spot_img
Selasa 17 Juni 2025
spot_imgspot_img
Beranda blog Halaman 6896

Panwas Ciamis Tindak Aparat Desa yang Melanggar

0
ilustrasi (web)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Ciamis menindak Kepala Desa (Kades) dan perangkat desa yang kedapatan ikut dalam deklarasi pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ciamis.

Kepala Divisi Pemberdayaan SDM dan Organisasi, Panwaslu Kabupaten Ciamis, Samsul Maarif mengatakan, Kades dan perangkat desa itu dari kecamatan yang berbeda. Panwaslu Ciamis telah memberikan rekomendasi kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa untuk menindaknya.

“Kami hanya memberikan rekomendasi kepada dinas atau instansi terkait karena pelanggaran dilakukan di luar masa kampanye,” kata Samsul kepada FOKUSJabar.id, Minggu (25/2/2018).

Terkait dengan hal itu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Kabupaten Ciamis menyatakan, Kades dan perangkat desa yang sudah melakukan pelanggaran dibina secara langsung oleh kecamatan.

“Jika Kepala Desa yang melakukan pelanggaran berarti Camat langsung yang memberikan peringatan dan sanksi. Namun apabila perangkat desa, penindakan dan pembinaan dilakukan oleh kepala desanya,” kata Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Ace Bastaman melalui stafnya, Budi Yudia.

Dia berharap Kades dan perankatnya bisa menjaga netralitas agar bisa memberikan contoh terbaik untuk masyarakat. Aparatur sipil negara (ASN) maupun pemerintahan tingkat desa harus menjaga marwah pemerintahan.

“ASN dan Kades juga Perangkat desa ikut mengkampanyekan Pilkada serentak itu diharuskan, untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Bahkan untuk Pilgub, Pileg, dan Pilpres. Tapi bukan kampanye untuk Paslon Bupati. Jangan berpihak,” tegas Budi.

(Ibenk)

KPU Jabar Akan Minta Klarifikasi Terkait Dugaan Gratifikasi Anggota KPU Garut

0
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat (Foto: LIN)
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat (Foto: LIN)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Terkait dugaan gratifikasi yang melibatkan komisioner KPU Garut, KPU Jabar belum bisa bersikap.

Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat akan meminta klarifikasi kepada anggota KPU Garut terkaot kasus tersebut. Jika tidak malam ini, pertemuan itu diselenggarakan di hari Senin (26/2/2018).

“Nanti saya panggil ke kantor KPU (di Bandung) saya akan minta klarifikasi. Saya belum bisa bersikap, karena belum tahun informasi jelasnya seperti apa,” kata Yayat, Minggu (25/2/2018).

Baca juga: Polisi Periksa Tersangka Baru Dugaan Gratifikasi di KPU Garut

Dia mengaku mengetahui kasus itu dari media massa. Belum ada informasi langsung yang disampaikan anggota KPU Jabar kepadanya.

“Mungkin nanti malam mereka (pengurus KPU Garut) datang ke Bandung. Karena tadi siang ada acara katanya,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Yayat pun akan melakukan pemanggilan serupa kepada seluruh pengurus KPU di Jawa Barat, dan akan memberikan pengarahan khusus.

” Karena gratifikasi ini tidak boleh. Kita harus netral,” jelas dia.

Sebelumnya, penyelenggaraan Pilbup Garut tercoreng dengan dugaan gratifikasi yang dilakukan Komisioner KPU dan Ketua Panwaslu Garut.

Mereka ditangkap atas dugaan meloloskan salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati Garut. Diketahui, dua orang tersebut adalah komisioner KPU Ade Sudrajad dan Ketua Panwaslu Kabupaten Garut Heri Hasan Basri.

Penangkapan berlangsung Sabtu (24/2/2018) siang oleh Satgas Anti Money Politic Bareskrim Mabes Polri.  Satu unit mobil Daihatsu Sigra berwarna putih pun turut diamankan.

