberian booster vaksin Sinopharm lebih tinggi dibandingkan respons imun yang dihasilkan pada saat vaksinasi primer,” kata dia.

    Persetujuan EUA vaksin Sinopharm ini menambah alternatif vaksin booster homologus untuk platform inactivated virus.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img