spot_img
Senin 22 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6916

Prediksi Susunan Pemain Persib kontra Sriwijaya FC

0
kamerun fokusjabar.id
foto web
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung harus kehilangan striker andalannya, Ezechiel Ndouassel pada pertandingan kandang menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (4/8/2018).
Pemain yang menggunakan nomor punggung 10 ini tidak bisa diturunkan karena mendapatkan sanksi larangan bermain sebanyak dua laga dari Komdis PSSI.
Absennya pemain yang merupakan top skor sementara tim Maung Bandung ini membuat pelatih Mario Gomez harus mempersiapkan striker lian untuk mangisi lini depan.
Posisi tersebut kemungkinan besar akan kembali diisi oleh Patrich Wanggai yang sebelumnya mencetak dua gol ke gawang PS TIRA pada laga tandang kompetisi Liga 1 2018.
Berikut ini prediksi susunan pemain Persib Bandung kontra Sriwijaya FC.
Muhammad Natshir, Victor Igbonefo, Indra Mustafa, Supardi Nasir, Ardi Idrus, Oh In-Kyun, Dedi Kusnandar, Agung Mulyadi, Ghozali Siregar, Patrich Wanggai, Jonathan Bauman.
(Arif/Bam’s) 

Jadi Destinasi Wisata Kelas Nasional, Situ Bagendit Mesti “Kolaborasi”

0
Situ Bagendit
Situ Bagendit Garut Berpotensi jadi Destinasi Wisata Berkelas Nasional dan Internasional (Foto Bam's)

GARUT, FOKUSJabar.id : Dalam rangka mewujudkan Situ Bagendit menjadi destinasi wisata berkelas nasional, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut telah membuat masterplan dan Detail Engineering Design (DED).

Demikian dikatakan Kabid Pariwisata Disparbud Kabupaten Garut, Mamun. Menurutnya, Masterplan dan DED segera disempurnakan dengan memetakan perencanaan untuk pembangunan dalam berbagai daya tarik. Diantaranya, fasilitas pariwisata dan usaha pariwisata (industri) dari arah utara, selatan, barat dan timur.

Dengan begitu, pembangunan pariwisata di Situ Bagendit membuka akses perekonomian masyarakat khususnya di lima desa yang ada di Kecamatan Banyuresmi.

Selanjutnya, mesti ada tindak lanjut dengan rencana aksi pembangunan  secara masif dengan menggunakan pendekatan Pembangunan Terpadu Pariwisata Berkelas Nasional (Peterpan) yang melibatkan dukungan dari pemerintah pusat, daerah, desa dan masyarakat sekitar serta investor.

“ Ada tiga kelompok komponen pembangunan yang harus dilakukan. Yakni, objek dan destinasi pariwisata, pembangunan infrastruktur pendukung dan pembangunan/peningkatan SDM pelaku usaha,” kata Mamun.

Pembangunan dilakukan melalui leading sektor Disparbud Kabupaten Garut berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Pariwisata. Lokus pembangunannya di darat, air dan udara melalui program pengembangan destinasi wisata melalui kegiatan pengembangan destinasi wisata unggulan.

Sub-sub kegiatan pembangunan di darat antara lain, revitalisasi  kereta api mini (interior, eksterior, jalur), revitalisasi kolam renang menjadi taman air, pembangunan berbagai spot selfie, rumah pohon, wahana playing ground, sepeda wisata, wahana camping ground, revitalisasi sarana dan prasarana hiburan, Touris Information Center (TIC), sign Age, penataan taman, wahana Agro Wisata, wahana ekowisata dan jalur pejalan kaki.

Lalu, pengadaan sarana wisata olahraga air (water spot tourism), dari mulai kano, perahu naga, speed boat, UFO Boat dan Banana Boat. Sementara di udara pembangunan wahana bermain dari zipline hingga kereta gantung.

Kemudian untuk pembangunan infrastruktur pendukung dikerjakan Dinas PUPR Kabupaten, Provinsi  dan Kementerian PUPR guna memprioritaskan normalisasi air danau/situ. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembangunan dermaga wisata olahraga air, sepeda air,  rakit, jembatan antar pulau dan masjid terapung.

