spot_img
Kamis 24 Juli 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7021

KPU Kota Tasikmalaya Siap Tampung Usulan Tambah Dapil untuk Pileg 2019

0
Rakor Uji Publik Penataan Dapil 2019 Mendatang. (FOKUSJabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: KPU Kota Tasikmalaya menerima ssulan berbagai pihak, termasuk Partai Politik (Parpol) dan pemerintah agar Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dibagi menjadi lima daerah pemilihan (Dapil) di Kota Tasikmalaya dari sebelumnya hanya empat.

Komisioner KPU Kota Tasikmalaya Divisi Teknis Ade Zaenul Mutaqin mengatakan bahwa pada prinsipnya semua keinginan itu akan ditampung.

Menurut dia, selama ini ada dua parpol dan stakholder pemerintahan yang mengusulkan penambahan dapil dari empat menjadi lima pada Pileg 2019 di Kota Tasikmalaya

Berdasarkan usulan dan keinginannya dari berbagai pihak termasuk Parpol juga Pemerintah agar pemilihan legislatif 2019 mendatang ditambah jadi 5 (lima) yang selama ini hanyab 4 (empat) di Kota Tasikmalaya.

Komisioner KPU Kota Tasikmalaya Divisi Teknis Ade Zaenul Mutaqin mengatakan, pada prinsipnya KPU akan menampung semua keinginan dari berbagai unsur terutama Parpol untuk mengusulkan penambahan dapil menjadi lima dapil di Kota Tasikmalaya.

“Kita mengacu pada prinsip kesetaraan nilai suara, profesionalitas, kohesifitas, integralitas wilayah, cakupan yang lebih luas dan prinsip kesinambungan,” kata Ade saat Rakor uji publik usulan pendataan Dapil Kota Tasikmalaya pada Pileg dan Pemilu 2019 di Ballroom Hotel Santika, Jalan Yudanegara, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/2/2018).

Hasil rakor nanti akan menjadi pembahasan untuk selanjutnya diserahkan ke KPU Pusat dan diputuskan.
Menurut dia, pada dasarnya prinsip penambahan dapil hanya bisa dilakukan jika ada penambahan penduduk dan menyebabkan melebihi keterwakilan 12 kursi.

“Selain itu karena adanya pemekaran wilayah. Untuk Kota Tasikmalaya, sejauh ini belum ada pemekaran, sehingga akan tetap menggunakan empat dapil,” kata dia.

(Seda/LIN)

Cemari Citarum, Tiga Pemilik Pabrik Ditetapkan Tersangka

0
Sedimentasi Citarum (Foto: web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepolisian Daerah Jawa Barat telah menetapkan tiga tersangka yang masing-masing merupakan pemilik industri pencelupan tekstil di kawasan Soreang, Kabupaten Bandung. Mereka dipastikan melanggar karena membuang limbah yang belum diolah ke Sungai Citarum.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Samudi mengatakan, ke tiga industri itu adalah EW, CHR, dan ELV yang semuanya bergerak di industri tekstil di Soreang.

“Kami sudah gelar perkara. Jadi yang tiga ini sudah naik sidik,” kata Samudi di Bandung, Jumat (9/2/2018).

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Kepolisian akan segera melengkapi berkas administrasi penyidikan untuk selanjutnya dikiri ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Samudi menjelaskan bahwa dari hasil uji laboratorium, limbah ke tiga industri itu tidak diolah terlebih dahulu. Limbah itu langsung dibuang ke Sungai Citarum tanpa proses IPAL.

Meski tidak merinci, pihaknya memastikan bahwa limbah ke tiga industri yang dibuang itu mengandung bahan-bahan berbahaya. Dari 31 industri yang dilaporkan Tim Satgas Citarum Harum, kata dia, pihaknya bersama dinas lingkungan hidup masing-masing daerah telah memeriksa 25 sampel limbah pabrik

Lebih lanjut dia katakan, dari 31 industri yang dilaporkan Tim Satuan Tugas Citarum Harum, pihaknya bersama dinas lingkungan hidup masing-masing daerah sudah memeriksa 25 sampel limbah pabrik di antaranya.

“Yang tiga (industri) tadi sudah naik penyidikan, empat lagi akan gelar perkara minggu depan, kalau unsur terpenuhi, alat bukti ada, bukti pendukungnya ada, akan ditetapkan juga,” katanya.

