spot_img
Sabtu 15 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7115

Anak 12 Tahun Juarai Lomba Tembak Tingkat Jabar

0
Anak
Ketua IPSC Kota Bandung H. Cheppy Haryanto dan kedua anaknya Putri Azzizah Haryanto (12), Putri Zhafirah Haryanto (10). (FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Putri Azzizah Haryanto (12) meraih juara Action Air Practical Shooting Confederation (AA-IPSC) Level 1 kelas Standard Overall yang digelar Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) dan IPSC Jawa Barat, di Lapangan Tembak Korpaskhas Landasan Udara TNI AU Sulaiman, Margahayu Kabupaten Bandung, Minggu (8/4/2018).

Sedikitnya ada 70 peserta yang ikut dalam Jawa Barat Championship AAIPSC Level 1 Jawa Barat tersebut. Dari deretan peserta, didominasi oleh laki-laki yang umurnya jauh di atas Azzizah.

Azzizah sendiri mengaku, tidak ada persiapan khusus dalam menghadapi kejuaran tersebut. Dirinya hanya berlatih seperti biasa secara rutin.

“Persiapannya latihan biasa seminggu sekali atau sampai dua kali,” ujarnya.

BACA JUGA: Luhut Binsar Pandjaitan Minta Anak Muda Berkreasi Dukung Pemulihan Ekonomi

Ternyata, Azzizah juga merupakan penembek level empat yang pernah mengikuti kejuaraan menembak se-Benua Asia dan Australia. Azzizah bercita-cita ikut dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.

“Kalau cita-cita ingin menjadi penembak kelas dunia, target terdekat saya ingin jadi atlet PON membawa nama Jawa Barat di tingkat Nasional,” ucapnya.

Menurut penembak yang sudah mengenal pistol sejak usia empat tahun ini ada daerah yang menjadi pesaing terberatnya di PON nanti yakni atlet dari Jakarta untuk kelas Junior.

“Saya akan berlatih terus karena saya berharap masuk seleksi atlet PON,” tuturnya.

Selain Azzizah, gadis belia yang ikut dalam kejuaraan AA-IPSC Level 1 Jawa Barat adalah Putri Zhafirah Haryanto (10). Zhafirah adalah adik dari Azzahra. Mereka berdua merupakan anak dari Ketua IPSC Kota Bandung H. Cheppy Haryanto.

Sementara, para peserta yang mengikuti Jawa Barat Championship AA-IPSC level 1 datang dari berbagai klub dan daerah. Kelas pistol yang dipertandingkan dalam kompetisi tersebut adalah production dan standard.

Menurut H. Chepy, AA-IPSC adalah kompetisi yang digelar untuk menyeleksi penembak yang akan dibawa ke Pekan Olahraga (Porda) Jawa Barat. Selain itu pertandingan tersebut juga digelar sebagai ajang latihan yang rutin dilaksanakan setiap bulan.

“Action Air ini untuk melatih kecepatan dan ketepatan,” ujarnya.

Kedepannya, kata dia, setelah seleksi penembak untuk Porda Jawa Barat selesai, Perbakin dan IPSC akan menggelar Jawa Barat Open Championship yang akan mempertandingkan seluruh jenis atau seluruh kelas pistol.

“Kami akan melanjutkan tingkatan kompetisi ini untuk pertandingan dengan berbagai jenis senjata,” tuturnya.

(Ibenk)

Berbeda dengan Luar Negeri, di Indonesia Olahraga Menembak Kurang Populer

0
(FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Ketua International Pracrical Shooting Confederation (IPSC) Provinsi Jawa Barat, H. Cheppy Haryanto mengatakan olahraga menembak di Indonesia kurang populer. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan luar negeri, contoh di negara-negara Eropa maupun Amerika.

Menurut Cheppy, di sana banyak sekali bibit atlet mulai dari umur 10 tahun, bahkan atlet yang berusia 70 tahun masih aktif menembak.

“Kalau di Indonesia olahraga menembak kurang populer. Cukup sulit mencari atlet yang pernah dibina dari kecil,” kata Ceppi di acara Jawa Barat Championship Action Air International Pracrical Shooting Confederation (AAIPSC) di lapangan tembak Korpaskhas Landasan Udara TNI AU Sulaiman, Margahayu Kabupaten Bandung, Minggu (8/4/2018).

Menurut dia, kurangnya peminat atlet menembak mungkin karena harga atau biaya yang harus dikeluarkan untuk memiliki pistol cukup mahal.

“Memang mahal, satu pistol harganya sampai ratusan juta rupiah,” kata Cheppy.

Meski olahraga menembak kurang populer dan sedikit peminat, katanya, masih ada anak yang mampu berprestasi di kejuaraan Internasional. Salah satunya adalah anaknya yang masih berumur 12 tahun, Putri Azzizah Haryanto yang mampu menjuarai pertandingan menembak level 4 antar empat benua.

