spot_img
Sabtu 20 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6863

Makin Terperosok, Rupiah Dibuka Rp14.652 per Dolar AS

0
Ilustrasi rupiah melemah (Istimewa)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Nilai tukar rupiah dibuka melemah di posisi Rp14.652 per dolar Amerika Serikat (AS), pada perdagangan pasar spot hari ini, Jumat (24/8/2018). Posisi itu melemah tipis 14 poin atau 0,09 persen.

Melansir CNNIndonesia, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah masih akan berlanjut melemah pada hari ini dengan bergerak dikisaran Rp14.615-14.635 per dolar AS, karena besarnya tekanan dari Negeri Paman Sam.

Pertama, AS baru saja mengeluarkan tarif bea masuk impor terbaru untuk Cina. Kedua, AS akan mengeluarkan tarif impor baru untuk Uni Eropa. Ketiga, bank sentral AS, The Federal Reserve diperkirakan akan tetap mengerek bunga acuannya pada bulan depan.

“Sementara itu, dari dalam negeri belum adanya sentimen yang terbarukan, sehingga membuat rupiah kehilangan momentum untuk mempertahankan kenaikannya,” ucapnya.

Tak hanya Rupiah saja yang melemah, sejumlah mata uang negara di kawasan Asia juga tertahan di zona merah, seperti won Korea, Yen Jepang, ringgit Malaysia, dan peso Filipina yang sama melemah tipis.

Hanya baht Thailand yang justru berbalik arah, kini berada di zona hijau atau menguat 0,04 persen dari dolar AS.

Begitu pula dengan beberapa mata uang utama negara maju yang mayoritas masih melemah di hadapan dolar AS. Poundsterling Inggris minus 0,08 persen, dolar Kanada minus 0,07 persen, dan franc Swiss minus 0,02 persen. (Vetra)

Dinilai Rawan Isu Politik, Kenaikan Gaji ASN Perlu Ditinjau Ulang

0
gaji ke-13 fokusjabar.id
Gaji (Ilustrasi)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Gaji pokok ASN pada tahun anggaran 2019 akan ditingkatkan sebesar 5 persen. Keputusan ini pun menimbulkan komentar beragam dari sejumlah kalangan, termasuk pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) , Bhima Yudhistira.

Menurutnya, kenaikan gaji ASN ini rawan dipolitisasi, terlebih pada 2019 nanti akan berlangsung Pemilihan Presiden (Pilpres).

“Jadi kenaikan dari ASN itu 0,5 persen, hanya pertanyaannya kenapa baru tahun 2019 baru ada penyesuaian kenapa bukan tahun tahun sebelumnya. Apakah ada hubungan tahun politik?,” kata Bhima, Kamis (23/8/2018).

Bhima menjelaskan sebetulnya kenaikan gaji ASN tahun depan tidak akan berpengaruh terhadap roda perekonomian Indonesia. Sebab, hal itu pun akan seiring dengan naiknya inflasi yang diprediksi mencapai 4,5 persen.

“Pengaruh tidak terlalu besar kalau naiknya 5 persen tapi itu dikorting dengan inflasi. Tahun depan itu kan diprediksi jadi 4,5 persen,” tambahnya.

Meski demikian, Bhima mendesak pemerintah untuk memacu para ASN ini bekerja maksimal. Sehingga masyarakat dapat memaklumi kenaikan gaji ASN ini.

“Apakah ini bentuk apresiasi? Padahal buktinya pelayanan masyarakat belum baik . Bahkan, MenPAN RB sendiri menyebutkan lebih 80 persen ASN hanya bisa jadi juru ketik. Harusnya kenaikan gaji seiring dengan kinerja ASN, jadi apakah layak atau tidak kenaikan ini,” pungkasnya.


Perlu Ditinjau Ulang

Sementara itu, Anggota Komisi 11 DPR RI dari Fraksi PAN, Ahmad Najib Qodratullah mengatakan keputusan pemerintah dengan menaikan gaji ASN perlu ditinjau ulang. Sebab hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan inflasi yang besar.

