spot_img
Kamis 25 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7019

Tentukan Cawapres, Golkar Jabar Desak DPP Gelar Rapimnas

0
Cawagub Dedi Mulyadi ke Polda Jabar untuk memafkan penyebar video hoax dukun palsu (fotoIST)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat mendesak DPP menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk menentukan kandidat Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi).

Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, pelaksanaan Pilpres 2019 yang berbarengan dengan Pileg 2019 akan berindikasi cukup luas terhadap elektabilitas (keterpilihan) partai politik.

“Golkar sebagai partai yang memiliki suara 14 persen harus punya peran strategis di Pilprea 2019,” kata Dedi di Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (3/7/2018).

Menurut dia, ironis jika Golkar yang memiliki 14 persen kursi di DPR RI tidak memiliki kandidat Cawapres.

Pihaknya meminta DPP Golkar segera mewujudkan kandidat Cawapres, agar elektabilitas Golkar meningkat dan semangat kader pun terbangun untuk berjuang di Pemilu 2019.

“Kalau capresnya, partai sudah memutuskan Pak Jokowi. Maka, saya menyampaikan usulan kepada DPP Golkar untuk segera menggelar Rapimnas untuk memutuskan Cawapres dari Golkar,” tegas dia.

Untuk mempertegas desakan itu, kata Dedi, pihaknya akan mengirimkan surat ke DPP Golkar agar segera menggelar Rapimnas tersebut. Dedi menekankan bahwa penentuan Cawapres dari Golkar sangat penting dalam upaya konsolidasi organisasi serta menjaga marwah dan kewibawaan partai.

“Artinya, cawapres dari Golkar sebagai sebuah keharusan secara organisasi dan harus segera disahkan dalam konstitusi organisasi. Karena waktunya tinggal sebulan lagi, kita tidak boleh kehilangan momentum ini,” jelas dia.

Kaitannya dengan peluang Ketum Golkar Airlangga Hartanto sebagai kandidat Cawapres, Dedi menegaskan bahwa dari sisi aspek logika kepartaian,  Airlangga paling logis dan layak menjadi pendamping Jokowi, karena merupakan representasi Partai Golkar.

“Dari aspek keorganisasian, ketua umum berpeluang lebih tinggi dibanding siapapun, karena dia marwah dan simbol partai. Maka, ketua umum jadi prioritas utama dari Partai Golkar,” tegas dia.

(LIN)

Hindari Tabrakan, Livina Ini Masuk Jurang

0
(FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Mobil Nissan Grand Livina yang dikemudikan Lisa (38) warga Jakarta terjun ke jurang sedalam lima meter di Cibeka, Jalan Raya Ciamis-Banjar, Karang Kamulyan, Kabupaten Ciamis, Selasa (3/7/2018).

Akibatnya, sopir beserta tujuh penumpangnya mengalami luka di sekujur tubuhnya.

Saat kejadian, mobil yang dikemudikan Lisa melaju dari arah Kota Ciamis menuju Kota Banjar.

Sesampainya di lokasi kejadian, Lisa mencoba mendahului dua mobil yang ada di depannya.

“Mobil pertama mulus didahuluu, saat saya menyalip mobil berikutnya, tiba-tiba muncul busa besar dari arah berlawanan. Saya banting ke kiri untuk menghindari tabrakan. Rupanya masuk jurang,” kata Lisa.

Lisa mengaku tidak ingat apa-apa saat mobilnya terperosok ke jurang.

” Tidak ingat, saya ingat sudah banyak orang yang menolong dan mobil dalam posisi terbalik, ” kata dia.

(Husen Maharaja/LIN)

Pemerataan Kualitas Pendidikan dengan Rotasi Guru

0
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dinas Pendidikan Kota Bandung terus berupaya memeratakan kualitas pendidikan di Kota Bandung. Salah satunya dengan merotasi guru-guru tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menangah Pertama (SMP) di Kota Bandung.

“Kita sedang menganilisa hasil uji kompetensi guru secara keseluruhan. Dan ternyata tidak semua guru di sekolah favorit itu hasil uji kompetensinya bagus. Yang ada di sekolah saat ini masih banyak guru yang hasil uji kompetensinya kurang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana dalam acara Bandung Menjawab, di Balai Kota Bandung, Selasa (3/72018).

