spot_img
Minggu 9 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7188

FK-KIM Mesti Bersinergi dengan Diskominfo, Ini Harapan Pjs Sekda Garut

0

GARUT, FOKUSJabar.id : Forum Komunikasi Kelompok Informasi Masyarakat (FK-KIM) bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut gelar Rapat Kerja (Raker) pertama, di Aula Media Center Diskominfo, Selasa (13/3/2018).

Raker tersebut mengusung tema “ Sosialisasi dan Konsolidasi menuju FK-KIM yang Solid dan Mandiri.” Tujuannya, membahas AD/ART yang telah dirumuskan sebagai pijakan kerja seluruh anggota.

Menurut Ketua FK-KIM Garut, Janur Muhammad Bagus, selain membahas AD/ART, juga memberikan arahan, petunjuk dan saran peningkatan kualitas serta capaian program di dalam pelaksanaan tugas.

FK-KIM lanjut Janur, merupakan organisasi partisipatif yang dilegitiminasi oleh pemerintah. Karenanya, harus kerjasama dengan Diskominfo menyebarluaskan informasi negatif sekaligus menghindari berita hoax.

Kadiskominfo Kabupaten Garut, Nurdin Yana menegaskan,  Raker tersebut sebagai peletakan pondasi organisasi FK-KIM dan Diskominfo sebagai sandaran informasi dan penawar berita hoax bagi masyarakat.

Dia berharap, FK-KIM bisa bekerjasama dengan Diskominfo untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan maupun kendala informasi yang disampaikan dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.

” Semoga FK-KIM dapat bersinergi dengan kami,” harap Nurdin Yana.

Sementara Pjs Sekda Garut, Uu Saepudin mengapresiasi terbentuknya FK-KIM. Menurut dia, FK-KIM harus dapat memberikan informasi yang akurat dan diterima oleh masyarakat.

Uu berharap, semua program yang lahir dari FK-KIM dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat.

Selain itu, harus bersinergi dengan Diskominfo untuk memenuhi kepentingan masyarakat dan pemerintah.

“ FK-KIM nantinya akan menjadi indikator keberhasilan penyebaran informasi di tingkat nasional. Terlebih, adanya aturan Permendagri tentang KIM,” pungkasnya.

(Andian/Bam’s)

Polisi Ciduk Empat Perajin Senpi Ilegal Cipacing

0
kapolda jabar Irjen Pol Agung (foto WEB)
kapolda jabar Irjen Pol Agung (foto WEB)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat menciduk empat perajin senjata api ilegal di Kecamatan Cipacing, Kabupaten Sumedang.‎

Empat perajin, yakni YG, E, DD dan UN mampu membuat senjata ilegal yang dijulal ke daerah – daerah di Indonesia dengan harga kisaran Rp6 sampai Rp9 juta.

Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menjelaskan, terdapat beberapa daerah yang terindikasi menjadi lahan pasar para tersangka, yakni Kabupaten Kutai Kalimantan Timur, Purwakarta, Sumedang, Majalengka.

“Beberapa wilayah lainnya sedang dilakukan pendalaman,” kata Agung di Bandung, Selasa (13/3/2018).

Dari penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti dari masing-masing pelaku. Dari YG polisi mengamankan empat pucuk senpi jenis Made Call 22 mm, satu pucuk jenis Makarov, sembilan butir amunisi Call dan buku tabungan.

Di Tangan E, barang bukti satu pucuk senpi jenis Walter Call 9 mm dan satu jenis glock. Sedangkan DD terdapat satu pucuk senpi jenis made call 22 mm, satu jenis Walter call 9 mm, satu revolver call 22., 300 butir amunisi call 9 mm, 50 butir amunisi call 22 mm, empat amunisi call 38 dan satu unit handphone.

“Tersangka UN alias Andik hanya diamankan satu Hape. Dalam satu bulan, hanya 2 atau 3 senpi yang dibuat. Dibuatnya pun by order,” tambah Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Umar Surya Fana.

“Ini baru antar provinsi, belum ke Internasional. Menurut pengakuan tersangka, mereka membuat senpi ilegal sejak 2015,” tambahnya.

