spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Pasar Banjar Sepi Pengunjung, Omzet Terjun Bebas

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Aktivitas jual beli di Pasar Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, makin memprihatinkan. Para pedagang mengeluh lantaran sepinya pengunjung yang belanja ke pasar tersebut.

    Sekretaris Paguyuban Keluarga Besar Pedagang Pasar Banjar (KBPPB), Aa Sukmana mengatakan, berdasarkan hasil survei dari para pedagang, omset mereka turun drastis sampai 90 persen. Artinya, dari biasanya mendapat omset Rp10 juta dalam satu hari, sekarang hanya mendapatkan Rp1 juta. Sedangkan nyang omsetnya rp1 juta hanya mendapatkan Rp100 ribu pada saat ini.

    “Bisa dibayangkan dengan uang Rp100 ribu, itu bukan keuntungan tapi omset. Onset itu kan termasuk modal didalamnya dan jika itu buat makan, berarti modalnya habis termakan,” kata Aa, Kamis (25/11/2021).

    Saat ini, lanjut dia, diperkirakan ada sekitar 25 persen pedagang pasar yang berhenti berjualan atau gulung tikar. “Per harinya, mereka terus mengeluarkan biaya operasional sedangkan pendapatannya nol rupiah,” dia menambahkan.

    Penyebab kondisi saat ini, kata Aa, salah satunya karena situasi negeri yang diselimuti pandemi Covid-19.

    “Banyaknya peraturan yang terapkan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19, salah satu dampak dari penyebab kondisi saat ini seperti itu,” Aa menegaskan.

    Selain itu, letak Pasar Banjar yang tidak didukung oleh fasilitas yang semestinya. Salah satunya ketersediaan lahan area parkir yang layak.

    BACA JUGA: Siswi SMAN 1 Kawali Raih Juara 1 Lomba Baca Puisi FLS2N Nasional

    Seperti diketahui, Pasar Banjar tidak memiliki lahan parkir sehingga kendaraan penjual atau pembeli harus diparkir di bahu jalan area pasar dan sering menyebabkan kemacetan.

    “Sekarang kendaraan pedagang saja banyak dan memarkirkan kendaraanya dari awal jualan sampai akhir jualan. Diperkirakan ada sampai 1000 motor pedagang yang terparkir di bahu jalan area pasar,” kata dia.

    Hal lain yang membuat para pembeli enggan dan tidak tertarik berbelanja ke Pasar Banjar, karena kondisi yang tidak lagi seperti dulu. Apalagi, saat ini banyak masyarakat yang sudah memiliki kendaraan, tidak hanya roda dua tapi juga roda empat.

    “Ini yang membuat orang malas ke Pasar Banjar karena untuk parkir kendaraan saja sulit. Jadi mereka banyak pertimbangan sehingga memilih tidak belanja di pasar,” kata Aa.

    BACA JUGA: Ricuh! Polisi Bakal Panggil Koordinator Aksi Pemuda Pancasila

    Untuk itu, pihaknya meminta perhatian khusus Pemerintah Kota (Pemkor) Banjar untuk memberikan solusi akan persoalan yang terjadi saat ini di Pasar Banjar. Terutama soal lahan parkir.

    “Kami disini butuh fasilitas parkir agar kendaraan milik pedagang maupun pembeli memiliki lokasi parkir khusus,” Aa menuturkan.

    Penyebab lain sepinya pembeli di Pasar Banjar, lanjut Aa, akibat persaingan penjualan yang tidak ter-update atau mengikuti era penjualan zaman sekarang. Saat ini, beberapa persen masyarakat sudah beralih pada pembelian secara online sehingga menambah kemudahan bagi pembeli.

    “Persoalan perkembangan teknologi ini kita harus mengikuti, jangan sampai kita tergerus canggihnya teknologi zaman sekarang,” kata dia.

    Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya telah mempersiapkan solusi bersama pihak terkait yakni Bank Indonesia Cabang Tasikmalaya. Yakni program pasar digital.

    Kedepan, para pedagang di Pasar Banjar bisa menjual secara online dengan sistem yang dikelola orang-orang pasar yang akan diberikan pelatihan terlebih dahulu.

    “Untuk hal itu saat ini kami masih dalam proses persiapan, harapannya dengan program ini bisa mengembalikan dan meningkatkan omset para pedagang yang ada di Pasar Kota Banjar,” Aa menegaskan.

    (Budiana Martin/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img