spot_img
Rabu 27 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 97

BPBD Ciamis Bantu Korban Tenggelam di Kota Banjar

0
bpbd ciamis fokusjabar.id
BPBD Ciamis terjunkan personel dan Perahu Karet

CIAMIS,FOKUSJabar.id: BPBD Ciamis menerjunkan tujuh personel dan perahu karet untuk membantu mencari orang tenggelam di wilayah Kota Banjar Jawa Barat (Jabar).

Hal itu disampaikan Kalakhar BPBD Ciamis, Ani Supiani, Minggu (13/7/2025).

BACA JUGA:

Pabrik Koya di Ciamis  Kebakaran, Pemilik Rugi Rp35 Juta

Menurut Ani, beberapa waktu lalu pihaknya menerima informasi dan permintaan bantuan dari BPBD Kota Banjar. Di mana telah terjadi kecelakaan air di muara Sungai Cijolang Dusun Cibentang Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja.

“Kami menerima informasi ada seorang anak yang tenggelam di wilayah Kota Banjar,” katanya.

BPBD Ciamis langsung menyiapkan personel dan perahu karet untuk ikut melakukan pencarian terhadap korban tenggelam.

“Berdasarkan informasi, anak itu tenggelam saat berenang bersama teman temanya,” kata Dia.

Ani berharap, korban tenggelam bisa secepatnya ditemukan.

“Kami berharap, dengan kondisi apapun korban secepatnya bisa  ditemukan,” pungkas Kalakhar BPBD Ciamis.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, bangunan pabrik kue Koya milik Tuti di Dusun Lebak lipung Desa Imbanagara Kecamatan/Kabupaten Ciamis kebakaran.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan pabrik kue Koya tersebut. Hanya saja pemilik pabrik mengalami kerugian materi sekitar Rp35 juta.

Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ciamis, Feri Rochwandi menduga, kebakaran yang menghanguskan pabrik kue Koya dari tungku api.

(Husen Maharaja/Anthika Asmara)

Pabrik Koya di Ciamis  Kebakaran, Pemilik Rugi Rp35 Juta

0
pabrik kue koya fokusjabar.id
Personel Damkar UPTD Ciamis saat memadamkan api

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bangunan pabrik kue Koya milik Tuti di Dusun Lebak lipung Desa Imbanagara Kecamatan/Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) kebakaran.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan pabrik kue Koya tersebut. Hanya saja pemilik pabrik mengalami kerugian materi sekitar Rp35 juta.

BACA JUGA:

Muharam Creative Festival Jadi Momentum Penguatan Ekonomi Umat di Ciamis

Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ciamis, Feri Rochwandi menduga, kebakaran yang menghanguskan pabrik kue Koya dari tungku api.

“Api dari tungku membakar bangunan yang mudah terbakar,” katanya.

Feri mengatakan, setelah mendapat informasi ada kebakaran yang menimpa pabrik kue, Minggu (13/7/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mengerahkan petugas dan satu unit mobil Pancar.

“Setelah berjibaku, api berhasil dipadamkan,” ucapnya.

Feri menuturkan, untuk saat ini api yang membakar bangunan pabrik koya tersebut sudah padam secara sempurna.

BACA JUGA:

Bupati Harap HDCI Ciamis Jadi Mitra Strategis Promosi Wisata Daerah

“Kami imbau masyarakat atau siapapun yang mengetahui kejadian kebakaran atau yang memerlukan pertolongan segera hubungi kami,” ungkapnya.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, petugas Damkar Ciamis berhasil memadamkan api yang membakar sebuah sepeda motor Honda Beat di Jalan Raya Ciamis-Banjar. Tepatnya depan Kantor Perhutani Kelurahan Kertasari.

Diketahui, sepeda motor tersebut milik Fian Ruspianto (35), warga Dusun Wage RT02/02 Desa Kertawana Kecamatan Kalimanggis Kabupaten Kuningan.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa terbakarnya sepeda motor tersebut.  Pemilik kendaraan mengalami kerugianmateri belasan juta rupiah.

Diduga penyebab kebakaran sepeda motor dari yang terbakar knalpot.

“Kejadiannya sebelum salat Jumat (sekitar pukul 11.30 WIB),” kata Kabid Damkar dan Penyelamatan, Feri Rochwandi.

