spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    Qatar Siapkan 8 Stadion Megah Piala Dunia 2022

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Qatar sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia 2022, sudah menyiapkan delapan stadion di lima kota. Delapan stadion tersebut akan menjadi lokasi pertandingan gelaran Piala Dunia edisi ke-22.

    Lima kota utama di Qatar yang akan menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia 2022 yakni Doha, Lusail, Al Khor, Al Rayyan, dan Al Wakrah.

    Di Doha, terdapat dua stadion yang menjadi venue Piala Dunia 2022 yakni stadion Ras Abu Aboud dan stadion Al Thumama. Lalu di Al Rayyan terdapat tiga stadion yakni stadion Education City, stadion Al Rayyan, dan stadion Internasional Khalifa.

    Tiga stadion lain, masing-masing berada di tiga kota. Yakni stadion Lusail Iconic di Lusail, stadion Al Bayt di Kota Al Khor, serta stasion Al Janoub di kota Al Wakrah.

    BACA JUGA: FIFA Umumkan Jadwal Piala Dunia 2022, Ini Tanggalnya

    Berikut delapan stadion sebagai venue Piala Dunia 2022 – Qatar dikutip dari laman resmi FIFA.

    1. Stadion Ras Abu Aboud

    Stadion dengan kapasitas 40 ribu penonton ini berlokasi di tenggara ibu kota Qatar, Doha dan berada di tepi pantai. Stadion ini hanya berjarak 1,5 km dari Hamad International Airport dan akan menjadi venue enam pertandingan grup dan satu pertandingan di babak 16 besar.

    FIFA pun menyebut jika stadion Ras Abu Aboud merupakan salah satu stadion paling inovatif dalam sejarah Piala Dunia. Pasalnya, stadion Ras Abu Abboud ini bisa dibongkar pasang layaknya permainan Lego. Baik kursi penonton maupun unit bangunan lainnya.

    Stadion stadion yang menekankan nuansa pesisir dengan penggunaan kontainer-kontainer sebagai bahan utama konstruksi ini didesain oleh firma arsitektur Fenwick Iribarren Architects. Kontainer-kontainer inilah yang disusun sedemikian rupa, mirip dengan permainan Lego, hingga berbentuk stadion.

    Stadion Ras Abu Aboud, Qatar. fokusjabar.id
    Stadion Ras Abu Aboud. (FOTO/VIDEO: qatar2022.qa)

    “Stadion ini seperti Lego dan Meccano yang kita mainkan saat anak-anak. Idenya adalah struktur yang sangat sederhana diperlukan untuk membangun kolom dan balok,” ujar Javier Iribarren dan Mark Fenwick kepada Marca seperti dikutip detik.com.

    Iribarren dan Fenwick mengklaim, stadion rancangan mereka murah dan ramah lingkungan, serta bisa dijual dan dipindahkan ke tempat lain dengan mudah. Butuh sekitar delapan bulan untuk membongkar strukturnya dan setahun setengah untuk membangun kembali.

    Iribarren dan Fenwick pun menyebut jika stadion ini awet dan tahan lama. Mereka memperkirakan stadion ini bisa bertahan hingga lima atau enam Piala Dunia atau sekitar 20-24 tahun. Jika ingin desainnya berubah, tinggal menambahkan potongan berbeda, persis seperti bermain-main dengan Lego.

    “Tentu saja kami harus memikirkan sesuatu yang praktis dan tak mahal. Tak semua orang atau keluarga bisa memiliki bangunan permanen yang hanya dipakai setahun sekali untuk pesta dan kumpul-kumpul. Itu sama di dunia olahraga dan kita melihatnya terjadi di Brasil dan Afrika Selatan. Biaya pembangunan stadion-stadion itu luar biasa tinggi sehingga menyebabkan friksi sosial yang signifikan,” tegasnya.

    Sayangnya, usai gelaran Piala Dunia 2022, Supreme Committee for Delivery and Legacy berencana embongkar stadion Ras Abu Aboud dan berbagai bagiannya akan digunakan dalam proyek lain untuk memberikan dimensi baru pada masalah perencanaan warisan turnamen. Bagian dari stadion ini, rencananya akan dibangun menjadi sebuah proyek di tepi pantai yang akan bermanfaat bagi masyarakat di wilayah tersebut.

