BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bandung Tour on Bus (Bandros) beroprasi sejak juni 2020 semenjak pendemi Covid-19. Banyak pihak mempertanyakan keamanan karena operasinya masih di tengah pandemi.
Salah seorang pemandu wisata Bandros Caca Sutaryana mengatakan, kebijakan yang dilakukan untuk para penumpang bus bandros wajib mematuhi aturan yang sudah di sediakan dan imbauan terutama untuk penerapan protokol kesehatan dari petugas.
“Di tengah pandemi ini kebijakan yang di lakukan terkait jaga jarak, kita sudah siapkan hand sanitizer, penumpang juga wajib menggunakan masker dan sebelum naik penumpang ada pengecekan suhu menggunakan thermogan itu sudah Standar Oprasional Prosedur (SOP),” kata Caca, Jumat (4/9/2020).
Untuk menjaga keamanan, penumpang yang diangkut saat pandemi Covid-19 ini dibatasi dari kapasitas maksimal bus yang biasanya 100 persen kini hanya sekitar 50 persen.
BACA JUGA: Mulai Februari, Bus Bandros Siap Kembali Angkut Wisatawan
“Sampai hari ini penumpang kita batasi. Dalam hal ini yang biasanya 20-22 ini kita hanya 50 persen artinya hanya sampai 10-12 orang,” kata dia.
Adapun strategi yang dilakukan pihaknya untuk menarik wisatawan di tengah pandemi adalah dengan video promosi di sosial media.
“Biasanya mereka akan melihat dulu di instagram-nya Bandros ini, karena di situ banyak videonya iklan layanan masyarakat untuk para penumpang yang akan naik bus merasa nyaman. Artinya di situ SOP untuk pandeminya sudah disiapkan. Termasuk pemandunya pun memakai masker,” kata Caca.
Untuk Oprerasionalnya, Bus ini tersedia 3 shulter di balai kota, depan museum Geologi, dan Alun-Alun Bandung. Untuk harga tiketnya per orang Rp 20.000 kurang lebih durasi berkeliling sekitar 50 menit. Setiap harinya Bus beroperasi mulai dari jam 08.00 hingga 16.00 WIB.
(KP-3/Antik)