(Husen Maharaja/Bambang Fouristian)

Soal Pupuk Subsidi, Jurnalis Garut Diancam Sajam

0
jurnalis garut fokusjabar.id
Ade Burhanudin

GARUT,FOKUSJabar.id: Lagi, aksi dugaan premanisme dan tindakan kekerasan terhadap jurnalis terjadi. Kali ini menimpa Ade Burhanudin, wartawan media online asal Kabupten Garut Jawa Barat (Jabar).

Ade Burhanudin menjadi korban dugaan tindak kekerasan dan ancaman yang dilakukan oleh pemilik kios berinisial S di wilayah Desa Cigadog Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut, Sabtu (12/7/2025).

BACA JUGA: Bangunan di Jalan Ibrahim Adjie Ditertibkan Pemkab Garut

Peristiwa itu terjadi saat korban tengah menggali informasi terkait dugaan penyimpangan pupuk bersubsidi bagi warga Kampung Taman Manalusu.

Korban mendapat perlakuan kasar S. Dia dipiting dan diancam menggunakan senjata tajam (sajam).

Korban berhasil menyelamatkan diri. Saat itu juga melakukan visum di Puskesmas terdekat dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikelet.

Demikian disampaikan Ade Burhanudin melalui sambungan telpon. Dia berharap, tidak ada lagi kekerasan terhadap jurnalis yang tengah menjalankan tugas.

BACA JUGA:

BPBD Garut Gelar Simulasi Bencana Erupsi Gunung Guntur

“Saya hanya menjalankan tugas sebagai  jurnalis yang peduli terhadap keadilan dan hak rakyat. Ini bukan soal pribadi. Tapi demi transparansi dan kebenaran,” kata Ade.

Sekretaris DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia Garut, Ridwan Firdaus meminta Polres Garut segera menangkap terduga pelaku tindak kekerasan terhadap jurnalis.

“Kami meminta pihak kepolisian mengungkap motif kekerasan yang mengancam keselamatan jurnalis,” kata Ridwan.

BACA JUGA:

Bupati Garut Dukung Gerakan Leuweung Hejo

“Jika terjadi penyimpangan soal pupuk subsidi. Pelaku harus diproses secara hukum,” Dia menambahkan.

Kasus ini menjadi peringatan serius akan pentingnya perlindungan terhadap para aktivis dan jurnalis yang berjuang demi kebenaran.

Masyarakat juga diimbau untuk lebih terbuka terhadap upaya kontrol sosial. Khususnya penyaluran bantuan pemerintah seperti pupuk subsidi.

(Bambang Fouristian)

Dadan Garmana Nahkodai HDCI Ciamis Raya Periode 2025–2028

0
Keterangan Foto: Bupati Ciamis, Dr. H Herdiat Sunarya berfoto bersama usai acara Musda HDCI Ciamis Raya di Hotel Tiara Ciamis, Sabtu (12/07/2025).
Keterangan Foto: Bupati Ciamis, Dr. H Herdiat Sunarya berfoto bersama usai acara Musda HDCI Ciamis Raya di Hotel Tiara Ciamis, Sabtu (12/07/2025).

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Ciamis Raya menunjukkan eksistensinya bukan hanya sebagai komunitas pecinta motor besar, tetapi juga sebagai organisasi yang aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah dan kegiatan sosial.

Hal tersebut disampaikan Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) HDCI Ciamis Raya 2025 yang digelar di Hotel Tiara Plaza Ciamis, Sabtu (12/7/2025).

Baca Juga: Bupati Harap HDCI Ciamis Jadi Mitra Strategis Promosi Wisata Daerah

“Mereka tidak hanya riding, tapi juga peduli sosial dan siap mendukung berbagai program pemerintah. Kami harap HDCI terus bersinergi dalam membangun citra positif daerah,” ujar Herdiat.

Muscab tahun ini mengusung tema “Solidaritas Tanpa Batas, Satukan Hati, Kuatkan Persaudaraan” dan menjadi ajang penting untuk mempererat kekompakan sekaligus memilih kepengurusan baru. Dalam forum tersebut, Dadan Garmana terpilih sebagai Ketua Umum HDCI Ciamis Raya periode 2025–2028, menggantikan Pepi Tomy Sudrajat, yang telah menjabat selama satu periode.

