spot_img
Rabu 10 September 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6918

ISIS Klaim Bom Bunuh Diri di Markas Partai Politik di Irak, 4 Orang Tewas

0
ilustrasi (web)

IRAK, FOKUSJabar.id: Sedikitnya empat orang tewas akibat bom bunuh diri militan ISIS yang menghancurkan markas utama partai politik Al-Hal di Kota Hit, Irak, Senin (9/4/2018). Akibat serangan itu kandidat dalam pemilu, Zineb Abdel Hamid al-Hiti mengalami luka-luka.

Komandan operasi militer di barat Irak, Qassam al-Mohammadi, mengatakan bahwa dua pelaku bom bunuh diri menyamar sebagai tentara saat memasuki markas salah satu parpol besar itu.

“Salah satu pelaku meledakkan dirinya menggunakan bahan peledak saat petinggi-petinggi partai tengah menggelar rapat di markas itu,” kata al-Mohammadi kepada AFP, Senin (9/4/2018).

Melansir CNN, Senin (9/4/2018), petugas medis mengonfirmasi ada empat korban tewas. Sementara itu, Hiti hanya mengalami luka ringan dan telah mendapat perawatan medis.

Al-Mohammadi mengatakan pelaku kedua meledakan diri tak lama setelahnya, namun tidak menyebabkan korban atau kerusakan lainnya.

Tak lama setelahnya, kelompok teroris ISIS mengeluarkan pernyataan berisi klaim bertanggung jawab atas serangan pada Sabtu malam itu.

(Agung)

Jaga Netralitas saat Pilkada, ASN Kota Bandung Teken Pakta Integritas

0
ilustrasi (web)
BANDUNG,FOKUSJabar.id: Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bandung menegaskan bahwa akan bersikap netral dalam keberlangsungan kegiatan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada).

Penegasan itu langsung dilakukan pada kegiatan Upacara Bendera dirangkaikan dengan pembacaan deklarasi netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di plaza Balaikota Bandung, Senin (9/4/2018).

Dalam amanatnya, Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin menyampaikan bahwa seorang ASN memiliki kode etik dan kode perilaku. Keterlibatan ASN telah diatur dalam undang-undang nomor 5 tahun 2014  yang menegaskan bahwa pegawai negeri sipil (PNS) negara harus bebas dari pengaruh dan intervensi dari semua golongan dan partai politik.

BACA JUGA:

Soal Pilkada 2024, Ini Kesepakatan PDI-P dan PCNU Ciamis

Aturan netralitas ASN juga ditegaskan melalui surat edaran Menpan-RB, surat edaran Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung nomor 800/SE.165-BKPP/2017 tentang netralitas ASN dan larang dalam menggunakan fasilitas pemerintah daerah dalam pemilihan kepala daerah.

“Seluruh ASN di Kota Bandung harus netral. ASN itu berikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, ” tegas Solihin.

Dirinya mengapresiasi dilaksanakannya deklarasi dan penandatanganan pakta integritas netralitas ASN kota Bandung.

“Saya selalu mengingatkan kepada jajaran ASN Kota Bandung agar berhati-hati dalam masa pilkada, harus menjaga perilaku ucapan maupun tindakan,”katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandung Fathatun Fayziyyah menyampaikan, mengingat surat edaran Kemenpan – RB, semua itu rawan jika ASN mencoba – coba ikut serta dalam pemilukada.

” Harus kita apresiasi dan patuhi, sebab kalau tidak akan menimbulkan pelanggaran,” tegas farhatun.

Menurut dia, jika salah satu ASN melakukan pelanggaran, maka sanskinya cukup berat. Contohnya keterlambatan penerimaan gaji maupun sulit mendapatkan penghargaan atau kenaikan pangkat.

“Maka sudah seharusnya sesuai aturan yang ada ASN harus netral dan tidak boleh ikut serta dalam acara pemilukada,” jelas dia.