Keduanya diduga menerima gratifikasi karena meloloskan salah satu paslon. Namun, pihak kepolisian belum bisa merinci secara lengkap terkait penangkapan tersebut, termasuk siapa paslon yang terlibat.

Jika terbukti, keduanya melanggar pasal 11 dan atau 12 Undang-Undang Tipikor dan atau pasal 3 dan 5 Undang-Undang TPPU.

(LIN)

Bertemu Sudrajat, Asep Moushul Sebut Asyik Realistis

0

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Anggota Fraksi PPP DPR RI Asep Moushul Affandi semakin kuat memberikan sinyal dukungan kepada Calon Gubernur Jabar nomor urut 3 Sudrajat.

Asep menilai pasangan Ajat-Syaikhu lebih realistis dibanding pasangan lainnya di Pilgub Jabar 2018.

Demikian disampaikan Asep saat Sudrajat berkunjung ke kediamannya di Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (25/2/2018).

Paman dari Cawagub Uu Ruzhanul Ulum itu menegaskan bahwa untuk mendukung, maka harus memilih calon yang realistis.

BACA JUGA:

3 Kios Pangkas Rambut di Cimanuk Garut Dilalap Api

Setelah mengamati pasangan Asyik, terlebih sosok Sudrajat, Asep mengaku bahwa Sudrajat cukup realistis dan bagus untuk sosok pemimpin Jabar. Dia pun meyakini bahwa partai pengusung Asyik akan bekerja maksimal.

“Saya diajarkan ayah saya agar memilih calon yang realistis,” kata dia.

Meski belum secara resmi mendukung Asyik, namun dirinya memandang bawah Asyik berpeluang besar memenangkan Pilgub Jabar 2018.

Asep pun siap disanksi partai jika dirinya mendukung pasangan di luar usungan PPP.

“Saya siap dipecat jika saya mendukung kang Ajat, karena saya ini melihat kang Ajat secara realitis. Saya tidak takut diberikan sanksi oleh partai,” ucap dia.

Sementara itu, Calon Gubernur Jabar Sudrajat mengatakan bahwa Asep hanya memeberikan penilaian baik kepada Asyik.

Terlebih hubungan dirinya denga Asep sudah terjalin baik sejak lama.

“Saya sangat menghargai dan mengapresiasi atas penilian dari Kyai Asep, analisa-analisa yang dibuatnya itu sangat bagus seperti di pilgub Banten beberpa waktu lalu, belum lagi buku-buku yang ditulis secara akademik yang tak terbantahkan,” kata Sudrajat.

(AS/LIN)

Kota Bandung Absen di Cabor Dansa Porda Jabar XIII

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Olahraga Dance Sport Indonesia (IODI) Jabar memastikan jika Kota Bandung absen tampil di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XIII pada Oktober 2018 di Kabupaten Bogor. Hal ini seiring dengan sanksi pembekuan kepengurusan IODI Kota Bandung.

Ketua Umum Pengprov IODI Jabar, Aida Gurning menuturkan, pembekuan kepengurusan IODI Kota Bandung sendiri diturunkan langsung oleh PP IODI. Sanksi pembekuan kepengurusan sendiri diturunkan PP IODI setelah menilai Pengcab IODI Kota Bandung menjadi provokator untuk menggulingkan kepengurusan pusat.

“Ini bagi kami merupakan hal fatal dalam organisasi. Dan pasca pembekuan, saya ditunjuk sebagai Plt Ketua IODI Kota Bandung oleh PP IODI sampai dibentuk kepengurusan baru melalui Muuscablub,” ujar Aida saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Minggu (‎25/2/2018).

Aida menambahkan, sebagai Plt, pihaknya terus berupaya melakukan komunikasi dengan pihak terkait. Mulai dari kepengurusan IODI Kota Bandung yang lama maupun dengan KONI Kota Bandung.

