spot_img
Kamis 25 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7021

Halal Bihalal PP Bandung dengan Ormas

0
PP
Halalbil Halal Pemuda Pancasila Pererat Silaturahmi dengan Ormas Lain. (FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Majelis Permusyawaratan Wilayah (MPW) Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) gelar halal bihalal di Hotel Horison, Bandung.

Halal bilhalal tersebut mengusung tema ” Dengan Semangat Pancasila Kita Tingkatkan Tali Silaturahmi Masyarakat yang Kondusif dalam Bingkai NKRI.”

Ketua MPW Pemuda Pancasila, Tubagus Dasep mengatakan, halal bihalal ini merupakan ajang mempererat tali silaturahmi.

“Kalau kita belum saling kenal maka kita berkenalan di sini. Eratkan tali silaturahmi sesama anggota dan Ormas lain di Jawa Barat,” kata Dasep.

BACA JUGA: Satpol PP Belitung Amankan Puluhan Liter Miras

Menurut Dasep, hadirnya Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (Emil) merupakan kesempatan yang tepat untuk menitipkan program yang diinginkan Pemuda Pancasila.

“Omat Pak Emil kemarin megang Kota Bandung, sekarang nyepeng Jawa Barat. Nyepeng Jawa Barat mah gampang-gampang susah,” kata Dasep.

Menurut Dasep, Pemuda Pancasila didirikan oleh orang-orang yang termasuk dalam angkatan perang. Manakala, lamjutnya, ada sekelompok orang yang mau mengobok-obok TNI dan Polri Pemuda Pancasila akan ikut menghadapinya.

“Kita harus bisa menghargai sejarah. Pendahulu kita adalah orang yang ikut perang dengan penjajah. Yang membentuk Pemuda Pancasila juga termasuk TNI dan Polri. Kami harus membantu kesuksesan TNI dan Polri dalam ketertiban masyarakat,” ucap Dasep.

(Ibenk/Bam’s)

Perkembangan Industri Olahraga Butuh Dukungan Kementerian

0
Penutupan Diklat Manajemen Industri Olahraga. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : ‎Dalam mendukung para pelaku industri olahraga, keterlibatan dari beberapa kementerian dan pihak lain menjadi hal yang mutlak dilakukan. Salah satunya dalam memangkas birokrasi perizinan yang saat ini masih terlalu bertele-tele.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Olahraga‎, Herman Chaniago usai menutup secara resmi pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Menajemen Industri Olahraga‎ di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Senin (2/7/2018).

“Untuk mendukung pelaku industri olahraga, mau tidak mau harus kerjasama dengan kementerian lain. Karena saat bicara soal industri, maka tidak akan terlepas dari keterlibatan beberapa kementerian dan pihak lain‎. Bagaimana bergandengan bersama-sama dalam memajukan industri olahraga,” ujar Herman.

Salah satunya hal yang membutuhkan perbaikan yakni yang berkaitan dengan kemudahan regulasi dalam birokrasi perizinan. Pasalnya, untuk mengurus perizinan bagi sebuah industri di Indonesia pada saat ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Presiden Jokowi sudah menyebutkan jika birokrasi tersebut harus dipangkas. Saat ini, pola birokrasi perizinan di Indonesia bisa memakan waktu hingga tiga bulan, sementara di negara lain jauh lebih cepat. Di Singapura sendiri, hanya membutuhkan satu sampai tiga jam untuk mengurus birokrasi perizinan. Dari sisi ini saja, kita sudah jelas tertinggal jauh,” terangnya.

Untuk momen Asian Games 2018, lanjut Herman, harus diambil sebagai peluang dan kesempatan emas. Pasalnya, sebanyak 48 negara akan hadir di Indonesia pada saat gelaran Asian Games XVIII pada Agustus 2018 mendatang.

“Sebagai tuan rumah, Asian Games 2018 harus berefek positif,‎ salah satunya dalam membangun ekonomi kerakyatan. Ini yang harus kita dorong,” tambahnya.

Selain dari sisi birokrasi perizinan, hal lain yang harus ditingkatkan yakni dari sisi kualitas produk industri olahraga. Untuk itu, quality control harus benar-benar diterapkan sebelum produk tersebut dikeluarkan‎. Sehingga saat produk industri olahraga itu dikeluarkan, maka kita sudah yakin dengan kualitas produk yang bisa bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri‎‎.

“Mudah-mudahan ada produk industri olahraga kita yang kompetitif dan berkualitas saat gelaran Asian Games 2018‎ berlangsung, tidak didominasi oleh produk ‎dari luar negeri,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Meski Berat, Porserosi Jabar Kirim 46 Atlet untuk Cetak Hattrick PIN 2018

0
Pelepasan tim sepatu roda Jabar menuju Kejurnas Sepatu Roda Piala Ibu Negara dan Gubernur Jatim di Malang. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : ‎Sebanyak 46 atlet Sepatu Roda Jawa Barat dilepas menuju Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sepatu Roda ‘Piala Ibu Negara (PIN) dan Piala Gubernur Jatim’ yang digelar di Malang, Jawa Timur, 5-8 Juli 2018. Tim sepatu roda Jabar pun bertekad mempertahankan gelar juara Kejurnas Sepatu Roda PIN untuk kali ketiga.

Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jabar, Erry Sudradjat menuturkan, ke-46 atlet yang dipersiapkan tersebut akan berlaga di kategori kelompok usia (KU) A, B, C, D, Junior dan Senior. Untuk kategori KU A, B, C, dan D merupakan atlet-atlet pembibitan yang dipersiapkan sebagai pelapis. Sedangkan untuk atlet junior dan senior, merupakan atlet yang akan dipersiapkan untuk PON XX tahun 2020 mendatang di Papua.

Atlet yang diberangkatkan menuju kejurnas, lanjut Erry, merupakan atlet hasil seleksi yang digelar awal Mei 2018 lalu. Atlet yang menempati peringkat 1 sampai 3 saat seleksi, diberangkatkan menuju Kanjuruhan, Kabupaten Malang, untuk memperkuat Jabar di ajang kejurnas tersebut.

“Untuk atlet peringkat satu hingga tiga saat seleksi, kita tanggung segala biayanya. Kita juga berangkatkan atlet di peringkat empat sampai enam saat seleksi. Kita bisa fasilitasi mereka karena mendapat sokongan bantuan dari pengcab Porserosi kota/kabupaten, orang tua atlet, hingga dari KONI Jabar,”‎ ujar Erry saat ditemui usai melepas atlet di stasiun KA Bandung, Jalan Kebon Kawung Kota Bandung, Senin (2/7/2018).

Untuk mempertahankan gelar juara umum PIN ketiga kalinya, Erry mengaku bukan target yang mudah. Pasalnya, waktu persiapan atlet tidak maksimal dan hanya melakukan training center (TC) dalam beberapa minggu saja.

“Berbeda dengan tuan rumah Jatim yang sudah melakukan persiapan hingga dua bulan sebelumnya. Ini menjadi catatan kita, jika persiapan untuk kejurnas tidak bisa dilakukan hanya dalam beberapa hari atau melalui seleksi saja. Ini karena keterbatasan dana yang kita miliki,” terangnya.

Selain waktu persiapan yang minim, kondisi lintasan sepatu roda di Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sendiri berbeda dengan lintasan yang biasa digunakan atlet Jabar. Dengan kondisi lintasan beton ditambah dengan luas yang lebih sempit, cukup membuat para atlet Jabar beradaptasi lebih.

“Selain itu, beberapa atlet andalan kita pun tidak bisa ikut serta karena tengah menjalani pelatnas untuk persiapan Asian Games 2018 dan beberapa diantaranya sedang mengikuti kejuaraan dunia di Belanda. Untuk itu, target hattrick juara umum tidak akan mudah kita pertahankan,” tuturnya.

Meski demikian, Erry mengaku cukup optimistis dengan kekuatan dan kemampuan atlet sepatu roda Jabar yang akan berlaga di Kejurnas PIN 2018. Pasalnya, catatan waktu para atlet sudah cukup baik dan mendekati catatan waktu atlet peraih medali emas PON XIX tahun 2016 lalu.

“Pada kejurnas PIN sebelumnya, kita meraih 26 medali emas dan memastikan sebagai juara umum. Dan untuk kejurnas PIN 2018, kita berharap bisa meraih minimal 20 medali emas karena ada pengurangan beberapa nomor. Kalau untuk pesaing, selain Jatim, ada DI Yogyakarta dan Jateng yang juga menjadi pesaing kita di setiap even kejuaraan nasional,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Percasi Jabar Berharap Kejurda Catur 2018 Lahirkan Talenta Baru

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Selain menjadi agenda rutin, Kejuaraan Daerah (Kejurda) Catur 2018 yang digelar di The Radiant Hotel, Jalan Baru Laksana, Lembang, KBB, Minggu-Rabu (1-4/7/2018) memiliki berbagai tujuan.

Selain menjadi agenda seleksi atlet untuk Kejurnas Catur 2018 di Aceh, Kejurda yang diikuti sekitar 300 atlet dari 23 Kabupaten/Kota ini pun menjadi ajang pemanasan menuju Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XIII/2018.

Ketua Umum Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jawa Barat, Syarif Bastaman menuturkan, Kejurda kali ini hanya mempertandingkan nomor catur cepat putra dan putri dengan sistem sembilan babak di delapan kelompok usia (KU). Yakni, KU 7 tahun, KU 9 tahun, KU 11 tahun, KU 13 tahun, KU 15 tahun, KU 17 tahun, KU 19 tahun dan senior.

” Kita berharap dari kejurda ini bisa muncul talenta baru. Terutama ‎dari kelompok usia di bawah senior sebagai estafet prestasi Catur Jabar. Dan untuk kelompok senior, Kejurda kali ini sebagai warming up sebelum berlaga di Porda Jabar XIII,” ujar Syarif usai pembukaan Kejurda Catur 2018 di The Radiant Hotel, Jalan Baru Laksana, Lembang, KBB, Senin (2/7/2018).

