spot_img
Sabtu 27 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7040

Tidak Ada Pengamanan Khusus di TPS Calon Wali Kota Bandung

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok mengungkapkan bahwa pengamanan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di Kota Bandung sudah dipersiapkan dengan matang.

Dirinya sudah berkoordinasi bersama pihak Kepolisian dan TNI untuk memastikan pengamanan Pilkada Kota Bandung, pada Rabu (27/6/2018). Namu, katanya, tidak ada pengamanan khusus untuk di tempat pemungutan suara (TPS) para Calon Wali Kota Bandung.

“Tidak ada keamanan khusus di TPS Calon hanya saja keamanan diketatkan di TPS yang dianggap rawan dan itu (titik TPS Rawan) pihak Kepolisian yang sudah mengetahuinya,” kata Rifqi di Bandung.

Dia juga mengungkapkan beberapa barang yang tidak boleh dibawa oleh pemilih ke bilik suara diantaranya, Handphone (HP) dan atribut partai.

Menurutnya, HP akan mengganggu proses berjalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 yang harus berjalan dengan jujur, adil, dan rahasia.

“Nanti akan ada penggeledahan. Kalau ada yang bawa HP, HP-nya disimpan di dekat pintu masuk ke bilik suara. Jadi wajib tidak boleh ada yang bawa HP ke bilik suara,” kata Rifqi.

Untuk informasi, Pilkada Kota Bandung diikuti oleh tiga Pasangan Calon. Pasangan nomor urut 1 Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat, untuk pasangan nomor urut 2 Yossi Irianto-Aries Supriatna, dan Oded M. Danial-Yana Mulyana nomor 3.

(Ibenk/LIN)

Sekda Jabar: Antusias Masyarakat Mencoblos Cukup Tinggi

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sekda Jabar Iwa Karniwa menilai animo masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya di Pilgub Jabar dan Pilkada Serentak 27 Juni ini tinggi.

Dari hasil pantauannya di TPS 90 RT 03 RW 24 Komplek Fajar Raya Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi masyarakat sudah sangat antusias.

“Saya sengaja datang mencoblos pagi-pagi, masyarakat animonya sudah sangat tinggi dibanding Pilkada Serentak 2017 lalu,” kata Iwa, Rabu (27/6/2018).

Menurut dia, animo tinggi juga dilihat dari TPS yang ada di sekitar Cimahi. Dia menilai kondisi ini buah dari kerja keras seluruh pihak, termasuk Pemprov Jabar dalam mensosialisasikan pentingnya warga menyalurkan hak pilih.

“Masih ada waktu hingga jam 1 siang, saya minta masyarakat menyalurkan hak pilihnya,” ungkap dia.

Iwa pun meminta agar masyarakat ikut memantau proses pemungutan suara di TPS masing-masing agar harapan Pemprov Jabar dan penyelenggara Pilkada berlangsung kondusif bisa tercipta.

“Kami lihat para petugas di TPS sudah siap bekerja mengawal proses pemungutan, warga juga harus memantau,” kata dia.

Usai memantau Iwa rencananya akan mendampingi Pj Gubernur Jabar Moch Iriawan menggelar Video Conference Peninjauan Pelaksanaan Pilkada Serentak di Ruang Desk Pilkada Provinsi Jawa Barat, Gedung Sate.

“Setelah itu saya mendampingi Pak Pj akan teleconference dengan Pak Mendagri terkait pelaksanaan Pilkada Serentak di Jabar hari ini,” kata dia.

(LIN)

