spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    Berbekal Pengalaman BPD, Iip Faoz Berani Jadi Balon Wabup

    TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Bakal calon wakil bupati (Balon wabup) Tasikmalaya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Iip Miftahul Faoz merupakan mantan Ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Mandalaguna Kecamatan Salopa.

    Berbekal pengalaman sebagai mantan Ketua BPD, Iip Miftahul Faoz siap mengabdikan diri untuk masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dengan maju sebagai Balon Wakil Bupati.

    “Saya tahu persis bagaimana di Desa karena saya pernah jadi Ketua BPD Desa Mandalaguna, maka niatan saya maju sebagai orang Desa tentunya bagaimana menguatkan perekonomian dan pembangunan masyarakat pedesaan,” kata Iip Miftahul Faoz, Kamis (25/6/2020).

    Menurutnya, bilamana Desa kuat tentu Indonesia akan hebat, maka dari itu dengan berbekal mantan Ketua BPD dirinya siap menjadi bagian masyarakat pedesaan yang akan membangun perkampungan di Kabupaten Tasikmalaya.

    “Menjadi Pemimpin itu tidak harus memiliki kekayaan yang berlimpah, tetapi kecerdasan dan kecakapan dalam pemerintah itu harus dimiliki, khususnya kejujuran dan keiklasan lebih utama dalam melayani masyarakat,” ujar Balon Wabup ini.

    BACA JUGA : Pertemuan di Rumah Acep Adang, Isyarat Bersatunya Iwan Saputra Iip Miftahul Faoz

    Wakil Ketua GP Ansor Provinsi Jawa Barat ini mengatakan ketulusan dan keiklasan jauh lebih penting dalam memberikan pelayanan bagi para calon pemimpin Kabupaten Tasikmalaya kedepan.

    Dengan bermodalkan niat yang lurus, maka dirinya telah bulat maju sebagai balon Wabup dengan kendaraan politiknya yaitu PKB.

    “Selain jadi Ketua BPD, alhamdulillah saya juga pernah menjadi Komisioner KPU Kabupaten Tasikmalaya juga pernah di Bawaslu, saya mah orang pesantren kang, jadi bekal saya hanya niat untuk mengabdi ke masyarakat bukan kekayaan yang melimpah,” tuturnya.

    Iip Miftahul Faoz merupakan putra dari deklarator PKB yaitu KH. Saepudin Zuhri yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Haur Kuning Salopa.

    “Desa dan Pesantren bagian dari kehidupan saya, karena saya asli orang Desa yang terlahir jadi santri dan hanya berbekal niat ingin mengabdi ke masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, semoga saja Allah meridhoi, karena manusia hanya untuk berikhtiar,” pungkasnya.

    (Nanang Yudi/As)

    Berita Terbaru

    spot_img