Rotasi guru ini kata dia, sudah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas sekolah.

Menurut dia, rotasi akan terus meningkatkan pembelajaran guru serta pemerataan pendidikan di Kota Bandung, dengan kata lain, guru jangan alergi dengan rotasi.

“Sehingga rencana rotasi itu akan dikaitkan dengan normanya di Permendikbud 15, ” kata dia.

Kendati begitu, rotasi guru harus berdasarkan perencanaan yang matang, salah satunya dengan menggunakan indikator kualitas guru berupa Uji Kompetensi Guru (UKG).

Meski dia mengakui UKG belum sepenuhnya mampu mengukur kualitas guru secara komprehensif, namun hal itu tetap digunakan sebagai salah satu patokan rotasi guru.

“Kita juga memantau, terlebih UKG itu sifatnya tes dan ada keterbatasan. Terlebih tidak terlihat gaya bicaranya. Makanya kita mengimbau agar masyarakat berkomunikasi dengan guru, sekaligus melihat situasi,” jelas dia.

Kendati begitu, Elih mengakui bahwa guru di Kota Bandung untuk tingkat SD dan SMP rasionya 1:20 atau cukup tinggi.

“Yang kurang itu guru PNS, namun secara keseluruhan rasionya baik,” jelas dia.

(Adrian/LIN)

Ribuan Kendaraan di Kota Tasik Nunggak Pajak

0
Opsen Pajak kendaraan
Ilustrasi.

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Puluhan ribu kendaraan bermotor roda dua dan roda empat wajib pajak sampai awal bulan Juli 2018 menunggak atau Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) di kantor Samsat Kota Tasikmalaya.

Kanit Regident Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Dede Darmawan menyebut, hingga awal Juli 2018 jumlah kendaraan bermotor yang belum melakukan daftar ulang pajak mencapai 56.206 dari 249.876 kendaraan.

” Berdasarkan data yang ada, sampai awal bulan ini 56.206 kendaraan menunggak,” ungkap Dede.

Banyaknya KTMDU berdampak terhadap target pendapatan daerah, karena potensi pajak tidak masuk.

” Kita terus melakukan upaya dan langkah-langkah untuk menjaring dan menyerap pajak kendaraan yang masih nunggak dengan melalukan sosialisasi pajak secara intensif, program samsat keliling, samsat gendong termasuk menggelar berbagai operasi kendaraan,” jelasnya.

BACA JUGA: DPPKBP3A Kota Tasik Minta Pasutri Tunda Kehamilan Saat Pandemi Covid-19

Dia berharap, sosialisasi serta meluncurkan program-program Samsat bisa meningkatkan kesadaran para pemilik kendaraan untuk membayar pajak yang menjadi kewajiban sebagai warga negara.

Pihaknya mengklaim, semua upaya yang dilakukan mampu mengurangi jumlah kendaraan yang menunggak bayar pajak.

” Alhamdulillah, jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah kendaraan di Kota Tasikmalaya yang menunggak pajak sudah semakin berkurang dan semakin sadar bayar pajak,” bebernya.

Lanjutnya, jika kendaraan menunggak pajak, saat ada operasi atau razia Polisi bisa melakukan tindakan tilang.

” Dalam UU No22/2009, pasal 228 ayat (1) kendaraan yang dikemudikan di jalan tanpa dilengkapi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB) yang ditetapkan pihak Polri dapat dipidana kurungan paling lama 2 (dua) atau didenda paling banyak Rp500 ribu. Untuk itu, kami imbau pemilik kendaraan agar membayar kendaraannya tepat waktu,” pungkasnya.

(Seda/Bam’s)

Halal Bihalal PP Bandung dengan Ormas

0
PP
Halalbil Halal Pemuda Pancasila Pererat Silaturahmi dengan Ormas Lain. (FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Majelis Permusyawaratan Wilayah (MPW) Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) gelar halal bihalal di Hotel Horison, Bandung.