Sementara Dinas Perhubungan Kabupaten, Provinsi dan Kementerian Perhubungan melakukan pengelolaan dan penataan parkir, Penerangan Jalan Umum (PJU) serta papan penunjuk arah ke destinasi wisata Situ Bagendit dari berbagai arah akses pintu masuk.

Disperindag serta Dinas Koperasi dan UKM melakukan penataan dan pembangunan kios-kios/penataan pasar wisata yang ada di areal taman Marina. Dinas Pertanian pembangunan fasilitas agro di sekitar lokasi serta Dinas Lingkungan Hidup, pembangunan TPS, pengadaan tempat sampah organik dan non organik, pengadaan lampu taman dan pengelolaan taman.

Dinas Perikanan dan Peternakan,  penataan zona penangkapan ikan, peralatan penangkapan ikan, pembangunan dan pengelolaan spot pancing. Dinas Komunikasi dan Informatika, pembangunan sarana dan prasarana akses informasi berbasis WiFi.

“ Semua komponen pembangunan yang dilakukan berbagai sektor berkontribusi dalam percepatan terwujudnya destinasi wisata Situ Bagendit berkelas nasional atau internasional,” ungkapnya.

(Bam’s)

Mantap! SMKN 5 Cikelet Garut Akan Segera Miliki Asrama Representatif

0
Pj Gubernur Jabar saat berkunjung ke SMKN Cikelet Garut

GARUT, FOKUSJabar.id : Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan mengatakan akan segera membangun asrama di SMKN 5 Cikelet, Kabupaten Garut.

Asrama tersebut untuk menampung para siswa yang kesulitan mencapai sekolah karena jarak tempuh yang cukup jauh.

Pj Gubernur Jabar saat berkunjung ke SMKN Cikelet Garut

Meski sekolah bidang kelautan ini telah memiliki asrama, namun dinilai masih kurang. Pasalnya, baru bisa menampung sebanyak 50 siswa. Lokasi asrama, rencananya akan dibangun di area sekolah yang memiliki lahan 6 hektar.

” Ini solusi kami memperluas asrama yang saat ini hanya bisa menampung 50 orang. Setelah itu, baru infrastruktur lainnya,” kata Iriawan di SMKN 5 Cikelet Garut.

Sebagai satu-satunya sekolah di Garut yang fokus pada bidang kelautan, SMKN 5 Cikelet tahun ini mengalami peningkatan jumlah murid yang signifikan. SMKN 5 Cikelet kini menampung 297 siswa dan sudah meluluskan 13 angkatan sejak berdiri tahun 2005.

Kebanyakan siswa bertempat tinggal di daerah pegunungan karena kontur wilayahnya yang berbukit, baik yang berasal dari Kecamatan Cikelet maupun di daerah lainnya. Tak sedikit siswa harus menempuh perjalanan belasan hingga puluhan kilometer menuju sekolah.

“Ada yang sampai satu jam sampai ke sekolah, biaya pun jadi mahal karena itu asrama sangat diperlukan agar mereka bisa fokus belajar. Ini juga keinginan dari siswa setelah saya berdialog tadi,” ujar Iriawan.

Dia menambahkan, setelah asrama terbangun, pihaknya akan mendirikan juga tempat pelatihan. Masih ada 4 hektar lahan milik sekolah yang bisa dimanfaatkan. Rencananya, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan swasta untuk membangun tempat pelatihan di SMKN 5, seperti perusahaan tambak udang.

“Kenapa tidak, kalau aturannya memungkinkan, dari pada harus jauh-jauh ke tempat lain. Jadi mereka buat pelatihan disini dan lahannya dari kita, pokoknya akan kita upayakan,” terangnya.

Selain itu, agar sekolah tersebut setara dengan sekolah kelautan yang ada di Cidaun dan Mundu, Dinas Pendidikan Jabar juga akan segera melengkapi fasilitas penunjang lainnya.

“Ya akan kita bantu penuhi peralatan seperti komputer, kita masih ada  persediaan. SMKN 5 ini harus setaraf dengan yang di Cidaun dan Mundu,” ucapanya.

