spot_img
Selasa 26 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6949

Desa Bojongmengger Cijeungjing Berdayakan Kader Posyandu

0
(FOKUSJabar/Riza M Irfansyah)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Pemerintah Desa Bojongmengger, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis kini terus memberdayakan peranan kader Posyandu.

Kader Posyandu dan PKK terus diberikan pembinaan serta pelatihan pihak berkompeten guna meningkatkan pengetahuan serta peranan di masyarakat.

Kepala Desa Bojongmengger, Ajat Sudrajat mengatakan, peranan kader posyandu sangat vital yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya.

” Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama dengan masyarakat dibawah bimbingan petugas Puskesmas serta para kader Posyandu,” katanya Kamis (22/3/2018).

Sesuai pembinaan kader Posyandu yang dilakukan oleh Ketua Komisi 1 DPRD Ciamis, Oman.

Menurutnya, sasaran utama kegiatan Posyandu adalah Balita dan orangtuanya, ibu hamil, ibu menyusui dan bayinya, serta wanita usia subur. Sedangkan yang bertindak sebagai pelaksana posyandu adalah kader.

Kader kata Ajat adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.

Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan posyandu.

“Penghargaan sebesar-besarnya untuk kader posyandu yang telah mengabdikan diri untuk masyarakat tanpa pamrih,” pungkasnya.

(Riza M Irfansyah/Bam’s)

BUMDes Hanjuang Fokus Gerakan Ekonomi Masyarakat

0
(FOKUSJabar/Riza M Irfansyah)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Hanjuang Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis bertekad menggerakan ekonomi warga dengan berbagai program usaha yang akan digulirkan.

Sejak dibentuk awal tahun 2018, BUMDes Hanjuang mulai merancang berbagai program dalam rangka memaksimalkan potensi untuk menjadi Pendapatan Asli Desa (PADes).

Ketua BUMDes Hanjuang, Priatna Jidin didampingi Sekretaris Taufan Nugraha menyebut, meski baru terbentuk, namun pihaknya akan langsung melakukan gebrakan dalam bidang perdagangan, peternakan dan perikanan, wisata, kerajinan, pertanian, perkebunan, home industri serta usaha jasa konstruksi.

” Kita penjajakan dulu karena baru terbentuk. Program sudah ada, tinggal realisasi sekaligus menunggu penyertaan modal dari Pemerintah Desa,” kata Taufan, Kamis (22/3/2018).

Langkah pertama yang akan dilakukan, gelar roadshow ke tiap Dusun untuk menampung aspirasi masyarakat, khususnya yang bergerak di bidang usaha perdagangan atau produksi.

” Nanti BUMDes akan membantu memberikan bantuan modal dalam bentuk barang kepada masyarakat yang mengajukan. Kita titik beratkan ke para pedagang kecil agar bisa lebih berkembang,” ujarnya.

Selain itu, keberadaan bendungan Leuwi Keris di Desa Handapherang menjadi kawasan wisata. Objek wisata yang kini booming dan menjadi daya tarik Handapherang adalah Wana Wisata Grand Sayang Kaak di bantaran sungai Citanduy.

Inilah yang dilirik BUMDes Handapherang, bagaimana caranya mengembangkan wisata yang telah ada sehingga mampu mendatangkan PADes.

(Riza M Irfansyah/Bam’s)

Indro Purwoko Sebut Sorotan Media Tentang Industri Kreatif Masih Kurang Berimbang

