spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Penjelasan Dokter

    CIAMIS, FOKUSJabar.id : Pada data yang dipublish Pusat Informasi Koordinasi (PIK) Covid-19 Kabupaten Ciamis, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 4 orang, 2 sembuh, 2 melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

    Keterangan pasien positif Corona yang isolasi mandiri ini, menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Kenapa pasien positif tidak diisolasi di rumah sakit denga pengawasan medis khusus, tetapi malah diperbolehkan.

    Juru bicara PIK Covid-19 Ciamis dr.Bayu Yudiawan mengatakan pasien positif dengan di rumah keadaan umumnya baik.

    “Pasien tersebut cenderung tanpa gejala. Isolasi mandiri ini sudah sesuai protokol penatalaksanaan pasien Covid-19. Keduanya mendapat layanan home care dari petugas medis, termasuk surveilans untuk swab kontrol, memantau kemajuan pasien pada kesembuhan, kalau ada perburukan biasanya ditarik ke RIK Rumas Sakit” kata Bayu, Senin (27/04/2020).

    Baca Juga : Satpol PP Amankan Pedagang Yang Bandel Berjualan di Alun-alun Kota Banjar

    Pelayanan pemerintah untuk pasien positif Covid-19 yang, ini diberikan dalam bentuk pemeriksaan kesehatan, pengobatan, kontrol swab, masker, handsanitizer, desinfektan, dan sosial safety net dari aparatur setempat.

    “Pasien positif secara medis tidak berarti lebih buruk dari yang negatif. Apalagi yang positif ini tanpa gejala sama sekali, hingga dianggap cukup dengan isolasi mandiri,” kata Bayu.

    di rumah, hasilnya terbukti lebih cepat konversi negatif daripada tanpa gejala dirawat di rumah sakit yang justru berpotensi mendapat infeksi nosokomial.

    Nosokomial adalah proses tertular pasien lain dan menularkan ke pasien lain yang notabene orang sakit daya tahan tubuhnya lebih rendah, dan bisa mengakibatkan pasien lebih sakit.

    Untuk isolasi mandiri di rumah selama protokol kesehatan dilaksanakan tidak akan menular ke yang lain.

    Dalam penatalaksanaan di rumah tenaga medis memakai apd level 1 yaitu masker dan sarung tangan. Dimana anggota keluarga di rumah juga sama menggunakan APD level 1.

    “Jadi selama kondisi pasien positif covid-19 baik, isolasi mandiri di rumah itu lebih efektif,” kata Bayu.

    Sedangkan di RIK RS (ruang isolasi khusus rumah sakit) resiko meningkat karena banyak tindakan invasif pengobatan yang beresiko tinggi akan paparan seperti tindakan infus, oksigenisasi, nebulizer, ventasi tertutup, yang mengakibatkan terjadinya aerosol sehingga paparan virus bukan lagi dropplet tp juga lewat udara dan tindakan medis.*(DH).

    Berita Terbaru

    spot_img