PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Konstelasi politik di Pilkada Kabupaten Pangandaran semakin memanas. Partai Golkar, PKB, Partai Gerindra, beberapa PAC PPP, telah sepakat untuk berkoalisi di Pilkada serentak Kabupaten Pangandaran 2020.
Para ketua partai baik ketua DPD Golkar, DPC PKB, DPC Partai Gerindra dan perwakilan PAC PPP pun membubuhkan tanda tangan sebagai bukti siap berkoalisi.
Namun untuk nama siapa yang nantinya akan diusung baik Bupati dan wakil Bupati belum muncul. Akan tetapi sambutan para ketua partai baik Golkar, Gerindra maupun PKB Kabupaten Pangandaran saat acara pengukuhan koalisi Partai yang bertema “Pangandaran Bangkit Bersatu” dan bertempat di Hotel Sandaan untuk calon Bupati Pangandaran sudah mengerucut ke satu nama yakni H Adang Hadari. Adang Hadari yang digadang – gadang akan menjadi rival Jeje Wiradinata pun hadir dalam acara tersebut.
Ketua DPD Golkar Kabupaten Pangandaran Taufik Martin mengatakan, pengukuhan koalisi partai ini sudah seizin dari DPP. Untuk saat ini menurutnya Partai Gerindra, PKB dan sebagian PAC PPP yang sepakat untuk berkoalisi. Adapun siapa yang nantinya akan diusung maju sebagai calon Bupati untuk Partai Golkar sendiri memilih Adang Hadari. Sedangkan untuk wakil Bupati lanjutnya itu masih digodok.
“Kami sudah sepakat untuk berkoalisi. Kami juga masih terbuka untuk partai lain,” katanya Rabu (11/3/2020).
Ketua DPC PKB Kabupaten Pangandaran Jalaludin mengaku, sudah mendapatkan izin dari DPP soal pengkuhan koalisi partai ini. Menurutnya untuk calon Bupati baru mengerucut ke H Adang Hadari. Untuk calon wakil Bupati menurut dia sedikitnya sudah ada lima nama. Akan tetapi lima itu masih dirahasiakan.
“Ada lima nama untuk calon wakil dan masih digodok,” ungkapnya
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Pangandaran Idi Sukardi menuturkan, untuk di Partai Gerindra sendiri harusnya itu ada intruksi dari DPP terlebih dahulu untuk menentukan koalisi. Akan tetapi melihat konstelasi politik dan adanya desakan dari bawah Partai Gerindra akhirnya memilih untuk berkoalisi dengan PKB dan Golkar.
“Melihat konstelasi politik dan adanya desakan dari bawah,” ungkapnya (Agus/As)