spot_img
Rabu 10 September 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6917

Ke Sumedang, Hasan Main Kendang dan Ngibing

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 TubagusHasanuddin (Kang Hasan) menghibur masyarajat Kabupaten Sumedang.

Pada kunjungan keduanya itu, Hasan menghibur dengan ngibing diiringi alunan musik Sunda.

“Ya biar masyarakat terhibur dan segar,” kata Hasan di Desa Pasanggrahan, Kabupaten Sumedang, Senin (9/4/2018).

Tidak hanya ngibing, Hasan pun sempat memainkan kendang (alat musik pukul) untuk mengiringi para penari.

Dalam kesempatan itu, Hasan menyampaikan bahwa darah seni dan budaya Sunda telah mengalir dalam dirinya sejak kecil. Menurut dia, seni dan kebudayaan adalah identitas bangsa yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

“Diminta ngibing, saya dengan senang hati melakukannya. Karena saya cinta dan bangga dengan seni budaya Sunda,” kata dia.

Menurut dia, seni dan budaya Sunda harus terus maju dan berkembang di tengah masyarakat Jabar, khusuanya Kabupaten Sumedang. Selain itu, atraksi budaya Sunda pun harus bisa dikemas sebagai salah satu tujuan wisata di Jabar.

“Saya bercita cita, ketika jadi Gubernur Jabar, puser dayeuh seni dan budaya Sunda harus berdiri di bidang seni dan budaya,” tegas dia.

Di Sumedang, Hasan pun menyempatkan menyambangi pelaku budaya. Di sana Hasan disambut pentas Seni Reak dan Tarawangsa di Desa Sukasirna, Kecamatan Rancakalong. Ditempat itu, Hasan kembali diminta ngibing.

Salah seorang warga yang hadir Halimah mengaku kagum terhadap Hasan yang mencintai seni dan budaya serta mengetahui sejarah dari sejarah dan budaya di tanah Pasundan.

“Jarang juga calon pemimpin yang bisa ngibing, dan bisa main gendang seperti Kang Hasan, dan beliau tahu seluk beluk seni dan budayanya,” ungkapnya.

(LIN)

MUI Jabar Prihatin Ada Puluhan Mati Sia-sia Karena Miras

0
Sekretaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Achyar. (FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG FOKUSJabar.id : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat merasa sedih dan prihatin mendengar 21 orang pemuda dan pemudi warga Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung meninggal sia-sia diduga akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan.

“Sedih dan prihatin ya mendengar ada kasus meninggal akibat miras oplosan yang di Cicalengka. Saya kira ini kasus paling tragis, menurut saya. Yang ikut pestanya 27 orang kan ya,” ujar Sekretaris Umum MUI Jawa Barat, Rafani Achyar di kantornya, Senin (9/4/2018).

Dengan kejadian tersebut, katanya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat harusnya merasa malu. Karena kata orang, lanjutnya, masyarakat Jawa Barat dikenal agamis, Gubernur Jawa Barat nya pun seorang Ustad.

“Tapi kenapa masih ada fenomena kayak gini. Nah ini harus instrospeksi,” kata dia.

Selain itu dia menilai, 27 orang yang berpesta miras oplosan tidak punya pemahaman dan pengamalan agama yang baik. Bagi orang yang punya pemahaman agama yang baik, ujarnya, pasti akan menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri seperti menenggak miras oplosan.

“Jadi pertamanya pasti lah agama, mereka ini pemahaman atau dalam pengamalan agamanya minim,” ujarnya.

Sehingga kata dia, adanya kejadian tersebut merupakan tantangan dakwah bagi Ustad dan Dai di darerah. Bahwa saat ini objek dakwah semakin kompleks. Perlu ada evaluasi untuk sasaran dakwah maupun konten dakwah yang diberikan kepada umat.

“Mungkin dakwah untuk kelompok-kelompok seperti ini perlu terobosan. Perlu dakwah yang kreatif. Dan mungkin harus lebih banyak dakwah Bilhal, dakwah yang dengan tindakan nyata. Bukan sekedar ucapan,” ucapnya.

(Ibenk)

FDBS 2018 Hadirkan Enam Kategori Penilaian

0
(FOKUSJabar/Budi)

BANDUNGFOKUSJabar. co. id: Festival Drama Basa Sunda (FDBS) ke 19 tahun 2018 menghadirkan enam kategori penilaian. Keenam kategori tersebut merupakan sebuah penghargaan bagi para peserta yang terbaik.

