spot_img
Senin 28 Juli 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 24

Orangtua di Pangandaran Keluhkan Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi dan Larangan Bawa Kendaraan

0
Poto: Orang Tua siswa di Mangunjaya Pangandaran, Toni (52).
Poto: Orang Tua siswa di Mangunjaya Pangandaran, Toni (52).

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB serta melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah mulai menuai keluhan dari para orangtua siswa di wilayah Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran.

Salah satunya datang dari Toni (52), warga setempat yang mengaku kerepotan dengan aturan baru tersebut. Toni memiliki tiga anak yang masih bersekolah, masing-masing di tingkat perguruan tinggi, SMA, dan SD.

Baca Juga: MPLS di SDN 3 Cimerak Pangandaran, Satu Siswa Didampingi Orangtua di Kelas

“Buat saya yang punya banyak anak sekolah, terutama yang masih SD dan SMA, aturan ini sangat merepotkan. Sekarang anak nggak boleh bawa motor, jadi semua harus antar-jemput,” ungkap Toni saat ditemui di rumahnya, Selasa (15/7/2025).

Ia menilai, kewajiban antar-jemput setiap pagi dan siang hari cukup mengganggu pekerjaannya sebagai pelaku usaha percetakan (printing) yang sering harus mengirim pesanan keluar daerah.

“Kalau kata orang Sunda mah, ‘jadi gawe’. Aktivitas kerja jadi terganggu. Kan orang tua juga punya kesibukan,” katanya.

Dampak Negatif Dari Penerapan Kebijakan

Meski begitu, Toni mengakui kebijakan ini memiliki sisi positif, seperti meningkatnya interaksi dan kedekatan antara orangtua dan anak. Namun ia berharap pemerintah turut memikirkan dampak negatif dari kebijakan ini serta memberikan solusi konkret.

“Bukan berarti saya menolak, karena tiap kebijakan pasti ada baik-buruknya. Tapi dampak negatifnya juga harus dicari jalan keluarnya,” ujarnya.

Terkait larangan siswa membawa kendaraan ke sekolah, Toni meminta pemerintah untuk hadir memberikan solusi nyata, seperti menyediakan kendaraan antar-jemput sekolah atau mengaktifkan kembali layanan angkutan umum.

“Kalau memang nggak boleh bawa motor, ya harus disiapkan transportasinya. Paling tidak, ada bus sekolah atau angkutan umum yang beroperasi lagi,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa di wilayah Mangunjaya sudah lama tidak ada angkutan umum yang beroperasi, karena banyak perusahaan angkot gulung tikar. Jika harus menggunakan jasa ojek setiap hari, biayanya dianggap terlalu memberatkan.

“Sekarang angkot udah nggak ada. Kalau pakai ojek tiap hari, mahal. Dulu naik angkot lebih terjangkau,” pungkas Toni.

(Sajidin)

Diduga Tak Sesuai Mutu, Beras Premium di Ciamis Ditarik dari Peredaran

0
Ketpot: Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Ciamis Asep Sulaeman
Ketpot: Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Ciamis Asep Sulaeman

CIAMIS,FOKUSjabar.id: Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Ciamis menghimbau sejumlah toko retail modern untuk menarik peredaran beras kemasan berlabel premium yang diduga tidak sesuai dengan kualitas sebenarnya.

Langkah ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Ciamis, Asep Sulaeman, Selasa (15/7/2025), sebagai bentuk respons terhadap temuan awal dugaan ketidaksesuaian antara label dan isi produk.

Baca Juga: DPRD Ciamis Matangkan Raperda Perlindungan PMI Lewat Kunjungan ke Indramayu

“Kami sudah mengeluarkan himbauan kepada sejumlah toko retail agar menarik beras kemasan yang terindikasi tidak sesuai kualitas. Untuk Alfamart, kami sudah mendapat laporan bahwa produk tersebut telah ditarik dan tidak lagi dijual,” kata Asep.