Dia menyebut bahwa industri itu berada di Kabupaten Karawang, Purwakarta, dan Kota Cimahi. Namun, tambah dia, dari 31 industri yang dilaporkan, empat industri di antaranya protes karena merasa sudah mengolah limbahnya dengan baik.

“Mereka merasa sudah baik mengolah limbah. Setiap bulan sudah dicek oleh DLH,” jelas dia.

Dia mengimbau agar para pengelola industri mengikuti aturan yang ada dengan mau mengolah limbah secara baik. Hal itu mudah jika manajemen pabrik punya kemauan.

“Untuk mengetahui kalau limbahnya sudah bersih, tinggal bikin kolam limbah, lalu masukkan ikan. Kalau ikan hidup, berarti sudah benar mengolahnya,” kata dia.

Pihaknya pun akan terus menegakkan hukum agar memberi efek jera.

(**)

Jelang Pilkada, TNI/Polri Kompak Amankan Wilayah Teritorial

0
Jelang Pilkada, TNI/Polri Kompak Amankan Wilayah Teritorial. (FOKUSJabar/Boip)
BANJAR, FOKUSJabar.id: Kapolres Banjar AKBP Twedi Ab, dan Komandan Kodim 0613/Ciamis, Letkol Arm Reza Nur Fatria menaiki Baracuda dalam patroli keamanan menjelang Pilkada Serentak 2018 di seluruh wilayah Kota Banjar.
Uniknya, kedua pimpinan pengendali keamanan ini terlihat akrab dan serius bekerjasama untuk memastikan kesigapan keamanan.
“Sengaja kami lakukan patroli bersama seluruh personil untuk mengecek situasi dan menjamin situasi agar selalu kondusif, patroli ini pun menunjukan bahwa POLRI dan TNI siap mengamankan jalannya Pilkada nanti,” kata dia, Jum’at (09/02/2017).
Kapolres Banjar AKBP Twedi Ab, dan Komandan Kodim 0613/Ciamis, Letkol Arm Reza Nur Fatria menaiki Baracuda. (FOKUSJabar/Boip)
Selama patroli, mereka berdua terus melakukan diskusi ringan. Bisa jadi pembahasan itu mengenai strategi antisipasi gangguan keamanan.
“TNI-POLRI di Kota Banjar Siap mengamankan jalannya pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Banjar,” pungkasnya.
 (Boip/Vetra) 

Dusun Pasirpeuteuy Bisa Dijadikan Tujuan Agro Wisata

0
Dusun Pasirpeuteuy Bisa Dijadikan Tujuan Agro Wisata.(FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Dusun Pasirpeuteuy Desa Pawindan Kecamatan/Kabupaten Ciamis bisa dijadikan potensi agro wisata karena daerah tersebut sudah tersedia kebun sayuran. Demikian dikatakan Bupati Kabupaten Ciamis H Iing Syam Arifien, Jumat (9/2/2018).

Iing menjelaskan, di Dusun Pasirpeuteuy saat ini sudah tersedia kebun sayuran yang bisa dijadikan tempat wisata maupun belajar bagi kelompok-kelompok tani dari daerah lain dalam mengembang potensi daerahnya.

“Saya inginkan tempat ini dijadikan tempat belajar bagi kelompok tani dari daerah lain maupun anak-anak sekolah dalam mempelajari ilmu pertanian,” katanya.

Dengan belajarnya anak-anak sekolah di tempat tersebut, Iing berharap mereka bisa menyerap ilmu pertanian.

“Anak-anak paling gampang menyerap transfer ilmu pengetahuan sehingga jika ditempat ini mereka belajar ilmu pertanian kelak bisa bermanfaat untuk mereka,” ucapnya.

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Sementara itu, Subita Al- Marjuk tokoh masyarakat, menyambut baik daerahnya dijadikan tempat wisata pertanian (Agro Wisata).

“Mudah-mudahan saja dengan dijadikanya tempat wisata pertanian kesejahteraan warga disini semakin meningkat,” ungkapnya.