Akibat perbuatannya empat pelaku dijerat pasal ayat 1 ayat 1 Undang – undang Darurat nomor 12/1951 dengan ancaman 20 tahun penjara.

(Adie/LIN)

PO Bus Budiman Terbakar, Kerugian Diduga Capai Puluhan Milyar

0
Kerugian Akibat Kebakaran Pul Bus Budiman Mencapai Rp. 10 Miliar. (FOKUSJabar/Boip)

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kerugian akibat kebakaran PO Bus Budiman di Pangandaran, Selasa (13/03/2018) diprediksi mencapai Rp10 miliyar. Terlebih tidak hanya bus yang terbakar, tetapi puluhan kendareaan roda dua pun ikut terbakar.

Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi mengatakan, atas insiden itu tiga unit bus dan 10 sepeda motor terbakar.

“Kami prediksi kerugian materi mencapai Rp10 milyar,” kata dia melalui pesan singkat.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun dua unit damkar sempat kewalahan memadamkan api, karena banyak material yang mudah terbakar.

Hingga saat ini, polisi masih mengidentifikasi penyebab terjadinya kebakaran. Sebelumnya diduga berasal dari percikan api pengelasan dan menyambar pada sebuah bensin dekat dengan kendaraan.

(Boip/LIN)

Pasangan Deddy-Dedi Dianggap Tak Gamblang Beberkan Hal Penting Pemerintahan

0
Ilustrasi LIN/FOKUSJabar.id
Ilustrasi LIN/FOKUSJabar.co.id

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pasangan DM 4 Jabar mendapat kritik dari pakar ilmu pemerintahan dari Unpar Bandung Asep Warlan Yusuf. Pasangan ini dikritik karena Deddy Mizwar dianggap tidak terlalu gamblang membeberkan banyak hal penting dalam pemerintahan seandainya dalam posisi sebagai gubenur saat ini. Padahal dia bisa mengungkapkan upaya perbaikan banyak hal.

“Jangan hanya membela diri, tapi ungkapkan juga banyak hal yang bisa diselesaikan selama ini. Ini juga kesempatan baik untuk Dedi Mulyadi untuk meluruskan kabar-kabar miring tentang dirinya,” kata Asep di Bandung, Selasa (13/3/2018).

Deddy Mizwar, katanya, jangan hanya membela petahana, tapi juga memberikan solusi atas berbagai masalah yang ada saat ini, dalam posisi jika dirinya menjabat sebagai gubernur. Dedi Mulyadi, kata Asep, sudah bisa berbagi porsi dengan baik bersama Deddy Mizwar dan menjabarkan solusi atas berbagai permasalahan.

Menurut dia, para calon petahan ini boleh saja mengungkapkan prestasi-prestasinya saat memimpin daerah masing-masing. Namun semua diungkapkan dalam porsi yang cukup.

“Ridwan Kamil contohnya menunjukkan dia kompeten di sejumlah bidang. Tapi jangan tentang Bandung lagi Bandung lagi. Nanti masyarakat bilang itu mah Bandung, bukan Jabar,” tutur dia.

Adu argumen dalam debat tersebut, kata dia, tidak sampai menyerang secara personal. Hal ini dinilai baik karena masih dalam batas wajar dan menampilkan fakta-fakta di lapangan, tidak sampai keluar jalur substansi yang dibutuhkan masyarakat.

Debat publik kedua dan ketiga akan dilaksanakan pada Mei di Cirebon dan Juni di Bogor. Debat kedua mengambil tema sumber daya manusia seperti kesehatan, pendidikan, dan pariwisata. Debat ketiga akan mengambil tema sumber daya alam seperti tata ruang dan lingkungan.

(LIN)

Asyik Dinilai Terlalu Normatif dan Tidak Spesifik di Debat Publik

0
Ilustrasi LIN/FOKUSJabar.id
Ilustrasi LIN/FOKUSJabar.co.id

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pakar ilmu pemerintahan dari Unpar Bandung Asep Warlan Yusuf mengkritik pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dalam debat publik petama Pilgub Jabar di Sabuga Kota Bandung, Senin (12/3/2018) malam.

