spot_img
Selasa 21 Mei 2024
spot_img
More

    Towel Sarankan Satgas Antimafia Bola Masuk Dalam Struktural PSSI

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kinerja Satgas Antimafia Bola yang dipimpin Brigjend Pol. Hendro Pandowo dinilai sudah sangat baik dan positif. Bekerja sejak dikukuhkan pada Desember 2018, Satgas sudah menetapkan 16 orang tersangkan yang 7 orang diantaranya sudah ditahan termasuk Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

    ” Satgas itu kan ada batas waktu enam bulan yakni hingga bulan Juni 2019 masa kerjanya dan sejauh ini sudah sangat positif hasilnya. Kedepan, harus ada sistem kerja yang jelas bagi satgas ini dan juga dukungan dari keluarga sepakbola Indonesia,” ujar pengamat sepakbola Indonesia, Tommy Welly (Bung Towel) saat ditemui usai kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ‘Membangun Masa Depan Sepakbola Indonesia Bersama Satgas Antimafia Bola’ di El Royal Hotel, Jalan Merdeka Kota Bandung.

    Bung Towel menambahkan, Satgas Antimafia Bola ini bekerja berdasarkan hukum positif. Artinya, saat menerima aduan terkait match fixing atau pengaturan skor maka satgas harus mencari bukti hukum positifnya berdasarkan undang-undang.

    ” Untuk itu, orang-orang yang biasa bergelut di sepak bola tidak bisa diam saja. Harus punya keberanian bicara menunjukkan bukti terkaurt match fixing ini. Satgas Anti Mafia Bola itu memang betul menjadi gerbong atau lokomotif pembenahan sepakbola tapi harus dibantu oleh orang-orang bola. Saat ini, terlihat semua orang-orang federasi (PSSI) diam. Mulai dari komdis. komisi ad hoc, atau bahkan exco,” terangnya.

    Kedepan, Bung Towel menyarankan jika format kerja dari satgas harus benar-benar jelas. Apakah masih terpisah diluar struktural atau harus ada di dalam struktural federasi.

    ” Bisa dengan nama apa, itu bisa difikirkan. Apakah dalam bentuk komite ad hoc atau komite tersendiri. Karena kerjanya harus diam-diam, sebagai bagian dari upaya penegakan hukum sepak bola,” tambahnya.

    Masuk sebagai bagian dari komisi disiplin, dinilai Bung Towel cukup bagus. Artinya, Satgas berada didalam struktural federasi (PSSI) sebagai bagian tindakan pencegahan atau preventif. Kinerjanya, bisa dilakuakn sinergi antara aspek sepak bola dengan aspek kepolisian.

    ” PSSI kedepannya bisa di set ulang, ini dalam upaya penegakan hukum, preventif dalam match fixing. Satgas seperti ini bisa dalam bentuk sebauah unit atau komite. Baik itu bentuknya sinergi, MoU maupun apapun bisa,” pungkasnya.

    (ageng/bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img