spot_img
Rabu 17 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6954

Strategi YPT Bina Putera Banjar Membangun Pengetahuan di Kota Banjar

0
Gedung Kampus STISIP Bina Putera Banjar (Sumber Foto; Internet)

BANJAR, FOKUSJabar.id: Pendidikan merupakan usaha sadar bersama sebagai wujud dari kebutuhan manusia untuk mencapai hak derajat kehidupannya.

Peningkatan kapasitas dan kualitas suatu bangsa melalui pembangunan manusia yang unggul merupakan tugas bersama dalam menciptakan bangsa yang kuat.

“Apabila Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, tangguh, berkualitas baik secara fisik dan mental akan berdampak positif terhadap tatanan sosial masyarakat. Tidak hanya terhadap peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa, namun juga dalam mendukung pembangunan nasional,” ujar Plt Sekretaris Yayasan Perguruan Tinggi (YPT) Bina Putera Banjar, Dadi, Sabtu (14/7/2018).

Dadi menjelaskan, terdapat beberapa hal yang harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan kualitas SDM. Antara lain, sistem pendidikan yang baik dan bermutu.

Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan penataan terhadap sistem pendidikan secara menyeluruh, terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

“ Pemerintah dalam hal ini memiliki peran penting dalam penyelenggaran sistem pendidikan yang efektif dan efisien, berorientasikan pada penguasaan Iptek secara merata,” imbuh dia.

Berbicara Kota Banjar, sektor pembangunan manusia harus semakin ditingkatkan. Fasilitas pendukung pendidikan seperti lembaga sekolah tingkat dasar, menengah dan atas sudah sangat refresentatif. Tentu ini sangat menunjang meningkatnya kualitas dari pembangunan manusia itu sendiri. Ditambah dengan adanya perguruan tinggi STISIP BP Banjar yang terakreditasi B bisa menjadi sumber dari berkembangnya pengetahuan masyarakat yang bermutu.

“Artinya kemajuan dan perkembangan pengetahuan di Kota Banjar sudah sangat baik. Banyak pakar dan ahli yang bisa dijadikan sebagai sumber keilmuan baik kajian akademik, analisis pembangunan daerah dapat diberdayakan secara maksimal. Kemudian sinergitas antara pemerintahan dan akademisi harus terjalin dengan baik di Kota Banjar,” pungkas dia.

(Boip/Bam’s)

Guru SMPN 2 Baregbeg Ikuti Workshop PKB

0
SMPN 2
Sejumlah guru smpn-2 baregbeg saat mengikuti work shop. (FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Sejumlah guru Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 2 Baregbeg, Kabupaten Ciamis ikuti workshop ” In House Training ” Pengembangan Keprofesian Guru (PKB) bertempat di Ruang kelas Kampus SMPN 2 Baregbeg.

Menurut Kepala SMPN 2 Baregbeg, Yudi Nugraha, kegiatan tersebut diselenggarakan dalam upaya peningkatan kopetensi para guru yang ada di sekolahnya.

” Kegiatan workshop ini diikuti semua guru yang ada di sekolah ini,” katanya.

BACA JUGA: Belajar Daring ala SMPN 2 Ciamis: Nedacis Enjoy di Rumah

Yudi menambahkan, setelah mengikuti workshop para guru saat tahun ajaran baru dimulai sudah siap melaksanakan tugasnya sesuai standar yang telah ditetapkan Kurikulum Tiga Belas (Kurtilas).

” Salah satu materinya yakni, bagaimana para guru menyiapkan administrasi Kurtilas untuk menghadapi tahun ajaran baru,” ucapnya.

Para guru juga diberikan pengetahuan tentang pola mengajar yang metodologi teknik lama dan pola mengajar yang modern.

(Husen Maharaja/Bam’s)

Pj Gubernur Jabar Minta Daerah Ekspor Produk

0
Ekspor
(HUMAS JABAR)

BANDUNG, FOKUSJabar.id (Ekspor) : Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan mendorong Kabupaten dan Kota di Jabar untuk mengekspor produk Industri Kecil Menengah (IKM). Khususnya penganan olahan berbahan buah dan sayur.

Menurut Iriawan, Jabar memiliki kekayaan alam yang bisa dimanfaatkan seperti dari buah-buahan dan sayuran yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari 27 Kabupaten/Kota memiliki keunggulan dan kekhasan masing-masing.

