spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Bansos Pemprov Kemungkinan Berkurang, Bantuan Keuangan Diperbesar

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Postur anggaran Pemprov Jabar akan berubah seiring rencana pemberian bantuan keuangan besar-besaran ke daerah.

    Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pengganggaran bantuan keuangan yang diprediksi besar dalam APBD Jabar mendatang sudah diantisipasi pihaknya dengan baik. Porsi bantuan sosial yang selama ini besar, kemungkinan akan digeser pada posko bantuan keuangan yang lebih mudah pertanggungjawabannya.

    “Hibah akan berkurang, saat ini masih proses pembahasan. Hibah bisa hilang sama sekali atau jumlahnya harus dikurangi. Nanti bisa lebih ke belanja langsung atau tidak langsung atau bantuan keuangan,” kata Iwa di Bandung, Kamis (13/9/2018).

    Meski daerah ditawarkan bantuan keuangan untuk sejumlah proyek arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Iwa memastikan bahwa proses penganggaran akan tetap transparan dan akuntabel. Ketua TAPD ini menyebut, seluruh usulan akan masuk melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) online dan dibahas sesuai ketentuan.

    “Jadi semuanya melalui proses normatif,” jelas Iwa.

    Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan akan ada program provinsi yang harus dikebut oleh pemerintah daerah. Program-program ini disertai catatan kesiapan daerah untuk menjalankannya agar bantuan keuangan bisa cair.

    “Yang sudah mendapat rencana program tentulah harus responsif,” kata Emil di Bandung, Rabu (12/9/2018).

    Menurut dia, bantuan keuangan setidaknya akan diberikan pada sejumlah program yang masuk sembilan janji kampanye dirinya, yakni revitalisasi alun-alun di 27 kabupaten/kota di Jabar yang disiapkan Rp15 milyar untuk satu alun-alun.

    “Bentuknya alun-alun, berarti tanahnya juga harus siap. Lokasi dimana pilih dengan pimpinan daerah masing-masing,” ujarnya.

    Kemudian anggaran akan diberikan pada kabupaten/kota yang berencana merevitalisasi pasar tradisional. Emil mengatakan, pihaknya ingin mengembalikan aktivitas ekonomi ke pasar tradisional sekaligus membangkitkan ekonomi kerakyatan.

    “Revitalisasi pasar itu kami siapkan Rp16-Rp20 milyar, silahkan pilih pasar yang mana,” tuturnya.

    Selanjutnya perbaikan destinasi wisata yang dibagi ke dalam dua level. Level pertama pihaknya akan memfokuskan pada perbaikan akses infrastruktur menuju destinasi, lalu level kedua penataan objek pariwisata yang akan dilengkapi fasilitas penunjang lebih baik.

    “Level kedua bantuannya bisa mencapai Rp 40 milyar, penataan ini diperbaiki sana-sini bukan hanya jalan,” tutur Emil.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img