spot_img
Rabu 20 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6973

Ada 4 Masalah Parkir yang Dikritik HMI Ciamis

0
Kepala Bidang Lingkungan Hidup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis Hermawan Mahabrata. (FOKUSJabar/Riza M Irfansyah)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Kepala Bidang Lingkungan Hidup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis Hermawan Mahabrata mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Ciamis harus memperbaiki ssystem penataan parkir dari tata kelola lokasi hingga pengaturan retribusi.

” Hingga saat ini, penataan lokasi parkir di Ciamis masih tidak beraturan dari mulai nominal hingga ketidak jelasan petugas parkir yang bertugas dilokasi parkir yang ditetapkan,” ucapnya, Senin (12/3/2018)

Hermawan menjelaskan, di UU 28 tahun 2009, perbup no 24 tahun 2012 serta Perbup Ciamis no 14 tahun 2011 mengenai retribusi parkir Sudah tertera harus ada karcis parkir, para petugas parkir nya engga tau yang mana yang pake seragam apa yang jelasnya .

” Padahal sampai hari ini Pendapat Asli Daerah (PAD) terbesar di Kabupaten Ciamis salah satunya ya dari UPTD parkir, kalo tidak segera dibenahi dikhawatirkan ada indikasi permainan dalam retribusi parkir, ini mungkin hal kecil namun jika tidak ktia benaho bersama, Ciamis tidak akan mauju dan bebas dari korupsi,” tegasnya.

Berukt beberapa hal yang disoroti oleh Hermawan terkait permasalahan Parkir.

– Pemasangan Plang Lahan Parkir dan Biaya Parkir Sesuai dengan Aturan yang ada
– Sejahterakan Para penjaga parkir dengan seragam yang bagus dan anti panas
– Pendataan kembali Lahan Parkir yang ditetapkan Pemerintah Daerah dengan benar
– Parkir di Yogya Depstore Saja tidak ada pintu atau Karcis secara UU sebenarnya harus ada Dinas Perhubungan

Kabupaten Ciamis, Citra Karouke Family saja sudah menggunakan system parkir yang baik, maka dari itu harus segera dilanjuti.

– Rekap Buku Masuk retribusi parkir setiap bulan yang disetor dari UPTD Parkir ke Dinas Perhubungan Harus di transparankan melalui Informasi publik, bisa menggunakan media atau apa saja agar masyarakat Ciamis bisa tahu.

(Riza M Irfansyah/DAR)

Kejuaraan Piala Gubernur Jabar Ditujukan untuk Pembibitan Atlet

0
Kepala Dispora Jabar, Yudha M Saputra. (FOKUSJabar.co.id)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kejuaraan Piala Gubernur Jawa Barat yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jabar, digelar dengan tujuan utama pembibitan atlet. Untuk itu, kejuaraan Piala Gubernur Jabar pun khusus diperuntukkan bagi atlet-atlet usia dini.

“Piala Gubernur Jabar itu untuk konteks pembibitan, sebagai evaluasi dalam pembinaan atlet usia dini. Jadi Piala Gubernur Jabar itu digelar khusus untuk diikuti atlet usia dini, bukan atlet elite,” ujar Kepala Dispora Jabar, Yudha M Saputra saat ditemui di ruangannya, komplek SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Senin (12/3/2018).

Untuk pembinaan atlet elite, lanjut Yudha, diserahkan kepada KONI Jabar. Dengan demikian, ada pembagian tugas yang jelas dalam hal pembinaan keolahragaan di Jabar antara Dispora Jabar dengan KONI Jabar.

“Untuk pembinaan atlet usia dini atau pembibitan, kita yang lakukan. Dan ketika atlet itu sudah masuk dalam jajaran elite atlet, maka KONI Jabar yang melakukan pembinaan dengan anggaran yang diberikan pemerintah. Untuk tahun ini saja, KONI Jabar diberi anggaran cukup besar mencapai Rp70 miliar,” terangnya.

Untuk cabang olahraga yang akan menggelar kejuaraan Piala Gubernur Jabar di tahun 2018, lanjut Yudha, yakni sebanyak enam cabang olahraga. Namun untuk penetapan cabang olahraga apa saja, pihaknya masih melakukan pemilihan dan pemilihan cabang olahraga yang cocok.

“Nanti kita akan tentukan cabang olahraga apa, berdasarkan pertimbangan kita dan akan mengundang pengurus cabang olahraga yang bersangkutan. Cabang olahraganya sendiri bervariasi, mulai dari cabang olahraga permainan, ketangkasan, beladiri, hingga cabang olahraga penilaian,” paparnya.

Meski demikian, cabang olahraga yang dipilih pun tidak akan keluar dari cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Seperti diketahui, pada Popnas sendiri dipertandingkan sebanyak 21 cabang olahraga.