Hal tersebut terlihat pada festival keanekaragaman makanan berbahan baku lokal yang digelar di halaman Trans Studio Mall Bandung, Jumat (13/07/2018) kemarin.

“Alam Jabar ini luar biasa suburnya dan harus dimanfaatkan dan diolah. Semangka saja kulitnya sudah bisa dimakan sekarang dan Selai berbahan terong itu sangat enak tinggal kemasannya diperbagus dan ketersediaan bahannya diperbanyak agar bisa di ekspor,” sebut Iriawan.

Untuk itu, Iriawan meminta seluruh Kepala Daerah meresepon dan memaksimalkan potensi yang ada. Para pengusaha IKM juga harus diberikan peluang agar produknya bisa dipasarkan lebih luas.

” Kami minta Kadis Indag Jabar untuk segera menyurati Pemerintah Kabupaten/Kota agar merespon dan memaksimalkan keunggulan yang ada serta bekerja sama dengan pengusaha ritel agar bisa dipasarkan secara nasional maupun internasional,” tuturnya.

Festival olahan buah dan sayur yang digelar hingga Minggu (15/7/2018) besok, diikuti oleh 300 peserta dari 27 Kabupaten/Kota. Mereka menampilkan produk unggulan masing-masing.

Iriawan berharap, melalui diversifikasi atau penganekaragaman produk tersebut berdampak pada keuntungan yang meningkat bagi para pelaku usaha IKM.

” Saya ingin Jawa Barat tambah maju dengan alam dan kesuburannya agar dimanfaatkan semaksimal mungkin,” harapnya.

Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Jabar, Novita Ariyanti Iriawan menambahkan, Jawa Barat memiliki potensi bahan baku lokal yang beragam. Menurutnya, tidak hanya yang berbasis tepung dan umbi-umbian, juga sayuran dan buah. Hal tersebut tentu saja harus dioptimalkan dengan meningkatkan sektor pengolahan.

“ Kami akan terus mendorong peningkatan pengolahan pangan berbasis sayur dan buah. Semisal melalui kegiatan pameran yang diiringi dengan pembinaan para pelaku usaha pengolahan pangan. Khususnya dalam lingkup skala usaha keluarga,” tutur Novita.

Dia berharap, festival tersebut menginspirasi khususnya ibu-ibu untuk berinovasi dalam mengolah sayuran dan buah-buahan di rumah. Bagi para pelaku usaha juga agar jadi pendorong mengembangkan industri pengolahan pangan di daerahnya masing-masing melalui bahan baku lokal.

BACA JUGA: Dilantik, GPEI Jabar Jangan Tukcing Tapi Harus Tingkatkan Ekspor

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Muhammad Arifin mengatakan, selaku penyelenggara, selain meningkatkan diversifikasi produk pangan dan olahannya dengan bahan baku lokal juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa dengan membeli produk dalam negeri telah membantu meningkatkan ekonomi lokal.

” Kami mengajak masyarakat untuk datang kesini, mendukung produk hasil olahan yang tak kalah bagus dari produk modern,” kata Arifin.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur memberikan hadiah berupa piagam, sertifikat dan uang pembinaan bagi pelaku IKM dengan produk terbaiknya hasil penilaian para juri.

Lomba Kreasi Cipta Menu Olahan Pangan Berbahan Baku Lokal Kategori TP PKK:

Juara I TP PKK Kabupaten Cirebon

Juara II TP PKK Kota Bandung

Juara III TP PKK Kota Tasikmalaya

Juara Harapan I TP PKK Kota Cirebon

Juara Harapan II TP PKK Kabupaten Tasikmalaya

Juara Harapan III TP PKK Kabupaten Bandung

(Bam’s)

Koperasi Tak Kembang, Ini kata Sekda

0
Koperasi
(HUMAS JABAR)

BANDUNG, FOKUSJabar.id (koperasi): Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) berinisiasi mendirikan koperasi sendiri. Yakni, Koperasi Konsumen Sundapa Jaya Perkasa.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa yang juga Ketua Dewan Pembina HSNI Jawa Barat menyambut baik sekaligus berpesan agar seluruh pengurus mengutamakan amanah.

