spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Ambruknya Gedung Baru Museum Sejarah Kota Bandung Akan Dievaluasi

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menegaskan akan melakukan evaluasi terkait gedung baru Museum Sejarah Kota Bandung di Jalan Aceh yang ambruk diterjang angin kencang dan hujan deras pada Senin (21/6/2021) kemarin.

    “Ya, kita evaluasi nanti,” kata Oded di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jabar, Selasa (22/6/2021).

    Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari langsung memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan perbaikan pada bagian yang ambruk. 

    “Tadi sudah diperintahkan untuk segera diperbaiki,” kata Kenny.

    Dia menyebut ambruknya dinding museum tersebut akibat dari intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang.

    “Besok sudah ada perbaikan,” kata dia.

    BACA JUGA: Disnaker Kota Bandung Gelar Job Fair Online, 3.000 Lowongan Disiapkan

    Diberitakan sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan bangunan baru museum sejarah Kota Bandung di Jalan Aceh yang ambruk, Senin (21/6/2021). Robohnya dinding depan lantai 3 dan 2 itu menimpa kanopi di lantai dasar.

    Salah seorang security di Museum Kota Bandung, Harry Rifani (23) mengatakan, sekitar pukul 15.00 WIB peristiwa tersebut terjadi.

    “Kejadiannya, saya dengar ada suara ambruk. Pas dilihat dinding bangunan baru di belakang roboh,” kata Harry.

    Menurutnya, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun sepeda motor mahasiswa yang sedang magang tertimpa reruntuhan gedung.

    “Ada motor yang tertimpa, selebihnya tidak ada korban jiwa,” dia menambahkan.

    Perlu diketahui, bangunan tersebut baru berusia sekitar 3 tahun dengan anggaran Rp13 milyar. Museum Kota Bandung merupakan museum yang terletak di Jalan Aceh No. 47 Kota Bandung.

    Gedung yang tepat berada di seberang Gedung Bandung Planning Galerry tersebut diresmikan Wali kota Bandung Oded M. Danial pada 31 Oktober 2018 lalu. Bangunan yang baru dibangun ini tidak hanya menjadi destinasi baru bagi masyarakat, tetapi juga sarana edukasi mengenai sejarah berdirinya Kota dan Kabupaten Bandung serta perkembangan seni dan budaya teknologi.

    Museum ini terdiri dari 2 bangunan. Yang pertama yaitu bangunan tua yang dulunya merupakan Frabelschool (taman kanak-kanak) yang didirikan kelompok Freemasonry (Vrimerselarij) Bandung yang memiliki tempat perkumpulan bernama Loge Sint Jan.

    Kedua, gedung baru yang lokasinya tepat berada di belakang gedung tua. Sebenarnya museum ini sudah digagas sejak tahun 2015, namun baru bisa diresmikan pada akhir tahun 2018 meski dari sisi pembangunan masih belum rampung karena terkendala pengumpulan materi.

    Namun dengan begitu warga masyarakat sudah bisa melihat dan menikmati keindahan museum, walaupun masih terbatas dan hanya terdiri dua ruangan saja yang sudah bisa dipakai untuk umum.

    (Yusuf Mugni/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img