spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Musim Kemarau 2020 Tidak Seekstrem 2019

    TEMANGGUNG, FOKUSJabar.id: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2020 tidak seekstrem tahun 2019.

    “Saat ini di sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati usai panen bawang merah pada sekolah lapang iklim di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020).

    Meski tidak seekstrem musim kemarau tahun 2019, lanjutnya, namun sebagian wilayah terutama di daerah Pantura Jawa akan lebih kering dari normalnya.

    “Kemarau tahun ini tidak seektrem tahun lalu, jadi kondisinya masih normal kecuali di beberapa wilayah di sepanjang Pantura Jawa. Di sepanjang pantura, kondisinya akan lebih kering dari normal meskipun tidak sekering tahun lalu,” terangnya.

    BACA JUGA: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrim Penyebab Hujan Deras Berlangsung Hingga Maret 

    Lebih kering dari normal, artinya curah hujan dalam 10 hari kurang dari 50 milimeter, bahkan bisa sampai 0.

    Dwikorita mengingatkan masyarakat di wilayah yang di bawah normal untuk lebih waspada karena bisa terjadi kekeringan.

    “Kalau kekeringan bisa kekurangan air, kesulitan irigasi yang nantinya bisa berpengaruh pada tanaman pertanian. Secara umum gambarannya, hujan itu berkurang tapi tidak kering. Artinya, kalau ada mata air tidak kering masih muncul airnya,” tuturnya.

    Pada Juni 2020, lanjutnya, sebagian sudah masuk musim kemarau dengan perkiraan kemarau pada Agustus 2020. Sedangkan musim hujan di Indonesia diperkirakan mulai muncul secara bervariasi mulai Oktober hingga Desember 2020.

    Dalam peta pra-sifat musim kemarau 2020 ada tiga zona dalam masa kemarau, yakni hijau, kuning, dan cokelat. Warna hijau di bawah normal, kuning normal, dan warna cokelat kering.

    (ars/ant)

    Berita Terbaru

    spot_img