spot_img
Sabtu 15 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7107

Gomez: Arema Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata

0
Soal Curhatan di Instagram ini Kata Gomez. (FOKUSJabar/Arif)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung langsung fokus menatap pertandingan tandang kompetisi Liga 1 2018 menghdapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018).

Pelatih Persib Roberto Carlos Mario Gomez menuturkan, dirinya sempat melihat pertandingan Arema FC menghadapi Borneo FC.  Menurutnya, meski tim berjuluk Singo Edan kalah dengan skor 2-1, namun mereka tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Kami menyaksikan tadi malam Arema baru kalah dengan skor 2-1 dan di Minggu nanti akan jadi laga yang sulit bagi kami,” kata Gomez di Stadion Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (10/4/2018).

Mantan pelatih Johor Darul Ta’zim (JDT) ini mengingatkan anak asuhnya untuk bekerjakeras pada pertandingan nanti, pasalnya Arema dipastikan akan tampil maksimal untuk mengamankan poin penuh di kandang.

“Laga ini akan sulit bagi kami dan juga untuk mereka. Karena mereka ingin menang dan kita juga sama-sama ingin menang di tandang,” jelasnya.

Persib memiliki modal positif setelah sebelumnya meraih kemenangan atas Mitra Kukar dengan skor 2-0 pada pertandingan kandang di Stadion GBLA, Kota Bandung, Minggu (8/4/2018).

 

(Arif/LIN)

Lawan Arema, Persib Belum Pasti Turunkan Igbonefo 

0
ilustrasi (web)
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pekan keempat kompetisi Liga 1 2018, tim Persib Bandung akan menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018).
Pada laga tersebut, Pelatih Persib Roberto Carlos Mario Gomez belum memastikan akan menurunkan Victor Igbonefo, karena pemain naturalisasi tersebut kondisinya masih terus dipantau setelah mengalami cedera lutut.
“Belum tahu, karena saya masih harus berbicara dengannya. Pekan lalu kami sudah berbicara dan dia butuh 15-20 hari untuk pemulihan,” kata Gomez di Stadion Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (10/4/2018).
Saat uji coba menghadapi Persib U-19 di Stadion Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (10/4/2018), Igbonfo diturunkan oleh Gomez. Namun itu tidak menjadi jaminan Gomez akan menurunkan pemain bernomor punggung 32 itu saat melawan Arema nanti.
“Mungkin hari ini dia sudah bisa bermain bagus, tapi saya belum bisa memastikan dan harus bicara lagi dengan dia,” jelasnya.
(Arif/LIN)

Dedi Mulyadi: Kontrol dari Aparat Pemerintah Cara Efektif Tekan Peredaran Miras

0
Cawagub Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi saat diwawancarai (foto LIN)
Cawagub Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi saat diwawancarai (foto LIN)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kontrol dari aparat pemerintah adalah salah satu cara efektif untuk menekan peredaran minuman keras (Miras). Jika fungsi kontrol itu tidak berjalan, maka aparat yang bersangkutan dipotong honornya. Demikian dikatakan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Dedi Mulyadi menanggapi Miras Oplosan yang menelan banyak korban baru-baru ini.

“Kontrol dan penindakannya harus berjalan dan tegas. Ada sanksi misalnya, kalau di sebuah daerah, seperti desa ada penjualan miras dan ada korban, aparat potong tunjangannya,” kata Dedi di Bandung, Selasa (10/4/2018).

Dedi mengatakan bahwa kebijakan seperti itu pernah diterapkannya di Purwakarta saat dirinya menjabat Bupati. Dia mengklaim bahwa kebijakan itu efektif menekan peredaran dan konsumsi Miras di tengah masyarakat.

Aparat pemerintah harus mendatangi setiap anak yang berkumpul dan diduga sedang minum minuman beralkohol, jika mamang sedang mabuk-mabukan, anak tersebut bisa dibina dan minumannya dimusnahkan.

“Kaitannya dengan kejadian di Kabupaten Bandung, ini adalah bencana, tragedi kemanusiaan. Bencana kemanusiaan akibat manusia tidak hapal dengan dirinya sendiri,” kata dia.