Halal bilhalal tersebut mengusung tema ” Dengan Semangat Pancasila Kita Tingkatkan Tali Silaturahmi Masyarakat yang Kondusif dalam Bingkai NKRI.”

Ketua MPW Pemuda Pancasila, Tubagus Dasep mengatakan, halal bihalal ini merupakan ajang mempererat tali silaturahmi.

“Kalau kita belum saling kenal maka kita berkenalan di sini. Eratkan tali silaturahmi sesama anggota dan Ormas lain di Jawa Barat,” kata Dasep.

BACA JUGA: Satpol PP Belitung Amankan Puluhan Liter Miras

Menurut Dasep, hadirnya Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (Emil) merupakan kesempatan yang tepat untuk menitipkan program yang diinginkan Pemuda Pancasila.

“Omat Pak Emil kemarin megang Kota Bandung, sekarang nyepeng Jawa Barat. Nyepeng Jawa Barat mah gampang-gampang susah,” kata Dasep.

Menurut Dasep, Pemuda Pancasila didirikan oleh orang-orang yang termasuk dalam angkatan perang. Manakala, lamjutnya, ada sekelompok orang yang mau mengobok-obok TNI dan Polri Pemuda Pancasila akan ikut menghadapinya.

“Kita harus bisa menghargai sejarah. Pendahulu kita adalah orang yang ikut perang dengan penjajah. Yang membentuk Pemuda Pancasila juga termasuk TNI dan Polri. Kami harus membantu kesuksesan TNI dan Polri dalam ketertiban masyarakat,” ucap Dasep.

(Ibenk/Bam’s)

Perkembangan Industri Olahraga Butuh Dukungan Kementerian

0
Penutupan Diklat Manajemen Industri Olahraga. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : ‎Dalam mendukung para pelaku industri olahraga, keterlibatan dari beberapa kementerian dan pihak lain menjadi hal yang mutlak dilakukan. Salah satunya dalam memangkas birokrasi perizinan yang saat ini masih terlalu bertele-tele.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Olahraga‎, Herman Chaniago usai menutup secara resmi pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Menajemen Industri Olahraga‎ di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Senin (2/7/2018).

“Untuk mendukung pelaku industri olahraga, mau tidak mau harus kerjasama dengan kementerian lain. Karena saat bicara soal industri, maka tidak akan terlepas dari keterlibatan beberapa kementerian dan pihak lain‎. Bagaimana bergandengan bersama-sama dalam memajukan industri olahraga,” ujar Herman.

Salah satunya hal yang membutuhkan perbaikan yakni yang berkaitan dengan kemudahan regulasi dalam birokrasi perizinan. Pasalnya, untuk mengurus perizinan bagi sebuah industri di Indonesia pada saat ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Presiden Jokowi sudah menyebutkan jika birokrasi tersebut harus dipangkas. Saat ini, pola birokrasi perizinan di Indonesia bisa memakan waktu hingga tiga bulan, sementara di negara lain jauh lebih cepat. Di Singapura sendiri, hanya membutuhkan satu sampai tiga jam untuk mengurus birokrasi perizinan. Dari sisi ini saja, kita sudah jelas tertinggal jauh,” terangnya.

Untuk momen Asian Games 2018, lanjut Herman, harus diambil sebagai peluang dan kesempatan emas. Pasalnya, sebanyak 48 negara akan hadir di Indonesia pada saat gelaran Asian Games XVIII pada Agustus 2018 mendatang.

“Sebagai tuan rumah, Asian Games 2018 harus berefek positif,‎ salah satunya dalam membangun ekonomi kerakyatan. Ini yang harus kita dorong,” tambahnya.

Selain dari sisi birokrasi perizinan, hal lain yang harus ditingkatkan yakni dari sisi kualitas produk industri olahraga. Untuk itu, quality control harus benar-benar diterapkan sebelum produk tersebut dikeluarkan‎. Sehingga saat produk industri olahraga itu dikeluarkan, maka kita sudah yakin dengan kualitas produk yang bisa bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri‎‎.