0
(FOKUSJabar/Budi)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat,  Indro Purwoko menilai, saat ini masih ada media dalam menyajikan pemberitaan industri kreatif kurang berimbang.
Hal tersebut dia sampaikan dihadapan segenap insan pers Kota Bandung dalam acara Promosi dan Diseminasi kekayaan intelektual yang bertemakan ” Meningkatkan Pemahaman Media tentang Kekayaan Intelektual,” di Hotel Bidakara Savoy Homan, Jalan Asia Afrika Kota Bandung,  Kamis (22/3/2018).
” Peran media sangat membangun. Jadi,  jangan sampai terjadi berita sudah naik  konfirmasinya belakangan,” ujar Indro.
Menurutnya,  sorotan media tentang industri kreatif masih kurang berimbang dalam menyoroti sisi kekayaan intelektual. Padahal, industri kreatif ditentukan oleh kekayaan intelektual. Artinya, tidak hanya menjalankan usaha secara kreatif saja.
Dia menambahkan,  pola ekonomi dunia telah berubah dari era industrialisasi menjadi ekonomi berbasis Sumber Daya Alam (SDA) dan ekonomi berbasis pengetahuan (ekonomi industri kteatif).
” Peran media di sini sangat dibutuhkan untuk mendorong industri kreatif lebih dikenal dan berkembang,” pungkasnya.
(Budi/Bam’s) 

Wisata Kuliner Ciamis Ada di Grup Facebook KUKIS

0

CIAMIS, FOKUSjabar.co.id: Penggemar kuliner Ciamis sekarang tak susah-usah lagi nyari jajanan. Tinggal buka facebook lalu cari Grup Wisata Kuliner Ciamis KUKIS. Di sana ada ratusan postingan yang menjajakan aneka jajanan. Dari mulai aneka sirop, bakso,cuhcur dan onde, seblak, martabak dan makanan khas Ciamis dan masih banyak lainnya.

Bisa jadi KUKIS sudah jadi semacam pusat kuliner online di Kota Ciamis anggota grupnya sudah mencapai sekitar 29 ribu. Tampaknya grup KUKIS adalah grup Facebook yang paling aktif dan ramai di Ciamis. Memang banyak grup facebook di Ciamis tapi tak seramai grup KUKIS.

Googling saja wisata kuliner ciamis, ada ratusan postingan, like, coment dan share setiap harinya yang mengunggah foto makanan dan minuman.

Anggota grup pun bisa langsung bertransaksi, yang berminat selanjutnya dilanjut komunikasi di nomor kontak telepon atau Whatsapp masing-masing. Menariknya yang transaksi di grup KUKIS ada dari berbagai kalangan, dari mulai anak muda, PNS dan pejabat juga suka jajan di grup ini.

Melihat ramainya transaksi online di Grup Kukis diperkirakan perputaran uang setiap harinya mencapai jutaan rupiah. Bahkan Aulia Azzahra owner Karoehoen Food yang menjual cuhcur, onde, pisang molen dan
comro mengaku omzetnya naik tiga kali lipat.

Grup Kukis ini dibuat oleh orang-orang yang suka jajan. Adalah Ghanis Yudha Praja, Dhita Shielvia Supriatna dan Teguh Nugraha. (Mereka adalah admin KUKIS) yang membuat grup Kukis pada tanggal 12 Desember 2016.

Awalnya mereka iseng membuat grup tersebut. Mereka menulis ulasan tentang kuliner atau jajanan di Ciamis. Tapi keisengan itu akhirnya membawa manfaat bagi ratusan UKM atau pegiat kuliner di Ciamis.

Ratusan pelaku kuliner mengaku sangat terbantu dengan adanya grup itu. Mereka pun langsung mempromosikan produknya di Grup ini dan omzet pun meningkat. Sedangkan bagi penikmat kuliner tak bingung-bingung lagi untuk mencari makanan atau minuman enak dan anggota grup pun saling berbagi cerita soal makanan apa yang enak dan layak dicicipi.

Anggota grup mengulas berbagai jajanan yang diunggah di grup dengan foto yang menarik. Tapi ada juga yang mengunggah foto jajanannya alakadarnya. Coba searching saja makanan atau minuman apa yang diinginkan pokoknya lengkap. Selanjutnya tinggal order melalui nomor kontak anggota grup tersebut dan beberapa saat kemudian langsung datang di tempat. Dan tinggal bayar berikut ongkos kirimnya.

