spot_img
Sabtu 20 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6979

Iriawan Minta Akses Menuju Stadion Pakansari Tanpa PKL

0
(HUMAS JABAR)

BOGOR,FOKUSjabar.co.id: Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan meminta akses menuju kawasan stadion Pakansari Kabupaten Bogor bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL) atau warung tenda biru. Hal ini demi menjaga kerapian dan keindahan di area luar stadion Pakansari yang merupakan salah satu venue pertandingan Cabor Sepakbola pada event internasional Asian Games tanggal 18 Agustus 2018 mendatang.

“Mohon dibersihkan, tidak boleh ada lapak dan tenda-tenda warung di akses dan area menuju Pakansari khususnya Asian Games, karena kerapian, kebersihan dan keamanan itu jadi cerminan kita nanti,” kata Iriawan usai meninjau area stadion Pakansari di Cibinong Kabupaten Bogor, Selasa (10/07/2018).

Iriawan menuturkan, Jabar sebagai tuan rumah Asian Games 2018 bersama Palembang dan Jakarta harus dipersiapkan secara maksimal. Hal ini agar event olahraga se-Asia empat tahunan itu sukses diselenggarakan tanpa ada kendala. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan bila hal itu terwujud, Indonesia akan berpeluang menjadi tuan rumah Olimpiade.

“Tidak menutup kemungkinan jika penyelenggaraan Asian Games ini sukses kita akan jadi tuan rumah Olimpiade, itu harapan kami,” ujarnya.

Selain Cabor sepakbola, di Kabupaten Bogor juga akan digelar pertandingan Cabor Paragliding yang berlokasi di kawasan Puncak, Cisarua. Sejauh ini dari tinjauannya, Stadion Pakansari secara keseluruhan siap digunakan, baik pada kondisi rumput, tribun penonton dan sarana penunjang lainnya termasuk tim medis.

“Pakansari kan sering dipakai pertandingan skala nasional dan internasional jadi tidak ada masalah, tadi kami juga sudah lihat kondisi lapangan dan sarana penunjang lainnya tinggal akses menuju stadionnya saja karena harus clear,” tutur Iriawan yang didampingi Bupati Bogor dan Ketua KONI Jabar.

Selain stadion Pakansari, Iriawan juga akan mengecek Cabor Paragliding. Menurut informasi yang Ia terima permasalahan yang sama juga terjadi di venue tersebut yaitu akses dan penempatan para pedagang yang belum teratur.

“Laporan yang kami dapat memang ada yang kurang tapi hanya di akses dan pedagang saja. Kami akan cek dulu karena ini harus dimaksimalkan,” ucapnya.

Namun Iriawan optimistis, permasalahan pada kedua venue tersebut akan selesai sebelum dimulainya penyelenggaraan. Khusus untuk Cabor sepakbola akan dimulai pada tanggal 14 Agustus 2014 atau sebelum opening ceremony karena harus menggelar babak penyisihan terlebih dahulu.

“Kalau dari paparan Bupati tadi kami optimis venue dan penyelenggaraan Asian Games di Bogor akan sukses,” pungkasnya.

(DAR)

Pertanyakan Sistem Zonasi PPDB 2018, Sejumlah Orang Tua Calon Siswa Datangi Disdik Kota Bandung

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Lagi, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bandung menyisakan masalah. Hal tersebut terungkap setelah adanya pengaduan dari sejumlah orang tua calon peserta didik yang mempertanyakan nasib kelanjutan pendidikan anak mereka yang tidak diterima melalui berbagai jalur ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Selasa (10/7/2018).

Mereka memenuhi area halaman kantor Disdik Kota Bandung sejak pagi hari. Mereka meluapkan kekesalannya dan mempertanyakan kejelasan serta keadilan dari pemerintah terkait sistem yang diterapkan dalam proses PPDB Kota Bandung tahun 2018. Salah satunya, terkait sistem zonasi yang dinilai merugikan dan tidak adil.

” Banyak anak-anak yang secara akademis memiliki prestasi yang baik. Namun tidak masuk ke sekolah negeri karena adanya sistem zonasi. Kalau masuk ke sekolah swasta, harus ada sejumlah biaya yang dikeluarkan. Sekarang saya tanya, dimana tanggungjawab pemerintah. Katanya pendidikan itu harus merata bagi semua pihak. Mana buktinya?,” kata salah satu orang tua calon peserta didik, Euis Winarni di kantor Disdik Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Selasa (10/7/2018).

Euis menuturkan, anaknya gagal melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP yang dipilih karena kalah bersaing dengan calon peserta didik yang memiliki lokasi rumah lebih dekat dengan sekolah. Dirinya mengaku, jika anaknya tidak diterima di dua sekolah di wilayah Kota Bandung, yakni SMP Negeri 5 dan 14 Bandung.

