spot_img
Rabu 10 September 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6916

Delapan Siswa Binaan Lapas Ikuti UNBK

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kendati berstatus tahanan Lapas karena terjerat kasus kriminal, delapan siswa (tersangka/terdakwa/terpirdana) tetap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang diselenggarakan mulai Senin (9/4/2018). Ke delapan siswa binaan Lapas Sukamiskin di SMK PU Jalan Garut Kota Bandung.

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Jawa Barat Yesa Sarwedi mengatakan, secara keseluruhan berdasarkan data terdapat 44 siswa binaan Lapas di Jawa Barat mengikuti baik SMA maupun Program Kesetaraan Paket C.

BACA JUGA: Jelang UNBK, SMAN 3 Bandung Gelar Try Out Bersama

“Yang delapan siswa dari Lapas Sukamiskin itu ujiannya di SMK PU, ada lagi satu orang siswa SMK Jatibarang dia ujian di daerahnya,” kata Yesa.

Dikatakan Yesa, 36 siswa binaan berasal dari Lapas di daerahnya masing – masing antara lain 21 orang dari Kota Depok dan 15 siswa dari Sukabumi. PKBM di daerahnya yang sudah diperntukan secara khusus untuk siswa binaan Lapas.

Jumlah peserta UNBK SMA di Jawa Barat pada tahun 2018 sebanyak 213.076, SMK ada sebanyak 314.271 siswa, peserta dari MA sebanyak 67.275 siswa.

(DH)

UNBK di SMA 8 Bandung Sempat Terkendala Teknis

0
UNBK
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sempat terkendala gangguan teknis, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA/SMK/MA tahun 2018 di SMA Negeri 8 Kota Bandung pada hari pertama ujian, Senin (9/4/2018), berjalan dengan lancar. Sebelumnya, pelaksanaan ujian semper terkendala karena gangguan teknis pada server di lima kelas ujian sesi pertama.

Kepala SMA Negeri 8 Kota Bandung, Suryana menuturkan, gangguan yang terjadi pada software server di ruang tiga. Namun pihaknya bisa mengantisipasi gangguan dengan menggunakan server cadangan yang sudah disiapkan sebelumnya.

“Iya, tadi sempat ada kendala gangguan server tapi sudah kami atasi dengan server cadangan sehingga tidak menggangu peserta ujian,” ujar Suryana saat ditemui di kampus SMAN Bandung, Jalan Solontongan Kota Bandung, Senin (9/4/2018).

BACA JUGA: Jelang UNBK, SMAN 3 Bandung Gelar Try Out Bersama

Suryana menambahkan, hari pertama pelaksanaan UNBK di sekolah yang dipimpinnya diikuti sebanyak 536 siswa. Para siswa tersebut berasal dari 10 kelas kelompok IPA dan empat kelas kelompok IPS. Untuk kelompok IPA, siswa laki-laki yang mengikuti ujian sebanyak 185 siswa dan perempuan sebanyak 218 siswa. Sedangkan di kelas IPS, terdiri dari 68 siswa laki-laki dan 65 siswa perempuan.

Para peserta ujian pun dibagi dalam lima ruang ujian dan pelaksanaan ujian dilakukan dalam tiga tahapan (sesi). Sesi pertama berlangsung mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 09.30 WIB untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan diikuti 182 orang peserta. Lalu sesi kedua pada pukul 10.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB yang diikuti 181 peserta. Dan sesi tiga dimulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB yang diikuti 173 siswa.

Untuk pembagian soal pada UNBK 2018, Suryana menyebut jika semua soal dibuat dan langsung didrop oleh (pemerintah) pusat. Setiap siswa rata-rata mengerjakan sebanyak 40 soal dengan pembagian 90 persen pilihan ganda dan 10 persen essai singkat per mata pelajaran. Dan setiap mata pelajaran, diberikan durasi penyelesaian selama120 menit atau dua jam.