Tapi tak semua UKM kuliner yang mampu bertahan. Hanya yang berkualitas dan pelayanannya memuaskan yang bisa merebut hati pelanggan. Bisa saja foto indah yang diunggah di grup tidak sesuai kenyataanya. Maksudnya promonya dahsyat,setelah dicicipi rasanya biasa-biasa saja. Makanya ada beberapa brand makanan dan minuman yang selalu laris manis dan mendapat like, coment dan share di grup ini.

Contohya, cuhcur dan onde Karoehoen buatan Aulia Zahra, Dapoer Juragan, Lumpia Basah Mang Godeg, Dapur Mie, Warung Mutiara, Bakso AP dan lain-lain.

Ohya, para pegiat kuliner Ciamis atau anggota KUKIS tak hanya ramai di dunia maya. Tapi mereka juga rutin bertemu di darat. Tujuannya bukan sekedar tatap muka alias kopi darat, tapi untuk menjalin silaturahmi dan mendiskusikan mengenai kegiatan masing-masing.

Seperti yang dirasakan tokoh muda Ciamis Anjar Asmara SH, mantan bakal calon Bupati Ciamis ini mengaku kerap beberapa kali order makanan dan minuman yang dijajakan dan hasilnya memuaskan. Menurut Anjar keberadaan KUKIS sangat positif di era zaman now ini.

” Bagus sekali ini sangat potensial untuk pelaku UKM, di era digital ini UKM harus melek teknologi. Haris memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan bisninsya,” kata AA sapaan akrabnya.

Menurut AA, di beberapa kota seperti Bandung, Tasikmalaya dan kota besar lainnya. Transaksi kuliner sistem anjar jemput kian berkembang pesat. Di Bandung misalnya ada produk keripik yang meledak dipasarkan melalui medsos. Dan kini produknya tersebut mendunia. Makanya cara jualan di grup KUKUS ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Sebab internet marketing itu sangat cocok untuk memasarkan produk di zaman sekarang ini.

Salah satu pelaku UKM yang mendapat manfaat besar dari grup KUKIS adalah Aulia Azzahra, owner Karoehoen Food. Awalnya dia mengaku iseng mengunggah cuhcur buatannya. Saat itu juga responyya cukup positif dan mendapat like dan komentar puluhan akun. Ada juga yang memfolow-upnya dengan melakukan order.

Sampai saat ini (6 bulan) produksi Karoehoen masih bertahan dan terus berkembang. Bahkan beberapa pelanggan menawarkan kerjasam membuat gerai dan membuka cabang di kota Tasikmalaya dan
Bandung.

(DAR)

 

Warga Binaan Berontak, Kalapas Cirebon Ogah Cari Provokator

0
ilustrasi (web)
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Aksi unjukrasa penolakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Kesambi Cirebon Nyaris berujung ricuh. Meski dapat dikendalikan, fasilitas Closed Circuit Television (CCTV) rusak.

Seperti diketahui, warga binaan Lapas menolak kegiatan petugas internal merazia kepemilikan telepon seluler (Ponsel), Narkotika dan senjata tajam.

“Nggak, mereka cuma menggoyang – goyangkan pintu, itu kan biasa. Memang ada tiga CCTV dirusak, tapi itu kita sudah tangani,” ungkap Kalapas Klas 1 Kesambi Cirebon, Hani, Kamis (22/3/2018).

Untuk sementara, kata Hani, pihaknya tidak akan mengusut siapa aktor maupun provokator yang menggerakan warga binaan Lapas ricuh. Sebab, kata dia, saat berdialog dengan delapan perwakilan audiensi, mereka menerima penjelasan pihak Lapas.