Menurut Asep, permasalahan terletak pada klaim kualitas “premium” yang tercantum di kemasan. Namun secara fisik isi produk tidak mencerminkan mutu premium sebagaimana yang seharusnya.

“Kami tidak bisa menilai secara teknis beras premium itu seperti apa, karena itu seharusnya melalui pengujian oleh ahlinya. Tapi jika dari tampilan fisik saja sudah mencurigakan, lebih baik segera ditarik,” ujarnya.

Asep menjelaskan, langkah ini bersifat preventif agar masyarakat tidak rugi oleh produk yang tidak sesuai label. Meski saat ini baru satu retail modern yang menarik produknya, pihaknya terus memantau dan meminta kerja sama dari retail lainnya.

“Sudah ada satu produk yang secara indikasi kuat tidak sesuai dengan labelnya. Di kemasan tertulis premium, tapi kenyataannya tidak demikian. Jadi kami minta itu tidak menjualnya dulu,” tegas Asep.

Dinas juga berencana melakukan koordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait dan ahli pangan untuk memastikan validitas kualitas produk yang beredar di pasaran, serta meningkatkan pengawasan terhadap produk sembako berkemasan.

(Husen Maharaja)

Kapasitas Biodigester Pasar Gedebage Belum Maksimal, DLH Bandung Siap Tampung Sampah Organik dari Lokasi Lain

0
Tempat Pengelolaan Sampah Organik di Pasar Induk Gedebage Kota Bandung
Tempat Pengelolaan Sampah Organik di Pasar Induk Gedebage Kota Bandung

BANDUNG,FOKUSjabar.id: Teknologi biodigester yang dimiliki Pasar Induk Gedebage, Kota Bandung, masih belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, fasilitas ini mampu mengolah hingga 20 ton sampah organik per hari. Sayangnya, volume sampah yang masuk baru sekitar 4,6 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Darto, menyampaikan bahwa kapasitas besar yang belum terisi ini membuka peluang untuk menampung sampah organik dari tempat lain.

Baca Juga: Pemkot Bandung Siapkan Strategi Hidupkan Kembali Teras Cihampelas Jadi Pusat Ekonomi Kreatif

“Produksi sampah di Pasar Gedebage baru sekitar 4,6 ton per hari, sementara kapasitas maksimalnya 20 ton. Artinya, masih ada ruang besar untuk dimanfaatkan oleh sampah organik dari lokasi lain,” ujar Darto, Selasa (15/7/2025).

DLH pun tengah menyusun strategi teknis penjemputan sampah dari pasar-pasar dan wilayah lain di Kota Bandung yang telah menerapkan pemilahan limbah organik dengan baik.

“Biodigester hanya bisa mengolah sampah organik murni. Kalau tercampur plastik atau non-organik, tidak bisa diproses. Jadi, penting untuk memilah sebelum dikirim,” jelasnya.

Darto menambahkan, keberhasilan pengolahan sampah organik di Gedebage ini bisa menjadi model yang direplikasi di pasar-pasar tradisional lainnya yang belum memiliki sistem pengolahan mandiri.

“Kalau ada pasar yang belum mampu mengelola sampah organiknya, Gedebage bisa jadi solusi. Tinggal nanti teknis pengangkutan yang kami atur,” tambahnya.

Untuk memastikan transparansi dan efisiensi operasional, DLH Kota Bandung telah melengkapi fasilitas tersebut dengan sistem pemantauan digital, termasuk sensor dan CCTV yang terhubung langsung ke kantor DLH dan Balai Kota.

“Sistemnya sudah online penuh. Kami bisa memantau volume sampah masuk dan hasil olahan setiap hari secara real time. Ini penting agar semua berjalan sesuai target dan efisien,” pungkas Darto.

