BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dua striker Persib Bandung mampu mencetak empat gol (quattrick) dalam satu pertandingan resmi Liga Indonesia.
Kedua pemain Persib Bandung tersebut adalah pesepakbola asal Nigeria, Ekene Ikenwa dan Ezechiel N’Douassel (King Eze).
Gol Ekene lahir pada tahun 2005 versus PSDS Deli Serdang (16/8/2005). Gol tersebut Dia ciptakan pada menit ke-4,23,47 dan 83.
Ekene Ikenwa tercatat sebagai penyerang tersubur tim kebanggaan Bobotoh selama melakoni Liga Indonesia 2005.
BACA JUGA: Miljan Radovic Pemain Asing Pertama yang jadi Pelatih Persib
Pemain bernama lengkap Ekene Michael Ikenwa itu mengoleksi 13 gol. Torehan gol itu berhasil membuat namanya masuk dalam rekor penyerang Persib Bandung yang mampu mengoleksi dua digit gol dalam satu musim.
Menariknya, Ekene mencetak 13 gol itu dalam partai kandang. Kala itu masih bermain di Stadion Siliwangi, Kota Bandung.
Sedangkan King Eze tercipta pada penutup kompetisi Liga 1 2019 versus PSM Makassar. Saat itu, King Eze membawa timnya menang atas PSM Makassar dengan skor 5-2 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) 22 Desember 2019.
Menurut catatan, empat gol pemain asal Chad itu lahir pada menit ke-7, 32, 70 dan 83. Sedangkan satu gol dicetak Hariono melalui titik penalti pada menit ke-67.
Pertandingan mengesankan tersebut menjadi gol sekaligus laga terakhir King Eze untuk skuad Persib Bandung sebelum pada akhirnya memilih hengkang ke tim lain.
Ezechiel N’Douassel lahir di N’Djamena, Chad (22 April 1988), pemain sepakbola internasional Chad yang bermain untuk Klub Liga 1 yaitu Bhayangkara FC.
N’Douassel memulai kariernya pada tahun 2006 bersama Tourbillon FC sebelum pindah ke Aljazair pada tahun 2007 bermain untuk MC Oran dan bergabung bersana USM Blida.
Dalam debutnya di USM Blida, Ndouassel mencetak dua gol melawan MC El Eulma. Dia mencetak gol di menit -86 dan menit ke-90 yang membawa timnya menang 2-1.
King Eze mengakhiri musim ini dengan lima gol dalam lima penampilan. Selama berlaga di USM Blida, N’Douassel sering dikaitkan dengan sejumlah klub Eropa termasuk Olympique de Marseille, Arsenal, Monaco dan Mallorca.
Ndouassel bergabung dengan klub Belgia, FCV Dender dengan bebas transfer dan menandatangani kontrak 3 tahun senilai €200,000 setelah tampil mengesankan pada ujicoba di laga persahabatan melawan Roeselare dan Hamme.
Namun kontraknya itu tidak diselesaikan dan Ndouassel dipaksa untuk kembali ke USM Blida tak lama setelah itu karena dia masih terikat kontrak dengan klub.
9 Januari 2011, King Eze menandatangani kontrak 4 tahun dengan klub Tunisia bersama Club Africain.
Pada Juli 2014, Ndouassel dilaporkan telah pindah ke Paris FC dengan status pinjaman, dengan opsi untuk membeli. Namun kandas karena kendala keuangan di Prancis, dan Klub Afrika tidak memasukkannya dalam skuat mereka, membiarkan Ndouassel mencari klub baru.
4 November 2016, Dia menandatangani kontrak 3 tahun dengan Ironi Kiryat Shmona. Pada Januari 2017, dia meninggalkan klub.
Selanjutnya 7 Agustus 2017, Dia menandatangani kontrak setengah tahun dengan tim Pangeran Biru.
(Bambang Fouristian/berbagai sumber)