“Mereka sudah masuk ke kamar masing – masing. Kita memang tidak dulu mengarah ke situ, cooling down dulu, apalagi pas diajak dialog, mereka kooperatif, mereka juga mau mendengarkan penjelasan dari kami,” jelas dia.

Adapun tindaklanjut mencari provokator atas kejadian tersebut, pihaknya enggan melakukannya terlebih dahulu, sebab dinilai sangat rawan. Yang diutamakan saat ini, kondusifitas warga binaan tidak berontak dengan program razia dan Lapas terkendali.

“Kita juga hati – hati sekali untuk menentukan atau mencari provokatornya, situasi juga sedang cooling down dulu, nanti kita tindaklanjuti,” kata dia.

(Adie/LIN)

Banjir Bandang Bandung, Walhi Jabar : Pembangunan di KBU tak Terkendali

0
(FOKUSJabar/Budi)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Banjir bandang yang melanda sebagian kawasan Bandung Timur pada Selasa, (21/3/2018) kemarin ditanggapi serius oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar.

Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Dadan Ramdhan menilai banjir bandang yang terjadi diakibatkan oleh masifnya pembangunan yang terjadi di Kawasan Bandung Utara (KBU). Tidak ada lagi daerah resapan yang bisa menahan volume air.

” Lahan banyak digunakan untuk sarana komersil, seperti hotel, apartmen dan vila-vila. Itu memberikan kontribusi atas terjadinya banjir bandang dan juga bencana lingkungan, ” kata Dadan melalui sambungan telpon.

Menurut Dadan, Walhi Jabar telah memberikan masukan dan memprediksi akan terjadinya banjir bandang sejak jauh-jauh hari. Pasalnya, pembangunan di KBU sudah tidak terkendali.

” Kita sudah mengingatjan sejak 10 tahun yang lalu bahwa kerusakan KBU sebagai faktor penyebab kerusakan lahan wilayah resapan air yang ada di kawasan tersebut,” ujarnya.

Dadan menambahkan, KBU terbagi ke dalam tiga wilayah, yaitu Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Seharusnya, lanjut ia ketiga wilayah tersebut harus lebih ketat lagi dalam mengawasi pembangunan di KBU.

“Harus ada audit lingkungan, bangunan juga perizinan sebagai langkah antisipasi semakin tak terkendalinya kerusakan di KBU, ” pungkasnya.

(budi/bam’s)

Tolak Dirazia Hp, Warga Binaan Lapas Cirebon Unjukrasa

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Kesambi Cirebon Jawa Barat nyaris ricuh akibat operasi razia kepemilikan Handphone (Hp), Narkotika dan senjata tajam.

Kalapas Klas 1 Kesambi Cirebon, Hani menjelaskan, mereka menolak dirazia dengan unjuk rasa hingga merusak tiga perangkat CCTV. Razia internal petugas Lapas ini dilakukan pada pukul 10:00 sampai dengan 11:00 WIB, aksi penolakan kemudian terjadi sesaat setelah razia usai.

“Razia kan program jajaran Lapas se Indonesia. Karena memang ada indikasi kepemilikan Handphone kami razia secara intens. Tadi pagi itu mungkin secara intens, tidak ada motif lain, ada resistensi dari warga binaan,” ujar Hani.

Menurut Hani, warga binaan ini menolak dirazia petugas karena kepemilikan Hp mereka tidak ingin dirampas petugas. “Yang intinya ingin memiliki Hp, padahal itu kan dilarang di Lapas. Jadi mereka melakukan unjuk rasa,” katanya.

Hani menambahkan, unjukrasa tersebut direspon positif petugas dengan memanggil delapan perwakilan warga binaan. Dalam unjukrasa tersebut, Hani memastikan tidak ada korban.

“Mereka ingin berdialog, kita ambil delapan warga binaan. Kita ajak dialog, setelah dialog, dapat titik temu bahwa Hp adalah barang terlarang di Lapas dan mereka menyadari,” terangnya.

(Adie/Bam’s)