(Husen Maharaja/Vetra))

Dua Paslon Calon Wali Kota dan Wakil Banjar Lakukan Ikrar Damai

0
BANJAR,FOKUSJabar.id: Dua pasangan bakal calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota menyatakan siap melaksanakan kampanye damai dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Banjar
Hal itu diwujudkan dalam penandatanganan ikrar Pilkada damai yang digelar bersamaan dengan Apel Tripatra dan Simulasi Sispamkota Pilkada Serentak 2018, Jum’at (09/02/2018).
Kapolres Banjar Ajun Komisaris Besar Polisi, Twedi AB mengatakan bahwa anggota telah disiapkan dalam rangka mengamankan kegiatan agar berjalan dengan baik.
”Semoga Pilkada berjalan aman dan lancar melalui ikrar damai antara kedua simpatisan, ” katanya.
Lebih lanjut Twedi mengatakan, penandatangan ikrar Pilkada damai ini sebagai komitmen untuk mewujudkan Pilkada yang berintegritas.
“Ini tentu harus didukung oleh semua elemen masyarakat dan peserta pemilu itu sendiri ,” pungkasnya.
Ikrar damai ini ditanda tangani oleh pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih-Nana Suryana dan H. Maman Suryaman-Hj. Irma D Bastaman.
 (Boip/Vetra)

Ratusan Masa Terlibat Bentrok di Terminal Banjar

0
Foto (Boip)

BANJAR,FOKUSJabar.id: Ratusan masa dua pendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar terlibat bentrok di Terminal Banjar, Jum’at (09/02/2018).

Suasana semakin genting setalah kedua kubu saling serang dan baku hantam dan membakar ban di tengah jalan. Tapi, aksi tersebut berhasil diselesaikan oleh pengamanan gabungan TNI/Polri dengan menerjunkan kekuatan penuh.

Setelah diadakan negosiasi, akhirnya kedua masa bubar dengan kesepakatan untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama Pilkada Serentak berlangsung.

Pasukan pengamanan Simulasi Sispamkota adalah dari satu Kompi Brimob Polda Jabar kemudian satu Kompi Batalion 323 Raider/ BP dan Jajaran Kodim 0613 Ciamis.

BACA JUGA:

Pemkot Bandung Bakal Berlakukan Braga Bebas Kendaraan

Kapolres Banjar, AKBP Twedi AB menerangkan ini merupakan simulasi pengamanan Pilkada. Potensi gangguan keamanan harus segera diantisipasi sedini mungkin.

“Kegiatan Simulasi Sispam Kota ini dilaksanakan dengan tujuan agar personel yang terlibat pengamanan Pilkada Serentak dapat memahami tugas pokok dan fungsi serta peran masing-masing apabila terjadi Chaos,” kata dia.

(Boip)

Yossi Akan Upayakan Peningkatan Besaran Bantuan Rutilahu

0
BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bantuan renovasi bagi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi setiap unit maksimal di besaran Rp15 juta. Besaran bantuan tersebut dinilai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Yossi Irianto sangat tidak cukup untuk melakukan renovasi satu unit rumah menjadi layak huni.
“Bantuan sebesar itu kan ngegantung, gak akan cukup. Ini berdasar informasi dari masyarakat,” ujar Yossi usai peresmian rutilahu di RW 04 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Bojongloa Kaler, Jalan Kopo Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).
Untuk itu, lanjut Yossi, pihaknya akan melaporkan hal tersebut langsung kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Selain itu, dirinya akan berupaya untuk menaikkan besaran bantuan renovasi rutilahu menjadi Rp25 juta per unit.
“Syukur-syukur kalau bisa mencapai Rp50 juta. Dengan besaran itu, saya pikir akan tuntas proses renovasinya dan tidak ngegantung,” tambahnya.
Alasan pihaknya meminta kenaikan besaran bantuan rutilahu tersebut, untuk meminimalisasi munculnya masalah baru pasca renovasi rutilahu. Pasalnya dengan besaran Rp15 juta per unit rutilahu, kemungkinan akan terjadi pemaksaan dan keluar dari jalur bestek atau rencana awal pembangunan bangunan.
“Kalau sudah keluar bestek, bisa jadi menimbulkan masalah baru. Jadi jangan sampai itu terjadi pasca pelaksanaan renovasi rutilahu ini,” terangnya.
Sementara untuk tahun 2018, Yossi menyebut jika Pemkot Bandung sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk merenovasi sekitar 1200 unit rutilahu.
“Dan rutilahu yang akan direnovasi merupakan usulan dari BKM melalui aparat kewilayah dan akan disesuaikan dengan kemampuan setelah dilakukan verifikasi,” tegasnya.
(Ageng/Vetra)