spot_img
Rabu 27 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 96

Ormas Islam Kota Rasikmalaya Tolak Konser Musik Band Hindia

0
konser musik band hindia fokusjabar.id
Ketua Al Mumtaz Ust Hilmi Afwan (fokusjabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Konser Musik dalam balutan ‘Ruang Bermusik’ yang akan digelar di Lanud Wiriadinata Tasikmalaya tanggal 19-20 Juli 2025 mendapat reaksi dari sejumlah pihak. Terutama dari kalangan ulama Tasikmalaya.

Reaksi tersebut muncul terkait akan tampilnya salah satu grup musik ( Band Indie Hindia) yang dinilai tidak sesuai syariat dan norma-norma agama.

BACA JUGA:

Tak Main-Main Kejari Kabupaten Tasikmalaya Blokir Aset Milik Terduga Pelaku Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi

Grup band ini menurut ulama akan merusak generasi umat. Bahkan dapat mengancam ideologi bangsa.

Reaksi keras itu datang dari ulama yang tergabung dalam Ormas Islam. Yakni, Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Al Mumtaz).

Ketua Al Mumtaz, Hilmi Afwan menegaskan, konser musik grup band Hindia harus menjadi perhatian serius. Pasalnya, dinilai indikasi band Satanic yang selalu menampilkan simbol-simbol yang bertentangan dengan akidah agama.

“Kita umat muslim Tasikmalaya mengecam jika band indie Hindia tampil di Tasikmalaya. Karena terindikasi aliran Satanisme yang melanggar syariat dengan pemahaman-pemahaman dajal dan simbol setan,” ungkap Hilmi Afwan.

Dia mengatakan, ulama tidak mempermasalahkan masalah konser, hiburan musik atau even-even musik lainnya. Buktinya, sering ada event dan konser musik di Kota Tasikmalaya berjalan baik dan lancar.

BACA JUGA:

Tak Puas Ditanggapi Kasi, Fortabes Minta Langsung Kepala Kejari Kabupaten Tasikmalaya

“Yang dipermasalahkan dari rencana konser nanti yakni menampilkan band Hindia yang dinilai melanggar kaidah-kaidah akidah agama,” katanya.

“Band ini berbahaya bagi generasi muda bangsa. Mereka akan mempropagandakan aliran-aliran yang bertentangan dengan norma-norma agama. Generasi bangsa ini harus kita jaga dari pemahaman-pemahaman yang bertentangan dengan akidah dari propaganda dajal dan setan,” Dia menambahkan.

Menurut Hilmi, Ormas Islam Tasikmalaya tidak pernah menolak event-event hiburan atau konser musik berskala besar selama tidak melanggar aturan kearifan lokal dan norma-norma agama.

“Dalam konser musik DJ dan indie nanti, sejumlah band akan tampil. Yakni, Maliq and D’essentials, Andan Veron & HBRP, Nadin Amizah, Feast, Whisnu Santika, Lomba Sihir, Perunggu termasuk Hindia. Nah grup band Hindia ini yang kita tolak agar tidak ikut tampil di acara nanti,” paparnya.

Dia menyebut, penolakan grup band indie Hindia untuk menjaga moralitas anak-anak muda Tasikmalaya agar tidak terpengaruh paham-paham yang tidak benar.

“Aksi penolakan konser ini merupakan upaya dan antisipasi menjaga aqidah umat serta melawan penyebaran paham sesat dengan simbol-simbol Dajal dan Satanic (Muqawamah Aqidiyah),” imbuhnya.

Dia menyesalkan, pihak Event Organizer (EO) konser Ruang Musik yang tidak menempuh aturan dan tidak ada koordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk para ulama.

“Kita dulu sudah membuat kesepakatan dan komitmen bersama dengan para EO. Di mana salah satu poinnya, jika akan menggelar event/konser musik harus berkoordinasi dengan ulama. Tapi penyelenggara sekarang ini tidak ada koordinasi sama sekali,” sesalnya.

BACA JUGA:

Dinas PUTR Kota Tasikmalaya Gelontorkan Anggaran Rp3 M

Pihaknya menjelaskan, terkait izin konser wewenangnya dari Polda Jawa Barat. Hanya saja di daerah melalui Polres Tasikmalaya Kota menyampaikan rekomendasi. Jadi kita tunggu saja.

