spot_img
Minggu 16 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7100

Suap Bupati, Diduga KBB Bayar Lembaga Survei

0
Suap
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Bandung Barat, Abubakar sebagai tersangka kasus suap.

Menurut KPK, uang suap tersebut akan digunakan untuk membayar lembaga survei politik terkait kepentingan istrinya, Elin Suharlian yang maju dalam Pilkada.

“Bupati terus menagih permintaan uang ini. Salah satunya untuk melunasi pembayaran ke lembaga survei,” kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang di Gedung KPK, seperti dilansir CNN, Kamis (12/4/2018).

BACA JUGA: ICW: Harun Masiku Aktor Kunci Kasus Suap PAW

Menurut Saut, Elin Suharlian akan bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah Bandung Barat 2018-2023.

Dia mengatakan, Abubakar lantas meminta uang ke sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) buat keperluan membiayai ongkos politik.

Dalam kasus ini, KPK menyita barang bukti uang sebesar Rp435 juta. Selain itu, KPK menyegel brankas dan laci meja kerja milik salah satu staf Bappeda di Pemkab Bandung Barat serta ruang kerja Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

(Agung)

Tahun Ini Musrenbang Terakhir Ahmad Heryawan

0
(FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyusun RKPD tahun 2019 yang digelar di Dago Kota Bandung, Kamis (12/4/2018) merupakan Musrenbang terakhir bagi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).

Aher akan menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat pada 13 Juni 2018 mendatang. Dia berharap, di Musrenbang terakhirnya ini merupakan Musrenbang yang terbaik.

“Mudah-mudahan ini Musrenbang terakhir dan paling baik,” kata Aher.

Di akhir masa jabatannya ini juga Aher akan mendapat penghargaan ‘Parasamya Purnakarya Nugraha’ dari Presiden Republik Indonesia. Karena Aher berhasil membawa Provinsi Jawa Barat menjadi Pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan dengan nilai tertinggi selama tiga tahun berturut-turut.

“Saya bersyukur bisa menjadikan Provinsi Jawa Barat ini lebih baik. Sehingga bisa mendapatkan penghargaan terbaik dari presiden. Ini kado bagi saya meninggalkan Gedung Sate ya,” ujarnya.

Pelaksanaan Musrenbang Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 yamg sedang berlangsung ini bertema “Peningkatan Daya Saing Daerah bagi Upaya Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa Barat.”

(Ibenk/Bam’s)

Optimalkan Aset, PT Jaswita Bangun Gedung Perkantoran di Kawasan Lengkong

0
Groundbreaking Pembangunan Graha Jaswita Jabar. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Provinsi Jawa Barat terus berupaya mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk meningkatkan pendapatan. Salah satunya dengan mengoptimalkan aset tanah di Jalan Lengkong 135-137 yang dibangun menjadi gedung perkantoran.

Direktur Utama PT Jaswita Jabar, Ade Dikdik Isnandar menuturkan, PT Jaswita merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang mengelola banyak aset di wilayah Jabar. Termasuk di wilayah Kota Bandung yang cukup banyak, salah satunya aset tanah di Jalan Lengkong 135-137.

“Lokasi ini sebenarnya sudah cukup produktif namun tidak optimal dan hanya disewakan untuk showroom dan warung tegal saja. Setelah kami konsultasikan, high base use (HBU) lahan ini paling tinggi yang bisa memberikan pendapatan bagi perusahaan yakni gedung perkantoran. Untuk itu, kami akan bangun gedung perkantoran di lahan ini untuk mengoptimalkan aset,” ujar Ade saat ditemui usai pelaksanaan groundbreaking pembangunan gedung perkantoran di Jalan Lengkong 135-137 Kota Bandung, Kamis (12/4/2018).

Pembangunan gedung perkantoran yang memiliki empat lantai ini, lanjut Ade, diprediksi akan menelan investasi hingga Rp20 miliar yang berasal dari dana operasional PT Jaswita serta bantuan perbankan. Proses pembangunan sendiri, ditargetkan bisa selesai pada enam bulan sehingga di tahun 2019 mendatang sudah bisa ditempati dan digunakan.

“Gedung perkantoran ini akan memberikan pendapatan yang lebih besar bagi perusahaan dibandingkan sebelumnya yang hanya digunakan showroom dan warung tegal. Target pendapatan dari gedung perkantoran empat lantai ini diharapkan bisa mencapai Rp2,5 miliar per tahun,” tegasnya.

