spot_img
Minggu 28 April 2024
spot_img
More

    Nasib Pemandu Lagu (PL) di tengah Covid-19

    CIAMIS, FOKUSJabar.id: Di Ciamis terdapat tiga tempat karaoke. Meski ketiganya tidak menyediakan jasa pemandu lagu ( PL ) namun, free line PL terbilang banyak.

    Faktanya mereka yang masuk ke tempat karaoke merasa belum sempurna jika tidak menggunakan jasa pemandu lagu.

    Meski sangat ketat batasan operasionalnya , penghasilan PL di tempat karaoke Ciamis cukup banyak. Bahkan per bulan setiap PL bisa meraup Rp5 juta sampai Rp10 juta dengan tarif jasa PL Rp100 ribu per jam.

    Kendati tidak di bawah managemen pemilik karaoke, free line PL ini rupanya sudah punya cara masing-masing untuk mendapatkan order jasanya.

    Sejak Indonesia menjadi wilayah infeksi virus corona, sektor ekonomi banyak yang limpung, bahkan tutup. Termasuk tempat karaoke dan klub malam. Pemandu lagu pun terdampak, mereka tidak bisa mejual jasa memandu.

    BACA JUGA: Izin Karaoke Retro Dicabut Usai Buka Di tengah Covid-19

    Bagaimana mereka mendapatkan uang selama tempat mereka usaha tutup?. Beberapa PL di Ciamis berhasil di-interview. Ini ringkasan dari pengakuan mereka mempertahankan hidupnya. Atas permintaan yang bersangkutan, nama disamarkan.

    Pemandu lagu bernama C asal Kota Tasikmalaya memilih pulang kampung dan berdiam diri di rumah. Menurut perempuan yang sebelumnya indekost di Ciamis itu, hidup perlu biaya dan harus ada alternatif penghasilan. 

    “Sedih sih, tapi apa mau sedih terus. Ada tabungan dan saya pakai modal buat usaha kuliner. Bulan puasa begini makanan berbuka, terus sekarang jelang lebaran, jual saroja (kue lebaran). Dijual online, ini buat muterin uang yang ada di tabungan, kalau nggak gitu lama-lama uang tabungan malah habis,” kata C.

    Sementara itu L memilih berjualan pakaian secara online. Dengan harga terjangkau, dia rajin berjualan. Memasuki bisnis rill ini memang menjadi tantangan tersendiri, terlebih, mereka biasanya bisa mendapat rp100 ribu satu jam saja. 

    “Kalau saya jualan pakaian secara online, yang murah-murah. Termasuk juga masker, handsanitizer pas awal awal kan banyak yang butuh. Susah juga ya dapat untung Rp100 ribu,” kata L pemandu lagu asal Ciamis. 

    Ada juga mereka yang memilih aktif di Bigo Live atau aplikasi sejenis lainnya yang bisa menghasilkan. Malah, kadang mereka juga merayu-rayu tamu-tamunya, untuk mendapatkan uang.

    “Misalnya kita butuh apa, kita WA, terus ada yang ngasih transfer. Ada juga yang pelit, ha..ha.,” kata X PL lainnya.

    Para pemandu lagu ini juga kerap mendapat rayuan dari lelaki hidung belang, mulai dari ajakan tidur, sampai nikah siri.

    “Ya ada juga yang ngajak serong-serong. Musim orang harus jaga jarak, malah takut. Kalau VC aja sih tergantung juga ya, masih ada yang dilayani ada juga yang nggak,” kata dia. 

    Mereka cukup merasakan betapa sulitnya mencari rezeki di masa pandemi Corona. Mereka mengaku sedang berlatih prihatin.

    “Ya hikmahnya, kita jadi sangat mengartikan penghasilan walaupun kecil. Saya berharap ini segera berakhir,” kata dia.

    (DH/LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img