spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Isolasi di RSUD Banjar, Eks PDP Covid-19 Bercerita

    BANJAR, FOKUSJabar.id: Salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang dinyatakan negatif, Irwan Gunawan Wibiksana berbagi cerita saat dirinya menjalani isolasi di RSUD Kota Banjar selama 9 hari. 

    Pria kelahiran Banjar, 12 September 1975 ini mengaku jenuh selama menjalani isolasi. Pasalnya, selain ruangan yang sempit dan steril, dirinya pun dilarang menggunakan handphone selama masa isolasi.

    Selain itu, lanjut Irwan, di ruangan isolasi pun tidak menyediakan televisi yang diharapkan menjadi obat kejenuhan. “Jenuh sudah pasti. Bawa hape juga tidak boleh, ditambah tidak ada tv,” ujar Irwan, Kamis (16/4/2020).

    Irwan mengatakan, selama isolasi dirinya hanya bisa melihat aktivitas para perawat dan dokter yang sedang melakukan pemeriksaan dan memberikan makanan kepada para pasien lain. Pasalnya, ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di RSUD Kota Banjar, transparan layaknya akuarium.

    BACA JUGA: Kepala Desa dan Lurah di Banjar Jalani Rapid Test

    Meski jenuh, Irwan harus menjalani semua sesuai disarankan tim medis demi kebaikannya. “Setiap hari yang dilihat itu pasien lain, perawat dan dokter. Tapi demi kebaikan saya pun harus menjalani semuanya,” terangnya.

    Irwan mengaku bahagia setelah mengetahui hasil dari swab lab yang dijalaninya selama dua kali. Dari hasil swab lab dua kali tersebut, dirinya dinyatakan negatif Covid-19. Meski dinyatakan negatif, dirinya mengatakan masih ada stigma negatif dari masyarakat terhadap pasien Covid-19.

    Kondisi tersebut, dinilanya karena kurangnya edukasi  kepada masyarakat. “Stigma di masyarakat bahwa pasien Covid-19 itu tidak bagus dan itu dirasakan saya serta keluarga sampai sekarang,” paparnya

    Irwan berharap, masyarakat tidak ‘mendakwa’ dan mengucilkan pasien Covid-19 layaknya seorang ‘pesakitan’. Seharunya masyarakat memberikan motivasi kepada pasien Covid-19.

    Dirinya pun berharap pemerintah bisa lebih gencar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat soal pasien Covid-19. Baik yang PDP maupun positif.

    “Edukasi kepada masyarakat soal pasien Covid-19 itu sangat penting. Karena selama ini sebagian masyarakat  banyak tidak tahu (soal Covid-19),” terangnya

    Irwan mengucapkan terimakasih kepada para perawat dan dokter sudah memberikan pelayanan yang baik selama dirinya diisolasi.

    “Saya sangat berterimakasih kepada pak Aho dan rekan-rekan perawat lain, dr Dila, dr Sari, dan dr Nina Tursinah yang telah memberikan penerangan soal Covid-19 dan memberikan motivasi serta semangat yang luar biasa,” ucapnya

    Selain kepada para perawat dan dokter, dirinya mengucapkan terimakasih kepada Ketua RT 01 RW 10 yang telah memberikan perhatian, bantuan dan penerangan pada lingkungan mengenai pasien ODP dan PDP. Ucapan terimakasih pun dia sampaikan kepada alumni SMPN 1 Banjar 92 dan alumni SMAN 1 Banjar 95 yang sudah memberikan bantuan material terhadap keluarganya selama menjalani isolasi.

    “Selama saya menjalani isolasi para alumni SMP dan SMA seangkatan memberikan bantuan material kepada keluarga yang dirumah,” katanya

    Irwan berharap pandemi Covid-19 segera berakhir karena sangat berdampak, terutama sektor ekonomi. Selain itu Pemkot Banjar pun harus segera bergerak dan turun langsung memberikan apa yang sangat dibutuhkan warga selama pandemi Covid-19.

    “Saya berharap kasus Covid-19 segera berakhir,” pungkasnya.

    (Agus/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img