    2. Stadion Al Thumama

    Stadion berkapasitas 40 ribu penonton ini akan menjadi venue enam pertandingan grup dan dua pertandingan di fase gugur. Stadion yang berlokasi 12 km selatan dari pusat kota Doha ini menyandang nama pohon lokal yang tumbuh di daerah tersebut.

    Desain stadion yang dirancang arsitek asal Qatar, Ibrahim Mohamed Jaida ini didasarkan pada kraniografi tradisional di dunia Arab. Bertujuan mewakili budaya negara dan wilayah secara keseluruhan dengan façade yang saling terkait.

    Stadion Al Thumama, Qatar. fokusjabar.id
    Stadion Al Thumama (FOTO/VIDEO: qatar2022.qa)

    Stadion Al Thumama memiliki desain seperti gahfiya, topi tenun tradisional yang dipakai pria dan anak lelaki di Timur Tengah. Gahfiya sendiri membentuk lapisan mendasar dari pakaian tradisional daerah tersebut sekaligus simbol martabat dan kemerdekaan.

    Dalam budaya Arab, gahfiya merupakan bagian penting dari jalan setiap anak laki-laki menuju kedewasaan. Sehingga stadion ini pun melambangkan pemuda Qatar, kemunculan negara itu sebagai pemain utama di kancah olahraga global dan warisan Arab bersama yang mengilhami penciptaannya.

    Setiap keluarga dari wilayah ini mengakui gahfiya, sehingga mereka semua akan mengenali stadion yang luar biasa ini setelah stadion ini menyatukan dunia pada tahun 2022.

    3. Stadion Education City

    Stadion yang akan digunakan hingga babak perempat final Piala Dunia 2022 ini sudah diresmikan secara virtual melalui akun media sosial panitia lokal Supreme Committee for Delivery and Legacy pada Selasa (16/6/2020). Stadion yang hanya berjarak 7 km dari pusat kota Doha ini memiliki kapasitas 40 ribu tempat duduk.

    Stadion ini memediasi pusat vital pengetahuan dan inovasi diantara sejumlah universitas terkemuka dunia karena berlokasi di sekitar komplek Qatar Foundation for Education, Science and Community Development (QF).

    Sekitar stadion juga mencakup Yayasan Qatar untuk Pendidikan, Sains dan Pengembangan Masyarakat, untuk menjadikan studi akademik dan inovasi sebagai inti dari filosofi sosialnya.

    Stadion ini berbentuk segitiga dengan pola geometris seperti berlian yang rumit. Tampilan warnanya pun bisa berubah sesuai dengan gerakan matahari yang melintas di langit. Sehingga stadion ini mendapat julukan ‘Berlian Gurun’.

    Stadion Education City, Qatar. fokusjabar.id
    Stadion Education City (FOTO/VIDEO: qatar2022.qa)

    Layaknya berlian, Stadion Education City ini tak hanya menghadirkan keindahan saja. Kualitas, daya tahan, dan kekuatan bangunan pun menjadi sesuatu yang berharga untuk ke depannya.

    Ruang terbuka hijau dan fasilitas canggih di sekitar venue akan menyapa pengunjung saat tiba di Stadion Education City. Semua pembangunan pun memperhatikan keberlanjutan dan masa depan.

    Fasilitas yang ada sekitar stadion meliputi lapangan pelatihan sepak bola, lapangan golf, dan pertokoan. Termasuk teknologi pendinginan canggih yang memastikan suhu nyaman sepanjang tahun untuk pemain dan penggemar, seperti yang disematkan di semua stadion Piala Dunia 2022 – Qatar.

    Untuk mencapai stadion ini pun tidak terlalu sulit, bisa menggunakan jalur darat dengan menggunakan Doha metro melalui jalur hijau di mana kereta akan berhenti 500 meter dari pintu masuk stadion. Akses untuk penggemar disabilitas pun sangat baik sehingga bisa nyaman saat menikmati permainan dari area keramahan dan VIP.

    Meskipun kapasitas stadion ini mencapai 40 ribu penonton saat gelaran Piala Dunia 2022, namun pihak Supreme Committee for Delivery and Legacy akan mengurangi kapasitas tempat duduk menjadi 20 ribu usai Piala Dunia 2022. Kursi-kursi dari lantai atas akan dicopot dan disumbangkan kepada negara-negara berkembang untuk membangun infrastruktur olahraga sehingga warisan Piala Dunia Qatar 2022 semakin luas sekaligus membantu menumbuhkan semangat untuk permainan sepak bola di seluruh dunia.