“Saya sudah beberapa kali bicara dengan mereka, namun nampaknya mereka tidak mau menerima saya sebagai Plt. Bahkan untuk pembinaan atlet sendiri untuk persiapan Porda Jabar XIII,” terangnya.

Aida mengaku, dirinya bukan tidak mau menggelar Muscablub IODI Kota Bandung namun karena waktunya yang tidak tepat. Pasalnya, berbentrokan dengan beberapa agenda yang salah satunya pelaksanaan babak kualifikasi Porda Jabar XIII.

“Karena Kota Bandung tidak kirim atlet di babak kualifikasi, maka mereka tidak ‎bisa mengikuti Porda Jabar XIII. Sebelumnya saya sudah berkomunikasi dengan pihak terkait, tapi ternyata tidak ada tanggapan. Yang kami sesalkan, masalah organisasi ini kenapa harus melibatkan orang hukum diluar keorganisasian,” tegasnya.

(ageng)

Gratifikasi di Pilbup Garut, Polisi Periksa Satu Tersangka Baru

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana mengungkapkan bahwa ada tersangka baru dalam kasus gratifikasi sejumlah oknum penyelenggara Pilkada Garut

Meski begitu, Umar mengaku belum bisa menyebutkan secara detil siapa tersangka baru dalam kasus tersebut.

Namun dia membocorkan bahwa tersangka yang ditangkap itu diduga sebagai pemberi suap kepada Komisioner KPU Ade Sudrajad dan Ketua Panwaslu Kabupaten Garut Heri Hasan Bahri.

“Sudah ditangkap satu lagi. Masih dalam pemeriksaan. Dia ini (diduga) pemberi suap, ” kata dia, Minggu (25/2/2018).

Dari hasil pemeriksaan sementara, pihak kepolisian sudah menerima pengakuan tim sukses yang terlibat. Namun, Umar tetap akan  mengumpulkan tambahan alat bukti untuk mendukung.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar AKBP Heri Suprapto menyatakan bahwa penyelidikan kasus ini terus dilakukan.

“Tersangka masih di Polda. Untuk paslon yang terlibat masih akan kami dalami,” pungkasnya.

Sebelumnya, penyelenggaraan Pilbup Garut tercoreng dengan dugaan gratifikasi yang dilakukan Komisioner KPU dan Ketua Panwaslu Kabupaten Garut.

Mereka ditangkap karena diduga meloloskan salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati Garut.

Penangkapan berlangsung Sabtu (24/2/2018) siang oleh Satgas Anti Money Politic Bareskrim Mabes Polri.  Satu unit mobil Daihatsu Sigra berwarna putih pun turut diamankan.

Jika terbukti, keduanya melanggar pasal 11 dan atau 12 Undang-undang Tipikor dan atau pasal 3 dan 5 Undang-udang TPPU.

(LIN)

Sarana Olahraga dan Anggaran Minim, Kota Cimahi Sulit Berprestasi

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Keinginan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cimahi memperbaiki prestasi di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XIII dihadapkan berbagai kendala non-teknis. Minimnya sarana prasarana olahraga serta dukungan anggaran menjadi salah satu faktor sulitnya Kota Cimahi berbicara banyak di ajang multieven olahraga empat tahunan se-Jabar ini.

Ketua I KONI Kota Cimahi, Olan Siswanto menuturkan, pada perhelatan Porda Jabar XII tahun 2014 di Kabupaten Bekasi, Kota Cimahi menempati peringkat 22 dari 24 kota/kabupaten peserta. ‎Merosotnya prestasi olahraga Kota Cimahi tersebut, tidak terlepas dari kurangnya sarana prasarana olahraga yang bisa dijadikan pihaknya sebagai sentra pembinaan olahraga.