Dalam sambutannya, Dadan menyampaikan komitmen untuk membawa HDCI Ciamis Raya menjadi organisasi yang semakin solid dan inklusif. Ia berjanji melanjutkan program-program positif yang telah dirintis kepengurusan sebelumnya.

“Kami akan memperkuat kekompakan internal, meningkatkan kegiatan sosial, dan membangun hubungan baik dengan komunitas otomotif lain,” kata Dadan.

Pentingnya Keselamata Berkendara

Ia juga menekankan pentingnya keselamatan dalam berkendara. Touring, menurutnya, bukan sekadar hobi, tetapi juga media edukasi tentang ketertiban berlalu lintas.

“Pengawalan saat touring bukan ajang pamer. Itu bentuk kepedulian terhadap keselamatan pengguna jalan. Kami ingin dikenal sebagai komunitas yang santun dan tertib,” tegasnya.

Saat ini, HDCI Ciamis Raya menaungi para pemilik Harley Davidson di wilayah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran, dengan jumlah anggota resmi mencapai 30 orang. Sebanyak 22 anggota hadir langsung dalam Muscab ini.

Dadan juga berharap komunitas ini bisa membantu pengembangan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan kegiatan kemasyarakatan melalui kolaborasi antar komunitas otomotif.

Sementara itu, Ketua sebelumnya, Pepi Tomy Sudrajat, menyampaikan apresiasi atas dukungan selama masa kepemimpinannya. Ia optimistis di bawah kepemimpinan Dadan, HDCI akan semakin berkembang.

“Regenerasi ini penting agar organisasi tetap segar dan berkelanjutan. Saya yakin Dadan mampu menjaga loyalitas dan semangat solidaritas yang menjadi jiwa HDCI,” tutupnya.

Muscab ini menjadi lebih dari sekadar forum organisasi. Ia menjadi momentum regenerasi, penguatan identitas komunitas, dan upaya menjalin kemitraan lebih luas demi kemajuan bersama.

(Nank Irawan)

Gedung Pemulasaraan Jenazah Pertama di Priangan Timur Diresmikan di Kota Tasikmalaya

0
Ket foto : Wali Kota Viman Alfarizi bersama Direktur TMC Eternal Home dr Kevin Reinaldi Tanardi, melakukan gunting pita tanda Peresmian Gedung Pemulasaraan Jenazah (fokusjabar/Seda)
Ket foto : Wali Kota Viman Alfarizi bersama Direktur TMC Eternal Home dr Kevin Reinaldi Tanardi, melakukan gunting pita tanda Peresmian Gedung Pemulasaraan Jenazah (fokusjabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Setelah melewati proses pembangunan yang cukup panjang dan sempat menuai reaksi dari masyarakat, akhirnya Gedung Pemulasaraan Jenazah TMC Eternal Home resmi dioperasikan. Peresmian dilakukan pada Sabtu (12/07/2025) oleh Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi, bersama Direktur TMC Eternal Home, dr. Kevin Reinaldi Tanardi.

Acara peresmian dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi, Dandim 0612 Letkol Arm Yan Octa Rombenanta, mantan Wali Kota Syarif Hidayat, Sekda Kota Tasikmalaya Asep Goparullah, serta para tokoh agama dan masyarakat.

Baca Juga: Tak Main-Main Kejari Kabupaten Tasikmalaya Blokir Aset Milik Terduga Pelaku Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi

Gedung ini menjadi fasilitas pemulasaraan jenazah pertama di Priangan Timur yang dibangun secara modern dan representatif. Fasilitasnya meliputi ruang perawatan jenazah, tempat pemandian, ruang sholat, ruang tunggu keluarga ber-AC, mobil jenazah, dan lahan parkir yang luas.

Dalam sambutannya, Wali Kota Viman menyebut kehadiran TMC Eternal Home sebagai wujud nyata kolaborasi dan kepedulian terhadap penghormatan terakhir bagi setiap manusia, tanpa membedakan agama atau latar belakang.

“Fasilitas ini bukan hanya soal tenaga, biaya, dan pikiran. Ini tentang empati, niat luhur, dan penghormatan terakhir kepada mereka yang telah berpulang,” ujar Viman.

Ia juga menegaskan bahwa layanan ini terbuka untuk seluruh umat beragama, mencerminkan toleransi dan keberagaman yang selama ini terjaga di Tasikmalaya.