“Dasar penilainnya, mulai dari pementasan, penyutradaraan, aktor, aktris, artistik dan musik. Kesemuanya nanti diumumkan diakhir festival, ” kata  Adi Ketua Panitia FDBS kepada wartawan di Gedung Rumentangsiang Jalan Baranang Siang Kota Bandung, Senin (9/4).

Menurut Adi, penghargaan yang diberikan kepada peserta bukanlah hal yang utama. Akan tetapi, kebersamaan dalam menjaga tali silaturahmi yang dikedepankan. Pasalnya, gelaran seni teater bisa dikatakan jarang tidak sesering seni pertunjukan lainnya.

“Alhamdulilah, tahun ini ada 51 peserta. Kita sangat bersyukur dengan para peserta yang ikut gelaran ini. Yang terpenting kita semua bisa berkumpul, “katanya.

Adi juga menambahkan, festival tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai Kabupaten/Kota di Jawa Barat dan Banten. Event tersebut merupakan agenda rutin tahunan untuk kelompok atau group teater tingkat umum.

“Acara ini sudah terselenggara 19 kali, dimulai pada tahun 1990 sampai dengan sekarang, ” pungkasnya.

(Budi)

Pemkot dan KPU Kota Bandung Dongkrak Partisipasi Pemilih

0
Sosialisasi Pilkada Serentak 2018. (FOKUSJabar/ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id :Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung gencar menggelar sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018. Kegiatan yang digelar di lingkungan Pemkot Bandung, Senin (9/4/2018) ini, ditujukan untuk meningkatkan angka partisipasi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jabar serta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota bandung, Dadang Supriatna menuturkan, pada gelaran Pilkada Serentak 2018 ditargetkan angka partisipasi di Kota Bandung mencapai 77,5 persen. Angka tersebut sesuai dengan target nasional yang telah ditetapkan pada Rakornas Persiapan Pilkada Serentak 2018 di Indonesia yang digelar Kementerian Dalam Negeri (kemendagri).

“Selain sebagai upaya kita membantu KPU Kota Bandung untuk meningkatkan angka partisipasi pada Pilkada Serentak 2018, sosialiasi kali ini pun menjadi ajang silaturahmi dan sarana komunikasi antar stakeholder untuk bersama-sama menyukseskan Pilkada serentak pada 26 Juni 2018 nanti,” ujar Dadang saat ditemui usai pelaksanaan sosialisai di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Senin (9/4/2018)

Dadang pun berharap, menelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, kondisi di Kota Bandung tetap aman dan nyaman. Dengan demikian, angka partisipasi pada Pilkada Serentak tahun 2018 ini bisa lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Pada gelaran Pilkada sebelumnya, angka partisipasi pemilih mencapai 58 persen atau 959.647 suara dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.658.808 pemilih. Dan pada Pilkada Serentak 2018, diharapkan bisa naik menjadi 78 persen,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Dadang pun meningatkan pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bandung untuk netral dan professional pada Pilkada Serentak 2018. Meski demikian, pihaknya pun berhjarap agar ASN tetap memberikan dukungan penuh untuk kesuksesan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018 di Kota Bandung.

“Sesuai arahan pimpinan, saya tak bosan mengingatkan para ASN Kota Bandung untuk tetap netral dengan tidak memihak dan atau terlibat dalam kegiatan politik praktis. Tapi mereka tetap mendukung penuh pelaksanaan Pilkada Serentak 2018,” tegasnya.

(ageng)

Ini Dia 4 Fakta Integritas Pemkot Kota Bandung Jelang Pilkada Serentak 2018

0
Penandatanganan Pakta Integritas ASN Kota Bandung dalam Pilkada Serentak 2018. (FOKUSJabar/ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id :  Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bandung menggelar deklarasi dan  penandatanganan pakta integritas yang menyatakan ASN netral dalam Pilkada Serentak 2018. Kegiatan deklarasi dan penandatanganan integritas dilakukan di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Senin (9/4/2018).

Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin mengatakan, ASN memiliki kode etik dan kode perilaku. Keterlibatan ASN sendiri diatur dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 yang menegaskan jika pegawai negeri sipil (PNS) negara harus bebas dari pengaruh dan intervensi dari semua golongan dan partai politik.

