spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Jeruk Situsari Garut Memang Beda, Gubernur Jawa Barat Menyebutnya “Jomis”

    GARUT, FOKUSJabar.id: Salah satu komoditas unggulan Kabupaten Garut, Jawa Barat adalah Jeruk. Bahkan memegang peran penting dalam mengangkat perekonomian dan kesejahteraan petani.

    Berdasarkan informasi yang terhimpun FOKUSJabar.id, sentra utama Jeruk tersebar di Kecamatan Karangpawitan, Samarang, Bayongbong, Sucinaraja, Wanaraja, Pangatikan, Malangbong, Cisurupan, Cigedug, Sukaresmi dan Kecamatan Pasirwangi.

    Gubernur Jawa Barat

    Sejak dulu, buah ini menjadi ikon Kabupaten Garut karena memiliki bentuk dan  rasa yang khas.  Karenanya, pemerintah pusat pun mendorong pengembangannya. Baik skala cluster maupun skala pekarangan.

    Baca Juga: Calon Ketua Forki Kota Bandung 2020 Ini Dapat Tambahan Dukungan

    Kini, budidayanya terus dikembangkan di Desa Situsari, Kecamatan Karangpawitan. Kata Kepala Desa (Kades) Situsari, Santi Cahyati (Ceu Isoh), sejak dulu wilayahnya terkenal sebagai tempat budidaya buah yang satu ini.

    “Dari dulu memang di sini tempatnya Jeruk Garut,” kata Ceu Isoh kepada FOKUSJabar.id, Minggu (2/2/2020).  

    Menurut dia, Jeruk Garut unggul dalam kualitas dan kuantitas. Selain bentuknya beda, tahan lama, rasanya lebih manis dan segar. Terlebih, satu pohon bisa menghasilkan buah 60 hingga 130 kg.

    “Keistimewaan tentunya ditunjang oleh kultur tanah juga bibit berkualitas, penanaman, pemeliharaan hingga pemupukan yang dikelola oleh petani ahli serta tak lepas dari peran UPT Pertanian Karangpawitan yang getol memberikan penyuluhan,” ungkap dia.

    Bangganya lagi, Desa Situsari bakal dijadikan Desa Wisata Jeruk Garut. Luas lahannya 3,5 Ha di wilayah Kampung Bojongsari Babakan (Dusun III).

    “3,5 Ha lahan kebun yang sudah menghasilkan akan ditata kembali. Saung-saung akan dibangun di tengah kebun. Dengan begitu, para pengunjung akan merasa betah, aman dan nyaman. Selain bisa selfie, pengunjung juga bisa memetik sendiri,” ucap Ceu Isoh.

    Destinasi wisatanya akan ditunjang dan dilengkapi dengan berbagai produk unggulan khas Kelompok Wanita Tani (KWT) binaan UPT Pertanian Karangpawitan. Yakni, kerupuk kulit dari buah yang banyak mengandung vitamin C.

    “KWT ini mengolah limbah kulitnya menjadi makanan olahan yang bisa dikonsumsi,” sambung dia.

    Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) dalam kunjungan kerjanya ke Garut, menyempatkan diri memetik langsung di Desa Situsari.

    “Setelah menikmatinya, Pak Gubernur memberikan nama dengan sebutan Jomis (Hejo Amis),” imbuhnya.

    Kades menyebut, para petani jeruk di sini dibawah naungan BUMDes Jembar Rahayu. Jeruk Garut Jomis Situsari tidak dijual ke pasar bebas tetapi hanya dipasarkan ke tempat-tempat wisata.

    (Andian/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img