“Polda Jabar mengizinkan atau tidak itu wewenangnya. Alhamdulillah jika tidak diizinkan. Karena tugas kita menjaga generasi bangsa dari pemahaman yang tidak sesuai syariat,” pungkasnya.

(Seda/Bambang Fouristian)

Nyaman di Bandung, Patricio Martin Matricardi Bawa Keluarganya

0
Patricio Martin Matricardi fokusjabar.id
Patricio Martin Matricardi (dok: persib.co.id)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bek anyar Persib Bandung asal Argentina, Patricio Martin Matricardi mengaku sudah nyaman menetap. Padahal Dia belum genap dua pekan bersama tim kebanggaan Bobotoh.

Menurut Dia, suasana kota dan keramahan warga Jawa Barat (Jabar) membuatnya semakin betah.

BACA JUGA:

Bojan Hodak Beberkan Kondisi Pemain Anyar Persib

Patricio Martin Matricardi mengatakan, keluarganya akan dibawa untuk menemaninya di Bandung. Anggota keluarganya tidak akan lama lagi sampai di Bandung.

“Orang-orang di sini menerima saya sangat baik. Begitu juga dengan tim. Saya merasa sangat nyaman dan senang berada di sini,” kata Patricio Matricardi.

Sampat merasakan atmosfer stadion saat Persib Bandung tampil di Piala Presiden 2025, Matricardi pun mengungkapkan ketakjubannya kepada Bobotoh.

BACA JUGA:

Persib Bandung Kontrak Patricio Martin Matricardi 2 Tahun

“Saya sangat senang melihat banyak orang datang untuk mendukung tim. Ini sangat bagus bagi kami, untuk mendorong kami bermain lebih baik,” pungkasnya.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, setelah merekrut sektor tengah dan lini depan, kini Persib Bandung mendatangkan pemain asal Argentina, Patricio Martin Matricardi.

Bek tangguh asal Argentina tersebut dikontrak Persib Bandung selama dua musim.

Pemain kelahiran Florencio Varela, Argentina, 7 Januari 1994 ini direkrut berdasarkan rekomendasi Bojan Hodak.

Matricardi terbilang kaya pengalaman. Ia memulai kiprahnya di tanah kelahiran bersama klub-klub besar seperti Argentinos Juniors dan San Martin.

Kemudian merambah kompetisi Eropa dengan memperkuat tim-tim dari Yunani (Asteras Tripolis). Dia juga menjajal liga Rusia bersama Rotor Volgograd.

Terakhir menjadi bagian dari sejumlah klub papan atas Liga Rumania. Di antaranya, Hermannstadt, Gaz Metan Medias, Voluntari, dan Botosani FC.

Untuk pertama kali dalam karier profesionalnya, Matricardi menjejakkan kaki di Asia. Dia memilih Persib Bandng sebagai destinasi barunya.

(Bambang Fouristian)

Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Memutus Kemiskinan

0
program sekolah rakyat fokusjabar.id
Presiden RI, Prabowo Subianto

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Program Sekolah Rakyat sebuah gagasan dari Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.

Sekolah Rakyat mulai berjalan pada tahun ajaran 2025/2026 yang diawali dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (14/7/2025).

BACA JUGA:

Nah Loh! Kades di Garut Bakal di Tes Urine Narkoba

Tujuan program Sekolah Rakyat, menyiapkan Sumber Daya Manusia(SDM) yang tangguh sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

“Sekolah Rakyat merupakan implementasi Asta Cita No4 Presiden. Presiden memahami, pendidikan menjadi kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Jangan sampai kemiskinan menjadi warisan,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO), Adita Irawati.

Sekolah Rakyat adalah sekolah gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Adita menyebut, hingga saat ini masih banyak keluarga dari kelompok miskin maupun miskin ekstrem. Yakni, kategori desil 1 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Badan Pusat Statistik (BPS) belum memiliki akses terhadap pendidikan layak/berkualitas.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, hambatan utamanya adalah kondisi ekonomi.

“Sekolah negeri saat ini memang sudah gratis. Namun bagaimana dengan biaya transportasi, uang jajan, seragam dan perlengkapan lainnya? Itu semua menjadi beban keluarga. Sementara, untuk makan sehari-hari saja mereka sudah kesulitan,” jelasnya.