Pilwalkot Bandung 2018: Pasangan Oded-Yana Deklarasikan Kemenangan

0
(FOKUSJabar/Ageng)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : ‎Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung 2018-2023 nomor urut 3, Oded M Danial-Yana Mulyana menyatakan kemenangan sementara berdasarkan hasil perhitungan cepat yang dilakukan tim. Pasangan dengan jargon OYA ini pun melakukan sujud syukur bersama-sama tim sukses, relawan, dan para simpatisan yang berkumpul di Media Center Oded-Yana di Hotel Aryaduta, Jalan Aceh Kota Bandung, Rabu (27/6/2018).
Wakil Ketua Tim Pemenangan, Iwan Hermawan menuturkan, pihaknya melakukan perhitungan cepat atau quick count dengan mengambil sampel dari setiap TPS di Kota Bandung. TPS yang diambil sampel sendiri dilakukan secara random yang mewakili di setiap kecamatan.
Dari hasil quick count yang dilakukan, posisi raihan suara setiap pasangan calon pun tetap stabil. Hingga pukul 18.00 WIB, pasangan OYA meraih 51 persen, diikuti pasangan nomor urut 2, Yossi Irianto-Aries Supriatna dengan raihan 26 persen, dan pasangan nmor urut 1, Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat dengan raihan 22 persen.
“Hingga pukul 18.00 WIB, suara yang dikumpulkan sebesar 78 persen. Dengan ‎hasil raihan suara yang tetap stabil ini, secara ilmiah, kita bisa nyatakan pasangan OYA bisa memenangkan Pilwalkot Bandung 2018. ‎Meski demikian, kami tetap menghormati pasangan calon lain dan tetap menunggu hasil perhitungan yang dikeluarkan KPU Kota Bandung,” ‎ujar Iwan, Rabu (27/6/2018).
‎Calon Wali Kota Bandung 2018-2023 nomor urut 3, Oded M Danial menyatakan syukur atas kemenangan sementara yang diraih. Mang Oded menuturkan, jika perjuangan tim, relawan, hingga simpatisan dalam 130 hari berjuang bersama-sama membuahkan hasil yang baik.
“Syukur Alhamdulilah setelah 130 hari berjuang bersama-sama, Allah SWT sudah memberikan yang terbaik bagi kita. Mang Oded dan Kang Yana sampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua yang sudah berjuang bersama-sama dan hadir di ruangan ini. Namun perlu saya sampaikan, perjuangan bebenah Bandung dan membangun Bandung yang kita cintai belum selesai. Untuk itu, saya ingin ajak seluruh warga untuk membangun Kota Bandung kedepan dengan kebersamaan,” ujar Mang Oded.
‎Dengan kebersaman dalam membangun Bandung, Mang Oded pun yakin akan membawa Kota Bandung lebih baik. Pasalnya, bagi Mang Oded dan Kang Yana, tidak ada manusia super di dunia ini yang bisa melakukan semuanya sendirian.
“Untuk itu saya mohon kepada seluruh pendukung, relawan dan masyarakat di kota Bandung untuk sudi mendampingi Mang Oded dan Kang Yana
‎dengan kebersamaan membangun Bandung lebih baik,” tegasnya.
Sementara Calon Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 3, Yana Mulyana pun mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya Pilkada Serentak 2018 di Kota Bandung dengan aman dan lancar. ‎Baik kepada penyelenggara KPU Kota Bandung dan petugas KPPS yang tersebar di TPS, saksi, relawan, simpatisan, partai pendukung, pasangan calon lain, pihak keamanan, dan warga Kota Bandung.
“Mari bersama-sama membangun Kota Bandung yang lebih baik kedepan karena masih banyak PeeR yang harus diselesaikan,” pungkas Yana.
(ageng)

‎Tendang Botol ke Arah Wasit Pelatih Persib Ditegur PSSI

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pelatih Persib Bandung mendapatkan teguran keras dari Komite Disiplin PSSI, karena menendang botol ke arah wasit sebagai bentuk kekecewaan saat laga tandang menghadapi PSMS, Medan, 5 Juni 2018.

Teguran keras kepada pelatih asal Argentina ini dikeluarkan setalah Komite Disiplin menggelar sidang, Minggu (24/6/2018). Selain itu, ada beberapa keputusan lainnya untuk tim lain.

Berikut ini hasil sidang Komite Disiplin, 24 Juni 2018 di lansir laman PSSI, Selasa (26/6/2018).

1. Arema FC 078/L1/SK/KD-PSSI/VI/2018
– Nama kompetisi: Liga 1 2018
– Pertandingan: Arema FC vs PSIS Semarang
– Tanggal kejadian: 1 Juni 2018
– Jenis pelanggaran: Penyalaan petasan serta flare sebanyak 3 (tiga) kali
– Hukuman: Sanksi denda Rp. 150.000.000

2. Sriwijaya FC 079/L1/SK/KD-PSSI/VI/2018
– Nama kompetisi: Liga 1 2018
– Pertandingan: Sriwijaya FC vs Persela Lamongan
– Tanggal kejadian: 2 Juni 2018
– Jenis pelanggaran: Penyalaan flare serta petasan
– Hukuman: Sanksi denda Rp. 75.000.000