Asep menilai Asyik menjawab pertanyaan atau beradu argumen dengan pemaparan yang normatif dan tidak spesifik, terlalu memiliki arti yang luas.

“Sehingga keunggulannya sulit terbaca, karena bisa dibilang text book banget. Tidak menggigit dan orang pun jadi bingung apa yang bisa ditangkap,” kata Asep di Bandung, Selasa (13/3/2018).

Asep menduga pasangan Asyik hanya melontarkan ujaran formal, karena dalam posisi serba salah. Di satu sisi, didukung partai petahana, dan di sisi lain ada keinginan untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang dari kepemimpinan gubernur saat ini.

(LIN)

Pakar Ilmu Pemerintahan Sayangkan Hasanah Tak Manfaatkan Debat untuk Kritik Petahana

0
Ilustrasi (lin/FOKUSJabar.id)
Ilustrasi (lin/FOKUSJabar.co.id)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pakar ilmu pemerintahan dari Unpar Bandung Asep Warlan Yusuf menyayangkan pasangan nomor urut 2 TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) yang tidak memanfaatkan posisinya sebagai satu-satunya pasangan yang bukan berasal dari kepala daerah.

Seharusnya dalam debat publik di Sabuga, Senin (12/3/2018) malam itu, Tubagus Hasanuddin yang juga anggota DPR RI serta Anton yang mantan Kapolda Jabar bisa melontarkan banyak kritik untuk pasangan lainnya yang adalah petahana kepala daerah.

“Sayang sekali mereka tidak mengkritik sejumlah persoalan yang ada hari ini kepada petahana. Mereka hanya menjelaskan program dan itu pun terlalu cair, sehingga konsepnya malah tidak keluar,” kata Asep di Bandung, Selasa (13/3/2018).

Pasangan Hasanah, kata dia, harus lebih mengangkat persoalan kekininan dan membuat ‘jembatan’ antara pasangan ini yang sudah dibilang generasi senior oleh kalangan muda.

(LIN)

Asep Warlan: Ridwan Kamil Tak Berbagi Porsi dengan Wakilnya di Debat Publik

0
Ilustrasi LIN/FOKUSJabar.id
Ilustrasi LIN/FOKUSJabar.co.id

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pakar ilmu pemerintahan dari Unpar Bandung Asep Warlan Yusuf mengatakan bahwa dominasi calon gubernur terhadap wakilnya, kurangnya kritik terhadap para petahana serta pemaparan yang terlalu normatif menjadi catatan pada penampilan para kandidat Cagub-Cawagub Jabar di Debat Publik Pertama Pilgub Jabar di Sabuga, Bandung, Senin (12/3/2018) malam.

Menurut dia, secara keseluruhan, keempat pasangan calon, yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu), TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (DM4 Jabar) telah menyampaikan semua substansi yang dibutuhkan publik untuk mengenal mereka.

Namun, keterbatasan waktu debat justru membuat persoalan yang diutarakan tidak terlalu dibahas setiap pasangan. Kendati begitu, substansi yang diungkapkan setiap pasangan sudah bisa diterima publik untuk bisa mengenal dan memahami lebih baik setiap program yang ditawarkan masing-masing pasangan.

Guru besar Unpar ini pun mengkritik pasangan nomor urut 1 Rindu. Ridwan Kamil, kata dia, dalam banyak kesempatan terlalu mendominasi pemaparan programnya. Ridwan dinilai belum bisa berbagi peran dengan Uu di acara tersebut.

“Persiapan matang dan peran Ridwan Kamil tidak dibagi dengan wakilnya. Seharusnya Ridwan Kamil mau berbagi porsi pembahasan dengan UU, misalnya memberikan porsi untuk hal-hal yang dikuasai Uu dalan debat,” kata Asep di Bandung, Selasa (13/3/2018).

Menurut Asep, Uu harus lebih aktif dalam debat selanjutnya. Hal itu penting untuk mengimbangi Cawagub dari pasangan lainnya yang lebih aktif dan berbagi peran dengan setiap Cagubnya.

(LIN)