spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    Pelija Minta Ketegasan Pemerintah Soal Pelanggaran IMB Hotel Pullman

     

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Civil Society Organization atau CSO Peduli Lingkungan Jawa Barat (PELIJA) mempertanyakan ketegasan pemerintah terkait pembangunan Hotel Pullman yang didirikan pengembang PT Agung Podomoro Land Tbk. Hotel yang berdiri di atas lokasi danau dan tepat di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, dinilai melanggar beberapa aturan.

    Sekretaris PELIJA, Urik Yanto Prasetyo menuturkan, sejak awal, pembangunan Hotel Pullman ini kerap bermasalah. Salah satunya permasalahan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dinilai DLH Kota Bandung belum memenuhi persyaratan.

    Selain itu, Wali Kota Bandung saat itu yakni Ridwan Kamil (Gubernur Jabar saat ini) pernah meminta Dinas Cipta Karya untuk melakukan pengecekan terkait Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Hotel Pullman. Bahkan Bandung Heritage pun menganggap pendirian Hotel Pullman menyalahi etika karena menghalangi pemandangan terhadap Gedung Sate sebagai salah satu bangunan heritage serta ikon Jabar.

    “Wali Kota Bandung saat ini pun (Oded M. Danial) menegaskan jika pendirian Hotel Pullman tidak sesuai dengan IMB yang diterbitkan Pemkot Bandung. Intinya, ada kelebihan lantai yang dibangun dan tidak sesuai dengan IMB yang dikeluarkan,” ujar Urik kepada wartawan, Jumat (21/6/2019).

    Terkait pelanggaran IMB tersebut, lanjutnya, pihak pemerintah bisa melakukan dua opsi penindakan. Yakni melakukan pembongkaran atau pemangkasan terhadap kelebihan lantai serta menerapkan denda uang yang dibayarkan pihak manajemen hotel.

    “Atau bisa diterapkan keduanya. Yakni memangkas kelebihan lantai sehingga sesuai IMB ditambah meembayar denda pelanggaran,” tambahnya.

    Urik menuturkan, keberadaan Hotel Pullman pun dinilai menyalahi etika dan kebijakan tata ruang karena menutup resapan air di Kota Bandung. Sejak dibangunnya Hotel Pullman berdampak pada lingkungan di Kota Bandung salah satunya berkurangnya wilayah resapan air dan embung di wilayah tersebut.

    “Selain menghalangi Gedung Sate sebagai heritage dan ikon Jabar, ketinggian hotel pun dikhawatirkan menggangu pada keamanan penerbangan udara di Kota Bandung. Apalagi keberadaan Hotel Pullman ini tidak jauh dari bandara Husein Sastranegera Bandung,” tegasnya.

    (ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img