Menurut Iwa, berdasarkan indikator keberhasilan pengembangan perkoperasian di Indonesia banyak yang kurang berhasil karena tiga hal. Yakni, sempitnya pasar koperasi, kurang profesionalnya pengelola koperasi dan kurang amanahnya para pengurus koperasi.

“ Mau tersinggung atau tidak, memang kenyataannya seperti itu,” kata Iwa di Sekretariat HNSI Jawa Barat, Jalan Gatot Subroto, No197A Bandung.

Iwa memaparkan langkah-langkah yang dapat dilakukan guna menyukseskan perkoperasian, seperti yang telah diterapkannya pada Koperasi Konsumen Praja Sejahtera Jawa Barat. Dua diantaranya, menyeleksi dan penyuluhan pengelola agar selalu amanah serta meningkatkan kepercayaan seluruh anggota perkoperasian melalui transparansi anggaran dengan sistem informasi terpadu berbasis teknologi.

” Amanah menjadi kunci utama keberhasilan pengembangan koperasi,” tegas Iwa.

BACA JUGA: Tingkatkan Kapasitas Koperasi, Pemkot Bandung Luncurkan Forum FKBK

Iwa berharap, pengurus koperasi HNSI siap mengusung profesionalitas dan amanah. Dengan begitu, dia optimistis dapat menjadi salah satu penyokong peningkatan kesejahteraan nelayan Jawa Barat.

“ Kita pastikan bahwa salah satu yang bisa meningkatkan masyarakat nelayan di Jawa Barat solusinya satu. Yaitu lewat perkoperasian. Kita bisa lebih besar, hanya masalahnya kita mau tidak untuk amanah, profesional dan pakai ilmu?,” ujar Iwa.

Ketua DPD HNSI Jawa Barat, Nandang Permana menyebut, gagasan koperasi milik HNSI yang telah dirancang sejak satu tahun lalu telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Namun secara khusus, perwakilan dari KKP meminta agar pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera menyiapkan pelatihan bagi nelayan untuk mengasah keterampilan dan kualitas kinerja nelayan Jabar.

“ Yang disampaikan pada saya, pelatihan tolong segera disiapkan. Baik itu pelatihan pembengkelan atau apapun. Anggaran dari KKP langsung dan itu harus diketahui oleh Pak Sekda,” kata Nandang.

Nandang melaporkan, pihak KKP telah memberikan bantuan secara langsung. Diantaranya, penyediaan kapal, jaring dan jala tangkap. Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan penghasilan nelayan yang dapat berimbas pada kemajuan perkoperasian.

(Bam’s)

Ribuan Warga dan Alumni Unpad Berbaur dalam Padjadjaran Funbike

0
Ribuan masyarakat, alumni dan civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad) mengikuti gelaran Padjadjaran Funbike (foto Agung)
Ribuan masyarakat, alumni dan civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad) mengikuti gelaran Padjadjaran Funbike (foto Agung)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ribuan masyarakat, alumni dan civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad) mengikuti gelaran Padjadjaran Funbike yang mengambil garis start dan finish di Kampus Unpad Iwa Kusumasoemantri, Jalan Dipatiukur Kota Bandung, Sabtu (14/7/2018). Selain menjadi rangkaian Dies Natalis Unpad ke-61, kegiatan Padjadjaran Funbike pun menjadi sarana mempromosikan perhelatan Asian Games XVIII/2018 Indonesia.

Ketua Pelaksana Padjadjaran Funbike Ari Wibowo menuturkan, pada kegiatan kali ini para peserta ‘menggowes’ sepeda mereka dengan jarak sejauh 8,3 kilometer. Start dari gerbang utama kampus Unpad Iwa KusumaSoemantri, Jalan Dipatiukur, para peserta melintasi beberapa jalan protokol di Kota Bandung. Mulai dari Jalan Teuku Umar, Jalan Dago, Jalan Merdeka, Jalan Bangka, Jalan Panatayudha, dan finish di gerbang utara kampus Unpad Iwa Kusumasoemantri.