“Jadi nanti jenjangnya jelas, mulai dari kejuaraan Piala Gubernur Jabar, lalu Popda, lalu Popwilnas, dan puncaknya di Popnas. Untuk pelaksanaan kejuaraan Piala Gubernur tahun ini, rencananya akan dimulai pada bulan Mei dan selesai sebelum masa jabatan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan selesai,” pungkasnya.

(Ageng/Bam’s)

BK DPRD Garut Belum Menerima Laporan Resmi Pelanggaran

0
ilustrasi (web)

GARUT, FOKUSJabar.id :Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Garut mengaku belum menerima laporan resmi mengenai indikasi pelanggaran kampanye pada Pilkada 2018 yang melibatkan anggota DPRD Garut,

” Hingga saat ini, kami belum menerima laporan resmi adanya anggota DPRD yang ikut kampanye tanpa mengajukan cuti terlebih dulu,” kata  Ketua BK DPRD Garut, Riki Muhammad Sidik. Menurut dia, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dugaan pelanggaran tersebut.

Menurut Riki, berdasarkan PKPU No 4 Tahun 2018 tentang kampanye Pilkada, BK akan memproses dan memanggil anggota DPRD yang melanggar aturan.

Namun hal itu tentu saja berdasarkan laporan resmi dari Panwaslu Kabupaten Garut.

” Sesuai PKPU, kami akan memproses dan meminta keterangan anggota DPRD yang terlibat kampanye tanpa cuti. Dasarnya dari hasil laporan Panwaslu Garut,” pungkasnya.

(Andian/Bam’s)

Terminal Ciamis Kurang Nyaman dari Segi Estetika?

0
Revitalisasi Terminal Ciamis. (FOKUSJabar/Riza M Irfansyah)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Kepala Bidang Lingkungan Hidup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis, Hermawan Mahabrata menyoroti kondisi Terminal Kabupaten Ciamis yang dinilai kurang nyaman dari segi estetika.

Menurut dia, Terminal Ciamis harus segera direvitalisasi. Karenanya, Dinas Perhubungan (Dishub) Ciamis harus segera mengambil langkah konkret dengan menata ulang Terminal yang notebene sebagai wajah Kota Galuh yang saban hari dilalui masyarakat dari dalam dan luar Ciamis.

” Kondisi terminal memang bisa dikatakan memprihatinkan. Tapi bukan berarti tidak bisa diperbaiki, jika Pemda mau berinovasi dengan membersihkan sekalgus men-cat warna warni, dipastikan terminal akan terlihat unik dan nyaman. Dengan begitu, memiliki daya tarik tersendiri,” jelasnya.

Hermawan meminta Pemda lebih fokus terhadap penataan fasilitas-fasilitas umum yang saat ini terbengkalai, ketimbang menghabiskan anggaran untuk Mamin yang nominalnya mencapai ratusan juta rupiah.

(Riza M Irfansyah/Bam’s)

HPPC Pertanyakan Penempatan Pedagang K5 di Tempat Terlarang

0
HPPC Pertanyakan Penempatan Pedagang K5 di Tempat Terlarang. (FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Ketua Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Ciamis (HPPC) Koko mempertanyakan penempatan para pedagang kaki lima di tempat terlarang. Tidak bolehnya jalur tersebut digunakan oleh pedagang kaki lima karena sejak ada renovasi pasar semua pedagang kaki lima  sudah ditampung dikios  baru.

“Jalur itu sebenarnya sudah tidak boleh lagi ada pedagang kaki lima yang berjualan, tapi kok ada oknum  seseorang ASN Pemkab Ciamis yang menempatkannya,”  katanya. Senin (12/3/2018).

Koko mengatakan, semua pedagang kaki lima sudah ditampung dikios baru sehingga tempat yang dilarang itu sudah tidak boleh digunakan tempat berjualan,” ucapnya.

Koko melanjutkan, kendati tempat tersebut sudah tidak boleh digunakan untuk berjualan oleh pedagang kaki lima namun saat ini bermunculan lagi lapak-lapak yang ditempatkan oleh oknum dari salah satu intansi pemerintah.

“Menurut para pedagang mereka ditempatkan oleh seseorang untuk bisa berjualan dengan membayar sejumlah uang keseseorang itu,” ungkapnya.

(Husen Maharaja/DAR)

Penghasilan dan Tunjangan Aparatur Desa di Ciamis Disalurkan Tiap Bulan

0
dana desa
Kepala Dinsa Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Ciamis H Lily Romli. (FOKUSJabar/Riza M Irfansyah)

CIAMIS, FOKUSJabar.id: Penghasilan dan tunjangan aparatur pemerintah desa se-Kabupaten Ciamis akan disalurkan ke  rekening masing-masing desa setiap bulan. Hanya untuk Januari dan Februari 2018 akan dirapel.

“Penghasilan aparat desa dibayarkan tiap bulan di awal bulan, mungkin baru satu-satunya di Indonesia yang siltapnya bisa dibayar tiap bulan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Ciamis Lily Romli, Senin (12/103/2018)

 

Lily menjelaskan, tahun 2018 ini, jumlah alokasi dana desa (ADD) Kabupaten Ciamis mengalami penurunan hampir dua miliar dibandingkan 2017, sehingga berdampak juga pada harus ikut turunya nilai siltap.