“Dengan kenaikan ini apakah nanti akan memicu kenaikan inflasi? Ini yang harus dipikirkan,” ujarnya.

Selain inflasi, Ahmad juga mengingatkan kenaikan gaji ASN ini jangan sampai dijadikan momen untuk mencari simpati Presiden Jokowi diakhir masa jabatannya. Oleh karena itu, ia mendesak agar pemerintah mencari langkah yang cermat dalam keputusan ini.

“Jangan karena ini masa akhir jabatan Jokowi jadi mencari simpati. Pemerintah harus cermat dan lebih efektif lagi dalam mengelola anggaran,” pungkasnya.

(Vetra)

Proyek Tol Gedebage-Cilacap, Pemprov Jabar Tunggu Penlok

0
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih menunggu pengajuan penetapan lokasi proyek tol Gedebage-Cilacap dari PT Jasa Marga demi kepentingan lelang.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan, proses lelang investasi yang sedang digelar Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tersebut memang harus mengantongi pengajuan penetapan lokasi (Penlok) dari Pemprov Jabar.

Namun, kata dia, hingga saat ini pihaknya belum menerima Penlok itu.

“Saya minta untuk segera dimasukan ke Pemprov,” kata Iwa di Bandung, Jumat (24/8/2018).

Menurut dia, proses pengesahan Penlok Tol Gedebage-Cilacap dijanjikan tidak memakan waktu lama, mengingat proyek tersebut didorong penuh oleh Pemprov Jabar sejak 2015.

Proyek itu pun, kata dia, sudah diakomodasi dalam rencana tata ruang dan wilayah (RT RW) provinsi.

“Kalau sudah ada tinggal kami proses, karena ini visible. Prinsipnya pengajuan penlok datang, dan langsung proses,” jelas Iwa.

Atas nama Pemprov Jabar, pihaknya berharap pemrakarsa tol sepanjang 184 kilometer itu segera berkoordinasi, karena penlok ini akan membutuhkan koordinasi dengan Pemkot Bandung, Pemkab Bandung, Garut, Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Kota Banjar dan Ciamis.

“Soal tata ruang tidak ada masalah karena sudah masuk,” ungkap dia.

Pihaknya pun menunggu pembahasan terkait kemungkinan beban anggaran untuk pembebasan lahan yang harus disiapkan daerah.

Seperti proyek tol lain, urusan pembebasan lahan diperkirakan akan memakan waktu dan agak menyulitkan.

“Kami tugasnya mendorong bagaimana pembebasan lahan bisa dipercepat,” tuturnya.

Namun mengingat para kepala daerah yang dilewati trase tol yang menelan biaya Rp46,60 trilyun ini sudah menyetujui pembangunan, Iwa memastikan upaya mengamankan jalannya proyek akan dilakukan secara maksimal.

“Kami sudah wanti-wanti jangan sampai ada spekulan dan provokator ke teman-teman di daerah,” tegas dia.

Kendati pengajuan Penlok belum ada, dia berharap lelang investasi bisa dilakukan dan tuntas tahun ini. Dengan begitu, proses
pembebasan lahan, penyusunan DED (detail engineering design) dan urusan teknisnya bisa diselesaikan.

” Kalau semua proses lancar kami menargetkan 2022 atau 2023 jalan tol ini sudah bisa beroperasi,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, lelang investasi ruas tol prakarsa Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap sepanjang 184 kilometer dengan perkiraan investasi Rp46,60 triliyun masih menunggu proses penetapan lokasi untuk disetujui pembangunannya oleh Gubernur Jawa Barat.

Proyek  yang diinisiasi oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dan PT Daya Mulia Turangga sejak 2017 itu masuk dalam salah satu dari enam jalan tol yang ditawarkan kepada investor melalui penjajakan pasar yang dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk dilelang tahun ini.