(Yusuf Mugni)

KONI Jabar Berguru ke China, Teken MoA dengan Tsinghua University

0
fokusjabar.id KONI Jabar Tsinghua University
Ketua Umum KONI Jabar, M. Budiana (ka) dan Division of Sports Science and Physical Education Tsinghua University Prof. Ma Xindong (ki) memperlihatkan naskah MoA yang sudah ditandatangani kedua belah pihak. (FOTO: Ageng)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pepatah lama ‘Berguru ke Negeri China’ diterapkan secara nyata oleh KONI Jawa Barat dengan menggandeng Tsinghua University, China, dalam pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga. Penandatanganan Memorandum of Aggrement (MoA) diantara kedua pihak dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum KONI Jabar M. Budiana dengan Division of Sports Science and Physical Education Tsinghua University Prof. Ma Xindong di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (15/7/2025).

Penandatanganan MoA antara KONI Jabar dengan Tsinghua University dilaksanakan didepan perwakilan cabang olahraga, KONI Kota/Kabupaten serta badan fungsional anggota KONI Jabar. Kerjasama olahraga yang dijalin menjadi yang kedua dilakukan KONI Jabar dengan pihak luar negeri setelah sebelumnya dengan Gyeongsangbuk-Do Sport Council, Korea Selatan.

BACA JUGA: Soal Pupuk Subsidi, Jurnalis Garut Diancam Sajam

“Kerjasama dengan Gyeongsangbuk-Do yang sudah memperlihatkan hasil Jabar Hattrick juara umum PON masih berjalan. Kerjasama dengan Tsinghua University Tiongkok ini akan menambah jumlah cabor untuk belajar dan meningkatkan prestasinya karena tidak semua bisa dilakukan di Gyeongsangbuk-Do. Insha Allah, ini makin paten pembinaan olahraga prestasi di Jabar,” kata Ketua Umum KONI Jabar, M. Budiana usai penandatanganan MoA di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (15/7/2025).

fokusjabar.id KONI Jabar Tsinghua University
Penandatanganan MoA antara KONI Jabar dengan Tsinghua University, China. (FOTO: Ageng)

Budiana menuturkan, kerjasama yang dijalin tidak hanya pengembangan olahraga prestasi melalui sport sciense dan pelatihan tapi juga dari sisi pendidikan. Tak hanya itu, Tsinghua University akan berupaya menjembatani KONI Jabar yang memiliki kehendak untuk mencari institusi apapun di negeri Tirai Bambu yang bisa membantu program pembinaan olahraga prestasi di Jawa Barat.

“Mudah-mudahan bisa mewujud lebih daripada itu, tentunya kita harus memanfaatkan program yang termuat dalam MoA yang ditandatangani tadi. Misalnya peningkatan kemampuan kapasitas, baik atlet maupun pelatih. Ini diharapkan bisa dimanfaatkan cabor-cabor tertentu, apalagi dalam prestasi olahraga itu China merupakan negara besar dan dua besar Olimpiade, termasuk Tsnghua University yang merupakan universitas nomor satu di Asia,” Budiana memaparkan.

fokusjabar.id KONI Jabar Tsinghua University
Meninjau fasilitas olahraga di komplek olahraga Pajajaran Kota Bandung. (FOTO: Ageng)

Meski demikian, tidak semua cabang olahraga yang dimiliki Jabar bisa ‘berguru’ di negeri Tirai Bambau. Setidaknya cabang olahraga tertentu yang menjadi unggulan di Tsinghua University maupun China bisa dikerjasamakan untuk peningkatan prestasi olahraga yang bersangkutan.

“Tapi yang paling penting dan menarik, hampir sebagian besar atlet Olimpiade China itu berasal dari Tsinghua University dan itu akan kita manfaatkan. Pasti ada pengaruh Tsinghua University ya dan kita harus memanfaatkan itu. Kejarlah ilmu ke negeri Cina dan sekarang datang, maka harus dimanfaatkan,” Budiana menegaskan.