3. PSMS Medan 080/L1/SK/KD-PSSI/VI/2018
– Nama kompetisi: Liga 1 2018
– Pertandingan: PSMS Medan vs Persib Bandung
– Tanggal kejadian: 5 Juni 2018
– Jenis pelanggaran: Pelemparan botol serta suporter PSMS Medan masuk ke lapangan untuk melakukan penyerangan ke suporter Persib Bandung
– Hukuman: Sanksi denda Rp. 80.000.000

4. Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez 081/L1/SK/KD-PSSI/VI/2018
– Nama kompetisi: Liga 1 2018
– Pertandingan: PSMS Medan vs Persib Bandung
– Tanggal kejadian: 5 Juni 2018
– Jenis pelanggaran: Menendang botol ke arah wasit sebagai bentuk kekecewaan
– Hukuman: Teguran keras

5. Memo internal Komite Disiplin PSSI untuk PT LIB
– Putusan : Penjadwalan ulang pertandingan Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya.

(Arif) ‎

Puluhan Tahun Golput, Kini Mereka Siap Memilih

0
Golput

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ketua relawan Laskar Nagabonar Dadang Utun menyebut ada berbagai faktor yang membuat para relawan mendukung Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2018.

Salah satunya karena Deddy Mizwar merupakan sosok yang amanah dan jujur. Bahkan Deddy Mizwar dikenal sangat dekat dengan masyarakat.

“Deddy Mizwar menjadi inspirasi bagi kami. Selama ini banyak di antara kami yang golput atau tidak pernah memilih, tersadarkan. Alhamdulillah pada Pilgub ini kami dan ribuan bahkan jutaan yang saat ini tergabung, mau menggunakan hak politiknya,” ungkap Utun, Selasa (26/6/2018) malam.

BACA JUGA: Angka Golput Berkurang, Wagub Jabar Apresiasi Bupati dan Wali Kota

Soni Budiman (52) salah seorang relawan mengaku, sejak dirinya memiliki hak pilih hingga di usianya kepala lima belum pernah menggunakan hak pilihnya. Namun kali ini dia tersadarkan bahwa tidak semua pejabat seperti yang dipandangnya.

” Dari mulai balig saya tidak pernah menggunakan hak politik. Tapi begitu bertemu Deddy Mizwar, saya tergugah dengan sosoknya. Saya lihat Salatnya, saya juga melihat wudhunya, saya pernah jadi makmumnya, dan saya yakin ini orang baik,” beber pria yang puluhan tahun golput itu.

Hal senada diungkapkan Soma. Aktivis lingkungan ini pun tidak pernah menyalurkan hak politiknya selama puluhan tahun untuk siapapun.

Namun di Pilgub Jabar 2018 ini, dirinya siap menggunakan hak pilihnyasalah seorang relawan. Dikatakannya, selama ini untuk Deddy Mizwar yang menurutnya pantas.

“Sejak bertemu Deddy Mizwar di lapangan, di lokasi bencana, saya melihat sosoknya yang luar biasa, sangat perhatian terhadap lingkungan dan selalu turun langsung saat ada bencana. Saya tertarik dengan sosoknya yang tidak pencitraan,” tegas dia.

(LIN)

Inilah 5 Data dan Fakta Pilwalkot Bandung 2018

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2018 akan memasuki tahapan terpenting yakni pencoblosan dan perhitungan suara pada Rabu (27/6/2018) besok. Kota Bandung menjadi salah satu yang menggelar Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jabar untuk periode 2018-2023 bersama dengan 16 kota/kabupaten lain di Jabar.

Gelaran Pilwalkot Bandung pada tahun 2018 ini, merupakan pemilihan wali kota dan wakil wali kota secara yang ketiga kali dilakukan di Kota Bandung. Untuk Pilwalkot Bandung tahun 2018 kali ini, sebanyak tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung 2018-2023 yang akan bersaing. Mereka yakni pasangan nomor urut 1, Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat, pasangan nomor urut 2, Yossi Irianto-Aries Supriatna, dan pasangan nomor urut 3, Oded M. Danial-Yana Mulyana.

Berikut sejumlah fakta dan data Pilwalkot Bandung tahun 2018

1. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah menetapkan sebanyak 1.659.017 pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Jumlah DPT tersebut terdiri dari 826.393 pemilih laki-laki dan 832.624 pemilih perempuan dari 151 kelurahan di 30 kecamatan di Bandung.