” Nilai anak saya cukup tinggi untuk bisa melanjutkan pendidikan di dua sekolah tersebut. Tapi kalah oleh siswa yang memiliki nilai rendah karena kedekatan jarak rumah dan sekolah. Untuk itu, pemerintah harus merevisi sistem zonasi karena kalau seperti ini buat apa ada Ujian Nasional, buat apa anak dimasukin bimbingan belajar. Geus weh nu penting mah diajar di sakola jeung lulus (sudah saja cukup dengan belajar di sekolah dan lulus),” tegas warga Maleber Barat, Kecamatan Andir, Kota Bandung ini.

Hal senada diungkapkan warga Jalan Neglasari, Keluraha Cijawura Hilir, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Sugiantoro (50). Dia mengaku kebingungan dengan sistem zonasi yang diterapkan.

” Saya datang ke Disdik Kota Bandung untuk mendapatkan penjelasan karena anak saya tidak diterima dalam sistem online PPDB zonasi meski jarak antara rumah dan sekolah pilihan pertama di SMPN 18 Bandung tidak mencapai satu kilometer. Terus terang, saya bingung dengan sistem (zonasi) ini. Pada hari terakhir, nama anak saya tiba-tiba hilang padahal di hari pertama masih ada,” ujar Sugiantoro.

Selain itu, Sugiantoro pun ingin mempertanyakan terkait pencantuman alamat dalam sistem yang tidak sesuai dengan identitas lengkap yang tertera dalam kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Dalam sistem online PPDB Kota Bandung, hanya tercantum keterangan alamat dan kelurahan saja.

“Jadi sebenarnya untuk apa adanya petugas pengukur titik kordinat di sekolah pas pendaftaran kalau akhirnya yang dicantumkan cuma alamat kelurahan dan kecamatannya saja. Kami butuh kejelasan ini ada apa sebenarnya dan perhitungannya bagaimana,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Panitia PPDB Kota Bandung Akui Ada Calon Peserta Didik yang Belum Terakomodasi

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bandung menyebut jika pelaksanaan PPDB di Kota Bandung secara umum berjalan lancar. Calon peserta didik kategori Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) dan masuk zonasi sangat terfasilitasi dengan kebijakan zonasi murni yang diterapkan pada tahun ini.

“Alhamdulillah, berlangsung lancar dan hampir tidak ada dinamika yang berarti. Dan ini sudah sesuai dengan yang diharapkan regulasi. Menurut kementerian, Kota Bandung yang terbaik dalam menerapkan regulasi zonasi,” ujar Panitia PPDB Kota Bandung, Edi Suparjoto saat dihubungi melalui sambungan telpon, Selasa (10/7/2018).

Berdasarkan hasil rekapitulasi tim panitia PPDB Kota Bandung, terdapat sekitar 33.000 pendaftar di tingkat SD dengan kuota sebanyak 27.828 calon siswa. Sementara untuk jenjang SMP, terdapat sekitar 25.000 pendaftar dari total kuota sebanyak 16.628 calon siswa SMP Negeri.

“Sisanya yang tidak terakomodasi dan sedang kita petakan ke sekolah mana saja. Untuk jenjang SD, kami sedang mencari SD mana saja yang masih kosong kelurahan atau per gugus. Sementara untuk SMP, kami sudah membuat lima sekolah terintegrasi atau sekolah satu atap dengan SD yakni di Cicabe, Cimuncang, Cihaurgeulis, Kebon Gedang dan Ciburuy,” terangnya.

Meski demikian, Edi mengaku jika masih ada beberapa pihak terutama calon peserta didik jalur akademik yang kurang terfasilitasi karena tidak masuk zonasi. Untuk itu, pihaknya sedang mengupayakan calon peserta didik dari jalur akademik tersebut.

“Ada kerja sama dengan K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) untuk menyediakan tempat di sekolah swasta yang memungkinkan. Karena untuk swasta, sebenarnya ada sekitar 40.000 kursi, masih surplus, yang RMP bisa mencoba opsi ke swasta,” tambahnya.

Hingga hari Rabu (11/87/2018) besok, lanjutnya, masih ada proses daftar ulang dan baru akan memulai tahun ajaran baru pada Senin (16/7/2018) mendatang. Untuk itu, pihaknya meminta para orang tua calon peserta didik untuk tetap bersabar.

“Kami sedang memikirkan cara untuk membantu menyalurkan para calon peserta didik yang belum diterima. Mohon kerja samanya untuk tetap sabar karena kami terus berupaya mencari jalan keluar terbaik,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Bulog Ciamis Siap Tampung Hasil Panen Petani

0
(FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bulog Sub Divre III Ciamis siap tampung gabah petani selama memenuhi standar yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Demikian sampaikan Ka Sub Bulog Divre III Ciamis Muhamad Syaukani, Selasa (10/7/2018).

Untuk memenuhi stok beras nasional, kata dia, Bulog Sub Divre III Ciamis terus melakukan penyerapan hasil panen para petani.