Pihaknya berencana akan mengambil setiap juara dari kelompok usia putra maupun putri.

“Jadi untuk kejurnas nanti, ada 16 atlet yang kita siapkan dari hasil Kejurda kali ini. Ditambah wild card atlet catur berprestasi di Jabar. Kita pun berharap, pelaksanana Kejurnas nanti tidak berbarengan dengan Porda Jabar XIII sehingga atlet andalan kita bisa ikut berlaga,” tambahnya.

‎Untuk peta kekuatan daerah di Kejurda maupun di Porda Jabar XIII pada Oktober 2018 nanti, masih berada di beberapa daerah. Seperti, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bogor.

” Kita berharap dari kejurda ini lahir atlet bertalenta dari daerah lain. Seperti dari Cirebon, Majalengka, Kabupaten Bandung hingga KBB. Dengan demikian, akan semakin banyak atlet catur potensial di Jabar dan kami memiliki kesempatan meraih atlet terbaik untuk PON XX di Papua pada tahun 2020 mendatang,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

KPU Jabar : Yang Diretas itu Domain KPU RI

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Komisioner KPU Jabar Nina Yuningsih menegaskan bahwa situs penghitungan cepat hasil pemungutan suara Pilgub Jabar yang diretas adalah domain KPU RI.

Dengan demikian masyarakat tidak bisa membandingkan hasil hitung cepat (quick count) dengan penghitungan nyata KPU RI.

Demikian disampaikan Nina di Kantor KPU Jabar Jalan Garut No 11 Bandung, Senin (2/7/2018).

Nina menyebut bahwa saat ini KPU Jabar masih menunggu rekapitulasi data manual dari KPU kabupaten/kota.

BACA JUGA:

Tim Damkar Rancah Berhasil Evakuasi Anak Meninggal di Dalam Gorong-gorong

“Insya Alloh data tersebut akan kembali direkap KPU Jabar pada 7 hingga 9 Juli mendatang,” kata dia.

Kemudian kaitannya dengan partisipasi pemilih, Nina menyebut angka lebih dari 71 persen. Meski data yang terekam mencapai 95,33 persen, dia optimistis bahwa angka partiaipasi pemilih bisa lebih besar lagi.

“Angka itu pun meningkat signifikan dibanding Pilgub 2013 yang hanya 63 pesen,” kata dia.

Nina pun mengapresiasi partisipasi pemilih perempuan yang mencapai 74,92 persen yang lebih baik dibanding partisipasi kaum pria sebanyak 66,94 persen.

(LIN)

Hadapi Jadwal Padat, ‎Gomez Pilih Fokus Laga Terdekat

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung akan melakoni pertandingan tandang Piala Indonesia 2018 menghadapi PSKC Cimahi di Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Rabu (4/7/2018).

Kini, pelatih Persib, Mario Gomez tengah fokus menyiapkan anak asuhnya untuk pertandingan tersebut dan belum memikirkan laga lainnya.

Setelah menghadapi PSKC, timnya akan langsung fokus menatap pertandingan selanjutnya di Liga 1 2018. Tim kebanggaan Bobotoh ini sudah dinanti jadwal yang padat.

Jadwal terdekat tim Maung Bandung setelah lawan PSKC adalah menjamu PSIS Semarang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (8/7/2018).

“Setelah itu kita punya delapan pertandingan sampai waktu habis Agustus nanti, 8 game. Sangat penting Super League, jadi sangat penting bagi kita,” tegas Gomez di Stadion Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Senin (2/7/2018).

(Arif/Bam’s)

Dikalahkan Persija, Gomez Kecewa dengan Kepemimpinan Wasit

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Gol Jaimerson Da Silva di menit 16 berhasil membawa Persija Jakarta unggul 1-0 atas Persib Bandung di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6/2018).

Kekalahan yang didapat tim berjuluk Maung Bandung ini membuat pelatih Persib, Mario Gomez merasa kecewa, apalagi menurutnya kepemimpinan wasit yang dinilainya tidak tegas.

Wasit yang memimpin jalannya pertandingan bergengsi ini adalah Faulur Rosy yang dinilai Gomez beberapa kali merugikan timnya. Hal ini menurutnya baru pertama kali dirasakan olehnya.

“Tapi saya tidak mengerti dengan wasit. Pengalaman saya di sepak bola selama 43 tahun, tidak pernah ada di hidup saya bertemu wasit seperti ini,” kata Gomez di Stadion Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Senin (2/7/2018).

Gomez menambahkan, beberapa kali pemain Persija melakukan pelanggaran, namun dari sekian banyak pelanggaran wasit hanya memberikan kartu kuning.

“Mereka lakukan pelanggaran tiga kali tapi hanya satu yellow card. Saya tidak bisa paham. Saya tidak tahu namanya. Saya tidak pernah bertemu dengan wasit seperti ini, baik di Argentina, Spanyol, Italy, never, never in my life. Itu (kalah) hanya masa lalu, kita kehilangan tiga poin it’s ok,” jelasnya.

(Arif/Bam’s)