“Kalau melihat peserta UNBK di tahun ini, ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Penambahannya sekitar 80 siswa atau dua kelas rombongan belajar. Sehingga jumlah kelas pun bertambah dari 12 kelas di tahun sebelumnya, menjadi 14 kelas di tahun ini,” tambahnya.

Untuk kesiapan sarana dan prasarana ujian, Suryana mengaku jika pihaknya telah mempersiapkan lebih dari 200 unit komputer yang terhubung pada sembilan unit server. Selain itu, terdapat pula beberapa unit cadangan komputer dan server sebagai langkah antisipasi jika terjadi gangguan pada pelaksanaan ujian.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya pun melakukan persiapan dari sisi akademik siswa peserta ujian. Salah satunya menggelar pemantapan pada semester pertama dan kedua dengan jumlah rasio 15 kali pertemuan yang digelar setiap hari Sabtu setiap minggunya.

“Kalau soal kesiapan mental siswa, kami selalu menanamkan kepada anak-anak untuk selalu menjunjung nilai integritas dan kejujuran dalam pelaksanaan ujian. Mereka harus bekerja sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri dan hasil UN tidak menentukan kelulusan mereka karena penilaian diukur dari proses belajar, ditambah sikap dan perilaku selama tiga tahun mereka belajar,” tegasnya.

(ageng)

Warga di Kota Bandung Sadar Donor Darah

0
Donor Darah
(FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung membutuhkan 400 hingga 500 kantong darah setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan darah di Bandung Raya.

Wakil Ketua PMI Kota Bandung Ace Kusnadi mengungkapkan, jumlah kebutuhan kantong darah itu selalu tercukupi. Karena kesadaran warga Bandung untuk mendonorkan darahnya dinilai cukup tinggi.

“Keinginan mendonor darah di Bandung cukup tinggi. 98 persen kantong darah yang ada di kita merupakan hasil sukarela dari pendonor. 20 persennya donor keluarga,” kata Ace di kantornya, Senin (9/4/2018).

BACA JUGA: 22 Kader NasDem Garut Donor Darah

Dia juga mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan darah di Bandung Raya, PMI Kota Bandung berkeliling mencari pendonor. Ada tujuh mobil PMI Kota Bandung yang setiap harinya menyebar menghampiri para pendonor.

“Alhamdulillah karena kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kepedulian sesama kebutuhan darah kita tidak pernah kurang,” ujar Ace.

Meski begitu, lanjutnya, lebih baik jika semakin banyak warga Bandung yang menjadi pendonor darah maka semakin banyak persediaan kantong darah di PMI Kota Bandung.

“Stok darah yang ada di kita cukup untuk tiga hari ke depan. Kami mengimbau warga supaya mendonor darah minimal empat bulan sekali,” ujar Ace.

(Ibenk/DH)

Diduga Tersengat Arus Listrik Pria di Ciamis Tewas

0
(FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Epoy pria berusia 49 tahun warga Dusun Cibogo Desa Kadupandak Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis ditemukan tak benyawa di pinggir saluran air yang tak jauh dari tiang listrik, Senin (9/4/2018) sore.

Kasi Pemerintahan Desa Kadupandak Abdullah mengatakan melihat dari jejak di anggota tubuh Epoy diduga dia tewas karena tersengat arus listrik. Terdapat lebam biru di sekitar leher dan jari-jari tangannya. Menurut keterngan saat itu korban sedang membesihkan saluran air di depan rumahnya.

“Saat sedang asik membersihkan saluran air tiba-tiba korban terjungkal, banyak luka lebam berwarn biru di beberapa anggota tubuhnya, ” kata Abdullah.

Saat Epoy terjungkal warga yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian langsung berusaha menolong korban. “Saat dievakuasi terlihat dileher korban biru-biru,” katanya.

“Kami menduga korban kesetrum listrik, kan tidak jauh dari saluran ada tiang pancang listrik,” katanya.