“Kebutuhan stok beras yang ada di Bulog Ciamis bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan wilayah kami saja namun bisa juga untuk kebutuhan daerah lain yang stok berasnya kurang,” jelas dia.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kebutuhan beras Kabupaten Ciamis 2018 bisa terpenuhi. Terlebih penyerapan dari petani terus dilakukan oleh Bulog.

“Target penyerapan tahun 2018 ini sebanyak 800 ribu dan baru terserap 36 ribu ton,” jelas dia.

Dia optimistis Bulog bisa memenuhi target tersebut seiring masih banyaknya petani yang panen saat ini.

“Untuk saat ini kami bisa menyerap hasil panen petani sekitar 500 ton per hari, ¥ jelas dia.

(Husen Maharaja/LIN)

Jembatan Gantung Putus Belasan Warga Berjatuhan

0
ilustrasi (web)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Jembatan gantung penghubung Dusun Pabuaran dengan Desa Ciparay, Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis putus.

Jembatan itu runtuh saat rombongan warga melintas secara bersamaan. Selain kelebihan beban, putusnya jembatan itu pun diduga karena kondisinya sudah lapuk.

” Kejadiannya tadi siang saat rombongan warga berjumlah 25 orang melintas,” kata Camat Kecamatan Cidolog Dedi Sudrajat, Selasa (10/7/2018).

BACA JUGA:

Tim Damkar Rancah Berhasil Evakuasi Anak Meninggal di Dalam Gorong-gorong

Dedi mengatakan, saat puluhan warga melintas secara bersamaan, tiba-tiba kawat Sling jembatan putus.

“15 orang terjatuh ke bantaran sungai dan menimpa bebatuan karena airnya surut, ada juga yang patah tulang. Mereka semua terluka dan dibawa ke Puskesmas Cidolog,” jelas dia.

(Husen Maharja/LIN)

‎43 SSB Kota Bandung Bersaing di Okky Splash Youth Soccer League 2018

0
(FOKUSJabar/Arif)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sebanyak 43 SSB mengikuti turnamen sepak bola Okky Splash Youth Soccer League 2018 di Lapangan Progresif Football, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, 10 sampai 13 Juli 2018.

Pembina Okky Splash Youth Soccer League 2018, Wahyudi Eko Saputro mengatakan,  antusias perserta turnamen U-12 di Kota Bandung sangat besar dibandingkan kota lainnya seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta dan Semarang. yang hanya diikuti 30 peserta.

“Animo khusus Bandung sangat luar biasa. Dari tim melampaui peserta setiap kota. Mungkin karena, Kota Bandung ini menjadi barometer sepak bola nasional, kemudian Persib dan lainnya jadi daya tarik antusias lainnya,” kata Wahyudi, Selasa (10/7/2018).

Setelah Kota Bandung, turnamen serupa akan digelar di Jakarta dan juara perwakilan kota akan pertemukan di ajang National Championship 11 September mendatang.

Selain itu, 16 pemain terbaik akan disiapkan mengikuti ajang internasional di Singapura.

(Arif/LIN)

DPRD Jabar Apresiasi Partisipasi Masyarakat di Pilgub Jabar 2018

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengaku bangga dengan partisipasi masyarakat di Pilgub Jabar 2018 yang meningkat dari 63 persen menjadi 72 persen.

“Partisipasi masyarakat meningkat jadi 72 persen. Di Pilgub Jabar tahun 2013, itu hanya 63 persen,” kata Ineu di Bandung, Selasa (10/7/2018).

Meningkatnya partisipasi masyarakat di Pilgub Jabar 2018 menunjukkan bahwa proses demokrasi di Jabar berjalan baik. Atas capaian tersebut pihaknya mengapresiasi peran serta masyarakat yang sudah meluangkan waktunya untuk menyalurkan hak politik di Pilgub Jabar dan Pilkada Serentak di 16 kabupaten/kota pada 27 Juni lalu.

BACA JUGA:

Tim Damkar Rancah Berhasil Evakuasi Anak Meninggal di Dalam Gorong-gorong

“Tentunya kami mengapresiasi partisipasi masyarakat Jawa Barat, capaian ini terjadi karena kerja keras semua pihak, khususnya penyelenggara pemilu seperti KPU sehingga pilkada di Jabar berjalan baik, lancar dan tidak ada kendala berarti,” kata dia.

Senada dengan Pj Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan, politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini juga mengapresiasi sikap netral Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Pilkada serentak 2018.

“Terkait netralitas ASN, itu juga capaian yang patut dibanggakan juga,Dari hasil peninjauan dan laporan yang ia terima, tidak ditemukan satupun pelanggaran terkait dengan netralitas ASN. Termasuk juga dari aspek keamanan. Pilkada Jabar berlangsung aman lancar dan damai,” kata dia.

(LIN)