spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Legislator PPP Siap Bantu Pemkab Garut Tangani Stunting

    GARUT, FOKUSJabar.id: Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Nurhayati Monoarfa menyebut, Stunting banyak ditemukan di Negara-negara berkembang. Termasuk di Indonesia.

    Bahkan, United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) mencatat, sekitar 40 persen anak di pedesaan mengalami permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama (Stunting).

    Stunting kata Nurhayati, didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang tidak normal (pendek). Di Indonesia sendiri berdasarkan laporan dari UNICEF diperkirakan sebanyak 7,8 juta anak dan masuk 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami Stunting tinggi.

    “ Akar masalah stunting karena kurangnya energi dan protein. Sehingga berpengaruh pada proses pertumbuhan Balita,” kata Nurhayati kepada FOKUSJabar.id melalui sambungan telpon, Minggu (15/12/2019).

    Menurut legislator DPR RI dua periode ini, Balita dengan asupan energi yang kurang beresiko mengalami stunting tiga kali lebih besar dibanding dengan Balita yang asupan energinya cukup.

    Lalu, asupan protein yang kurang beresiko mengalami stunting empat kali lebih besar dibanding dengan balita yang asupan proteinnya cukup.

    “ Jika tidak diperbaiki sebelum usia 3 tahun, maka akan menyebabkan penurunan kualitas fisik dan mental,” terang dia.

    Langkah pertama yang harus dilakukan Pemerintah adalah menyosialisasikan kepada masyarakat agar mengonsumsi makanan-makanan sehat.

    “ Stunting harus ditangani serius untuk merealisasikan visi-misi Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul untuk Indonesia Maju. Terlebih, penanganan Stunting demi generasi emas ini menyangkut soal kemanusiaan,” tegas Nurhayati.

    Disinggung terkait dugaan kasus Stunting yang menimpa salah satu bocah asal Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Tiara Sri Mulyani (2,9), merupakan bukti kurang respon Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang handal.

    “ Secara pribadi dan lembaga legislatif, tentunya sangat prihatin di Daerah Pemilihan (Dapil) saya khususnya masih ada warga yang menderita Stunting. Terlebih, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah fokus dalam penanganan Stunting,” ungkapnya.

    Nurhayati mengaku, tahun lalu dirinya sudah intervensi langsung di wilayah Tasikmalaya melalui program Outreach Theurapeutical Infan Food Agency (OTIFA). Program tersebut membantu anak yang terkena Stunting.

    “ OTIFA sudah berjalan dan angka Stunting di Tasikmalaya menurun. Jika dibutuhkan, Kami siap masuk ke Garut,” ucapnya.

    (Andian/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img