Menurut dia, selain pencegahan pun sanksi tegas harus diberikan kepada para penjual miras. Caranya, mengusir si penjual dan tidak boleh beraktivitas di lingkungan sekitar. Penjual dikasih sanksi sosial.

“Diusir nggak boleh jualan di situ lagi. Pokoknya, siapapun yang menjual miras, harus ditutup. Saya waktu jadi bupati melakukan itu. Hasilnya berkurang. Sekarang di Purwakarta banyak lagi. Sebabnya karena tidak ada sikap tegas. Maka dari itu, saya imbau kepada pemangku kebijakan harus tegas,” pungkasnya.

(LIN)

Deddy Mizwar: Miras Adalah Muara Kemaksiatan

0
Deddy Mizwar: Harus Ada Antisipasi Redam Faham Radikal. (FOKUSJabar/LIN)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar (Demiz) menyebut bahwa minuman keras (Miras) sebagai muara dari berbagai kemaksiatan. Demikian disampaikan Demiz menanggapi kasus keracunan yang menelan banyak korban diduga akibat Miras oplosan di Kabupaten Bandung.

“Miras ini bahaya. (masuk kategori) ancaman seperti masalah porno, paham radikal, narkotika atau seks bebas. Miras juga mengurangi kesadaran, kalau kesadaran berkurang, kemaksiatan bisa dilakukan. Mabuk itu ibarat ibu kemaksiatan,” kata dia di Bandung, Selasa (10/4/2018).

Menurut dia, berbagai pihak,seperti pemerintah, lembaga penegak hukum, masyarakat dan tokoh agama harus ikut turun tangan mengatasi peredaran Miras yang kerap disalahgunakan oleh anak muda. Tidak hanya itu, adanya kasus tersebut pun secara tidak langsung menegaskan bahwa keberadaan lembaga pendidikan berbasis agama, seperti pesantren sangat penting di tengah masyarakat.

Pemerintah daerah pun harus punya peraturan yang mengatur tentang peredaran Miras.

(LIN)

Lab Forensik Mabes Polri Periksa Darah dan Kencing Korban Miras ‘Ginseng’ Cicalengka

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id – Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, penelusuran komposisi kandungan miras oplosan ‘ginseng’ Cicalengka Kabupaten Bandung, menjadi kewenangan Lab Forensik Mabes Polri.

Agung menjelaskan, akibat oplosan tersebut korban jiwa terus bertambah. Data pemuktahiran terbaru, korban meninggal dunia akibat miras yang dijual di kios Kebon Suuk dan Bojong Asih Desa Cicalengka Wetan ini, berjumlah 31 orang.

Agung menyebutkan, untuk pemeriksaan di Lab Forensik, penyidik mengambil sampel dari para korban yang masih dirawat dan barang bukti miras ‘ginseng’ yang disita.

“Sekarang dibantu BBPOM dan Forensik. Kita sudah ambil sampel darah, kencing (untuk) dibandingkan dengan minuman yang diminum,” ungkap Agung di Bandung Jawa Barat, Selasa (10/4/2018).

Dari pemeriksaan tersebut, Agung memprediksi kandungan miras ‘ginseng’ oplosan akan diketahui dalam waktu dekat. “Sekarang sudah diberangkatkan ke Lab Forensik, hasilnya diperkirakan tiga atau empat hari lagi selesai,” katanya.

(Adie)

Jelang Pilkada, Media Deklarasikan Pers Netral

0
Pers
(HUMAS JABAR)

BANDUNG, FOKUSjabar.co.id: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo, asosiasi media dan wartawan, Bawaslu serta masyarakat pemerhati media, mendeklarasikan netralitas dan independensi pers dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Selasa (10/04/2018).

Deklarasi dirasa perlu mengingat tensi politik menjelang Pilkada serentak 2018 di sejumlah daerah kembali meningkat. Termasuk di Jabar yang akan menggelar Pilkada serentak di 16 Kabupaten/ Kota dan 1 provinsi bulan Juni nanti yang dikhawatirkan akan ada pemanfaatan pers, menarik-narik media bahkan membuat media baru untuk memenangkan politik dengan mencederai nilai luhur pers.