“Gedung ini bukan hanya untuk non-muslim, tetapi juga melayani jenazah muslim. Ini mencerminkan semangat kesetaraan dalam pelayanan akhir, tanpa diskriminasi,” tambahnya.

Tasikmalaya Rumah Bagi 18 Kelompok Etnis

Viman menyebutkan Tasikmalaya merupakan rumah bagi 18 kelompok etnis yang hidup berdampingan dalam harmoni. Ia berharap, kehadiran fasilitas ini memperkuat kebersamaan dalam keragaman.

“Pemulasaraan jenazah adalah bentuk penghormatan tertinggi atas kehidupan. Bahkan setelah nafas terakhir pun, nilai kemanusiaan dan spiritualitas tetap harus kita jaga,” katanya.

Sementara itu, Direktur TMC Eternal Home, dr. Kevin Reinaldi Tanardi, menjelaskan bahwa pembangunan gedung ini merupakan bagian dari upaya rumah sakit untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, khususnya dalam hal pemulasaraan jenazah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.

“Setiap jenazah akan ditangani oleh penanggung jawab yang sesuai dengan agamanya. Ini adalah bentuk pelayanan profesional dan humanis yang kami kedepankan,” jelas Kevin.

Ia menambahkan, meskipun berlokasi di Kota Tasikmalaya, gedung ini terbuka untuk masyarakat dari luar daerah.

“Semoga kehadiran gedung ini memberikan kemudahan bagi keluarga dalam menjalankan proses pemulasaraan dengan tenang dan layak,” pungkasnya.

(Seda)

Tiket Palsu di Pangandaran, PHRI Dorong Pembenahan dan Edukasi Wisatawan

0
Gerbang Masuk Pangandaran (FOTO WEB)
Gerbang Masuk Pangandaran (FOTO WEB)

PANGANDARAN,FIKUSjabar.id: Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran, Agus, buka suara terkait dugaan pemalsuan tiket masuk kawasan wisata di wilayahnya. Ia menilai kasus ini lebih merugikan pemerintah daerah dibanding para pelaku industri pariwisata.

“Yang paling dirugikan dalam kasus ini adalah pemerintah daerah, bukan PHRI,” tegas Agus, Sabtu (11/7/2025).

Baca Juga: Food Court 33 Hadir di Pangandaran, Surga Kuliner Murah dengan View Menawan

Menurutnya, pemalsuan tiket menjadi sinyal kuat bahwa sistem pengelolaan dan pengawasan masih perlu diperbaiki. Agus mendesak agar mekanisme pembayaran tiket masuk segera ditransformasi ke arah digital untuk meminimalisir potensi kecurangan.

“Sudah waktunya meninggalkan transaksi tunai di pintu masuk wisata. Sistem berbasis e-money atau digital harus diterapkan agar transparan dan terpantau,” sarannya.

Ia juga menyebut bahwa bentuk tiket fisik saat ini terlalu mudah untuk dipalsukan. Oleh karena itu, penggunaan fitur keamanan tambahan seperti watermark atau hologram sangat diperlukan. Selain itu, edukasi kepada wisatawan juga penting agar mereka membeli tiket resmi.

“Kalau tiketnya resmi, pengunjung juga bisa mendapat jaminan seperti asuransi dan fasilitas lainnya,” ujar Agus.

Penarikan Tiket Palsu Terorganisir, Usut Sampai Tuntas

Meski begitu, Agus meminta masyarakat tidak terburu-buru menarik kesimpulan sebelum hasil penyelidikan lengkap. Ia menyarankan agar pihak terkait menelusuri secara menyeluruh sumber cetakan dan distribusi tiket palsu tersebut.

“Contoh kasusnya, pengunjung empat orang tapi hanya dua tiket asli yang digunakan, sisanya tiket palsu. Harus dicari tahu, siapa pencetaknya dan dari mana peredarannya,” katanya.

Agus juga menduga praktik ini bukan dilakukan secara individu semata. “Penarikan tiket ini pasti terorganisir. Mungkin tidak melalui sistem resmi, tapi bisa dilakukan siapa saja secara manual,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. Ia belum bisa memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan kasus.

“Saya belum bisa berkomentar karena proses pemeriksaan masih berjalan,” ungkap Citra.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah seorang petugas retribusi berinisial UN tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh tim gabungan Polres Pangandaran dan Polisi Militer (PM) pada Minggu (6/7/2025) sekitar pukul 05.00 WIB.