Komisaris PT Jaswita, Sri Mulyono menambahkan, keberadaan gedung ini akan menjadi yang pertama dimiliki oleh BUMD Provinsi Jawa Barat. Pasalnya, sebagian besar BUMD milik Provinsi Jawa Barat pada saat ini masih menempati gedung sewa.

“Jadi kedepan, direksi PT Jaswita serta semua BUMD Provinsi Jabar bisa berkumpul di gedung ini. Daripada sewa ke pihak lain, dengan demikian ada sinergitas diantara BUMD Provinsi Jabar kalau berkumpul di satu atap. Dan untuk namanya, saran saya diberi nama Graha Jaswita Jabar,” pungkas Mulyono.

(ageng/bam’s)

Guru Olahraga Jangan Lupakan Olahraga Modern

0
Olahraga
(FOKUSJabar/Husen maharaja)

CIAMIS, FOKUSJabar.id: Olahraga tradisioanl harus kita kembangkan di lingkungan sekolah. Meski begitu, para guru olahraga jangan sampai melupakan olahraga modern.

Demikian dituturkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Wawan S Arifien, saat membuka Bimtek olahraga guru Penjasorkes Sekolah Dasar se Kabupaten Ciamis di Aula Disdik setempat, Kamis (12/4/2018).

Menurut Wawan, para guru olahraga jangan hanya menitikberatkan olahraga tradisional saja, namun berimbang dengan melaksanakan pembinaan olahraga modern.

” Kita berpikir terlebih dahulu olahraga tradisonal untuk mengangkatnya, disamping olahraga modern yang harus dipupuk juga,” katanya.

BACA JUGA: Tips Olahraga Gunakan Masker

Wawan melanjutkan, pihaknya mengajak sekolah-sekolah yang ada di daerah untuk memasukan anak-anak ke klub olahraga untuk meningkatkan potensi mereka. Karena jam pelajaran di sekolah memang masih belum cukup untuk membinanya.

“Dengan masuk ke klub-klub olahraga potensi anak akan semakin terasah kemampuanya,” ucapnya.

Wawan melanjutkan, jangan sampai anak didik kita disiapkan hanya kalau ada event saja tanpa persiapan yang matang dan berjenjang.

“Prestasi tidak bisa dicapai dengan ujug-ujug (mendadak) tapi harus melalui latihan yang inten,” pungkasnya.

(Husen Maharaja/Bam’s)

Optimalkan Pelayanan, Desa Sukawening Garut Terus Berbenah

0
(FOKUSJabar/Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Pemerintahan Desa Sukawening, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut terus berbenah memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat.

Demikian diungkapkan Kepala Desa Sukawening, Ali Agus. Menurutnya, Tahun Anggaran (TA) 2018 digunakan rehab Kantor Desa, rehab GOR Desa, pembukaan jalan baru RW 07 dan 08.

” Guna mengoptimalkan pelayanan, kami terus melakukan pembenahan dan pembangunan yang dianggap skala prioritas,” katanya kepada FOKUSJabar.id, Kamis (12/4/2018).

Disebutkan Ali Agus, pembukaan jalan baru di Kampung Munjul RW07 sepanjang 400 M lebar 3 meter dan Kampung Tegalkiang RW 08 tahun ini baru dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT).

” Insya Allah pengerasannya dilaksanakan di tahun anggaran berikutnya,” imbuhnya.

Dijelaskannya, khusus untuk Kampung Munjul RW 07 yang notabene penduduk sangat padat, dibangun jalan baru lingkar. Karena selama ini masyarakat sangat kesulitan dalam mengakut hasil bumi dan kebutuhan material bangunan.

” Bayangkan saja, beli material berbanding dengan ongkos angkut,” terangnya.

Mudah-mudahan saja dengan adanya jalan baru tersebut meminimalisir biaya produksi sehingga meningkatkan roda perekonomian warga.

(Andian/Bam’s)

Korban Miras Oplosan Didominasi Pemuda Putus Sekolah dan Buruh

0
ilustrasi (web)
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemuda putus sekolah dan buruh bangunan menjadi korban paling banyak minuman keras (miras) oplosan ‘gingseng’ di Cicalengka, Kabupaten Bandung baru-baru ini.