Kepala Sekolah SMKN 5 Cikelet, Erdi Ridwan menyambut baik rencana Pemprov Jabar yang akan membangun asrama dan tempat pelatihan. Menurutnya hal tersebut sangat mendesak mengingat saat ini ada lonjakan penerimaan siswa baru hampir mencapai 100 persen.

“Siswa kami kebanyakan rumahnya jauh. Kecamatan Cikelet ini kan luas banyak yang rumahnya di pegunungan juga mudah-mudahan nanti terealisasi boarding school atau asrama jadi anak menginap disini sekaligus belajar,” kata Erdi.

Kunjungan ke SMKN 5 Cikelet ini merupakan tujuan terakhirnya selama tiga hari kunjungan kerja ke Jabar bagian selatan. Sebelumnya di hari Rabu, 1 Agustus 2018, Pj Gubernur didampingi para kepala OPD mengunjungi obyek wisata Geyser Cisolok, meresmikan bantuan Rutilahu dan PKH di Cimaja Kabuaten Sukabumi.

Esok harinya masih di daerah yang sama, Iriawan mendampingi Menteri Perhubungan RI meninjau program padat karya di Cisolok. Dilanjutkan meninjau beberapa tempat di Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark, kemudian bergerak ke Cidaun Kabupaten Cianjur untuk meninjau SMKN 1 Kelautan Cidaun. Tanggal 3 Agustus sebelum ke SMKN 5 Cikelet, rombongan Pj Gubernur berdialog dengan nelayan di Rancabuaya sekaligus meninjau progres pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Rancabuaya. Disitu Iriawan juga sempat memberi bantuan alat komunikasi untuk kelompok masyarakat pengawas pantai.

Sebelum sampai di SMKN 5 Cikelet, Iriawan menyempatkan juga meninjau tambak udang dan pengolahan kelapa sawit di Cikelet. Sambil perjalanan menuju Bandung, rombongan terlebih dahulu mengunjungi RSUD Pameungpeuk Garut.

(Bam’s)

Kota Bandung Juara Umum Popda XII Jabar, Kang Yana: Semoga Berlanjut di Porda XIII Jabar

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kontingen Kota Bandung memastikan diri sebagai juara umum pada perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XII Jawa Barat 2018 setelah mengoleksi medali terbanyak.

Hingga hari terakhir, Jumat (3/8/2018), Kota Bandung mengumpulkan 78 medali emas, 47 medali perak dan 62 medali perunggu. Total keseluruhan sebanyak, 187 keping medali.

Perolehan medali Kota Bandung di ajang Popda XII Jabar sendiri, sangat timpang dibanding Kabupaten Bogor yang menempati posisi runner up. Kabupaten Bogor mengoleksi sebanyak 100 keping medali dengan rincian 33 medali emas, 34 medali perak, dan 33 medali perunggu.

Sementara untuk peringkat ketiga ditempati kontingen Kabupaten Bandung dengan raihan 20 medali emas, 23 medali perak dan 35 medali perunggu. Dan peringkat empat ditempati kontingen Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan koleksi 18 medali emas, 34 medali perak, dan 29 medali perunggu.

Wakil Wali Kota Bandung terpilih 2018-2023, Yana Mulyana sangat mensyukuri dengan hasil raihan di ajang multieven olahraga dua tahunan tingkat pelajar‎ di Jabar ini. Keberhasilan menjadi juara umum di Popda XII Jabar, diharapkan bisa terulang pada ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jabar pada Oktober 2018 mendatang di Kabupaten Bogor.

“Hasil itu tidak akan mengkhianati sebuah proses. Keberhasilan menjadi juara umum di Popda XII Jabar ini merupakan hasil dari proses pembinaan olahraga ‎berkelanjutan yang dilakukan Kota Bandung. Semoga ini bisa terus berlanjut di Porda XIII Jabar pada Oktober 2018 mendatang,” ujar Yana saat ditemui di lapangan Lodaya Kota Bandung.

Selain itu, Yana berharap cabang olahraga tidak lantas berpuas diri dengan pencapaian di Popda XII Jabar tahun 2018. Kedepan, semua cabang olahraga harus terus meningkatkan proses pembinaan atlet sejak dari usia dini.