“Mudah-mudahan ada produk industri olahraga kita yang kompetitif dan berkualitas saat gelaran Asian Games 2018‎ berlangsung, tidak didominasi oleh produk ‎dari luar negeri,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Meski Berat, Porserosi Jabar Kirim 46 Atlet untuk Cetak Hattrick PIN 2018

0
Pelepasan tim sepatu roda Jabar menuju Kejurnas Sepatu Roda Piala Ibu Negara dan Gubernur Jatim di Malang. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : ‎Sebanyak 46 atlet Sepatu Roda Jawa Barat dilepas menuju Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sepatu Roda ‘Piala Ibu Negara (PIN) dan Piala Gubernur Jatim’ yang digelar di Malang, Jawa Timur, 5-8 Juli 2018. Tim sepatu roda Jabar pun bertekad mempertahankan gelar juara Kejurnas Sepatu Roda PIN untuk kali ketiga.

Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jabar, Erry Sudradjat menuturkan, ke-46 atlet yang dipersiapkan tersebut akan berlaga di kategori kelompok usia (KU) A, B, C, D, Junior dan Senior. Untuk kategori KU A, B, C, dan D merupakan atlet-atlet pembibitan yang dipersiapkan sebagai pelapis. Sedangkan untuk atlet junior dan senior, merupakan atlet yang akan dipersiapkan untuk PON XX tahun 2020 mendatang di Papua.

Atlet yang diberangkatkan menuju kejurnas, lanjut Erry, merupakan atlet hasil seleksi yang digelar awal Mei 2018 lalu. Atlet yang menempati peringkat 1 sampai 3 saat seleksi, diberangkatkan menuju Kanjuruhan, Kabupaten Malang, untuk memperkuat Jabar di ajang kejurnas tersebut.

“Untuk atlet peringkat satu hingga tiga saat seleksi, kita tanggung segala biayanya. Kita juga berangkatkan atlet di peringkat empat sampai enam saat seleksi. Kita bisa fasilitasi mereka karena mendapat sokongan bantuan dari pengcab Porserosi kota/kabupaten, orang tua atlet, hingga dari KONI Jabar,”‎ ujar Erry saat ditemui usai melepas atlet di stasiun KA Bandung, Jalan Kebon Kawung Kota Bandung, Senin (2/7/2018).

Untuk mempertahankan gelar juara umum PIN ketiga kalinya, Erry mengaku bukan target yang mudah. Pasalnya, waktu persiapan atlet tidak maksimal dan hanya melakukan training center (TC) dalam beberapa minggu saja.

“Berbeda dengan tuan rumah Jatim yang sudah melakukan persiapan hingga dua bulan sebelumnya. Ini menjadi catatan kita, jika persiapan untuk kejurnas tidak bisa dilakukan hanya dalam beberapa hari atau melalui seleksi saja. Ini karena keterbatasan dana yang kita miliki,” terangnya.

Selain waktu persiapan yang minim, kondisi lintasan sepatu roda di Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sendiri berbeda dengan lintasan yang biasa digunakan atlet Jabar. Dengan kondisi lintasan beton ditambah dengan luas yang lebih sempit, cukup membuat para atlet Jabar beradaptasi lebih.

“Selain itu, beberapa atlet andalan kita pun tidak bisa ikut serta karena tengah menjalani pelatnas untuk persiapan Asian Games 2018 dan beberapa diantaranya sedang mengikuti kejuaraan dunia di Belanda. Untuk itu, target hattrick juara umum tidak akan mudah kita pertahankan,” tuturnya.

Meski demikian, Erry mengaku cukup optimistis dengan kekuatan dan kemampuan atlet sepatu roda Jabar yang akan berlaga di Kejurnas PIN 2018. Pasalnya, catatan waktu para atlet sudah cukup baik dan mendekati catatan waktu atlet peraih medali emas PON XIX tahun 2016 lalu.

“Pada kejurnas PIN sebelumnya, kita meraih 26 medali emas dan memastikan sebagai juara umum. Dan untuk kejurnas PIN 2018, kita berharap bisa meraih minimal 20 medali emas karena ada pengurangan beberapa nomor. Kalau untuk pesaing, selain Jatim, ada DI Yogyakarta dan Jateng yang juga menjadi pesaing kita di setiap even kejuaraan nasional,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)