BANDUNG,FOKUSJabar.id: Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bandung akhirnya memiliki ketua umum definitif setelah Nurfallah terpilih secara aklamasi untuk masa bakti 2020-2024 pada pelaksanaan Musyawarah Kota (muskot) di Aula KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Sabtu (29/9/2020). Nurfallah didukung oleh peserta muskot PBSI Kota Bandung 2020 yang berasal dari 32 klub/perkumpulan bulutangkis.
“Alhamdulillah, hari ini saya ditunjuk klub secara aklamasi sebagai Ketua PBSI Kota Banding. Ini amanah yang harus dipertanggungjawabkan dan insha Allah akan saya laksanakan sebaik-baiknya,” ujar Nurfallah seusai Muskot PBSI Kota Bandung, Sabtu (29/9/2020).
Beberapa program pun sudah dirancang dan direncanakan Nurfallah saat memimpin roda organisasi bulutangkis di Kota Bandung. Salah satunya pembenahan dari sisi organisasi PBSI Kota Bandung maupun klub-klub bulutangkis di Kota Bandung.
“Organisasi ini kan sudah vakuum hampir sekitar 4 tahun, sehingga dipastikan butuh pembenahan dari sisi organisasi sebagai modal awal melakukan program selanjutnya. Baik di PBSI-nya sendiri maupun di klub,” kata dia.
Perwira polisi aktif berpangkat Komisaris Besar (Kombes) ini pun akan melakukan pembenahan dari sisi prestasi. Terutama di klub-klub bulutangkis anggota PBSI Kota Bandung sebagai cikal bakal atlet potensial dan berprestasi.
BACA JUGA: Nuryadi Berharap PBSI Kota Bandung Sejalan dengan KONI dan Dispora
Pasalnya, banyak pebulutangkis potensial asal Kota Bandung yang ‘hengkang’ dari Kota Bandung akibatnya vakuum-nya organisasi. Baik ke kota/kabupaten di Jabar, maupun ke provinsi lain.
“Kita akan inventarisir lagi pebulutangkis potensial asal Kota Bandung dan yang sudah keluar akan kita usahakan ditarik kembali,” ujar Penyidik Utama Tk. II pada Rowassidik Bareskrim Polri ini.
Pria kelahiran Ciamis, 20 November 1964 ini pun bertekad mengembalikan Kota Bandung sebagai barometer pembinaan dan prestasi bulutangkis. Baik di tingkat Jabar maupun Indonesia, sehingga Kota Bandung menjadi ikon pembinaan dan prestasi bulutangkis di level dunia.
“Sebagai bentuk nyata pembinaan bulutangkis di Kota Bandung, kita berencana mendirikan diklat bulutangkis bernama Bandung Badminton Academy atau BBA. Nanti atlet potensial dari klub-klub akan kita bina di BBA ini,” Nurfallah menambahkan.
Meski sebagai pehobi bulutangkis, namun Nurfallah mengaku masih ‘junior’ dari sisi organisasi olahraga khususnya di bulutangkia. Untuk itu, dirinya meminta bantuan dan dukungan dari senior-senior organisasi bulutangkis serta para legenda bulutangkis di Kota Bandung dalam mengembangkan pembinaan menuju prestasi dunia.
“Kita pun akan berupaya mencari bapak angkat bagi klub-klub bulutangkis di Kota Bandung sehingga bisa terus menjalankan roda pembinaannya secara berjenjang, terstruktur, dan berkesinambungan. Kota Bandung ini kan memiliki banyak BUMN dan BUMD yang bisa ikut mendukung pembinaan olahraga bulutangkis seperti PT KAI, Bio Farma, BNI, hingga bank bjb,” kata Nurfallah.
(Ageng)