(Husen Maharaja/DH)

Stok Darah PMI Kota Bandung Hanya Aman untuk Tiga Hari

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Wakil Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Ace Kusnadi mengungkapkan persediaan darah di bank darah PMI Kota Bandung cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga hari kedepan.

“Persediaan darah untuk tiga hari ke depan aman,” ujar Ace di kantornya Jalan Aceh Kota Bandung, Senin (9/4/2018).

Dia mengatakan, PMI Kota Bandung memasok untuk kebutuhan darah di rumah sakit yang ada di Bandung Raya. Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) adalah yang paling banyak membutuhkan darah.

“PMI Kota Bandung membutuhkan 400-500 labu perhari untuk memenuhi kebutuhan darah di Bandung Raya. Sekitar 40 persennya untuk memenuhi kebutuhan RSHS,” ujar Ace.

Dia juga mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan darah di Bandung Raya, PMI Kota Bandung berkeliling mencari pendonor. Ada tujuh mobil PMI Kota Bandung yang setiap harinya menyebar menghampiri para pendonor.

“Alhamdulillah karena kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kepedulian sesama kebutuhan darah kita tidak pernah kurang,” ucapnya.

(Ibenk/DH)

Awalnya 45 Korban Miras Oplosan Cicalengka Mengeluh Nyeri Lambung

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id – Korban meninggal dunia akibat minuman keras (iiras) oplosan ‘Ginseng’ di Cicalengka Kabupaten Bandung Jawa Barat, terus bertambah. Informasi hingga berita ini naik jumlah korban menjadi 45 orang dan 20 di antaranya meninggal dunia.

Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, Yani Sumpena menjelaskan, jumlah meninggal dunia tersebut berdasarkan perkembangan sampai dengan pukul 12:00 WIB.

“Ada 20 orang, setelah penanganan (korban) mengalami perburukan, yang tadinya setengah sadar, lama – lama koma,” ungkap Yani, Senin (9/4/2018).

RSUD Cicalengka menangani para korban miras oplosan ini dilakukan pada Jumat 6 April sampai dengan Senin 9 April 2018. “Mereka datang dengan keluhan mulai dari mual – mual, muntah, pusing, penglihatan kabur sampai penurunan kesadaran,” katanya.

Lanjut Yani, dari pemeriksaan sementara, organ vital lambung menjadi fokus penanganan tim rumah sakit Cicalengka. “Di lambung ada cairan, kita bilaslah, disedot, kita pasang infus. Kita tidak tahu apakah lambung aja yang kena ataukah nyampe ke ginjal,” terangnya.

(Adie/DH)

51 Peserta Meriahkan FDBS 2018

0
(FOKUSJabar/Budi)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Komunitas atau sanggar Teater Sunda Kiwari menggelar festival teater Sunda yang ke-19 di Gedung Kesenian Rumentangsiang Kota Bandung, Senin (9/4/2018). Festival tersebut digelar setiap tahun sejak 1990 merupakan salah satu cara memelihara budaya Sunda.

“Kami ingin memelihara budaya, seni, bahasa ibu kita sendiri, yaitu Sunda. Salah satu caranya dengan menggelar Festival Teater Sunda yang akan dilaksanakan selama 19 hari,” ujar Ketua Sanggar Teater Sunda Kiwari, Dadi P. Danasubrata kepada FOKUSJabar.id.

Festival Teater Sunda yang saat ini digelar, katanya, diikuti oleh 51 peserta dari berbagai komunitas atau sanggar teater se-Jawa Barat.

“Temanya ‘Miara Ajen Inajen Budaya Ngalangkungan Budaya Sunda’,” kata Dadi.

Menurutnya, sejak tahun 1990 Festival Teater Sunda selalu banyak peminat. Peserta yang mendaftar tidak pernah kurang dari 30 peserta.

“Dari tahun ke tahu pesertanya terus bertambah. Ini bukti bahwa masyarakat Jawa Barat masih cinta budaya Sunda,” pungkasnya.

(Ibenk)