Serta, lanjutnya, ada atlet cabang olahraga menembak asal Margahayu Kabupaten Bandung yang sukses di SEA Games. Yaitu Naufal yang masih sekolah di SMA Margahayu.

“IPSC dan Perbakin Jawa Barat bersama klub-klub menembak terus mencari bibit atlet menembak dari mulai sekolah menengah bahkan yang berminat meski masih duduk di sekolah dasar,” ucapnya.

(Ibenk)

Lawan Mitra Kukar Persib Turunkan Komposisi Pemain Berbeda

0
(FOKUSJabar/arif)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung melakukan rotasi pemain saat menghadapi Mitra Kukar pada pertandingan kandang kompetisi Liga 1 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (8/4/2018).

Pada pertandingan pekan ketiga ini, posisi penjaga gawang diisi oleh Muhammad Natshir. Sebelumnya pada dua pertandingan, posisi tersebut diisi oleh I Made Wirawan.

Selain itu, Febri Hariyadi absen pada pertandingan kali ini dan posisinya diisi oleh Ghozali Siregar. M Sabillah dan Ardi Idrus kali ini mendapat kesempatan tampil sebagai starter.

Berikut ini daftar susuanan pemain Persib kontra Mitra Kukar.

M Natshir, Ardi Idrus, Bojan Malisic, Henhen Herdiana, M Sabillah, Supardi Natshir, Dedi Kusnandar, Ghozali Siregar, Oh In-Kyun, Ezechiel N’douassel, Jonathan Bauman

Cadangan :
I Made Wirawan, Indra Mustafa, Atep, Eka Ramdani, Hariono, Airlangga, Muchlis Hadi Ning.

(Arif)

Hasan Ingin Ciptakan Wahana Rekreasi Murah

0

KARAWANG, FOKUSJabar.id: Calon Gubrnur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) kembali menyapa warga Karawang, Minggu (8/4/2018).

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mancing mania bersama warga Dawuh, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.

Hasan mengatakan bahwa kegiatan memancing bisa dijadikan ajang rekreasi bagi keluarga dalam menghabiskan akhir pekan.

Selain bisa memperat hubungan keluarga, memancing juga menjadi rekreasi murah yang tidak perlu merogoh kantong dalam.

Hasan pun siap menciptakan rekreasi murah lainnya yang bukan hanya menyenangkan, tetapi juga mengedukasi.

“Jika dikemas lebih menarik, memancing ini bisa menjadi ajang rekreasi murah. Ini sangat bagus untuk dikembangkan,” kata dia.

Menurut dia, rekreasi adalah hal penting guna relaksasi seusai aktivitas padat. Selaim memancing, rekreasi lainnya yang bisa dikembangkan, yakni agrowisata.

“Rekreasi itu tidak harus ke mall atau ke kota, anak-anak juga dikenalkan dengan alam, itu juga mengedukasi, dan kita buat semenarik mungkin,” tambahnya.

Sementara itu, Herman salah satu warga yang ikut dalam kegiatan mancing mania setuju jika tempat pemancingan dikemas dengan lebih menarik menjadi tempat rekreasi. Terlebih bisa mengajak keluarga.

“Ibaratnya sambil menyelam minum air, kita bisa mancing, keluarga juga tidak dilupakan dengan berekreasi bersama,” kata Herman.

(LIN)

Kenaikan Jabatan di Pemprov Jabar akan Gunakan Merit Sistem

0
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Proses pengangkatan pejabat di Pemerintah Provinsi Jawa Barat ditargetkan mengendepankan figur dengan kemampuan dan kinerja terbaik.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pihaknya bersama Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah menggelar pertemuan dan membahas penerapan merit sistem dalam proses kenaikan jabatan di lingkungan Pemprov Jabar.

“Proses kenaikan jabatan satu tingkat lebih tinggi di Pemprov Jabar akan menerapkan merit sistem,” kata Iwa di Bandung, Minggu (8/4/2018).

Untuk diketahui, merit sistem adalah cerminan manajemen kepegawaian yang profesional, dimana penempatan pegawai dan pejabat menggunakan kompetensi kinerja dan rekam jejak sebagai alat ukur pengangkatan.

“Itu yang akan didorong ke depan,” jelas Iwa.

Merit sistem menurutnya, berbeda dengan fit and profer test yang dilakukan untuk mencari figur yang tepat untuk mengisi jabatan.  Merit Sistem lebih banyak digunakan untuk pengangkatan pejabat dalam struktur dinas.

“Jadi kalau di bidang tertentu ada kesinambungan jika pejabat yang diangkat masih di dalam struktur dinas itu,” kata dia.

Iwa menilai, jika diterapkan selain menghasilkan figur pejabat yang mumpuni dan memiliki kinerja bagus juga tidak akan mengganggu kondisi internal karena memiliki kesinambungan dengan pejabat lama.