Selain itu, aturan netralitas ASN pun ditegaskan melalui surat edaran Menpan-RB, surat edaran Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung nomor 800/SE.165-BKPP/2017 tentang netralitas ASN dan larangan dalam menggunakan fasilitas pemerintah daerah dalam pemilihan kepala daerah. “Untuk itu, seluruh ASN di Kota Bandung harus netral. ASN itu berikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat,” ujar Solihin saat ditemui di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Senin (9/4/2018).

Solihin secara tegas mengapresiasi dengan dilaksanakannya deklarasi dan penandatanganan pakta integritas netralitas ASN Kota Bandung. Hal ini semakin menegaskan netralitas para ASN Kota Bandung dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018.

“Saya selalu mengingatkan jajaran ASN Kota Bandung untuk berhati-hati dalam masa pilkada ini. Jaga perilaku ucapan maupun tindakan,” tambahnya.

Sementara Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandung, Fathatun Fayziyyah menuturkan, dengan adanya surat edaran Kemenpan-RB, semua ASN diharapkan untuk tidak mencoba-coba ikut serta dalam Pilkada Serentak 2018. Yakni dengan memihak salah satu pasangan calon pada Pilkada Serentak maupun terlibat langsung dalam kegiatan politik praktis.

“Hal ini harus kita apresiasi dan patuhi. Kalau tidak, akan menimbulkan pelanggaran. Dan kalau ASN melakukan pelanggaran, sanksinya cukup berat. Mulai dari keterlambatan penerimaan gaji hingga sulit mendapatkan penghargaan atau kenaikan pangkat. Jadi sudah seharusnya, ASN itu netral dan tidak boleh ikut serta dalam acara Pilkada Serentak 2018,” tegas Farhatun.

Beberapa contoh pelanggaran yang dilakukan ASN dan bisa masuk dalam kategori pelanggaran, diantaranya berfoto dengan salah satu pasangan calon. Meski pada saat itu belum ditetapkan dengan pasangan calon, namun karena surat edaran Kemenpan-RB dan KASN sudah muncul maka aturan itu pun sudah berlaku.

“Sejak muncul aturan itu, maka ASN harus mematuhi aturan yang ada,” pungkasnya.

Berikut isi Pakta Integritas Netralitas ASN pada pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2018

1. Tidak memberikan dukungan kepada calon kepala daerah dan atau/wakil kepala daerah dengan cara menggunakan fasilitas yang terkait kegiatan kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
2. Tidak membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye sampai berakhirnya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
3. Tidak mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pilkada, sebelum, selama dan sesudah masa kampanye sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang undangan.
4. Ikut berperan aktif menjaga netralitas ASN di lngkungan pemerintah Kota Bandung.

(ageng)

INKINDO Usulkan Nama Bandara SIliwangi, BJ Habibie dan Kertajati untuk BIJB

0
Ketua DPP Inkindo Jabar, Andrian Tejakusuma. (FOKUSJabar/ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO)  Jawa Barat mengusulkan tiga nama untuk  Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka. INKINDO sebagai salah satu inisitaor pembangunan BIJB perlu mengajukan nama untuk BIJB.

“Pada tahun 2004 INKINDO Jabar mengemukakan suatu ide agar Jawa Barat memilki bandara internasional didasarkan atas upaya untuk mendongkrak dan mempercepat pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Barat. Pada awalnya, kami melakukan kajian dan pra studi kelayakan termasuk pemilihan lokasi bandara yang didanai swadaya kami. Hasil kajian tersebut kami serahkan kepada pemerintah provinsi Jawa Barat dan langsung direspon positif untuk ditindak lanjuti untuk proses perencanaan dan pembangunan hingga saat ini,” kata Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) INKINDO Jawa Barat, Andrian Tejakusuma saat ditemui di sekretariat Inkindo Jabar, komplek Segitiga Mas, Kosambi, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Senin (9/4/2018).

INKINDO mengucapkan  terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat yang telah merealisasikan ide pembangunan BIJB. Saat ini, pembangunan BIJB sendiri telah mencapai tahap penyelesaian dan ditargetkan bisa digunakan pada tahun 2018 ini.

Untuk itu, lanjut Andrian, pihaknya ingin memberikan kontribusi kembali untuk bandara yang akan menjadi kebanggan Jawa Barat melalui usulan nama bandara. Beberapa alternatif nama pun disiapkan pihaknya untuk digunakan sebagai nama BIJB yang didasarkan pada beberapa hal.

“Setidaknya ada tiga nama yang kami usulkan untuk menjadi nama dari bandara yang akan menjadi kebanggaan Jabar tersebut. Yakni Bandara Internasional Kertajati, Bandara Internasional BJ Habibie, dan Bandara Internasional Siliwangi,” terangnya.