(LIN)

Penanganan Gempa Lombok, Pemerintah Kucurkan Rp958,8 Milyar

0
Pembangunan rusak akibat gempa di Lombok (Istimewa/Antara)

JAKARTA, FOKUSJabar.id : Menteri Keuangan Sri Mulyani Indriawati menegaskan pemerintah bertekad akan membangun kembali atau merehabilitasi dan rekontruksi pembangunan di Lombok. Menurutnya, pemerintah hingga saat ini telah mencairkan dana sebesar Rp985,8 miliar untuk penanganan kedaruratan dan kemanusiaan akibat bencana gempa yang melanda gugusan kepulauan Nusa Tenggara tersebut.

“Dana tersebut terdiri dari Rp557,7 miliar disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Rp428,1 miliar melalui Kementerian/Lembaga,” kata Sri Mulyani, Kamis (23/8/2018) kemarin.

Proses perbaikan dan pembangunan kembali daerah terdampak bencana di Lombok, jelas Menkeu, akan berlangsung sepanjang tahun 2018. Ia pun berharap proses pembangunan ini akan menormalkan kembali kehidupan masyarakat Lombok dan kegiatan ekonomi dapat bangkit kembali secara cepat.

“Antisipasi perencanaan tersebut sudah disiapkan pemerintah dari awal untuk melanjutkan dukungan Pemerintah dalam pembangunan daerah yang terkena dampak bencana di Lombok agar kembali normal,” tegas Sri Mulyani.

Selain penyiapan anggaran untuk bantuan penanganan bencana, Menkeu menjelaskan, bahwa pemerintah juga telah membangun dan melaksanakan sistem mitigasi dan penanganan bencana yang lebih baik dan diharapkan semakin baik dari tahun ke tahun.

“Kita telah memiliki BNPB dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang menjadi lokomotif penanganan bencana di lingkup nasional dan daerah,” pungkas Sri Mulyani. (Vetra)

Komunitas Konsumen Indonesia Minta BPOM Konsisten Pada Aturan

0
Foto Web

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Komunitas Konsumen Indonesia meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) konsisten dalam setiap kebijakan atau aturan yang dikeluarkan. Salah satunya terkait aturan iklan produk olahan.

Hal itu menyusul rencana BPOM merevisi aturan tersebut, terutama untuk produk suau kental manis (SKM). Sebab sudah ada banyak aturan yang merinci aturan mengenai SKM. Bahkan dua diantaranya baru diterbitkan dua tahun terakhir.

Dua aturan itu, seperti peraturan BPOM no 21/2016 tentang Kategori Pangan yang menyebutkan bahwa SKM adalah subkategori susu kental yang masuk kategori susu.

Kemudian peraturan BPOM no 27/2017 tentang pendaftaran olahan pangan yang menyebutkan bahwa pada label SKM harus dicantumkan tulisan ‘Perhatikan’ Tidak Cocok untuk Bayi sampai usia 12 Bulan’.

“Mau direvisi urgensinya apa, kan harus ada urgensinya. Kalau aturan itu lebih baik bagi konsumen tidak menjadi masalah, tapi jika sebaliknya kan kasihan konsumen, bisa bikin bingung,” kata Ketua Komunitas Konsumen Indonesia David Tobing melalui rilisnya, Jumat (24/8/2018).

Terlebih, kata dia, sebuah aturan sudah mempertimbangkan dan memperhitungkan banyal hal sebelum diterbitkan. Sehingga akan menjadi pertanyaan jika umurnya baru satu dua tahun langsung direvisi.

Sebaiknya tidak perlu ada perubahan aturan atau satu klausul pun, kecuali memang merugikan masyarakat.

David justru melihat bahwa kesimpangsiuran produk SKM beberapa waktu terakhir ini yang merugikan masyarakat.

“Konsumen yang mencerna informasinya bahwa SKM itu bukan susu justru menyesal pada dirinya sendiri. Padahal kan SKM jelas-jelas disebutkan adalah susu. Itu kan sama saja menyesatkan,” jelas dia.

Sebagai Komunitas Konsumen Indonesia, pihaknya telah melakukan penelitian pada produk-produk SKM. Dan hasilnya produk-produk itu mayoritas sudah mengikuti aturan BPOM.