Sementara itu, Prof. Ma Xindong menuturkan keberhasilan China dalam bidang olahraga dan menjema sebagai kekuatan besar di ajang Olimpiade tidak tercipta begitu saja. Banyak peran dari semua pihak, tidak hanya pemerintah dan stakeholder olahraga tetapi juga masyarakat dan pihak lain yang bahu membahu mewujudkan China sebagai negara adidaya di dunia olahraga.

“China itu negara besar dan tidak semua provinsinya juga bagus dalam bidang olahraga. Jadi kita bahu membahu untuk memajukan olahraga di China dan dengan pengalaman itu, kami siap untuk membantu Jabar,” kata Ma Xindong.

fokusjabar.id KONI Jabar Tsinghua University
Foto bersama atlet angkat berat Jabar di GOR PABBSI Jabar. (FOTO: Ageng)

Untuk mencapai target prestasi yang diharapkan, Ma Xindong menuturkan jika Jabar sudah memiliki modal itu dengan pencapaian Jabar Hattrick juara umum PON. Selain itu, keberadaan sentra-sentra olahraga di Jabar serta kondisi cuaca yang dimiliki sangat mendukung untuk pencapaian prestasi yang maksimal.

“Saya melihat di sini (Jabar) banyak peran yang bisa memajukan olahraga dan ini sudah bagus, tapi negara atau pemerintah provinsi-nya harus lebih berperan dan memfasilitasi lagi. Salah satunya lebih memperhatikan lagi untuk fasilitas olahraganya agar lebih baik dan lebih lengkap,” Ma Xindong menambahkan.

Hal pertama yang bisa dilakukan dari kerjasama yang sudah dijalin, kata Ma Xindong, salah satunya dengan peningkatan kualitas para pelatih dan atlet. Pihaknya bisa memfasilitasi KONI Jabar dengan beberapa cabang olahraga andalan yang dimiliki Tsinghua University maupun China dalam peningkatan kualitas pelatih maupun atlet.

“Ini prosesnya akan panjang. Jadi yang pertama, bisa saja pelatih dari Jabar bisa datang ke China untuk melihat proses dan segala halnya terkait pelatihan olahraga. Temasuk bertukar nilai-nilai budaya, dengan menghadirkan para atlet untuk bisa melihat budaya latihan dari atlet-atlet di China. Atau juga pelatih China yang datang ke sini melihat situasi dan kondisi di Jabar seperti apa,” kata dia.

fokusjabar.id KONI Jabar Tsinghua University
Foto bersama atlet tinju Jabar di Sasana Tinju Jabar. (FOTO: Ageng)

Hal lain yang bisa saling dikerjasamakan yakni terkait manajerial. Bagaimana setiap pihak bisa mengambil peran masing-masing dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga.

“Dalam pengembangan olahraga untuk mencapai prestasi ini harus banyak pihak yang terlibat dan berperan, tidak hanya satu pihak saja. KONI0nya saja atau cabang olahraga-nya saja, tapi juga bersama-sama untuk memajukan olahraga,” Ma Xindong menjelaskan.

Selain menandatangani MoA kerjasama dengan KONI Jabar, Prof. Ma Xindong yang didampingi mantan atlet sekaligus mahasiswa S3 Tsinghua University asal Purwakarta Salsa Senja, melihat secara langsung fasilitas olahraga yang berada di komplek olahraga Pajajaran Kota Bandung. Dalam kunjungannya, Prof Ma Xindong melihat kondisi fasilitas olahraga lapangan atlet Pajajaran, GOR PABBSI, GOR Karate, GOR Anggar, kolam renang Prestasi, hingga sasana Tinju yang berada dalam satu komplek dengan gedung KONI Jabar di Jalan Pajajaran Kota Bandung.

(ageng)

DPRD Ciamis Matangkan Raperda Perlindungan PMI Lewat Kunjungan ke Indramayu

0
Keterangan Foto: Rombongan Bapemperda DPRD dan Disnaker Kabupaten Ciamis ketika duduk bersama dengan jajaran Disnaker Kabupaten Indramayu, Senin (14/07/2025).
Keterangan Foto: Rombongan Bapemperda DPRD dan Disnaker Kabupaten Ciamis ketika duduk bersama dengan jajaran Disnaker Kabupaten Indramayu, Senin (14/07/2025).

