spot_img
Rabu 23 Juli 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7022

Pemkot Bandung Sudah Siapkan Plt Sekda

0
Soal Pendamping di Pilgub Jabar 2018, Ini Kriteria yang Diinginkan Emil. (foto web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah menyiapkan Pelaksana Tugas (Plt) untuk menggantikan posisi Wali Kota Bandung dan Sekretaris Daerah (Sekda) menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.

Seperti diketahui, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) akan maju di Pilgub Jabar 2018, sedangkan Sekda Yossi Irianto maju di Pilwalkot Bandung 2018. Terkait cuti dan pengunduran setiap calon kepala daerah menjadi poin penting dalam setiap pelaksanaan Pilkada, seperti diatur dalam Pasal 70 ayat (3) Undang-undang Nomor l0/2016 tentang Pilkada serta Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15/2017 tentang pencalonan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan, untuk pengganti dirinya selama mengajukan cuti, pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Sementara untuk Plt Sekda Kota Bandung, Pemkot Bandung sudah menyiapkan calon Plt dan menunggu persetujuan dari Gubernur Jabar.

“Rencananya, Pak Yossi akan resmi mengundurkan diri pada 12 Februari 2018 mendatang. Kemarin kita sudah mengajukan Asisten Administrasi Umum dan Kepegawaian Evi S Shaleha yang akan menjadi Plt Sekda sampai Sekda definitif terpilih. Tinggal menunggu persetujuan gubernur,” kata Emil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).

Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekertaris Daerah, lanjut Emil, proses lelang jabatan untuk menentukan Sekda definitif akan dimulai lima hari setelah tanggal pengunduran diri. Adapun kriteria Sekda menurut Perpres tersebut, di antaranya jabatan Sekda akan dilelang dari ASN yang menduduki jabatan pemimpin tinggi pratama eselon II/b dan setidaknya memiliki pangkat Pembina I golongan IV/b.

Tidak hanya itu, calon Sekda pun harus berusia paling tinggi satu tahun sebelum mencapai batas usia pensiun. Kriteria lain yakni calon Sekda harus mempunyai penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam dua tahun terakhir. Calon Sekda pun harus memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan moralitas yang baik serta tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dan/atau berat.

“Jadi di Pepres 2018 itu menyatakan setelah Sekda berhenti permanen, maka lima hari setelahnya harus segera diajukan proses pergantian Plt dan juga proses lelang. Ini harus dilelang karena jabatan fungsional pratama tertinggi,” pungkasnya.

(Ageng/LIN)

Cagub Jabar TB Hasanuddin Dukung Penuh Kelestarian Lingkungan Hidup

0
Cagub Jabar TB Hasanuddin melintas di jembatan kayu di Citarum, Bojongsoang, Kabupaten Bandung (Foto: IST)
Cagub Jabar TB Hasanuddin melintas di jembatan kayu di Citarum, Bojongsoang, Kabupaten Bandung (Foto: IST)

KABUPATEN BANDUNG, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) mendukung penuh kelestarian lingkungan hidup utamanya di sepanjang aliran sungai Citarum. Hasan pun mengimbau agar masyarakat yang hidup di daerah aliran sungai (DAS) Citarum agar turut serta menjaga kelestarian lingkungan.

“Saya berkomitmen penuh menjaga kelestarian Citarum, karena air adalah sumber kehidupan masyarakat yang patut dijaga,” kata Hasan saat mengunjungi kawasan DAS Citarum di Kampung Cijeruk RW7 dan RW8, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojong Soang, Kabupaten Bandung, Jumat (9/2/2018).

Hasan pun mengapresiasi Pemprov Jabar dan Kodam III/Siliwangi yang saat ini tengah melaksanakan program Citarum Harum. Menurut dia, sistem segmentasi yang dilakukan Kodam III/Siliwangi sudah sangat baik. Sehingga ada penanggungjawab masing-masing.

Tidak hanya itu, dia pun mendorong pemerintah bertindak tegas kepada siapapun yang mengotori atau mencemari Sungai Citarum, baik masyarakat atau pabrik-pabrik yang sembarangan membuang limbah ke sungai. Menurut dia, permasalah utama penyebab terjadinya pencemaran sungai Citarum adalah sikap masyarakat yang kurang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup disekitarnya.

“Masyarakat juga tidak paham betapa pentingnya sungai yang airnya bersih dan melimpah bagi kehidupan jangka panjang serta perekonomian. Kesadaran masyarakat ini yang harus terus kita tumbuhkan, dan adanya ketegasan bagi pelanggar,” tegas Hasan.