    Stadion Education City pun mendapatkan sertifikasi GSAS berkat desain, konstruksi, dan karakteristiknya yang unik, termasuk kemudahan perjalanan ke lapangan, penggunaan bahan yang ramah lingkungan, hingga pemakaian sistem pencahayaan LED yang hemat energi. GSAS atau dulu dikenal dengan QSAS adalah sistem penilaian di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), yang memberi peringkat bangunan dan
    infrastruktur untuk dampak ke depannya.

    4. Stadion Al Rayyan

    Stadion ini menjadi fajar baru yang mampu menarik orang datang ke salah satu kota paling tradisional di Qatar, Al Rayyan. Berlokasi dekat dengan Doha dan dikelilingi lanskap gurun yang indah, stadion Al Rayyan akan menjadi venue bagi enam pertandingan grup dan satu pertandingan babak 16 besar dengan kapasitas 44.740 tempat duduk.

    Berlokasi di tepi padang pasir, makin menegaskan stadion ini pada pelestarian alam serta selaras dengan filosofi sebagai salah satu kota tertua di Qatar. Pihak Supreme Committee for Delivery and Legacy pun merancang bagian-bagian komponen bangunan stadion dan area di sekitar menggunakan bahan dan praktik bangunan ramah lingkungan.

    Stadion Al Rayyan, Qatar. fokusjabar.id
    Stadion Al Rayyan. (FOTO/VIDEO: qatar2022.qa)

    Dibangun di situs Stadion Ahmed Bin Ali, Stadion Al Rayyan baru menggabungkan simbol-simbol megah mewakili budaya Qatar dan façade eksterior bergelombang yang spektakuler. Ditambah dengan fasilitas yang mengelilingi stadion yang akan mencerminkan negara, dengan struktur berbentuk bukit pasir yang mengingatkan kembali karakter gurun indah yang memanjang di sebelah barat negara ini. Inilah gerbang menuju gurun
    yang membuka pintunya menuju dunia.

    Kota Al Rayyan sendiri sudah dikenal karena kecintaannya pada sejarah dan budaya lokal. Temasuk tim sepak bola yang sangat populer, Klub Al Rayyan. Komunitas di kota ini pun sudah sangat erat dengan dan berkomitmen pada tim, sehingga dipastikan akan menyambut hangat penggemar sepak bola dari seluruh dunia dengan tangan terbuka dan menunjukkan kekayaan budaya Qatar.

    Seperti halnya stadion lain, Supreme Committee for Delivery and Legacy pun akan mengurangi kapasitas stadion menjadi 20 ribu kursi, dimana separuh kursi lain akan dibongkar dan disumbangkan ke proyek pengembangan sepak bola di seluruh dunia. Meski dengan kapasitas penonton yang lebih kecil usai gelaran Piala Dunia 2022 – Qatar, namun keberadaan serta kemegahan stadion ini akan tetap luar biasa di Al Rayyan, terutama bagi para penggemar klub sepak bola lokal, Al Rayyan Sports Club.

    5. Stadion Internasional Khalifa

    Inilah stadion tertua dan paling bersejarah di Qatar. Stadion Internasional Khalifa ini pun sudah menjadi tuan rumah berbagai even olahraga internasional seperti Asian Games, Piala Gulf (Piala Teluk Arab), Piala Asia, hingga lima laga di ajang Piala Dunia antar Klub tahun 2019.

    Stadion ini dibangun pada tahun 1976 dan direnovasi pada tahun 2017 saat didapuk sebagai tuan rumah final Piala Emir Qatar. Stadion ini pun menjadi saksi bisu penobatan pelatih baru klub Al Sadd yang merupakan pesepakbola dunia asal Spanyol, Xavi.

    Stadion Internasional Khalifa, Qatar. fokusjabar.id
    Stadion Internasional Khalifa. (FOTO/VIDEO: qatar2022.qa)

    Menghadapi Piala Dunia 2022, stadion ini telah mengalami beberapa perubahan dan berevolusi dengan menawarkan bentuk ultra-modern dan lengkungan ganda yang mewakili kontinuitas serta merangkul penggemar dari seluruh dunia. Stadion ini merupakan persembahan dari Yayasan Aspire Zone, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan di Supreme Committee for Delivery and Legacy.

