BANDUNG, FOKUSJabar.id: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 yang digelar dalam dua tahap. Pelaksanaan ujian di UPI sendiri diikuti 15.249 orang.
Direktorat Akademik UPI. Dr. rer.nat Asep Supriatna, M.Si menuturkan, penunjukkan UPI sebagai lokasi pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020 berdasarkan surat nomor 201/a.u/ltmpt/VI/2020 dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Dan berdasarkan surat LTMPT nomor 09/sipers/ltmpt/VI/2020, pelaksanaan tes dilakukan dalam dua sesi yakni pukul 09.00-11.00 WIB dan pukul 14.00-16.15 WIB.
“Untuk pelaksanaan tes sendiri digelar dalam dua tahap. Tahap pertama pada tanggal 5-14 Juli 2020 dan tahap kedua pada 20-29 Juli 2020. Untuk pengumuman dilaksanakan pada 20 Agustus 2020,” ujar Asep Supriatna saat memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa (7/7/2020).
BACA JUGA: IKA UPI: Tidak Semua Guru Siap Mengajar Daring
Dalam pelaksanaan UTBK, lanjutnya, UPI menggandeng beberapa mitra perguruan tinggi. Sehingga pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020 digelar di 7 lokasi tes yakni UPI kampus Bumi Siliwangi, UPI kampus Sumedang, UPI kampus Cibiru, UPI kampus Purwakarta, serta tiga mitra perguruan tinggi yakni Politeknik Negeri Bandung (Polban), Politeknik Negeri Pos Indonesia (Poltekpos), dan SMA Labschool.
“Jumlah komputer yang tersedia untuk pelaksanaan UTBK di UPI maupun mitra perguruan tinggi sebanyak 1600 unit dan 790 unit digunakan untuk UTBK,” tambahnya.
Sedangkan untuk jumlah peserta yang menjalani ujian di UPI dan mitra perguruan tinggi mencapai 15.249 orang. Dengan rincian 1.560 orang di Polban, 1.948 di Poltekpos, 715 di SMA Labschool, 1.512 di UPI kampus Sumedang, 1.792 di kampus UPI Cibiru, 1.328 di kampus UPI Purwakarta, dan 6.394 di kampus UPI Bumi Siliwangi.
“Pelaksanaan tes yang digelar tersebar di 7 tempat ini menjadi upaya kita agar aturan social distancing maupun physical distancing ditengan pandemi Covid-19 ini bisa diterapkan maksimal. Sehingga rata-rata peserta ujian di setiap ruangan itu maksimal hanya 20 orang di setiap sesi,” tegasnya.
(ars)