Gubernur Aher menuturkan, pers berperan penting dalam menyukseskan pesta demokrasi. Media cetak, elektronik dan online selain menyampaikan informasi, edukasi, hiburan dan kontrol sosial, juga bertanggung jawab mengawal penyelenggaraan Pilkada serentak.

BACA JUGA: Dewan Pers Putuskan SMSI sebagai Konstituen

“Media harus jadi jembatan atas hak demokrasi masyarakat dan kepercayaan mereka terhadap penyelenggara Pilkada,” tuturnya.

Aher meminta media yang menyediakan rubrik khusus kegiatan kampanye Parpol atau Paslon berlaku adil dan berimbang. Untuk itu media dalam penyelenggaraan Pilkada ini berperan aktif dan bersikap profesional dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

“Kebebasan pers menjadi penting sebagai penyedia sumber informasi yang independen untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat,” ujar Aher.

Aher berharap, deklarasi peliputan media profesional untuk Pilkada/ Pemilu berkualitas ini memperkuat komitmen media dalam mendukung Pilkada yang jujur, adil, demokratis, damai dan bermartabat khususnya di wilayah Jabar dan Indonesia.

“Semoga sesuai dengan tagline Pilgub Jabar Semarak (semangat, mandiri, ramah dan aksesibel) dan Pilkada serentak Gembira (Gerakan membangun demokrasi yang bermartabat dan adil),” ucap Aher.

Deklarasi yang diucapkan bersama oleh para wartawan berbagai media dan platform, wartawan freelance, dan kontributor ini, bertekad akan menjaga independensi ruang redaksi, menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dan mewujudkan jurnalisme yang sehat bagi kepentingan masyarakat secara luas.

Para awak dan pimpinan media bertekad menciptakan suasana teduh jelang Pilkada dan Pemilu dengan mengantarkan masyarakat memilih pemimpin terbaik sesuai hati nuraninya. Meneguhkan kembali batasan yang membedakan secara tegas antara berita dengan iklan, menolak pemuatan pernyataan narasumber yang bermuatan kebencian, SARA serta menolak segala bentuk hoax dan model kampanye negatif.

(DAR/humas)

Miras Oplosan Banyak Makan Korban, Masyarakat Wajib Menghindari

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Minuman Keras (Miras) Oplosan di Jawa Barat kembali memakan korban.

Sebelumnya, Miras ‘Cherrybelle’ di Kabupaten Garut memakan korban jiwa sebanyak 16 orang pada 2014. Kali ini, Miras ‘ginseng’ di Kabupaten Cicalengka mengakibatkan 31 orang meninggal dunia.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, miras yang beredar di kios – kios Cicalengka itu dicampur obat batuk dan obat nyamuk cair.

Akibat racikan itu, para korban mengalami penurunan kesadaran hingga berdampak parah pada lambung.

Dirut RSUD Cicalengka Yani Sumpena mengimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan minuman dengan racikan apapun.

“Kalau dari sisi kesehatan,  intinya itu barang tidak layak, jadi harus dihindari. Makanan yang layak saja harus dikonsumsi dengan hati – hati, apalagi yang tidak layak dikonsumsi,” ungkap Yani, Selasa (10/4/2018).

Menurut dia,  kasus miras ‘ginseng’ Cicalengka berskala besar dibandingkan kasus miras yang sudah ditangani di RSUD Cicalengka. Kasus tersebut harus menjadi atensi khusus bagi seluruh instansi untuk mencegah dan menutup peredaran miras.

“Jangan mengonsumsi minuman – minuman yang komposisi dan khasiatnya tidak jelas. Edukasi ke masyarakat harus intens lagi, terus fungsi – fungsi Bimas (Bimbingan Masyarakat) serta pendidikan agamanya harus ditingkatkan,” katanya.

(Adie/LIN)