    Stadion ini akan menjadi tuan rumah dari enam laga di babak penyisihan grup, satu laga di babak 16 besar, serta venue bagi perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022. Dengan kapasitas total 45.416 penonton, semua area tempat duduk di stadion ini dilindungi kanopi plus teknologi pendinginan canggih untuk mengontrol iklim yang panas di Qatar.

    Selama bertahun-tahun menjadi duta besar bagi wilayah Timur Tengah, stadion ini melambangkan keunggulan olahraga dalam segala bentuknya. Bagi warga Qatar, Stadion Internasional Khalifa merupakan teman lama sekaligus wajah yang akrab untuk menyatukan seluruh komunitas.

    Kini, bab baru akan dijalani stadion veteran ini dan dengan bantuan Aspire Zone akan mendorongnya tumbuh serta berkembang sebagai pusat keunggulan olahraga global. Di kompleks olahraga ini, generasi berbakat Qatar diasah Aspire Academy yang didukung rumah sakit kedokteran ortopedi dan olahraga khusus terkemuka di dunia, Aspetar, serta menjadi fasilitas multi-olahraga dalam ruangan terbesar di dunia

    Kini, stadion ini akan menjadi Museum Olimpiade dan Olahraga Qatar, menambah apresiasi tentang bagaimana tempat ini menghargai masa lalunya untuk menciptakan masa depan yang menyenangkan.

    6. Stadion Lusail

    Terletak 15 km sebelah utara dari Doha, Lusail merupakan sebuah kota metropolitan yang baru dibangun, dirancang khusus dengan mempertimbangkan kebutuhan penghuni. Setiap aspek perencanaan di kota ini, mulai dari sistem trem dan ruang hijau berlimpah, berkonsentrasi pada kebutuhan manusia dan konservasi lingkungan.

    Stadion berkapasitas 80 ribu penonton ini akan menulis halaman baru dalam sejarah Qatar dan warisan spektakuler bagi kota yang dihuni sekitar 200 ribu orang ini. Stadion ini akan menjadi host untuk enam laga di fase grup, tiga di fase gugur, dan menjadi lokasi laga final Piala Dunia 2022.

    Stadion Lusail, Qatar. fokusjabar.id
    Stadion Lusail. (FOTO/VIDEO: qatar2022.qa)

    Desain stadion ini terinspirasi interaksi cahaya dan bayangan yang menjadi ciri lentera fanar atau lentera tradisional Arab. Bentuk dan fasadnya menggemakan motif dekoratif yang rumit pada mangkuk, kapal, dan karya seni lainnya yang ditemukan di seluruh dunia Arab dan Islam selama kebangkitan peradaban di wilayah tersebut. Stadion ini dipastikan akan membuat para penggemar ‘hidup’ dalam sebuah pernikahan even sepak bola
    sejati pada tahun 2022.

    Stadion Lusail akan menjadi stadion bersejarah karena beberapa alasan. Selain sebagai stadion terbesar dalam edisi pertama Piala Dunia yang diselenggarakan oleh kawasan Teluk, stadion ini pun menjadi markas besar sebuah kota baru bernama Lusail City.

    Sebagai bagian dari warisan turnamen sepak bola terakbar di dunia, stadion ini akan diubah menjadi tujuan komunitas baru. Yang di dalamnya mencakup sekolah, toko, kafe, fasilitas olahraga, dan klinik medis. Sebagai pusat komunitas serba guna, akan memungkinkan setiap orang menemukan semua yang mereka butuhkan di bawah satu atap stadion sepak bola.

    Tak hanya bagi warga Lusail dan Qatar, Supreme Committee for Delivery and Legacy pun ingin berbagai warisan ini dengan dunia. Usai gelaran Piala Dunia 2022, kursi stadion akan dibongkar dan disumbangkan sebagian besar untuk proyek-proyek olah raga di seluruh dunia.

    7. Stadion Al Bayt

    Stadion berkapasitas 60 ribu penonton ini akan menjadi venue laga pembuka Piala Dunia 2022, ditambah lima laga di fase grup serta tiga laga di fase gugur.