BACA JUGA: PNM Indonesia Ajak Generasi Muda Semangat Berwirausaha

Kemiskinan merupakan sumber ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses layanan dasar utama. Seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang layak.

Berdasarkan data BPS (2025), jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebesar 24,06 juta orang atau 8,57 persen. Sebanyak 3.170.003 jiwa masuk dalam kategori miskin ekstrem.

Persoalan kemiskinan menjadi tantangan dalam upaya menuju visi Indonesia Emas 2045.

Kata Dia, kemiskinan sangat mempengaruhi pengembangan SDM. Pasalnya, kemiskinan akan berdampak pada keterbatasan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, pelatihan keterampilan, layanan kesehatan yang memadai serta pangan dan gizi yang mencukupi.

Ketidakmampuan mengakses pendidikan yang berkualitas akan berdampak pada rendahnya tingkat literasi dan keterampilan.

Selanjutnya membatasi peluang individu untuk mengakses pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka.

Keterbatasan ekonomi menjadi tantangan dalam hal pemerataan pendidikan.

Berdasarkan data BPS (2024) capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/SMK sederajat pada rumah tangga kelompok pengeluaran terendah (kuintil 1) sebesar 74,45 persen.

Sementara pada kelompok pengeluaran teratas (kuintil 5) capaiannya sebesar 97,37 persen.

Persentase Anak Tidak Sekolah tertinggi berada pada kelompok umur 16-18 tahun sebesar 19,20 persen.

Sekitar 730.703 siswa lulusan SMP tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah atas. Dari jumlah tersebut, 76 persen keluarga menyatakan bahwa faktor ekonomi menjadi penyebab utama anak mereka tidak dapat melanjutkan sekolah.

Sementara 8,7 persen anak-anak tersebut harus mencari nafkah atau menghadapi tekanan sosial dari lingkungan keluarga mereka.

BACA JUGA: Forgaki Indonesia Raya Gelar Rakornas Penguatan dan Peran Organisasi

Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022 mencatat, angka putus sekolah di tingkat SMP mencapai 1,12 persen. Dan tingkat SMA mencapai 1,19 persen.

Hal itu mendorong Presiden menggulirkan Program Sekolah Rakyat. Harapannya, anak-anak dari keluarga rentan dapat menikmati pendidikan yang setara dan berkualitas tanpa terbebani urusan biaya hidup.

“Dengan adanya Sekolah Rakyat, seluruh kebutuhan siswa  akan ditanggung oleh negara,” tegas Adita.

Lebih dari sekadar akses, melalui pemetaan bakat dan potensi siswa, Sekolah Rakyat juga dirancang untuk memberikan keterampilan hidup kepada para siswa.

Sehingga mereka siap memasuki dunia kerja maupun membangun usaha.  Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan taraf hidup keluarga dan komunitasnya.

“Presiden Prabowo Subianto telah mewanti-wanti para pembantunya bahwa Sekolah Rakyat harus terlaksana dengan tepat, menggunakan cara yang benar dan benar-benar mencapai tujuannya. Para siswa diharapkan menjadi generasi muda yang mampu berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkas Adita.

(Bambang Fouristian)

Cetak Kader Muda Andal, PDIP Jabar Gelar Pelatihan MC dan Protokol

0
kader muda
PDIP Jabar Gelar Pelatihan MC dan Protokol Tingkatkan Kemampuan kader muda (ist)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: DPD PDI Perjuangan  (PDIP) Jawa Barat (Jabar) menggelar Pelatihan Keprotokolan dan Master of Ceremony (MC) bagi 150 kader muda dari seluruh wilayah Jabar di Hotel Horison Bandung, Minggu (13/7/2025).

Pelatihan ini menjadi langkah konkret PDIP dalam mencetak kader berkualitas yang mampu tampil profesional di berbagai acara internal partai.

Seluruh peserta merupakan utusan dari DPC PDIP di 27 kabupaten/kota serta badan dan sayap partai se-Jawa Barat.