“Dan hasilnya tidak ada yang dilanggar oleh pelaku usaha. Jadi jangan malah membuat konsumen menjadi terombang-ambing. Kalau memang aturannya masih baik, itu saja yang terus diedukasi kepada konsumen,” kata pengacara itu.

Seperti dketahui, BPOM tengah merampungkan revisi peraturan terhadap iklan produk olahan. Revisi itu termasuk untuk produk susu kental manis.

Revisi aturan itu akan lebih menegaskan apa saja yang tidak boleh ditampilkan dalam iklan susu kental manis. Salah satunya terkait visualisasi terhadap fungsi atau kegunaan susu kental manis.

Hal senada diungkapkan anggota Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir. Pihaknya meminta agar BPOM dan pemerintah lebih bijaksana melihat polemik terkait SKM.

Menurut dia, revisi aturan harus dilandaskan pada kajian dan data yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. BPOM jangan terjebak menerbitkan aturan yang kurang adil.

“Jangan pemerintah menyesuaikan kebutuhan produsen, tapi harus menyesuaikan apa yang terbaik bagi konsumen,” kata Inas.

Bahkan dia melihat penerbitan edaran BPOM terkesan dipaksakan karena tingginya telanan dari beberapa pihak.

Apalagi, surat edaran yang sangat sensitif dan krusial itu dikeluarkan atau diteken oleh seorang deputi yang menjelang pensiun.

“Itu tidak boleh, kami akan coba dalami,” tegas dia.

(LIN)

Dua Pemain Muda Persib Bersaing Tembus Timnas U-19

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri memanggil dua pemain Persib Bandung, Aqil Savik dan Indra Mustafa.

Menurut Indra Sjafri, pemain yang dipanggil belum pasti memperkuat Timnas Indonesia diajang Piala Asia U-19 yang akan bergulir pada Oktober 2018 mendatang.

Mereka akan terus dipantau dan yang akan bergabung merupakan pemain yang sudah siap segalanya.

” Indra Mustafa masih seleksi dan semua masih seleksi dalam kontek Timnas bukan umum lagi. Pasti akan ada lagi promosi dan degradasi,” kata Indra Sjafri.

Saat ini ada enam pemain yang berposisi sebagai center back, sedangkan yang dibutuhkan empat pemain. Sehingga, Indra harus berjuang untuk mendapatkan satu tempat.

“Kita lihat saja nanti bagaimana, karena center back kalau gak salah ada enam pemain, sedangkan yang diambil empat, jadi masih terus bersaing keenam orangnya,” jelasnya.

(Arif/Bam’s)

Harga Rokok Naik, Dirjen Bea dan Cukai Pastikan Tak Capai Rp50 Ribu per Bungkus

0
Ilustrasi cukai rokok (Istimewa/kontan.co.id)

JAKARTA, FOKUSJabar.id : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menginformasikan bahwa besaran kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) secara resmi baru akan dirilis akhir September atau awal Oktober mendatang.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Heru Pembudi mengatakan besaran kenaikan tarif rokok ini tak akan mencapai Rp50 ribu per bungkus.

“Kami pastikan harganya tidak sampai segitu karena khawatirnya malah nanti meningkatkan rokok ilegal,” kata Heru, Kamis 23 Agustus 2018.

Ia pun memastikan kenaikan tarif ini akan adil untuk semua pihak. Menurutnya, besaran kenaikan akan mempertimbangkan lima faktor, yaitu perlindungan kesehatan, industri, petani tembakau, penerimaan negara, dan pengendalian rokok ilegal.


Mendapat Penolakan

Namun, wacana kenaikan tarif cukai rokok ini mendapat penolakan dari sejumlah pelaku industri.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Abdul Rochim mengatakan bahwa sejumlah pelaku industri meminta pemerintah untuk menimbang ulang rencana tersebut. Pasalnya, kata dia, kenaikan tarif cukai rokok dirasa akan berdampak ke industri.

Industri memperkirakan bahwa kenaikan akan menekan produksi dan jumlah tenaga kerja.

(Vetra)