spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Krisis BBM di TPA Sarimukti, TPS Ciwastra Kelebihan Sampah

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Jumat (5/11/2021) lalu tersendat akibat krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk oprasional alat berat.

    Alhasil, penumpukan sampah di beberapa Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Bandung terjadi.

    Pantauan di salah satu pasar di Kota Bandung, tampak tumpukan sampah melebihi kapasitas, bahkan luber ke bagian belakang pasar hingga menghambat lalu lalang pengunjung pasar. Belum lagi bau menyengat yang ditimbulkan dari tumpukan sampah itu.

    Koordinator TPS Pasar Ciwastra Inan mengatakan, penumpukan sampah dan kerusakan alat berat terjadi sejak pekan lalu, ditambah lagi di TPA Sarimukti mengalami perubahan waktu.

    BACA JUGA: Kunjungi TPA Ciledug, Hasan Siap Wujudkan TPA Regional

    “Penumpukan ini sudah terjadi sejak minggu lalu, terus kan disananya juga sempat mogok. Ini juga alat beratnya rusak,” kata Inan di TPS Pasar Ciwastra, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung Jabar, Kamis (11/11/2021).

    Kendati begitu, pengangkutan terus dilakukan meski pun ada pengurangan jumlah armada yang mengangkut.

    “Setiap hari diangkut, tapi nggak maksimal. Jika biasanya ada pengankutan 6 sampai 7 truk, saat ini hanya 3 sampai 4 truk saja,” kata dia.

    Fokusjabar.id Bandung
    Tumpukan Sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Ciwastra Kecamatan Rancasari, Kota Bandung Jabar Kamis. (Foto: Yusuf Mugni)

    Sampah yang ditampung di TPS Pasar Ciwastra, kata Inan, berasal dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Buah Batu dan Kecamatan Rancasari.

    BACA JUGA: Pelaku Perampasan HP di Pamarican Ciamis Ditangkap Polisi

    Adapun kapasitas TPS Ciwastra yakni 150 meter kubik, dan tidak pernah melebihi kapasitas. Namun kali ini sampai luber, terlebih petugas kebersihan yang tidak tertib dalam prosedur pembuangan sampah.

    “Ini 80 persen sampahnya dari warga. Warga di sini membuang sampah masih seenaknya. Kadang-kadang jika dalam kondisi alat rusak, mobil (truk) tersedia, mereka tidak mau mengisi langsung ke truk. Buang, langsung tinggal,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img