“Sebagai partai pelopor yang menjunjung tinggi disiplin organisasi, PDIP membutuhkan kader yang mampu menjalankan fungsi MC dan protokoler dengan baik,” kata Sekretaris DPD PDIP Jabar, Ketut Sustiawan.

kader muda
PDIP Jabar Gelar Pelatihan MC dan Protokol Tingkatkan Kemampuan kader muda (ist)

BACA JUGA: PDIP Jabar Minta Gubernur Tegas Tertibkan Bangunan di Kawasan Hulu

Menurut Ketut, pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan public speaking dan penguasaan keprotokolan kader, terutama generasi muda di bawah usia 35 tahun.

PDIP, kata dia,  satu-satunya partai politik di Asia Tenggara yang telah mengantongi Sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 55001:2014 dalam manajemen mutu dan tata kelola organisasi sejak 2017.

“Ini menunjukkan bahwa kami mengelola partai secara profesional, berbasis sistem dan kualitas,”kata dia.

Bahas Isu Politik, PDIP Jabar Gelar Rakor

Selain pelatihan, DPD PDIP Jabar juga menggelar Rapat Koordinasi bersama DPC dari 27 kabupaten/kota dan Fraksi PDIP DPRD Jabar. Rakor ini membahas sejumlah dinamika politik di Jawa Barat, termasuk kondisi hubungan antara eksekutif dan legislatif.

BACA JUGA:

MPLS Libatkan TNI/Polri, Ono Surono Minta Komisi V DPRD Jabar Lakukan Pengawasan

“Kami mencermati bahwa komunikasi antara DPRD dan Pemprov Jabar saat ini tidak berjalan optimal. DPD akan turun langsung ke daerah untuk melakukan pendalaman terhadap kondisi politik lokal,”kata Ketut.

Pelatihan ini dibuka langsung oleh Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono dan dihadiri sejumlah tokoh partai, seperti Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Tom Maskun serta Ketua Fraksi PDIP DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari.

(LIN)

BPBD Ciamis Bantu Korban Tenggelam di Kota Banjar

0
bpbd ciamis fokusjabar.id
BPBD Ciamis terjunkan personel dan Perahu Karet

CIAMIS,FOKUSJabar.id: BPBD Ciamis menerjunkan tujuh personel dan perahu karet untuk membantu mencari orang tenggelam di wilayah Kota Banjar Jawa Barat (Jabar).

Hal itu disampaikan Kalakhar BPBD Ciamis, Ani Supiani, Minggu (13/7/2025).

BACA JUGA:

Pabrik Koya di Ciamis  Kebakaran, Pemilik Rugi Rp35 Juta

Menurut Ani, beberapa waktu lalu pihaknya menerima informasi dan permintaan bantuan dari BPBD Kota Banjar. Di mana telah terjadi kecelakaan air di muara Sungai Cijolang Dusun Cibentang Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja.

“Kami menerima informasi ada seorang anak yang tenggelam di wilayah Kota Banjar,” katanya.

BPBD Ciamis langsung menyiapkan personel dan perahu karet untuk ikut melakukan pencarian terhadap korban tenggelam.

“Berdasarkan informasi, anak itu tenggelam saat berenang bersama teman temanya,” kata Dia.

Ani berharap, korban tenggelam bisa secepatnya ditemukan.

“Kami berharap, dengan kondisi apapun korban secepatnya bisa  ditemukan,” pungkas Kalakhar BPBD Ciamis.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, bangunan pabrik kue Koya milik Tuti di Dusun Lebak lipung Desa Imbanagara Kecamatan/Kabupaten Ciamis kebakaran.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan pabrik kue Koya tersebut. Hanya saja pemilik pabrik mengalami kerugian materi sekitar Rp35 juta.

Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ciamis, Feri Rochwandi menduga, kebakaran yang menghanguskan pabrik kue Koya dari tungku api.

(Husen Maharaja/Anthika Asmara)

Pabrik Koya di Ciamis  Kebakaran, Pemilik Rugi Rp35 Juta

0
pabrik kue koya fokusjabar.id
Personel Damkar UPTD Ciamis saat memadamkan api

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bangunan pabrik kue Koya milik Tuti di Dusun Lebak lipung Desa Imbanagara Kecamatan/Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) kebakaran.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan pabrik kue Koya tersebut. Hanya saja pemilik pabrik mengalami kerugian materi sekitar Rp35 juta.

BACA JUGA:

Muharam Creative Festival Jadi Momentum Penguatan Ekonomi Umat di Ciamis

Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ciamis, Feri Rochwandi menduga, kebakaran yang menghanguskan pabrik kue Koya dari tungku api.