CIAMIS,FOKUSjabar.id: Dalam upaya memperkuat perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Ciamis, Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Ciamis bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) melaksanakan kunjungan kerja ke Disnaker Kabupaten Indramayu pada Senin (14/07/2025).

Kunjungan tersebut merupakan tahap akhir dalam proses penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) yang digagas sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap keselamatan dan hak-hak PMI asal Ciamis.

Baca Juga: Motor Yamaha Mio Terbakar di Baregbeg Ciamis Akibat Kosleting Listrik

Ketua Bapemperda DPRD Ciamis, Oih Burhanudin, menyampaikan bahwa Kabupaten Indramayu dipilih sebagai lokasi studi karena dianggap berhasil dalam pengelolaan PMI. Setiap tahunnya, Indramayu mengirimkan sekitar 20.000 tenaga kerja ke luar negeri dengan sistem yang tertata baik.

“Indramayu punya sistem perlindungan PMI yang layak dijadikan referensi. Ini akan menjadi pembanding yang penting untuk menyusun regulasi yang lebih adaptif dan melindungi warga kita,” ujar Oih.

Ia menambahkan, penyusunan Raperda ini merupakan tindak lanjut dari amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI. Regulasi tersebut diharapkan menjadi landasan hukum yang jelas sejak tahap pelatihan, pemberangkatan, hingga saat bekerja di negara tujuan.

“Kami ingin para pekerja migran dari Ciamis terlindungi dari potensi eksploitasi dan mendapatkan hak-haknya secara adil,” tegas Oih.

Finalisasi Penyelesaian Raperda

Saat ini, Raperda sudah memasuki tahap finalisasi dan akan segera dibahas dalam rapat paripurna DPRD. Pemkab Ciamis pun menyambut baik langkah ini sebagai bentuk sinergi eksekutif dan legislatif untuk kepentingan masyarakat.

“Intinya, perluasan kesempatan kerja ke luar negeri harus sejalan dengan perlindungan hukum yang kuat. Itu bentuk tanggung jawab negara terhadap warganya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Disnaker Ciamis, Dase Fadly Yusdy Mubarok, memaparkan bahwa tren keberangkatan PMI asal Ciamis menunjukkan peningkatan. Sepanjang 2024 tercatat 336 orang berangkat, sementara hingga Mei 2025 sudah 133 orang, dengan Taiwan sebagai tujuan utama.

Dase menegaskan bahwa keberadaan Perda ini sangat penting, tidak hanya untuk memberi kepastian hukum, tetapi juga untuk mendorong masyarakat menempuh jalur legal dan profesional saat ingin bekerja ke luar negeri.

“Kami aktif membuka akses informasi peluang kerja dan menjalin kemitraan dengan LPK untuk mencetak tenaga kerja yang terampil dan kompetitif,” ujarnya.

Dengan lahirnya Perda Perlindungan PMI ini, diharapkan Kabupaten Ciamis tak hanya berperan sebagai daerah pengirim tenaga kerja, melainkan juga sebagai pelindung yang menjamin kesejahteraan dan hak-hak para pekerja migrannya.

(Nank Irawan)

Motor Yamaha Mio Terbakar di Baregbeg Ciamis Akibat Korsleting Listrik

0
Ketpot: Personel Damkar UPTD Ciamis saat melakukan pendinginan terhadap sepeda motor yang terbakar
Ketpot: Personel Damkar UPTD Ciamis saat melakukan pendinginan terhadap sepeda motor yang terbakar

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Sebuah sepeda motor Yamaha Mio milik Robi Haryadi, warga Dusun Desa, Desa Saguling, hangus terbakar di depan bengkel AJM Tech, yang berlokasi di Jalan Raya Ciamis–Baregbeg, Desa Mekarjaya, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (15/7/2025).

