spot_img
Rabu 24 April 2024
spot_img
More

    Ingin Selamat dari Sambaran Petir, Lakukan 10 Cara Ini

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Memasuki musim penghujan tentu patut untuk disyukuri meski  terkadang kerap menghambat aktivitas sehari-hari. Selain itu, juga menyimpan bahaya yang mematikan.

    Saat turun hujan, seringkali muncul sambaran petir, tanah longsor, pohon tumbang dan banjir. Hal tersebut perlu diwaspadai oleh kita semua.

    Petir juga telah memakan banyak korban hingga tewas mengenaskan.

    Petir, kilat atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan  saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan.

    BACA JUGA: 12 Sifat Egois dan 6 Cara Menguranginya

    Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

    petir fokusjabar.id
    Ilustrasi (foto web)

    Petir merupakan gejala alam yang bisa dianalogikan dengan sebuah kondensator raksasa, saat lempeng pertama berupa awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng keduanya adalah bumi (dianggap netral).

    Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage).

    Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud) yang salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.

    Halilintar terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah). Sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.

    Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.

    Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.

    Halilintar lebih sering terjadi pada musim hujan karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.

    Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka halilintar juga bisa terjadi antarawan yang berbeda muatan.

    Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meghindari sambaran petir:

    1. Berlindung Dalam Ruangan

    Jika mulai terdengar suara guntur, segeralah masuk ke dalam ruangan untuk berlindung. Jika keadaan mengharuskan berpindah ke tempat lain gunakan transportasi seperti mobil atau bus.

    1. Jangan Berteduh di Bawah Pohon

    Masih banyak yang mengira berteduh di bawah pohon menjadi tempat yang aman saat hujan. Nyatanya pohon merupakan salah satu target penyaluran petir karena tingginya. Jika sedang berada di tengah hutan, pilih pohon paling rendah.

    1. Menjauh dari Air

    Sangat tidak disarankan berenang ketika hujan yang dibarengi halilintar. Segera keluar dari daerah air karena arus listrik dapat mengalir melalui air.

    Aktivitas lain yang berhubungan dengan air juga perlu dihindari seperti mandi, mencuci dan berendam. Tunggu sampai hujan berhenti atau sampai petir tidak lagi bermunculan.

    1. Mencabut Kabel Telepon

    Untuk rumah yang masih menggunakan telepon berkabel disarankan untuk tidak menggunakannya ketika hujan dan halilintar.

    petir fokusjabar.id
    Ilustrasi (foto web)

    Akan lebih baik lagi untuk mencabut kabel telepon rumah selama hujan dan petir berlangsung. Saluran kabel telepon tersebut berbahan logam yang memungkinkan memancing sambaran halilintar.

    1. Matikan Alat Elektronik

    Aliran listrik dari barang-barang elektronik juga besar kemungkinan memancing sambaran petir. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak menggunakan dan mematikan alat elektronik apapun selama hujan yang dibarengi halilintar.

    1. Atur Jarak

    Jika Anda berjalan berkelompok menerjang hujan, cobalah untuk berpencar atau mengatur jarak satu sama lain. Bergerombol di tengah hujan dapat memancing penyaluran energi halilintar.

    1. Gunakan Alas Kaki

    Disarankan untuk menggunakan alas kaki ketika hujan yang dibarengi halilintar. Tanah dan air juga merupakan media yang dapat menghantar arus listrik jika berada di sekitar wilayah jatuhnya petir.

    Pilihlah alas kaki berbahan karet untuk meredam arus listrik.

    1. Hindari Padang Rumput

    Saat di tengah perjalanan suatu ekspedisi, hindari melewati padang rumput ketika hujan yang dibarengi halilintar. Jika tengah berada di padang rumput, carilah dataran yang lebih rendah, dan posisikan badan jongkok dengan kedua tangan menempel lutut dan kepala merunduk di antara keduanya.

    1. Lepas Aksesoris Logam

    Aksesoris berbahan logam dapat memancing penyaluran arus petir ke arah kita yang mengenakannya. Disarankan untuk melepas aksesoris yang berbahan logam ketika berada di luar ruangan saat hujan yang dibarengi petir.

    1. Hindari Bangunan Tinggi

    Jika mencari tempat berteduh, hindari berteduh di bawah bangunan yang menjulang tinggi seperti sutet, tiang listrik atau menara pemancar.

    Bangunan-bangunan tersebut juga termasuk arah penyaluran jatuhnya petir.

    Sambaran petir jika mengenai diri seseorang dapat menimbulkan efek seperti kerusakan sistem saraf, gangguan otak dan jantung, kerusakan indra pengelihatan dan pendengaran, kelumpuhan bahkan kematian.

    Untuk itu tetaplah waspada memasuki puncak musim penghujan. Semoga Bermanfaat!!!

    (Bambang Fouristian/berbagai sumber)

    Berita Terbaru

    spot_img