“Alhamdulillah, keberhasilan di Popda XII Jabar menjadi salah satu bukti keberhasilan pembinaan di Kota Bandung. ‎Kita dari pemerintah, siap mendukung terus pembinaan keolahragaan di Kota Bandung sehingga berbagai prestasi pun hadir,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua KONI Kota Bandung, Aan Johana. Dengan capaian medali di Popda XII Jabar yang cukup jauh dibanding kota/kabupaten lain, membuktikan jika Kota Bandung masih unggul dan memiliki pembinaan olahraga yang jauh lebih baik.

“Mereka (atlet) yang berlaga di Popda XII Jabar ini merupakan hasil binaan cabang olahraga di setiap daerah. Dengan capaian Kota Bandung, ini menjadi bukti kalau pembinaan di Kota Bandung jauh lebih baik dibanding kota/kabupaten lain,” ujar Aan.

Untuk itu, Aan pun berharap pada ajang Porda Jabar, setiap kontingen kota/kabupaten menurunkan para atlet yang merupakan hasil dari proses pembinaan ‎olahraga di kota/kabupaten masing-masing. Dengan demikian, tujuan pelaksanaan Porda Jabar sebagai salah satu tolok ukur pembinaan keolahragaan kota/kabupaten di Jabar pun bisa tercapai.

“Tapi yang terjadi saat ini untuk Porda XIII Jabar, hanya untuk kepentingan prestise sesaat. Masih banyak daerah yang justru menggunakan atlet hasil transfer atau mutasi dari kota/kabupaten lain, bahkan dari provinsi lain. Kita justru berharap, pada Porda Jabar, kota dan kabupaten peserta bisa menggunakan atlet-atlet yang asli merupakan hasil pembinaan sendiri. Bukan atlet hasil beli, bajak atau mutasi,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Hatrick Medali Emas Sepakbola Popda Jabar, Bukti Keberhasilan Pembinaan di Kota Bandung

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Keberhasilan Kota Bandung meraih medali emas Cabang Olahraga (Cabor) Sepakbola Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XII Jawa Barat tahun 2018, merupakan bukti dari keberhasilan pembinaan olahraga di Kota Bandung, khususnya di tingkat pelajar.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Bandung, Yana Mulyana.

” Keberhasilan ini membuktikan jika program pembinaan sejak usia dini yang dilakukan Kota Bandung sudah benar dan on the track,” ujar Yana.

Menjadi juara di sebuah even‎, lanjut Yana, membutuhkan proses yang harus berjalan konsisten dan berkelanjutan. Keberhasilan tim sepakbola pelajar Kota Bandung yang sudah tiga kali meraih gelar juara Popda Jabar, membuktikan jika proses dalam pencapaian prestasi dijalankan dengan baik.

“Selain medali emas di Popda XII Jabar, sebelumnya tim sepakbola U-13 dan U-15 Kota Bandung pun menjadi juara nasional. Kita pun berharap keberhasilan di Popda XII Jabar ini bisa terus berlanjut yang salah satunya meraih medali emas di Porda XIII Jabar pada Oktober 2018 mendatang,” tegasnya.

Seperti diketahui, tim sepakbola pelajar Kota Bandung ‎berhasil meraih medali emas usai mengalahkan tim sepakbola pelajar Kabupaten Purwakarta di babak final dengan skor 2-1. Sempet tertinggal lebih dulu melalui gol bek Kabupaten Purwakarta, Cecep Mulyana pada menit 21, Kota Bandung membalikkan keadaan melalui dua gol Satrya Arya Guntara pada menit 59 dan 80 +14.

(ageng/bam’s)

Berkunjung ke Rancabuaya, Pj Gubernur Jabar Serahkan Bantuan Alat Canggih Pengawas Pantai

0
(HUMAS JABAR)

GARUT, FOKUSJabar.id : Dalam kunjungannya ke Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan menyerahkan bantuan berupa alat komunikasi, GPS, kamera dan life jacket kepada dua Kelompok Masyarakat Pengawas (Kepokmaswas) pantai.