Meski tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka, pemilik kendaraan diperkirakan mengalami kerugian materi mencapai Rp9 juta, lantaran motor tersebut terbakar habis hingga hanya tersisa rangkanya.

Baca Juga: Wisata Curug Panganten di Ciamis Dibuka Kembali, Pengelolaan Diperketat untuk Keamanan Wisatawan

Peristiwa kebakaran yang terjadi di pinggir jalan utama tersebut sontak menyita perhatian para pengendara yang melintas. Arus lalu lintas dari arah Kota Ciamis menuju Baregbeg dan sebaliknya sempat terganggu. Karena banyak pengendara melambatkan laju kendaraan untuk menyaksikan kejadian tersebut.

Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ciamis, Feri Rochwandi, mengungkapkan kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada sistem kelistrikan motor.

“Sekitar pukul 15.00 WIB, UPTD Damkar Ciamis menerima laporan adanya kebakaran sepeda motor. Kami langsung kirim satu unit mobil damkar beserta tiga personel ke lokasi kejadian,” kata Feri.

Sesampainya di lokasi, petugas langsung melakukan pemadaman dan pendinginan untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak menyebar.

Menurut keterangan Feri, sebelum kejadian, pemilik motor memarkirkan kendaraannya seperti biasa di depan bengkel. Kemudian masuk ke rumah untuk membawa belanjaan dari pasar Ciamis. Saat kembali keluar, motornya sudah dalam kondisi terbakar.

“Pemilik langsung menghubungi Damkar saat melihat motornya sudah dilalap api,” tambah Feri.

(Husen Maharaja)

Pemkot Bandung Siapkan Strategi Hidupkan Kembali Teras Cihampelas Jadi Pusat Ekonomi Kreatif

0
Kondisi Teras Cihampelas Kota Bandung
Kondisi Teras Cihampelas Kota Bandung

BANDUNG,FOKUSjabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mengembangkan Teras Cihampelas sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kota Bandung. Kawasan ini akan difokuskan sebagai sentra kegiatan ekonomi kreatif, khususnya di sektor kuliner.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengungkapkan bahwa sejumlah pengusaha sudah menunjukkan minat untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Pemerintah pun siap memfasilitasi melalui sinergi dengan pelaku usaha dan komunitas lokal.

Baca Juga: “Sesar Lembang Circle” Inisiatif Kolaboratif Bangun Bandung Sadar Bencana

“Kita sedang menyiapkan strategi untuk Teras Cihampelas. Beberapa pengusaha sudah menyatakan komitmennya. Pemkot akan bantu dengan kolaborasi dan fasilitasi agar kawasan ini kembali hidup,” ujar Erwin, Selasa (15/7/2025).

Menurutnya, sektor kuliner tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga sarat nilai budaya dan potensi pariwisata. Oleh karena itu, Teras Cihampelas diproyeksikan menjadi titik sentral dalam pengembangan UMKM yang berkelanjutan.

“Sektor kuliner lebih dari sekadar makanan—ini bagian dari budaya lokal dan bisa menjadi kekuatan ekonomi. Kalau dikembangkan dengan manajemen yang baik, ini bisa jadi daya tarik utama bagi wisatawan dan mendongkrak ekonomi warga,” jelasnya.

Pemkot Bandung juga terus berupaya menjalin kerja sama erat dengan pelaku industri kreatif dan komunitas, sebagai bagian dari strategi revitalisasi kawasan kota.

“Para pelaku usaha menyambut baik rencana ini. Kami ingin memastikan Teras Cihampelas dapat kembali memberikan manfaat nyata, tidak hanya secara ekonomi tapi juga sosial dan budaya,” tambah Erwin.

Dengan kolaborasi yang matang dan dukungan berbagai pihak, Teras Cihampelas diharapkan dapat bangkit sebagai kawasan ikonik yang tidak hanya memikat wisatawan, tapi juga memperkuat ekonomi kerakyatan.

(Yusuf Mugni)