Ribuan masyarakat, alumni dan civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad) mengikuti gelaran Padjadjaran Funbike (foto Agung)
Ribuan masyarakat, alumni dan civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad) mengikuti gelaran Padjadjaran Funbike (foto Agung)

“Pada gelaran perdana ini, kita bekerjasama dengan Unpad, Kodam III/Siliwangi, kepolisan, serta Kemekominfo dengan mengangkat tema Menjaga Alam, salah satunya dalam mendukung program Citarum Harum serta perhelatan Asian Games XVIII yang akan digelar Agustus 2018 mendatang. Kita berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin pada setiap perayaan Dies Natalis Unpad,” ujar Ari saat ditemui di sela-sela acara, Sabtu (14/7/2018).

Rektor Unpad Tri Hanggono Ahmad mengatakan, kegiatan Padjadjaran Funbike yang diinisiasi IKA Unpad ini merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Natalis Unpad ke-61. Selain itu, pada saat bersamaan akan digelar perhelatan Asian Games XVIII pada Agustus 2018 mendatang di Indonesia sehingga rangkaian acara pun disatukan.

“Sebelumnya, kita sudah menggelar pre-even dari Semarak Asian Games 2018 di kampus Unpad. Kami ingin mengajak kegairahan sekaligus membina kebahagiaan, kegembiraan, sehat dan sasaran pentingnya mudah-mudahan menjadi inspirasi kota lain menghadapi ekskalasi 18 Agustus,” kata dia.

Tri sangat optimistis dengan semangat dan dukungan yang mengalir dari seluruh warga, Indonesia akan mampu mencapai hasil yang diinginkan pada Asian Games 208.

“Kalau di masyarakat sudah terbangun semangat kuat dengan potensi yang besar serta guyub bareng-bareng, maka akan menjadi suntikan positif untuk jadi penyelenggara terbaik dan prestasi olahraga Indonesia,” tegasnya.

Selain melalui ajang funbike, Unpad pun ingin berkontribusi mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia. Baik melalui pemasangan spanduk dan baliho terkait Asian Games XVIII di Indonesia, pihaknya pun akan terus menggelorakan semangat Asian Games 2018 ini dengan seluruh civitas akademika.

“Bahkan kampus kita di Jatinangor menjadi salah satu tempat latihan tim sepak bola negara peserta Asian Games. Kita persiapkan, kosongkan, perbaiki rumput dan sarana pendukung lain. Saya pun menggelorakan kepada mahasiswa, agar banyak mengkreasikan yel-yel dukungan  yang mengajak semua masyarakat.  Ini bagian dari kita mendukung Asian Games XVIII,” pungkas Tri.

(Ageng/LIN)

KONI Tetapkan Mekanisme Baru dalam Penetapan Tuan Rumah Porda Jabar

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat menyusun mekanisme baru dalam proses penetapan tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar. Hal ini memungkinkan dilakukan berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI hingga Peraturan Pemerintah.

Wakil Ketua I Bidang Organisasi KONI Jabar M Budhiana menuturkan, ‎pembaruan sistem dalam proses penetapan tuan rumah Porda Jabar dilakukan tim khusus yang diisi anggota dari lintas bidang. Baik dari bidang organisasi, pembinaan dan prestasi, anggaran, hingga para ahli teknokrat olahraga.

“Sistem baru dalam proses penetapan tuan rumah Porda Jabar ini akan diterapkan dalam menetapkan tuan rumah untuk Porda Jabar XIV tahun 2022. Saat ini, sudah ada tiga daerah yang mengajukan surat pengajuan sebagai tuan rumah, yakni Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang, dan Kota Tasikmalaya,” kata Budhiana di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Sabtu (14/7/2018).

Banyak konsep yang dibahas dalam rapat tim, yang telah disepakati menjadi sistem terbaru dalam mekanisme penetapan tuan rumah Porda Jabar XIV tahun 2022. Konsep tersebut langsung disosialisasikan kepada setiap kota/kabupaten secara online melalui web KONI Jabar. Termasuk kepada tiga calon tuan rumah Porda Jabart XIV tahun 2022.

“Salah satunya adalah ada borang atau daftar isian yang harus diisi oleh setiap kabupaten/kota sebagai calon tuan rumah. ‎Secara umum, borang tersebut mencakup pada kesiapan kota/kabupaten yang mengajukan diri sebagai tuan rumah,” terangnya.

Usai tahapan pengisian borang, pihak KONI Jabar akan mengirimkan tim lanjutan untuk mengecek kesiapan langsung kabupaten/kota yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Porda Jabar. Tim tersebut akan melihat secara langsung mulai dari kesiapan SDM, manajemen, anggaran, hingga kesiapan sarana dan prasarana olahraga yang ada.