Selama ini, kata dia, pemerintah tidak pernah memposisikan Citarum sebagai sumber penunjang kehidupan dan perekonomian yang harus selalu dijaga dan dilestarikan. Dia pun menawarkan program-program pemulihan Citarum sebagai urat nadi kehidupan Jawa Barat, di antaranya melakukan pendidikan pelestarian lingkungan hidup khususnya sungai di lembaga pendidikan formal dan informal dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Kemudian mempromosikan dan menjadikan sungai sebagai pusat kegiatan ekonomi jangka panjang melalui pariwisata sungai, sungai sebagai jalur transportasi serta masyarakat desa sebagai komunitas pelindung dan pelestari sungai melalui program desa wisata sungai

. Selain itu kata dia, program pengolahan limbah warga terpadu juga harus dibangun, seperti program energi terbarukan, bank sampah, usaha kompos, septik tank komunal.

“Membangun fasilitas pengolahan limbah di setiap sentra industri dan kawasan industri melalui kerjasama pemerintah dan pelaku usaha serta menjaga dan meningkatkan kelestarian kawasan serapan air di DAS melalui program reboisasi dan pendidikan peduli lingkungan hidup,” jelas dia.

(LIN)

Cedera Tantan Butuh Pemulihan Enam Bulan

0
ilustrasi (web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tantan saat ini masih menjalankan program pemulihan cedera lutut kaki kanannya, cedera tersebut didapat saat Persib berhadapan dengan Arema FC pada laga tandang Liga 1 2017, Agustus 2017.

Menurut pemain asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini, kondisinya sudah mulai berangsur-angsur membaik, setelah Pada akhir Desember 2017, pemain yang mengantarkan Persib meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 ini menjalani operasi untuk mempercepat pemulihan kondisinya.

BACA JUGA:

Borneo FC Akan Rotasi Pemain kontra Persib Bandung

“Kondisi terbaru Alhamdulillah terapi sudah gak menggunakan mesin pendorong penekuk kaki, sekarang sudah penguatan paha,” kata Tantan, Kamis (8/2/2018).

Tantan menambahkan, untuk bisa bermain kembali dibutuhkan waktu sekitar enam bulan, sehingga saat ini pemain berusia 35 tahun ini masih fokus menjalankan program pemulihan.

“Kalau menurut dokter sih kemarih kata dokter Andre hari Sabtu (10/2/2018) harus diperiksa lagi. Kalau waktu untuk pulih tiga bulan sudah bisa jogging, ini kan baru satu setengah bulan, kalau untuk bisa main bola lagi maksimal enam bulan,” jelasnya.

(Arif)

KPU Tasik: 11 Parpol Lolos, Tapi Belum Tentu di Provinsi dan Pusat

0
11 Parpol lama, 4 Parpol Pendatang Dinyatakan Lolos Verifikasi awal. (FOKUSJabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Sebanyak 11 partai politik peserta pemilu 2014 alias partai lama ditambah 4 partai politik baru dinyatakan lolos dalam Rekapitulasi hasil penelitian A administrasi dan verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan Parpol di KPU tingkat Kota Tasikmalaya.

”Semua parpol yang kita verifikasi hasilnya semua memenuhi persyaratan partai yang ditentukan, termasuk parpol pendatang yakni Perindo, PSI, Garuda dan Partai Berkarya semua lolos,” kata Ketua Tim Kerja Pendaftaran Parpol KPUD Kota Tasikmalaya Ade Kurnia saat rapat pleno penyampaian hasil verifikasi Parpol di Saung Gunung Salam (SGS), jalan SKP Kec.Cipedes Kota Tasikmalaya Kamis (09/02).

Namun Ade menjelaskan, semua Parpol yang dinyatakan lolos di KPUD Kota Tasikmalaya harus menghadapi verifikasi lagi ditingkat provinsi dan pusat karena semua berkas parpol yang dinyatakan lolos sekarang akan diserahkan ke Provinsi kemudian ke pusat.

BACA JUGA:

Berikut Nama Pemenang Program Musapahah Kota Tasikmalaya

”Memang sekarang parpol dinyatakan lolos di tingkat Kota Tasikmalaya, bukan berarti sudah bisa mengikuti Pemilu mendatang, karena Parpol tersebut akan diverifikasi lagi di tingkat Provinsi dan pusat, jadi belum tentu karena tetap menunggu keputusan final di KPU Pusat,”pungkasnya.

(Seda/DAR)

Brotherhood Nyakola Jadi Program Berkelanjutan

0
BIKERS BROTHERHOOD TACIBAN FOTO BERSAMA WARGA YANG MENGIKUTI KEGIATAN SUNATAN MASSAL GRATIS DI SMK NEGERI 2 CIAMIS, KAMIS (8/2/2018). (FOKUSJabar/Ibenk)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Selama dua hari sejak Rabu (7/2/2018) hingga Kamis (8/2/2018) Bikers Brotherhood Motor Club (BBMC) Chapter Tasikmalaya, Ciamis, Banjar (Taciban) mengelar kegiatan bertajuk Brotherhood Nyakola (Nyaba Ka Sakola) di SMK Negeri 2 Ciamis.

