spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Percepatan Mindset Teknologi Menuju Kemandirian Bangsa

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua Umum IKA UPI Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa semua negara tengah mempertahankan keberlangsungan berbagai sektor kehidupan, mulai dari pendidikan, Teknologi hingga ekonomi.

    “Tentunya semua negara pun tengah berupaya mengatasi wabah di masing-masing negaranya. Selain diantisiapasi, kondisi ini pun harus bisa dimanfaatkan berbagai elemen, mulai akademisi, dunia usaha hingga pemerintah untuk memajukan bidang pembangunan,” kata Enggar dalam sebuah diskusi digital bertajuk ‘Pendidikan Tinggi dan Iptek: Membangun Kemandirian dan Daya Saing Bangsa’ yang digelar Pengurus Pusat Ikatan Alumni UPI, Sabtu (20/6/2020).

    Kondisi saat ini, kata dia, semua orang mau tidak mau melakukan percepatan digitalisasi. Bahkan di semua aspek kehidupan, misalnya dunia pendidikan mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi menjalankan kegiatan belajar mengajar memanfaatkan teknologi, misalnya media digital di mulai dari televisi hingga internet.

    “Meski belum seluruhnya bisa menjangkau ke seluruh bagian negara, namun kita sudah mulai. Kita awalnya menghadapi revolusi industri 4.0, dan tanpa direncanakan semua melakukan percepatan digitalilasi, bahkan hampir di semua aspek kehidupan,” kata Enggar.

    Dia mengatakan bahwa tidak hanya peran industri semata yang mengalami percepatan penerapannya di Indonesia, tetapi pola pikir teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk menggali serta memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan taraf hidup manusia menuju kemandirian bangsa.

    BACA JUGA: Kementerian Agama Harus Melek Teknologi

    “Di masa pandemi ini berbagai komponen bangsa harus lebih cerdik melihat peluang, minimal sebagai antisipasi menghadapi pandemi menggunakan teknologi,” kata dia.

    Dalam hal pendidikan, Enggar mengatakan bahwa tidak terlalu sulit untuk menjalin kerjas sama dengan pemerintahan maupun perusahaan. Persoalannya, kata dia, perguruan tinggi harus menentukan spesialisasi, misalnya untuk bidang akunting, universitas mana yang terbaik.

    “Untuk perikanan misalnya, kita mau bekerjasama dengan perguruan tinggi mana, tetapi dengan universitas yang memiliki kekhususan akan lebih baik. Sehingga keterkaitan perguruan tinggi dengan industri atau pemerintah akan lebih mudah kita tautkan,” kata dia.

    Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof Nizam. Dia mengataka bahwa tanpa terpikirkan sebelumnya, bangsa Indonesia mampu berinovasi dan menciptakan berbagai alat kesehatan untuk mengatasi Covid-19.

    Dia mencontohkan Jawa Barat, dimana perguruan tingginya berperan besar dalam menciptakan alat tes Covid-19 dengan kualitas yang sama bahkan lebih baik dari produk impor. Belum lagi Alat Pelindung Diri (APD) hingga ventilator.

    Di bidang inovasi pun Indonesia mampu membuat robot disinfektan sampai peralatan lainnya yang dilirik negara lain. Akademisi pun kemudian berkolaborasi dengan dunia perusahaan untuk memproduksinya.

    “Ini salah satu perkawinan yang luar biasa yang dipicu virus corona,” kata Nizam.

    Lebih lanjut dia mengatakan, hasil riset perguruan tinggi dalam negeri terbukti harus dipertemukan dan ditindaklanjuti dengan produksi di industri agar bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, hasil penelitian harus diterapkan menjadi produk dan tidak hanya menjadi tumpukan kertas.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img