“Usai tahapan visitasi, maka tim akan melaporkan hasilnya kepada pimpinan KONI Jabar yang untuk selanjutnya dibahas dalam rapat pleno serta dilakukan penetapan. Dan yang terpenting, tidak ada lagi uang jaminan atau deposit yang harus disetor kabupaten/kota yang ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah ‎Porda Jabar,” tegasnya.

Teknokrat olahraga Prof Rusli Lutan menambahkan, Jabar memiliki potensi sebagai penyangga utama prestasi olahraga nasional. Untuk itu, pelaksanaan Porda Jabar pun menjadi sangat strategis dalam mendukung pertumbuhan keolahragaan di tingkat nasional. Selain itu, Porda Jabar harus mampu membangkitkan kualitas pembinaan keolahragaan di kabupaten/kota sekaligus mendorong pembangunan regional menjadi kabupaten/kota yang lebih baik termasuk dalam peningkatan ekonomi masyarakatnya.

“Kalau dari sisi jumlah cabang olahraga, itu masalah teknis yang dibahas kemudian sesuai kesiapan sarana prasarana. Tapi setidaknya ada batasan, tidak harus terlalu banyak dan kalau daerah calon tuan rumah harus melakukan pembangunan karena menggelar banyak cabang olahraga itu akan terlalu berat juga,” ujar Rusli.

Sedangkan untuk daftar isian atau borang yang harus diisi calon tuan rumah Porda Jabar, setidaknya memiliki enam instrumen penilaian. Mulai dari kebijakan pemerintah daerah yang bersangkutan, integritas kota/kabupatebn pengusul jika nanti ditetapkan sebagai penyelenggara Porda Jabar, kemampuan managerial secara umum di kota dan kabupaten tersebut, pengelolaan olahraga prestasi yang sudah dilakukan kota/kabupaten terkait, hingga kemampuan manajemen pengelolaan sarana prasarana serta pembinaa keolahragaan pasca pelaksanaan Porda Jabar.

“Dan yang tak kalah penting adalah, bagaimana kita mendorong kota dan kabupaten bersangkutan untuk bisa menjadi sentra pembinaan bagi salah satu atau lebih cabang olahraga. Dengan demikian, sentra pembinaan olahraga di Jabar tidak hanya terpusat di ibukota provinsi, Bandung,” pungkasnya.

(Ageng/LIN)

Terkendala Regulasi, Tenaga Honorer 35 Tahun Tak Masuk Rekruitmen CPNS

0
Dari kanan, Sekretaris dan Ketua Komisi A DPRD Garut

GARUT, FOKUSJabar.id : Komisi A DPRD Garut usai melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia dan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jumat (13/7/2018) kemarin.

Kunker tersebut kata Sekretaris Komisi A DPRD Garut, Dadang Sudrajat, menyangkut tentang rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Hasilnya, rekruitmen CPNS akan segera dilakukan dengan mengacu pada UU ASN dengan pendaftaran secara online (satu pintu) melalui portal web BKN dengan seleksi sistem (Cepat, Akurat, Transparan (CAT).

Menurut Dadang yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Garut, kuotanya cukup banyak mengakomodir kekurangan tenaga pengajar, kesehatan dan administrasi. Meski kekurangan pegawai, tetap tidak akan terakomodir dari kuota tersebut.

Dibalik kegembiraan para peminat CPNS, dia mengaku ikut prihatin. Pasalnya, teman-teman honorer yang berusia lebih dari 35 tahun tidak bisa mengikuti rekruitmen CPNS karena terkendala regulasi yang ada.

“ Tentunya saya sangat prihatin. Pengabdian dan suara mereka belum didengar pemerintah. Padahal, mereka sudah bekerja mengabdi pada negara cukup lama dengan penghasilan yang tidak manusiawi,” kata Dadang, Sabtu (14/7/2018).

Terkait hal itu, Dadang mengaku kecewa DPR RI dan pemerintah tidak melakukan revisi UU ASN.

“ Kami sebagai wakil rakyat di daerah kerap menyampaikan kepada pemerintah pusat tentang aspirasi teman-teman honorer agar dilakukan revisi UU ASN,” pungkasnya.

(Andian/Bam’s)