“Api dari tungku membakar bangunan yang mudah terbakar,” katanya.

Feri mengatakan, setelah mendapat informasi ada kebakaran yang menimpa pabrik kue, Minggu (13/7/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mengerahkan petugas dan satu unit mobil Pancar.

“Setelah berjibaku, api berhasil dipadamkan,” ucapnya.

Feri menuturkan, untuk saat ini api yang membakar bangunan pabrik koya tersebut sudah padam secara sempurna.

BACA JUGA:

Bupati Harap HDCI Ciamis Jadi Mitra Strategis Promosi Wisata Daerah

“Kami imbau masyarakat atau siapapun yang mengetahui kejadian kebakaran atau yang memerlukan pertolongan segera hubungi kami,” ungkapnya.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, petugas Damkar Ciamis berhasil memadamkan api yang membakar sebuah sepeda motor Honda Beat di Jalan Raya Ciamis-Banjar. Tepatnya depan Kantor Perhutani Kelurahan Kertasari.

Diketahui, sepeda motor tersebut milik Fian Ruspianto (35), warga Dusun Wage RT02/02 Desa Kertawana Kecamatan Kalimanggis Kabupaten Kuningan.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa terbakarnya sepeda motor tersebut.  Pemilik kendaraan mengalami kerugianmateri belasan juta rupiah.

Diduga penyebab kebakaran sepeda motor dari yang terbakar knalpot.

“Kejadiannya sebelum salat Jumat (sekitar pukul 11.30 WIB),” kata Kabid Damkar dan Penyelamatan, Feri Rochwandi.

(Husen Maharaja/Bambang Fouristian)

Soal Pupuk Subsidi, Jurnalis Garut Diancam Sajam

0
jurnalis garut fokusjabar.id
Ade Burhanudin

GARUT,FOKUSJabar.id: Lagi, aksi dugaan premanisme dan tindakan kekerasan terhadap jurnalis terjadi. Kali ini menimpa Ade Burhanudin, wartawan media online asal Kabupten Garut Jawa Barat (Jabar).

Ade Burhanudin menjadi korban dugaan tindak kekerasan dan ancaman yang dilakukan oleh pemilik kios berinisial S di wilayah Desa Cigadog Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut, Sabtu (12/7/2025).

BACA JUGA: Bangunan di Jalan Ibrahim Adjie Ditertibkan Pemkab Garut

Peristiwa itu terjadi saat korban tengah menggali informasi terkait dugaan penyimpangan pupuk bersubsidi bagi warga Kampung Taman Manalusu.

Korban mendapat perlakuan kasar S. Dia dipiting dan diancam menggunakan senjata tajam (sajam).

Korban berhasil menyelamatkan diri. Saat itu juga melakukan visum di Puskesmas terdekat dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikelet.

Demikian disampaikan Ade Burhanudin melalui sambungan telpon. Dia berharap, tidak ada lagi kekerasan terhadap jurnalis yang tengah menjalankan tugas.

BACA JUGA:

BPBD Garut Gelar Simulasi Bencana Erupsi Gunung Guntur

“Saya hanya menjalankan tugas sebagai  jurnalis yang peduli terhadap keadilan dan hak rakyat. Ini bukan soal pribadi. Tapi demi transparansi dan kebenaran,” kata Ade.

Sekretaris DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia Garut, Ridwan Firdaus meminta Polres Garut segera menangkap terduga pelaku tindak kekerasan terhadap jurnalis.

“Kami meminta pihak kepolisian mengungkap motif kekerasan yang mengancam keselamatan jurnalis,” kata Ridwan.

BACA JUGA:

Bupati Garut Dukung Gerakan Leuweung Hejo

“Jika terjadi penyimpangan soal pupuk subsidi. Pelaku harus diproses secara hukum,” Dia menambahkan.

Kasus ini menjadi peringatan serius akan pentingnya perlindungan terhadap para aktivis dan jurnalis yang berjuang demi kebenaran.

Masyarakat juga diimbau untuk lebih terbuka terhadap upaya kontrol sosial. Khususnya penyaluran bantuan pemerintah seperti pupuk subsidi.

(Bambang Fouristian)