spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Komitmen Akademisi dan Galuh Sadulur dalam Melestarikan Sejarah Kegaluh

    CIAMIS,FFOKUSJabar.id: Ratusan warga Tatar Galuh dari sejumlah kabuyutan di Ciamis menghadiri Milangkala Galuh atau Mieling Ngadegna yang diselenggarakan Galuh Sadulur Sunda Saamparan di Joglo Gedong Pusaka Kanjeng Prabu, Minggu (4/2/2018).
    Juru Bicara Galuh Sadulur Sunda Saamparan, R Hanif Radinal menuturkan, Mieling Ngadegna Galuh atau memperingati berdirinya Galuh ini bertujuan untuk menyatukan rasa kegaluhaan, setelah sebelumnya Galuh Sadulu mendeklaasikan diri, kini Galuh Sadulur mulai memperluas tali silaturrahmi dengan program-program kemanusiaan.
    Tujuan diselenggarakannya Milangkala ini untuk menumbuhkan dan membangkitkan kembali kegaluhan. Galuh bisa menjadi jatidiri bangsa, budaya dan mengenang para Karuhun untuk bangsa dan negara ini.
    “Kita tidak bisa melupakan sejarah, karena sejarah merupakan jati diri bangsa,” katanya.
    Dengan keinginan nama Galuh kembali menjadi nama kabupaten, menurutnya R. Hanif, nama Ciamis saat ini tidak memiliki filosofi. Ini juga berpengaruh terhadap psikologis seperti masyarakat Ciamis lebih tertutup, dan sepertinya Ciamis tertinggal dengan daerah lainnya di Jawa Barat.
    “Kami dari Dulur Sagaluh Sunda Saamparan hinggga kini masih terus berjuang Ciamis kembali menjadi Galuh sehingga jadi titik awal bagi masyarakat Tatar Galuh untuk kembali bangkit,” katanya.
    R Hanif menjelaskan, disini para Kabuyutan serta Budayawan sangat berperan untuk kembali menggelorakan, dan mensosialisasikan Galuh, kembali menjaga alam dan saling mengasihi.
    ” Galuh itu ada di dasar lubuk hati yang terdalam, bagaimana leluhur kita hidup sejahtera dizamanya dengan perokonomian yang maju tanpa menodai alam, menjagga keasrian alam dan menghargai antar sesama,” jelasnya.
    Sementara itu, Tokoh Akademisi yang juga WAkil Rektor II Universitas Galuh Yagus Triana HS mengungkapkan, pihgaknya akan ikut serta dalam melestarikan BUdaya kegaluhan dalam bidang Akademi Pendidikan.
    ” Kita sudah menyepakati bahwa ilmu tentang kegaluhan ini akan kita terapkan dalam system pendidikan di Universitas Galuh, bahkan akan mengikutsertakan para Kabuyutan untuk ikut serta memberikan materi kepada generasi muda Galuh,” ucapnya.
    (Riza M Irfansyah/ )

    Berita Terbaru

    spot_img