spot_img
Selasa 28 Mei 2024
spot_img
More

    Pengamat Lingkungan Unpad: Program Pengamanan Hasanah Solusi untuk Citarum

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Guru Besar dan Pengamat Lingkungan Hidup Unpad Chay Asdak menyebut, program yang digulirkan pasangan Hasanuddin-Anton Amanah (Hasanah) untuk menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan di Jawa Barat, khususnya persoalan Sungai Citarum dan air sangat terukur dan realistis.

    Hal itu disampaikan Chay seusai menyaksikan Debat Kedua Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, yang digelar KPU Jabar Senin (14/5/2018) malam.

    Chay memgutarakan, program Infrastruktur, Keamanan dan Lingungan (Turkamling) Hasanah sangat sederhana namun bisa konkrit direalisasikan untuk mengurangi banjir yang diakibatkan kondisi hulu Citarum dan pencemaran lingkungan oleh ratusan perusahaan yang beroperasi di bantaran Sungai Citarum.

    Menurut dia, ada tiga masalah yang menyebabkan banjir, erosi dan kekurangan air, yakni alih fungsi lahan, degradasi hutan dan pertanian tidak konservatif.

    Alih fungsi lahan dari Kawasan Lindung menjadi Kawasan Budidaya (hotel/resort, pemukiman dan pertanian) sampai saat ini, ungkap, kata Chay, sudah mencapai 30 persen dari RTRW. Sementara isu pencemaran dari sekitar 3.236 Pabrik Texstil, 90 persen tidak memiliki Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL).

    Salah satu yang digaris bawahi oleh Chay adalah keinginan Cagub Hasan untuk memodifikasi tanaman yang berada di hulu Citarum guna mengurangi sedimentasi.

    “Untuk masyarakat petani di lahan miring harus mempertimbangan prinsip prinsip konservasi tanah dan air,” jelas dia.

    Petani harus diberikan pemahaman terkait tanaman yang menguntungkan dan penting bagi keberlangsungan sungai adalah dengan tanaman yang bjsa menahan air, misalnya pohon kopi.

    “Dan agar masyarakat mau, maka pemerintah harus memberikan insentif kepada mereka,” jelas Chay.

    Chay pun menyoroti rencana pasangan yang diusung PDIP itu dengan membuat saluran-saluran mata air untuk menahan debit air.

    Seperti diketahui Pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 2, Hasanah dalam debat publik mengutarakan keyakinannya mampu menyelesaikan persoalan lingkungan, khususnya Citarum jika diamanahi untuk memimpin Jabar.

    Dalam persoalan Citarum, Hasan mengklasifikasikan ke dalam tiga masalah yakni, masalah di Hulu, Tengah dan Hilir.

    Di Hulu pihaknya akan melibatkan masyarakat agar mau mengganti tanaman yang dianjurkan, yaitu tanaman yang mampu meresap air.

    Pasangan Hasanah pun akan melakukan reboisasi trerhadap titik titik yang dianggap kritis. Sementara di bagian tengah, bersama wakilnya, Anton Charliyan akan mengajak setiap masyarakat yang membuang sampah ke Citarum untuk mengelola sampah dengan baik.

    “Juga melakukan penegakan hukum terhadap kelompok kelompok yang membuang limbah industri,” tegas Hasan.

    Kemudian di bagian hilir, Hasanah memberinjaminan nilihnpolusi dan debit air yang tetjaga, khusuanya Danau Sagulinh, Cirata dan Jatiluhur.

    “Saat ini di Sungai Citarum terdapat 20 ribu ton sampah dan 2.800 ton limbah industri yang masuk setiap harinya. Sementara program program yang digulirkan Pemerintah Daerah Gagal,” jelas Hasan.

    Hasan mencontohkan keterlibatan Pangdam III Siliwangi dalam tiga bulan telah menunjukan hasil.

    “Artinya membutuhkan keberanian dan ketegasan dalam upaya menyelesaikan masalah Citarum,” tegas dia.

    Chay menambahkan, dari sekian program yang ditawarkan Hasanah, dirinya mengaku kepincut dengan jaminan untuk menegakan hukum dalam menindak perusahaan yang membuang limbah industri ke Sungai Citarum.

    “Saya rasa yang kita tunggu itukan komitmen dan berani menegakan hukum. Karena disanalah, persoalan isu Citarum paling besar. Dengan latar belakang Hasan dan Anton saya rasa beliau mampu,” jelas Chay.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img