spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Poster Presiden Prancis Dibakar pada Aksi Bela Nabi Muhammad SAW di Kota Banjar

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Ribuan muslim yang mengatasnamakan Forum Umat Islam dan Masyarakat Kota Banjar membakar poster bergambar Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat melakukan aksi bela Rosulullah Nabi Muhammad SAW di Alun-alun Kota Banjar, Jabar.

    Aksi digelar sebagai bentuk kekecewaan terhadap apa yang telah dilakukan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Mereka menganggap tindakan yang dilakukan Presiden Prancis terkutuk dan telah menyakiti seluruh umat Islam atas penghinaan terkait kontroversi kartun nabi Muhammad SAW.

    Penanggungjawab aksi Muhtar Ghazali mengatakan, selain bentuk kekecewaan atas penghinaan Islam, aksi pun merupakan bentuk kepeduliannya karena umat Islam mencintai baginda Nabi Muhammad SAW.

    “Ini adalah bentuk kepedulian karena saat ini Islam telah dihina, salah satunya seperti yang dilakukan Presiden Prancis yang sungguh-sungguh telah menghina umat Islam,” kata Muhtar saat ditemui di sela-sela aksi.

    Dengan penghinaan tersebut, lanjut dia, sudah seharusnya umat muslim tergerak dan terdepan dalam membela Islam.

    “Kita semua harus terdepan jika Islam dihina seperti ini. Orang kafir bisa semena-mena melakukan hal seperti ini karena kita sebagai muslim hanya diam saja,” kata dia.

    BACA JUGA: Orang Sembuh dari Covid-19 di Jabar Sudah 76 Persen

    fokusjabar.id presiden prancis karikatur nabi muhammad saw
    Aksi bela Nabi Muhammad SAW di Kota Banjar. (FOTO: Budiana)

    Lebih lanjut, dia menginginkan untuk memboikot produk-produk Prancis yang ada di Indonesia termasuk di Kota Banjar, Jabar.

    “Boikot produk Prancis harus dilakukan tentunya,” Muhtar menambahkan.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Juli 2020 Indonesia telah mengimpor barang dari Prancis senilai US$ 682 juta. Angka ini turun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

    Beberapa produk Prancis yang diimpor Indonesia antara lain senjata dan peluru 282,029 Kg senilai USD 71,9 juta setara Rp1,04 trilyun, pulp and waste paper 111,8 juta kg senilai USD 45,9 juta setara Rp669 milyar, kedelai 120.743 kg nilainya USD 73.370 setara Rp1,07 milyar.

    Lalu mentega 286.790 kg nilainya USD 238 juta setara Rp3,4 trilyun, mesin dan motor termasuk suku cadang 699.281 kg senilai USD 436 juta setara Rp6,3 trilyun, produk kesehatan dan farmasi sebanyak 681.044 kg nilainya USD 33,9 juta setara Rp494,6 milyar.

    Seruan pemboikotan tersebut menampilkan berbagai jenis produk. Mulai dari kosmetik, fesyen, makanan, otomotif, hingga energi.

    Adapun brand fashion produk Prancis yang laris di Indonesia adalah Louis Vuitton, Chanel, Hermes, Mont Blanch, Givenchy, Yves Saint Laurent, dan lainnya. Selain itu, produk kecantikan L’Oreal dan Garnier yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia pun ikut terjaring seruan pemboikotan.

    (Budiana/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img