Adapun contoh pelanggaran, yakni berfoto dengan salah satu pasangan calon, meskipun saat itu belum ditetapkan dengan pasangan calon, tetapi karena surat edaran Kemenpan-RB dan KASN sudah muncul, maka aturan itu sudah berlaku.

” Sejak muncul aturan itu maka ASN harus mematuhi aturan yang ada,” Jelas dia.

Berikut Pakta Integritas Netralitas ASN pada pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Tahun 2018:

1. Tidak memberikan dukungan kepada calon kepala daerah dan atau/ wakil kepala daerah dengan cara menggunakan fasilitas yang terkait kegiatan kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

2. Tidak membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye sampai berakhirnya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Walibl Kota dan Wakil Wali Kota.

3. Tidak mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pilkada, sebelum, selama dan sesudah masa kampanye sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang undangan.

4. Ikut berperan aktif menjaga netralitas ASN di lngkungan pemerintah kota bandung

(Budi/LIN)

Penataan Drainase di Daerah Belum Terpadu

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekda Jabar Iwa Karniwa menyebut bahwa penataan drainase di daerah masih belum terpadu. Saat ini, kata dia, pemerintah membangun jaoan akses, maka urusan drainase dibuat tidak hanya di lokasi jalan itu, tetapi juga harus terintegrasi dengan drainase permukiman.

Ini penting untuk mengurangi banjir, drainase jalan itu harus dibuat cembung dan tersambung dengan drainase peemukiman.

“Jadi, jalan tidak menjadi kubangan air,” kata Iwa dalam rapat Kick off Meeting Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Jabar di Gedung Sate, Bandung, Senin (9/4/2018).

BACA JUGA:

Soal Pilkada 2024, Ini Kesepakatan PDI-P dan PCNU Ciamis

Sementara hal-hal yang sudah dicapai selama keikutsertaan Provinsi Jabar dalam program pusat, antara lain sebanyak 26 kabupaten/kota telah memiliki dokumen ssk yang telah selesai di-review tahun 2015, 2016 dan 2017.

“Tahun ini menyisakan satu kabupaten yang akan melaksanakan review SSK yaitu, Kabupaten Pangandaran,” kata dia.

Ditingkat provinsi kini  sedang melakukan pemutakhiran road-map sanitasi Provinsi Jawa Barat berdasarkan RPJM Jabar 2019 – 2013, dengan target baru, yakni sustainable develovment goals (sdgs).

” Pemprov Jabar telah berinisiatif melakukan upaya sinergitas pendanaan sanitasi, melalui program bantuan keuangan bagi kabupaten/kota sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 sebesar Rp661,7 milyar,” jelas dia.

Urusan sanitasi adalah urusan bersama) dimana sinergitas pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota sangat dibutuhkan kerjasamanya berdasarkan pembagian kewenangan, baik dari sisi perencanaan dan penganggarannya (50 persen pusat, 30 persen kabupaten/kota, 20 persen provinsi) diharapkan kabupaten kota bisa memenuhi kebutuhan anggaran sanitasinya.

“Di sini butuh kebijakan dan komitmen pemimpin daerah dalam pembangunan sanitasi agar menjadi prioritaa di daerahnya aekaligus menjadi garda terdepan dalam mengawal implementasi pembangjnan sanitasi,” jelas dia.

(LIN)

Jet Tempur Israel Gempur Hamas di Jalur Gaza

0
ilustrasi (web)

ISRAEL,FOKUSJabar.id: Pesawat tempur Israel menggempur Hamas yang merupakan target militer di Jalur Gaza pada Senin (9/4/2018), sebagai tanggapan atas aksi penerobosan perbatasan seorang warga Palestina sehari sebelumnya.

Militer Israel mengatakn serangan tersebut dilakukan sebagai tanda protes kepada Hamas yang menurut mereka memanfaatkan warga untuk melakukan serangan.

“Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menganggap kelompok teror Hamas ingin mengubah parameter gerbang keamanan menjadi zona perang sementara berupaya menghancurkan dan infrastruktur pertahanan,” bunyi pernyataan tentara, seperti dilansir CNN.

BACA JUGA:

Soal Pilkada 2024, Ini Kesepakatan PDI-P dan PCNU Ciamis

Gempuran ini dilakukan setelah seorang warga Palestina dilaporkan menerobos perbatasan Gaza dan menaruh bahan peledak di Israel.

Israel menyatakan bahwa mereka akan melepaskan tembakan untuk mencegah kerusakan pagar perbatasan, penerobosan, dan upaya serangan.

Kelompok pemerhati hak asasi manusia memprotes langkah Israel ini karena tembakan itu pada faktanya lebih banyak menyasar demonstran Palestina di perbatasan yang tidak mengancam.

(Agung)

Ini Kunci Sukses 100 Persen Sanitasi di Jabar

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Konsep tempat pengelolaan sampah dan instalasi pengelolaan limbah regional menjadi kunci penuntasan target 100 persen pembangunan sanitasi di Jawa Barat (Jabar).

Sekda Jabar Iwa Karniwa menyebut bahwa capaian target sanitasi di Jabar masih sulit diraih, mengingat persoalan sampah dan limbah masih belum diatasi oleh daerah.

“Jika sampah dan limbah belim diatasi, persoalan penyelesaian target sanitasi bisa hancur,” kata Iwa dalam rapat Kick off Meeting Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Jabar di Gedung Sate, Bandung, Senin (9/4/2018).

BACA JUGA:

Soal Pilkada 2024, Ini Kesepakatan PDI-P dan PCNU Ciamis

Menurut dia, pengelolaan sampah regional yang disiapkan Pemprov Jabar di Legoknangka, Kabupaten Bandung dan Nambu di Bogor diyakini efektid mengataao persoalan sampah di Bandung Raya dan Bogor Raya.

Menurut dia, perlu ada dua lagi tempat pengelolaan sampah regional, yakni di Ciayumajakuning, dan Bekasi, Karawang, Purwakarta.

Iwa meyakini bahwa konsep tersebut bisa mengatasi persoalam sampah di daerah, mengingat kabupaten/kota rata-rata sudah menyerah jika harus membangun tempat pembuangan sampah (TPS) sendiri.

“Untuk Ciayumajakuning, kemungkinan lokasinya di Kabupaten Cirebon, untuk Bekasi hingga Purwakarta lokasinya kalau tidak ada, Pemprov punya lahan 100 hektar di Karawang, ” kata dia.

Iwa mengaku keberadaan Nambo di Bogor misalnya, sudah dimohonkan oleh DKI dan Tanggerang Selatan untuk turut membuang sampah di lokasi tersebut.

” Tanggerang Selatan dan DKI siap menggunakan fasilitas itu karena mereka juga kesulitan membuang sampah,” jelas dia.

Selain sampah, masalah lainnya adalah penanganan limbah industri yang saat ini masih menjadi persoalan terutama di daerah yang memiliki industri.

Menurut dia, pangkal masalah pengelolaan limbah adalah aturan tahun 70-an yang merancang adanya zonasi industri.

“Kalau zonasi, itu limbah itu dikelola masing-masing. Ipal itu ternyata mahal, yang nakal membuang limbahnya ke sungai, ” kata dia.

Konsep Ipal regional, kata Iwa, bisa menjawab penuntasan pengelolaan limbah di daerah. Jika lahannya siap, lalu teknologi Ipal-nya kemudian di lelang, setelah terwujud industri mengirim limbahnya ke Ipal regional tersebut.

Hal itu, kata dia, harua mulai dipikirkan dari sekarang, konsepnya sama dengan tempat pembuangan sampah regional.

Iwa pun meminta agar daerah menjadikan fokus penuntasan persoalan sanitasi ini secara serius. Urusan sampah menurutnya tidak boleh lagi dilihat dari urusan pendapatan asli daerah.