2. Jumlah pemilih pada Pilwalkot Bandung tahun 2018, bertambah sebanyak 209 orang dibandingkan Pilwalkot Bandung tahun 2013 lalu. Pada Pilwalkot Bandung 2013 lalu, terdapat sebanyak 1.658.808 pemilih yang masuk dalam DPT. Dari total tambahan 209 pemilih di Pilwalkot Bandung tahun 2018, sekitar 30 ribu diantaranya merupakan pemilih baru.

3. Wilayah dengan DPT paling banyak berada di Kecamatan Bandung Kulon dengan jumlah pemilih sebanyak 91.018 pemilih. Sedangkan DPT terendah berada di Kecamatan Cinambo dengan jumlah pemilih sebanyak 15.740 pemilih.

4. Untuk menyalurkan aspirasi hak pilih, KPU Kota Bandung telah menetapkan sebanyak 4.419 tempat pemungutan suara (TPS) yang berlokasi di 151 kelurahan di 30 kecamatan di Kota Bandung. Di setiap TPS, KPU Kota Bandung telah menugaskan sebanyak 9 orang petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dan dibantu oleh 2 orang petugas keamanan dari unsur Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

5. KPU Kota Bandung pun telah menyiapkan 10 TPS yang lokasinya berdekatan dengan rumah sakit di Kota Bandung dengan tujuan bisa melayani pemungutan suara bagi pasien, penunggu pasien, dan petugas kesehatan di rumah sakit. Syaratnya, para pemilih harus memiliki formulir A5 untuk bisa berpartisipasi dalam pemilu ini.

“Untuk TPS khusus yang paling besar berada di kawasan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan RS Al Islam. Mereka (pasien dan penunggu pasien) kemungkinan besar tidak akan pulang ke daerah mereka masing-masing seperti di Garut, Tasik atau daerah lain. Jadi mereka harus punya formulir A5 untuk bisa mencoblos di Kota Bandung,” ujar Ketua KPU Kota Bandung, Rifki Ali Mubarok.

“Untuk target partisipasi pemilih pada tahun 2018, kita targetkan mencapai 70 persen lebih. Sementara pada Pemilu tahun 2013, partisipasi pemilih di Kota Bandung hanya 60,47 persen dan di tahun 2008 mencapai 69 persen,” tegasnya.

(ageng)

Panwaslu Kota Bandung Awasi Serangan Fajar

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bandung semakin meningkatkan proses pengawasan menjelang waktu pencoblosan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Serentak 2018, Rabu (27/6/2018) besok. Salah satunya untuk mengawasi kemungkinan serangan fajar berupa money politic yang dilakukan pasangan calon.

“Pengawasan akan lebih ‎kami optimalkan untuk mengantisipasi serangan fajar. Kita akan tingkatkan dan optimalkan pengawasan hingga tingkat TPS melalui Pengawan TPS yang sudah kami bentuk,” ujar Ketua Panwaslu Kota Bandung, Farhatun Fauziah‎ saat ditemui usai Bandung Menjawab di Taman Sejarah, Jalan Aceh Kota Bandung, Selasa (26/6/2018).

Farhatun menambahkan, pihak panwas akan melakukan patroli-patroli hingga ke tempat-tempat yang tidak terdeteksi dan atau di waktu tertentu. Pasalnya, kemungkinan ‎serangan fajar yang dilakukan setiap paslon melalui money politic bisa terjadi kapan saja tanpa terdeteksi.

“‎Meski demikian, kami tetap berharap partisipasi aktif juga dari warga. Dan dugaan serangan fajar melalui pembagian money politik ini bisa kita proses jika semua unsur lengkap. Mulai dari unsur pelaku, barang bukti, penerima, pelapor, hingga saksi,” terangnya.

Jika salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi, lanjut Farhatun, pihaknya tidak bisa melakukan penindakan lebih jauh‎ terkait dugaan pelanggaran tersebut. Namun jika terbukti, pelanggaran tersebut bisa dilanjutkan ke ranah pidana pemilu dan ditindaklanjuti pihak kepolisian.

“Kalau saat ini menjelang hari H Pencoblosan, berbagai bentuk laporan terkait dugaan pelanggaran ini sangat meningkat tajam hingga 75 persen. Baik laporan dari salah satu paslon yang melaporkan paslon lain, dari warga simpatisan dan atau pendukung, hingga hasil temuan kami. Namun yang menjadi masalah, unsur pelaporan itu sendiri banyak yang tidak terpenuhi sehingga kami tidak bisa menindaklanjutinya. Tapi tetap kami tampung dan proses sebagai bagian dari proses demokrasi,” tegasnya.

(ageng)