Selain untuk mempererat silaturahmi dengan siswa, para pecinta motor gede itu juga ingin berbagi kasih dengan menyantuni warga kurang mampu dan menggelar sunatan massal secara gratis.

“Melalui Bortherhood Nyakola ini, kami akan terus melakukan bakti sosial di sekolah-sekolah dan pesantren, bahkan ke panti-panti jompo. Kegiatan bakti sosial merupakan agenda rutin di BBMC,” kata Maman, anggota BBMC Ciamis, usai menggelar sunatan massal gratis, Kamis (8/2/2018).

BACA JUGA:

Berikut Nama Pemenang Program Musapahah Kota Tasikmalaya

Dia mengatakan, selain bakti sosial BBMC juga rutin melaksanakan kegiatan sosialisasi cara berkendara yang baik dan benar kepada siswa. Sebab, siswa banyak yang memakai sepeda motor ke sekolah dengan tanpa dilengkapi keamanan yang baik.

“Kalau mereka dilasih pemahaman yang baik dan benar didekati sengan cara kita seorang bikers, Insyaalloh mereka akan lebih tertib,” kata Maman.

Kepala SMK Negeri 2 Ciamis, Asep Agus menyambut baik program BBMC Taciban. Dia berharap lebih banyak lagi bikers atau pecinta motor yang melakukan kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu warga yang membutuhkan.

(Ibenk/DH)

Jelang Liga 2018, Nasib Tantan di Persib Belum Jelas

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Striker Persib Bandung, Tantan belum mengetahui nasibnya di tim Maung Bandung, pasalnya hingga menjelang bergulirnya Kompetisi Liga 1 2018, dia belum mendapatkan kabar dari manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) terkait kontraknya.

Menurut Tantan, jika melihat durasi kontrak, kerja samanya akan berakhir pada bulan ini. Sehingga pemain asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini masih menunggu kejelasan dari manajemen.

“Belum ada komunikasi. Sudah beres (kontrak), tapi nanti dilihat lagi, kalau gak salah awal Februari,” kata Tantan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (8/2/2018).

Tantan masih berharap bisa bermain untuk tim Maung Bandung. Meski begitu, Tantan tetap menyerahan semua keputusan kepada manajeman, karena dia juga menyadari saat ini masih menjalani pemulihan cedera lutut kanan.

“Ya kalau memang masih dipercaya sama Persib Alhamdulillah, walaupun keadaan gini, tidak mengurangi rasa syukur. Tapi gimanapun keputusannya diterima,” ucapnya.

(Arif)

Pelatih PPLP Jabar Harus Bersertifikat Nasional

0
1 of many Dispora Jabar Evaluasi dan Rancang Ulang Pengelolaan PPLP. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jabar akan menerapkan aturan khusus bagi pelatih cabang olahraga yang menangani atlet pelajar. Kedepan, pelatih di 11 cabang olahraga yang tergabung di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Jabar minimal harus memiliki sertifikasi pelatih tingkat nasional.

Kepala Dispora Jabar, Yudha M Saputra menuturkan, dalam pemilihan pelatih, akan melibatkan pengurus cabang olahraga yang bersangkutan. Pengurus provinsi cabang olahraga akan mengajukan kepada pihak Dispora Jabar untuk calon pelatih atlet pelajar di kampus PPLP Jabar.

“Nanti kita akan tentukan pelatih dari pengajuan cabang olahraga tersebut. Kita akan rekrut pelatih yang memiliki kualitas dan terjamin. Minimal memiliki sertifikat nasional,” ujar Yudha saat dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (8/2/2018).

Yudha menilai, pada pengelolaan PPLP di tahun 2017, masih banyak pelatih yang justru tidak memiliki program pelatihan yang jelas. Selain itu, banyak program latihan yang dibuat pelatih tidak sinkron dengan kegiatan di sekolah tempat atlet menimba ilmu.

“Jadi jangan asal melatih. Target latihan itu kan harus jelas. Apakah tujuanya untuk popnas, kejurnas, kejurda, popwil, atau popda. Ini harus dimatangkan lagi dan pelatih harus menyadari itu, jangan hanya sekadar gugur kewajiban untuk melatih,” terangnya.

Selain itu, dari sisi perekrutan atlet pun akan dilakukan evaluasi. Bagaimana agar PPLP Jabar itu, benar-benar dihuni dan diisi oleh atlet-atlet pelajar pilihan yang notabene merupakan atlet terbaik di kelompok usianya.

“Jadi dengan pola rekrutmen pelatih yang tidak asal-asalan ditambah dengan perekrutan atlet yang juga memiliki potensi, maka diharapkan dari PPLP Jabar ini bisa menghasilkan atlet-atlet potensial,” tegasnya.

(ageng/DH)