“Sampah ini bukan PAD, ini urusan wajib. Berapapun tipping fee-nya, ini harus jadi urusan wajib karena kalau terjadi lautan sampah di daerah ini akan jadi kerugian besar,” tegas dia.

(LIN)

Pemilik Kios Miras Oplosan di Cicalengka Segera Jadi Tersangka

0
ilustrasi (web)
BANDUNG, FOKUSJabar.id:  Salah seorang pemilik kios penjual minuman keras (Miras) oplosan di Cicalengka Kabupaten Bandung Jawa Barat akan ditetapkan jadi tersangka. Akibat penjualannya itu, 35 orang menjadi korban dan 16 di antaranya meninggal dunia.

Seperti diketahui, para korban ini membeli Miras Oplosan jenis gingseng berwarna kuning yang dikemas dalam botol minuman plastik pada Kamis 5 April 2018 di kios Kampung Bojong Asih dan Kebon Suuk Desa Cicalengka Wetan.

“Kronologis dan penetapan tersangka akan ditetapkan oleh Kapolres (Bandung). Yang menjual (akan jadi tersangka), tunggu gelar perkaranya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat AKBP Trunoyudo Wisnu, Senin (8/4/2018).

Dalam penanganan kasus tersebut, barang bukti yang diamankan di Mapolsek Cicalengka di antaranya 75 botol minuman keras berbagai merek dan tiga tong besar berisikan tuak.

Truno menuturkan, kejadian tersebut terjadi bukan dalam pesta miras. Untuk Kronologis lengkap, sepenuhnya berada dalam kewenangan Polres Bandung.

“Memang mereka (mengonsumsi Miras Oplosan) sedang dalam aktivitas. Kronologisnya belum bisa kita ambil dalam berita acara,” terangnya.

(Adie/LIN)

DPRD Jabar Minta Siswa yang Mengikuti UNBK Tetap Percaya Diri

0
Ketua DPRD jabar Ineu Purwadewi Sundari (foto IST)
Ketua DPRD jabar Ineu Purwadewi Sundari (foto IST)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: DPRD Jabar meminta siswa yang sedang mengikuti UNBK Tingkat SMA Tahun 2018 untuk percaya diri dan jangan percaya dengan pihak-pihaknya yang mengklaim memiliki bocoran soal atau kunci jawaban.

“Saya mewakili DPRD Jabar mengucapkam selamat melaksanakan UNBK untuk seluruh adik-adik tingkat SMA. Pesan kami, kalian harus percaya diri, yakinlah pada kemampuan diri sendiri,” kata Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari di Bandung, Senin (9/4/2018).

Peserta harua mengikuti ujian sebaik-baiknya, percaya diri dan berpegang teguh pada kejujuran agar mendapatkan hasil terbaik.

BACA JUGA:

Soal Pilkada 2024, Ini Kesepakatan PDI-P dan PCNU Ciamis

“Dengan segala persiapan yang telah disiapkan oleh Disdik Jawa Barat, kami optimistis pelaksanaan UNBK berjalan lancar. Untuk adik-adik jangan lupa berdoa dan tetap fokus,” kata dia.

DPRD Jawa Barat, lanjut Ineu, melalui Komisi V yang menjadi mitra Disdik Jabar pun turun ke lapangan untuk memantau pelaksanaan UNBK SMA yang berlangsung sejak 9 April hingga 12 April 2018.

Hari ini, sebanyak 213.078 siswa dari 1.530 sekolah menengah atas (SMA) di Jawa Barat mengikuti UNBK.

Sementara itu, Kadisdik Jabar Ahmad Hadadi mengatakan bahwa ujian nasional hari ini pun diikuti Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 67.339 siswa dari 1.118 sekolah dan paket C diikuti 43.081 siswa dari 1.129 sekolah.

(LIN)