“Keterbatasan lahan membuat kita kesulitan mencari tempat latihan bagi para atlet. ‎Bahkan tidak jarang kalau atlet Kota Cimahi harus ‘nebeng’ berlatih di lahan sarana prasarana olahraga milik Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, atau di Kabupaten Bandung,” ujar Olan, Minggu (25/2/2018).

Untuk itu, pihaknya hanya menargetkan untuk menembus peringkat 20 di ajang Porda Jabar XIII yang akan digelar di Kabupaten Bogor pada Oktober 2018 mendatang. ‎Target tersebut dinilainya menjadi target yang realistis yang bisa dicapai Kota Cimahi dengan segala keterbatasan.

“‎Selain itu, dukungan anggaran dari pemerintah Kota Cimahi pun sangat minim untuk persiapan kami menghadapi Porda Jabar XIII ini. Kita hanya mendapat bantuan anggaran sebesar Rp6 miliar dari kebutuhan anggaran minimal sebesar Rp12 miliar,” terangnya.

‎Dengan kondisi tersebut, pihaknya pun cukup kesulitan dalam mendistribusikan anggaran untuk mendukung persiapan cabang olahraga menghadapi Porda Jabar XIII. Bahkan tidak sedikit atlet asal Kota Cimahi yang ‘hengkang’ ke kota/kabupaten lain karena minimnya support bagi keberlangsungan latihan mereka.

“Meski demikian, kita tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan yang ada. Saat ini, jumlah atlet yang akan memperkuat Kota Cimahi di ajang Porda Jabar XIII sendiri mencapai 324 atlet,” pungkasnya.

(ageng/DAR)

Jumpa Tukang Ojek di Bogor, Deddy Mizwar Didoakan Jadi Gubernur

0

BOGOR, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut pasangan 4 Deddy Mizwar masih melanjutkan rangkaian kampanye di Kabupaten Bogor.

Setelah menjaring dukungan positif dari para pedagang pasar, kini giliran tukang ojek di Pasar Citeureup, Bogor yang berharap Deddy Mizwar jadi Gubernur di Jabar, Minggu (25/2/2018).

Tak pernah lelah, di pasar ini pun Sang Jenderal Nagabonar menyempatkan diri berdiskusi dengan beberapa pedagang, terutama kaitannya dengan perkembangan harga bahan pokok.

Komunitas Ojek Citeureup yang biasa mangkal di kawasan tersebut langsung menyambut Deddy setibanya di muka pasar. Bahkan mereka berdoa agar petahana ini memimpin Jabar lima tahun ke depan.

Para tukang ojek pun mengaku kagum dengan keramahan Deddy Mizwar, mereka pun menyatakan siap menjadi relawan dan mendukung Deddy Mizwar.

Heru salah seorang tukang ojek mengaku tak menyangka jika Deddy Mizwar sangat ramah.

Dia mengatakan bahwa di layar kaca dan di kehidupan nyatanya sosok Deddy Mizwar tak jauh beda.

“Nggak beda dengan sosok Bang Jak, dia ramah, sangat baik dan jujur. Beliau cocok memimpin Jawa Barat,” kata Heru.

Heru sangat senang bisa bertemu langsung dengan Deddy Mizwar. Dia siap mendukung Deddy hingga mensosialisasikan ke masyarakat di Citeureup.

“Kami menaruh harapan agar Pak Deddy bisa mendorong meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika terpilih nanti. Jangan sampai banyak pengangguran, terbentuk lapangan kerja baru, begitu juga dengan masalah klasik ojek, terkait ojek online, dan pangkalan, sering bentrok, berharap ada solusinya,” kata dia.

Sementara itu, Deddy Mizwar mengapresiasi sambutan masyarakat, termasuk tukang ojek yang begitu hangat.

Menurut dia, semua itu berkah dari silaturahmi yang diajarkan agama.

“Ini spontan, inilah buah silaturahmi, makanya kita perlu mengembangkan silaturahmi dengan orang orang, mungkin inilah rejekinya anak soleh,” kata Deddy.

(LIN)