Namun demikian lanjut Lily, pemerintah Kabupaten Ciamis sudah berkomitmen bahwa penghasilan Kades, perangkat dan Bendahara desa akan dinaikan.

Menurutnya, penghasilan aparatur pemerintah desa tersebut harus disesuaikan dengan aturan PP 47 tahun 2015. Sehingga tahun 2018 penghasilan aparatur desa terdiri dari penghasilan tetap dan penghasilan rutin yang disalurkan bersamaan setiap bulan.

“Jika dibandingkan tahun 2017, jumlah penghasilan tersebut mengalami kenaikan,” katanya.

Lily menyebut jumlah penghasilan untuk Kades sebesar Rp 2.900.000/bulan dari sebelumnya Rp 2. 750.000/bulan, sekdes naik menjadi Rp 2.100.000/bulan dari sebelumnya Rp 1. 955.000/bulan.

Untuk kaur dan kasi dari Rp 1.550.000/bulan sekarang naik jadi Rp 1.650.000/bulan, sementara untuk Kepala Dusun dari Rp 1.500.000/bulan menjadi Rp 1.550.000/bulan. Sementara penghasilan rutin untuk bendahara desa dari 850.000/bulan sekarang menjadi Rp 1.300.000/ bulan.

“Disamping itu seluruh Kades perangkat dan Bendahara juga mendapat tunjangan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan melalui BPJS yang iuranya dibantu oleh Pemda,” ujarnya.

Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Ciamis menjadi yang pertama di Indonesia yang mengalokasikan dan menyalurkan penghasilan tetap Kades dan perangkat Desa.

(Riza M Irfansyah/DAR)

Kenikmatan Italia-Indonesia dalam Hidangan Pizza Sate West Point Hotel

0
Kenikmatan Italia-Indonesia dalam Hidangan Pizza Sate West Point Hotel. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Siapa yang tak kenal dengan kuliner khas Italia, Pizza. Tapi bagaimana jika kuliner khas Italia tersebut dikolaborasi dengan penganan khas Indonesia, Sate. Dan kolaborasi kuliner Italia-Indonesia ini bisa ditemukan di West Point Hotel, Jalan Garuda Kota Bandung.

Berkat kreatifitas Executive Chef, Toni Yulyana, kolaborasi Pizza Sate ini memberikan sensasi rasa yang berbeda. Dengan tampilan Pizza plus keju mozarela, namun dengan rasa khas sate yang sudah sangat akrab dengan lidah warga Indonesia.

“Selama ini kan banyak varian dari pizza. Tapi khusus untuk pizza sate itu tidak ada, jadi tampilannya pizza namun rasa satenya akan terasa saat kita makan. Ini kombinasi Italian Food dengan masakan dalam negeri, sate,” ujar Chef Toni saat ditemui di West Point Hotel, Jalan Garuda Kota Bandung, baru-baru ini.

Pizza yang biasanya menggunakan saus tomat, kali ini diganti Chef Toni dengan menggunakan saus kacang. Saus yang biasa digunakan sebagai bumbu sate. Selain keju mozarella, toping dari pizza sate ini pun menggunakan potongan bawang merah, cabe merah, kecap manis dan tidak lupa dengan potongan daging sate.

“Potongan bawang merah dan cabe merah ini biasanya menjadi acar dalam hidangan sate ditambah dengan kecap. Sedangkan untuk daging sate, kita menggunakan daging tenderloin impor yang lebih empuk. Untuk hidangan pizza sate ini, hanya disediakan pada setiap akhir pekan dan dibanderol dengan harga Rp70 ribu untuk pizza ukuran besar,” tegasnya.

Selain hidangan kolaborasi Italia-Indonesia, Chef Toni pun menyajikan hidangan olahan khas dalam negeri. Yakni pindangan buntut, makanan khas Palembang yang kaya dengan rempah-rempah.

“Kalau di tempat asalnya, Palembang, pindangan ini biasanya menggunakan ikan. Tapi untuk yang kita sajikan, pindangan ini disajikan dengan buntut impor yang memiliki bentuk bulat,” tutur Chef Toni.

Dengan kuah yang kental, berbagai rasa tercicip dari sajian menu khas West Point Hotel Bandung ini. Segar, pedas, asam dan sedikit rasa manis akan terasa pas di lidah sebagai lauk makan siang.

“Untuk rasa asam, berasal dari potongan nanas. Lalu sedikit pedas dari potongan cabe dan rasa manis dari gula merah. Untuk pindangan buntut ini, dibanderol Rp95 ribu per porsi dan lengkap dengan nasi putih dan emping. Saya yakin dua hidangan, pizza sate dan pindangan buntut, ini akan jadi favorit karena memiliki ciri khas tersendiri dibanding menu lainnya,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)