Hal tersebut kata Iriawan, untuk meningkatkan pengawasan pantai terhadap pengrusakan pantai dan terumbu karang serta penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

Iriawan berpesan, bila menemukan pelanggaran tersebut, Kepokmaswas harus segera melaporkannya ke pihak berwajib.

” GPS, Kamera, HT, life jacket tugasnya memantau apabila ada pelanggaran. Semisal, menangkap ikan pakai jaring, bom, portas dan merusak terumbu karang. Untuk itu, kita harap mereka lebih maksimal mengawasi yang terjadi sekitar pantai,” jelasnya.

Iriawan menuturkan, walaupun tidak bisa dipakai untuk berenang, namun Pantai Rancabuaya memiliki keindahan dan potensi lain yang besar untuk dikembangkan. Untuk itu, pihaknya akan mengupayakan menarik investor untuk menanamkan modal.

” Bukit-bukitnya sangat bagus dan bisa jadi potensi wisata, nanti akan coba saya tawarkan ke investor. Kan ada juga seperti di Bali dan Lombok yang pantainya tidak bisa dipakai berenang tapi disekelilingnya ada vila atau hotel, apa bedanya dengan di Rancabuaya, indahnya sama, nanti bisa dilengkapi dengan helipad juga,” ungkapnya.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di kawasan pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut yang saat ini tengah dibangun akan meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan dari 2 ton menjadi 5 ton per hari.

Optimisme tersebut dilontarkan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan seusai meninjau progres pembangunan PPI yang terletak di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin.

” Kita sedang bangun pelabuhan nelayan secara bertahap. Anggarannya sudah tersedia Rp3 milyar, sisanya tahun depan. Ini untuk kesejahteraan nelayan,” kata Iriawan.

Secara keseluruhan, anggarannya mencapai Rp42 milyar dialokasikan untuk pengerukan kolam pelabuhan, pembangunan dermaga, reklamasi pantai dan pembangunan breakwater di bagian selatan.

(Bam’s)

Iriawan Optimistis PPI Rancabuaya Mampu Tingkatkan Tangkapan Ikan Nelayan

0
(HUMAS JABAR)

GARUT, FOKUSJabar.id : Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di kawasan pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut yang saat ini tengah dibangun akan meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan dari 2 ton menjadi 5 ton per hari.

Optimisme tersebut dilontarkan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan seusai meninjau progres pembangunan PPI yang terletak di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin.

” Kita sedang bangun pelabuhan nelayan secara bertahap. Anggarannya sudah tersedia Rp3 milyar, sisanya tahun depan. Ini untuk kesejahteraan nelayan,” kata Iriawan.

Secara keseluruhan, anggarannya mencapai Rp42 milyar dialokasikan untuk pengerukan kolam pelabuhan, pembangunan dermaga, reklamasi pantai dan pembangunan breakwater di bagian selatan.

Potensi perikanan di Rancabuaya sangat besar karena pantai selatan terkenal dengan kekayaan lautnya. Namun, di pantai selatan ini juga sering terjadi gelombang tinggi, seperti yang sedang terjadi sekarang. Akibatnya banyak nelayan yang tidak melaut. Padahal, bulan Agustus hingga Oktober adalah memasuki musim panen ikan.

Jumlah nelayan di Rancabuaya sendiri, saat ini berjumlah 439 orang.  Ini belum termasuk nelayan tradisional. Jika ditotal, keseluruhannya mencapai 700 orang.

” Saya kira pertumbuhan di sini akan pesat karena potensinya luar biasa. Nanti akan seperti di Pangandaran, terlebih bila PPI sudah selesai,” ujar Iriawan.

Iriawan berdialog dengan nelayan dan pelaku usaha di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ciliab Rancabuaya sambil membeli sejumlah ikan khas. Seperti, ikan layur, mata lembu, jambal dan tongkol. Ikan hasil tangkapan nelayan Rancabuaya banyak didistribusikan ke kota besar Jakarta dan Bandung.

Iriawan pun memastikan, setelah berdialog dengan pelaku usaha sejauh ini tidak ada permasalahan dalam pendistribusian ikan.

” Ya, saya ingin melihat keadaan, fasilitas dan apa kira-kira yang bisa kami perbuat untuk kemajuan masyarakat di sini,” katanya.

(Bam’s)