    Mengambil nama dari bayt al sha’ar, tenda yang dihuni orang-orang Badia di Qatar dan wilayah Teluk, stadion ini akan terlihat seperti tenda tradisional raksasa. Desain stadion merayakan bagian penting dari masa lalu Qatar dan meniru masa kini, dengan mempertimbangkan persyaratan sosial di masa depan.

    Stadion Al Bayt, Qatar. fokusjabar.id
    Stadion Al Bayt. (FOTO/VIDEO: qatar2022.qa)

    Berlokasi 35 km di utara Doha, Al Khor, stadion ini diprediksi akan menjadi salah satu yang terbaik di dunia sebagai persembahan Yayasan Aspire Zone. Selain menyediakan tempat kelas satu untuk Piala Dunia 2022, stadion ini akan menjadi contoh cemerlang untuk pembangunan stadion masa depan model untuk pengembangan fasilitas ramah lingkungan yang dikelilingi berbagai fasilitas di kota yang terkenal dengan penyelaman mutiara dan memancing.

    Pesona kota Al Khor diyakini mampu menggoda orang-orang untuk datang, ditambah kemampuan kota ini untuk menyatukan budaya menjadikannya pilihan alami untuk menjadi salah satu venue Piala Dunia FIFA 2022. Ditambah dengan orang-orang Qatar yang terkenal ramah, Stadion Al Bayt akan menyambut tamu dari jauh untuk menghibur mereka serta mengundang untuk merasakan budaya tradisional negara itu.

    Usai turnamen, Supreme Committee for Delivery and Legacy bertekad menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia dengan cara yang luar biasa. Layaknya tenda seorang pengembara sejati, tribun bagian atas stadion dengan desain modular akan dibongkar dan diberikan kepada negara-negara berkembang yang membutuhkan infrastruktur olahraga sebagai bagian dari warisan Piala Dunia 2022.

    8. Stadion Al Janoub

    Berkapasitas 40ribu penonton, stadion yang terletak sebelah selatan ibukota Qatar, Doha yakni di kota pesisir Al Wakrah, akan menjadi tuan rumah bagi enam laga di fase grup dan satu laga di babak 16 besar. Stadion ini diresmikan 16 Mei 2019 dengan menjadi lokasi final Piala Qatar 2019 saat klub Al-Duhail mengangkat piala di tengah tampilan kembang api yang indah. Stadion ini pun menjadi lokasi semifinal Piala Arabian edisi ke-24
    pada Desember 2019 saat Qatar menghadapi Arab Saudi.

    Berdiri megah di dekat kota yang merupakan pusat penyelaman mutiara dan memancing, Perahu dhow tradisional menjadi menginspirasi desain Stadion Al Janoub yang dirancang biro arsitektur internasional, Zaha Hadid. Taman yang indah dan arsitektur yang elegan, akan menyambut para penggemar sepak bola dari seluruh dunia saat tiba di area stadion.

    Stadion Al Janoub, Qatar. fokusjabar.id
    Stadion Al Janoub. (FOTO/VIDEO: qatar2022.qa)

    Tak hanya menikmati keindahan dan arisyektur futuristik, pengunjung pun bisa menikmati keindahan serta pesona Al Wakrah sebelum dan sesudah pertandingan. Mulai berjalan-jalan di sepanjang tepi laut, membeli barang-barang lokal yang unik di souq atau menemukan sejarah kaya daerah tersebut di sebuah museum. Sekolah, ruang pernikahan, bersepeda, menunggang kuda dan lintasan lari, restoran, pasar, gimnasium, dan taman merupakan beberapa fasilitas baru yang sedang dikembangkan untuk menemani Stadion Al Janoub.

     

    Usai Piala Dunia 2022, Stadion Al Janoub akan menjadi rumah baru untuk olahraga dan hiburan di Qatar selatan. Dari kapasitas awal sebanyak 40 ribu kursi penonton, akan dipangkas sebesar 20 ribu untuk disumbangkan untuk proyek pengembangan sepak bola di luar negeri.

    Stadion mana yang menjadi favorit Anda di gelaran Piala Dunia 2020 di Qatar. Sudah siapkah berkelana di negara Qatar untuk menikmati setiap laga di Piala Dunia 2022 dan kemegahan setiap stadion.

    Atau mungkin berharap Indonesia bisa meniru negara di semenanjung Arab yang dikelilingi gurun kering dan Teluk Persia ini. Semoga !

    (ars/berbagai sumber)

    Berita Terbaru

    spot_img