Ketiga nama tersebut didasarkan pada beberapa alasan. Diantaranya bandara internasional merupakan gerbang keluar masuk orang baik domestik maupun non domestik sehingga nama harus melekat terhadap identitas tempat atau identitas orang yang dengan mudah secara langsung mencirikan tempat secara administratif dan memiliki kedaulatan baik tingkat kabupaten/kota dan/atau Provinsi dan/atau Negara. Lalu bandara internasional pun harus mudah diingat, mudah dalam akronim kata, dan mudah dalam identifikasi serta pengucapan. Dan alasan ketiga yakni bandara internasional setidaknya dapat mewakili keteladanan dan patriotisme bangsa daan negara untuk semangat kemajuan.

Untuk pemilihan usulan nama bandara sendiri, lanjutnya, didasarkan pada berbagai hal. Untuk nama Bandara Internasional Kertajati, diusulkan dengan tujuan untuk mengidentitaskan kedaulatan daerah dan negara karena Kertajati memiliki sejarah tempat yang dapat mewakili budaya Jawa Barat Indonesia. Lalu nama Bandara Internasional BJ Habibie didasarkan atas keteladanan.

“Meski bukan asli orang Jawa Barat, tapi BJ Habibie merupakan tokoh nasional yang dapat mewakili kaum intelektual (pendidikan di Bandung) dan pemimpin bangsa. BJ Habiebie pun dikenal sebagai teknokrat yang memilih Jawa Barat sebagai pusat pengembangan dan produksi pesawat terbang buatan dalam negeri. Nama dan ketokohannya sangat dikenal didalam negeri dan dunia. Tapi khusus untuk nama atas dasar ketokohan ini, kami belum memohon ijin kepada beliau dan memungkinkan akan kami mohonkan kesediaan beliau,” paparnya.

Sedangkan penamaan bandara dengan nama Bandara Internasional Siliwangi sendiri didasarkan pada sejarah. Siliwangi sendiri merupakan nama yang sangat melekat dengan sejarah provinsi Jawa Barat dan memilki arti serta marwah yang sangat kuat terhadap kejayaan dan kekuatan daerah. Selain itu, nama Siliwangi pun sudah sangat dikenal masyarakat serta digunakan oleh TNI AD Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengidentifikasi bandara.

“Semoga saja, nama yang kami usulkan bisa menjadi pertimbangan untuk penamaan bandara yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat,” tegasnya.

Sebelumnya, tokoh asal Majalengka yang sudah ditetapkan menjadi pahlawan nasional yakni Abdul Halim diusulkan menjadi nama bandara internasional yang rencananya akan diresmikan Juni 2018. Namun Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menegaskan jika penamaan bandara belum disepakati meski dirinya mengaku tidak keberatan dengan penamaan bandara dengan nama Bandara Abdul Halim.

(ageng/DAR)

Sanggar Teater Sunda Kiwari Gelar Festival

0
Ketua Teater Sunda Kiwari, Dadi P. Danasubrata. (FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Komunitas atau sanggar Teater Sunda Kiwari menggelar festival teater Sunda yang ke-19, di Gedung Kesenian Rumentang Siang Kota Bandung, Senin (9/4/2018). Festival tersebut digelar setiap tahun sejak 1990 merupakan salah satu cara memelihara budaya Sunda.

“Kami ingin memelihara budaya, seni, bahasa ibu kita sendiri, yaitu Sunda. Salah satu caranya dengan menggelar Festival Teater Sunda yang akan dilaksanakan selama 19 hari,” ujar Ketua Sanggar Teater Sunda Kiwari, Dadi P. Danasubrata kepada FOKUSJabar.id.

Festival Teater Sunda yang saat ini digelar, katanya, diikuti oleh 51 peserta dari berbagai komunitas atau sanggar teater se-Jawa Barat.

“Temanya ‘Miara Ajen Inajen Budaya Ngalangkungan Budaya Sunda’,” kata Dadi.

Menurutnya, sejak tahun 1990 Festival Teater Sunda selalu banyak peminat. Peserta yang mendaftar tidak pernah kurang dari 30 peserta.

“Dari tahun ke tahu pesertanya terus bertambah. Ini bukti bahwa masyarakat Jawa Barat masih cinta budaya Sunda,” pungkasnya.

(Ibenk/DAR)