Selain dua kategori itu, ada juga buruh pekerja  dan tukang ojek yang biasa beroperasi di Cicalengka dan sekitarnya.

Korban miras ‘ginseng’ tercatat mencapai 189 orang yang terdiri dari 188 laki – laki dan satu perempuan. Dari jumlah tersebut, 38 orang di antaranya meninggal dunia.

Direktur Utama RSUD Cicalengka Yani Sumpena menjelaskan bahwa para korban telah ditangani tim dokter. Kaitannya biaya, sesuai intruksi dari Pemkab Bandung, maka ada keringanan biaya bahkan bebas. Terlebih kasus tersebut masuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Pembebasan biaya sudah proses. Selama dokumennya lengkap, datanya ada, nantinya akan dicocokan, setelah itu kami kembalikan uangnya. Pasien banyaknya orang putus sekolah, buruh, buruh banguban dan tukang ojek,” kata Yani.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung Ahmad Kustijadi menambahkan, untuk pembiayaan KLB bagi para korban miras ‘ginseng’ sepenuhnya berada di kewenangan rumah sakit.

“Itu urusannya rumah sakit, Dinas menunggu Klaim dari rumah sakit. Kita melihat ini sebagai bencana sosial dan kepedulian Pemda serta keluarga korbannya,” tambah Ahmad.

Sebelumnya, Bupati Bandung Dadang Nasser berharap aparat kepolisian memberikan hukuman berat kepada peracik dan penjual miras Gingseng.

“Dari sisi penanganan korban, kami menyatakan KLB yaitu Kejadian Luar Biasa. Biasanya (KLB ini) penyakit menular, bencana alam. Ini bencana moral, bencana sosial,” terangnya.

Untuk mengoptimalkan penanganan, pihaknya menggratiskan biaya pengobatan bagi para korban di RSUD Cicalengka.

“Rumah sakit menggratiskan kepada korban, tidak ada bayaran. Nanti kalau ada yang sudah duluan bayar, asal ada kwitansinya, dibalikin. Ini kejadiannya masalah sosial, moral,” tambahnya.

(Adie/LIN)

Ribuan Perempuan Jabar akan Deklarasi Dukung Hasanah di Hari Kartini

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ribuan perempuan dari 27 kabupaten kota di Jawa Barat menyatakan dukungannya untuk pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah).

Bahkan, dalam waktu dekat para perempuan ini akan mendeklarasikan dukungannya untuk Hasanah.

“Bertepatan dengan Hari Kartini 21 April 2018, para perempuan se-Jawa Barat akan deklarasi dukungan untuk Hasanah. Ini merupakan komunitas dan ormas perempuan gabungan dan akan mengusung Hasanah sepenuhnya,” kata Ketua Panitia Deklarasi Perempuan Asyanti Rozana Talib, di DPD PDIP Jawa Barat, Jalan Pelajar Pejuang 45, Bandung, Kamis(12/4/2018).

Asyanti yang juga anggota Komisi V DPRD Jabar itu mengatakan bahwa para peremouan itu bukan berasal dari kalangan politikus, tetapi dari semua kalangan, seperti buruh, guru, notaris, akademisi, ibu rumah tangga hingga petugas kebersihan.

Di Pilkada Jabar kali ini, suara peremouan cukup signifikan, sedikitnya 15 juta perempuan punya hak pilih.

“Kalau dapat 10 juta suara saja sudah sangat bagus,” jelas dia.

Dia menyebut bahwa pasangan Hasanah memiliki beberapa program yang dianggap pro perempuan. Salah satunya adalah Jabar Cageur yang diharapkan pemerintah bisa lebih peduli pada kesehatan kaum perempuan dan juga anak-anak.

Dari pengalamannya berkeliling ke daerah-daerah di Jabar, masih banyak bayi-bayi yang kurang gizi, serta nasib perempuan yang kurang mendapat perhatian hingga harus terbang ke negara lain untuk bekerja.

“Semoga pemimpin Jawa Barat mendatang yakni Hasanah dapat merubah nasib perempuan menjadi lebih baik dan lebih pintar, tak ada bayi yang kekurangan gizi sehingga bisa tumbuh lebih sehat,” pungkas dia.

(LIN)