“Ini arahnya pada percepatan dan peningkatan pelayanan publik di Jawa Barat,” jelas dia.

Sejauh ini, kata dia, merit sistem belum sepenuhnya diterapkan dalam proses promosi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemprov Jabar.

“BKD dan Komisi ASN sudah membahas ini, ke depan ini akan diterapkan,” tutur Iwa.

Ada tiga institusi yang bertanggung jawab dalam penilaian memakai merit sistem ini, yakni Biro Organisasi, Badan Kepegawaian Daerah, dan Badan Pendidikan SDM.

“Ini yang akan kita dorong ke depan karena itu perlu ada pemahaman tiga institusi yang memang bertanggungjawab secara tugas pokok dan fungsi untuk mengembangkan pola karier, penempatan karir lebih tepat. Dan yang pertama adalah Biro Organisasi, kedua BKD, dan ketiga BPSDM,” jelas dia.

(LIN)

Hebat! Anggota PWI Ciamis Ini Touring Tunggal ke Kota Bima NTB

0
Touring Tunggal, Pepi

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Wakil Ketua Klub Yamaha NMax Chapter Indonesia (YNCI) Kabupaten Ciamis, Pepi Irwan Setiawan yang juga anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) melakukan touring independent.

Dia mengendarai sepeda motor miliknya dari Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat hingga Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan jarak tempuh sekitar 3.900 km.

Touring Tunggal anggota PWI Ciamis ke Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB)

” Saya berangkat dari Ciamis, Jumat (23/3/2018) dan tiba di tempat tujuan Rabu (4/4/2018). Perjalanan sedikit lambat karena menghadiri Gatnas YNCI dulu di Pantai Sengigi Lombok,” kata Pepi Irwan kepada FOKUSJabar, Minggu (8/4/2018).

Menurutnya, dari Sengigi  dia langsung melanjutkan perjalanannya menuju Kota Bima. Dimana disitu ada Tugu O KM Sape.

” Itu semua untuk melebarkan sayap YNCI Ciamis. Dengan begitu, lebih dikenal oleh seluruh Bikers se-antero dunia,” tambahnya.

Pepi mengaku bangga, setelah melakukan touring selama empat hari, akhirnya YNCI diakui oleh Pemerintah Bima dan YNCI Bima dengan diberikannya penghargaan sebuah sertifikat bertuliskan O KM.

” Jelas bangga karena itu sebuah kepuasan tersendiri bagi saya bisa tiba di Kota Bima dengan mengendarai sepeda motor,” ungkap dia.

Pepi mengucapkan terima kasih buat seluruh sponsor yang telah mensupport biaya perjalananan. Khususnya, Yayasan Universitas Galuh (Unigal) Ciamis.

” Alhamdulillah, perjalanan saya tidak ada halangan. Hari ini saya sudah berada di Ciamis kembali serta bisa bertemu dengan rekan-rekan wartawan yang tergabung di PWI,” pungkasnya.

(Husen Maharaja/Bam’s)

Kampoeng Jazz Kembali Hadir Berkonsep ‘A Decade of Jazz Experience’

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pada tahun ke-10 ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjajaran kembali menyelenggarakan The International Kampoeng Jazz dengan konsep THE JUBILEE OF GLORIOUS YEARS, ”A DECADE OF JAZZ EXPERIENCE”.

Acaranya akan diselenggarakan pada Sabtu 28 April 2018 di Kampus Universitas Padjadjaran, Dipatiukur, Bandung. Acara ini juga akan dihadiri beberapa musisi seperti Teza Sumendra, Raisa, Fariz RM dengan Diskoria Selekta, Maliq D’Essentials, The Groove, musisi Filipina MYMP, dan banyak musisi jazz ternama lainnya.

Buat kamu yang ingin membeli tiketnya, kamu bisa mengunjungi website resmi Kampoeng Jazz di www.kampoengjazz.net. Harga tiket mulai dari Rp. 85.000, Rp. 135.000 dan Rp. 179.000.

Kampoeng Jazz sendiri pertama kali diadakan pada tahun 2018. Lalu mendapat sambutan hangat dari publik dalam negeri, yang membuat konsistensi acara ini terus berlanjut sampai dengan tahun yang ketujuh ini.

Hingga saat ini KJ tidak hanya dinikmati oleh masyarakat dalam negeri namun juga oleh masyarakat internasional yang tidak kurang dari 8000 pengunjung tercatat memadati KJ di tahun 2016.

The International Kampoeng Jazz telah membawa musisi mancangera ke tanah Dipatiukur antara lain MYMP pada tahun 2010, Tahiti 80 dan Sabrina pada tahun 2011, Sondre Lerche dan Tetsuo Sakurai pada tahun 2013, Renee Olstead, Tortured Soul dan French Kiwi Juice pada tahun 2014, Copeland pada tahun 2015, serta PREP dan Rai Thislethwayte pada tahun 2016.

(Hendra)