UN ditangkap saat menerima pembayaran tiket masuk wisata Pantai Pangandaran, meski saat itu ia tidak dalam jadwal tugas resmi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran, Nana Sukarna, membenarkan kejadian tersebut. “UN memang petugas di Pantai Batuhiu, namun saat OTT berlangsung, ia tidak sedang dalam penugasan resmi,” jelas Nana.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi tata kelola pariwisata Pangandaran. Diharapkan, insiden ini menjadi momentum untuk memperkuat sistem tiket dan pengawasan di lapangan, demi menjaga kepercayaan publik dan keberlanjutan sektor pariwisata daerah.

(Sajidin)

Food Court 33 Hadir di Pangandaran, Surga Kuliner Murah dengan View Menawan

0
Poto: Suasana di food court 33 Pangandaran saat sore hari.
Poto: Suasana di food court 33 Pangandaran saat sore hari.

PANGANDARAN,FOKUSjabar.id: Dunia kuliner Pangandaran kini kedatangan destinasi baru yang menggoda lidah sekaligus nyaman untuk bersantai yakni Food Court 33. Terletak strategis di depan Grand Pangandaran, tempat makan ini langsung mencuri perhatian para penikmat kuliner, baik wisatawan maupun warga lokal.

Di balik berdirinya Food Court 33, tersimpan kisah perjuangan pemiliknya, Ari Sardi, yang sebelumnya kehilangan lapak usahanya di Pasar Wisata Pangandaran akibat penggusuran.

Baca Juga: Bupati Pangandaran Tanggapi Dugaan Pungli dan Tiket Palsu di Kawasan Wisata

“Awalnya saya bingung harus mulai dari mana. Tapi berkat dukungan teman-teman, akhirnya saya bisa bangkit dan membuka usaha ini dari nol. Alhamdulillah sekarang ramai sekali,” ungkap Ari, Sabtu (12/7/2025).

Meski baru dirintis, Food Court 33 sudah menjadi favorit karena menyajikan aneka jajanan khas yang lezat dan terjangkau. Pengunjung bisa menikmati hidangan seperti bakso, seblak, nasi tutug oncom, lengko, batagor, soto, es teller, serta aneka kopi kekinian. Semuanya dibanderol dengan harga ramah di kantong.

Menurut Ari, tiga menu andalan yang paling banyak dipesan adalah bakso, es teller, dan seblak.

“Semua dibuat oleh tangan-tangan ahli, bahkan ada yang sebelumnya sempat viral,” jelasnya.

Tak hanya makanan yang menggoda, Food Court 33 juga memiliki lokasi yang strategis dan pemandangan menarik, cocok untuk nongkrong bersama keluarga maupun teman.

“Tempatnya nyaman, view-nya bagus, dan suasananya cocok buat santai,” tambahnya.

Menu Makanan di Food Court 33 Hadir di Pangandaran

Salah satu pelaku usaha di lokasi tersebut, Siti Mungil, turut menyajikan menu andalan di kedainya yang bernama “Hous Steak”. Menu yang ditawarkan mulai dari steak ayam dan sapi, sop iga dan dengkul, hingga spaghetti dan dimsum. Ia juga menyajikan minuman unik seperti reach markisa, yang diklaim baik untuk menurunkan kolesterol.

“Bakso tulang rusuk dan bakso tetelan juga jadi favorit. Harga mulai dari Rp15.000 sampai Rp65.000, tergantung menu,” ujarnya.

Siti sendiri bukan nama baru di dunia kuliner Pangandaran. Sebelumnya, ia pernah membuka usaha di kawasan Kampung Turis, namun terpaksa berhenti akibat musibah kebakaran hebat. Kini, ia kembali bangkit bersama Food Court 33.

“Sambil menunggu renovasi lapak lama saya di Kampung Turis, saya buka usaha di sini. Dan ternyata pengunjungnya ramai, bahkan bukan hanya di akhir pekan, hari biasa pun tetap ramai,” pungkasnya.

Food Court 33 kini menjadi magnet baru kuliner di Pangandaran yang tidak hanya menyajikan makanan lezat, tapi juga semangat bangkit dari keterpurukan.

(Sajidin)