TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Seperti pada Pilkada 2024, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto yang saat itu menjadi calon bupati berpasangan dengan Iip Miftahul Paoz, datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 07 Sukahaji dengan mengenakan baju pangsi serba hitam.
Didampingi istri, Ai Diantani Sugianto sekaligus calon Bupati Tasikmalaya pada PSU Tasikmalaya, beserta ibu mertua dan ketiga anaknya, Bupati Ade Sugianto tiba di TPS tepat pukul 10.00 WIB.
“Alhamdulillah, hari ini kami sebagai warga negara, kembali datang ke TPS yang sama untuk menjalankan hak konstitusi sekaligus menjalankan syariat untuk memilih calon pemimpin Kabupaten Tasikmalaya melalui Pemungutan Suara Ulang (PSU),” kata Ade Sugianto, Sabtu (19/4/2025).
Ia berharap melalui PSU ini, menghasilkan pemimpin Kabupaten Tasikmalaya yang tentunya lebih baik sesuai harapan bersama.
“Pemimpin yang bisa ngaragap hate rahayat, tur nyaah. Insyaallah dengan pertolongan Allah SWT melalui ikhtiar kita di TPS hari ini, ke depan kita akan mendapatkan pemimpin terbaik. Semua kembali kepada ketentuan-Nya, kita hanya bisa berharap dan berupaya,” tutur Ade.
Begini Penekanan Kapolda Jabar Terkait Pengamanan PSU Tasikmalaya
Atas nama pemerintah dan juga pribadi, Ade menyampaikan terimakasih atas segenap perjuangan dan pengorbanan masyarakat sehingga PSU berjalan lancar, aman dan tertib.
“Kepada pihak penyelenggara pemilihan, TNI, Polri, ulama, para ajengan, tokoh masyarakat termasuk kepala desa, kepala dusun, RT dan RW dan masyarakat, kami ucapkan terimakasih atas segala upaya yang telah diberikan pada PSU ini. Semoga menjadi amal kebaikan yang dibalas lebih utama oleh Allah SWT,” ucap Ade.
Disinggung soal pakaian pangsi, Ade beralasan bahwa dirinya lebih tertarik memakai pangsi sebagai ciri orang Sunda, dan tidak ada kaitannya dengan kontestasi istrinya pada PSU Tasikmalaya.
“Tidak ada hal lain dengan pangsi ini, selain saya ingin terus memahatkan filosofi tangtung, nangtung, samping. Artinya kita harus memiliki pendirian yang teguh, semangat tinggi untuk memberi manfaat dan terakhir tidak sombong. Karena hakikatnya semua yang ada hanya titipan Allah semata,” tutur Ade Sugianto.
PSU sambung Ade, adalah cara masyarakat memilih pemimpinnya. Dan ini even kontestasi bukan ruang pertengkaran atau permusuhan. Kemenangan siapapun telah ditentukan Allah sejak azali.
“Sebagai orang muslim, maka PSU ini adalah ladang berbuat kebaikan demi keberlangsungan agama dan kehidupan dalam kebersamaan. Sebagai orang sunda mari kita tetap jaga keharmonisan dan saling menghargai,” ucap Ade.
Pemkot Bandung Tegas, Preman Parkiran Akan Dijerat Tindak Pidana Pemerasan
Dari pantauan di TPS 07 Kampung Sukahaji Desa Singasari Kecamatan Singaparna, nama Ade Sugianto terpampang pada Daftar Pemilih Tetap (DPT)/Model A-Kabko, nomor 15. Sedangkan nama Ai Diantani Sugianto berada pada nomor 38.
(Farhan)