spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Pusat Perbelanjaan di Banjar Dipenuhi Warga Usai Pembagian Bansos

    BANJAR, FOKUSJabar.id: Usai pembagian Bantuan Sosial (Bansos) Tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI pada Rabu (13/5/2020) lalu, pusat pembelanjaan di Kota Banjar terlihat nampak semakin padat pengunjung.

    Dari pantauan Jumat (15/5/2020), kondisi antrean pengunjung di salah satu pusat pembelanjaan semakin membludak hingga pinggir jalan. Pengunjung seakan menghiraukan kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sedang diberlakukan di Pemerintahan Kota (Pemkot) Banjar, Jawa Barat.

    Kepadatan pengunjung pun semakin tak terbendung karena tidak adanya penegak aturan di pusat pembelanjaan. Masyarakat pun terkesan tidak mengindahkan aturan jaga jarak yang diberlakukan saat PSBB.

    BACA JUGA: Hari Ke-5 PSBB, Kota Banjar Perketat Pemeriksaan Kendaraan Yang Masuk

    Salah satu warga Langensari, Oom (64) mengaku, dirinya sudah rutin berbelanja di supermarket tersebut. “Saya sering belanja disini, meski saat PSBB. Tapi aman saja, tidak ada yang melarang. Toh saya juga ikuti aturan, saya memakai masker dan cuci tangan bahkan saat masuk saya diperiksa suhu badan,” ujar Oom.

    Meski demikian, Oom mengaku jika pada awalnya sempat takut untuk berbelanja ke supermarket. Pasalnya, ada pemberlakuan PSBB di Kota Banjar. 

    “Awalnya takut sih, kan lagi PSBB. Tapi kata yang lain juga tidak apa-apa dan bisa untuk belanja kesini,” tambahnya.

    Warga lainnya asal Cikabuyutan, Sulastri (43) mengatakan, dirinya masih bisa berbelanja di Supermarket karena memang tidak ada pihak terkait yang menegakkan aturan atau melarang.

    “Nggak ada yang melarang, jadi belanja aja. Toh dipebolehkan asal ikuti protokol kesehatan,” kilah Sulastri.

    Hal senada diungkapkan warga Petaruman berinisial TR yang mengaku membeli kebutuhan pokok setelah mendapatkan bansos tunai Kemensos RI. 

    “Mumpung saya dapet rezeki dari bansos kemarin dan persediaan di rumah juga sudah habis,” ujarnya

    Sementara warga Balokang, Ganjar mengaku jika PSBB tidak efektif berjalan. Pasalnya, masih banyak tempat berkerumun di Kota Banjar.

    “PSBB di Banjar memang tidak efektif, lihat aja tempat kerumunan juga masih banyak. Giliran sudah ramai dibicarakan, baru pada meninjau. Padahal sebelumnya pun mereka sudah tahu kalau tempat ini memang sudah ramai,” tegasnya.

    Apa yang diungkapkan Ganjar memang terbukti. Setelah informasi terkait ramainya dan kepadatan pengunjung di supermarket menyebar, pihak aparat langsung meninjau dan mengawasi kerumunan di pusat Kota Banjar, Jawa Barat tersebut.

    (Budiana/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img