spot_img
Senin 28 Juli 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 22

Kebijakan Cut Off, Tanggung Jawab Moral Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Jadi Sorotan

0
Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dani Fardian
Wakil Ketua Komisi II sekaligus Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dani Fardian, S.Ip.

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dani Fardian menyoroti kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya tentang cut off anggaran, yang dinilai telah menghambat laju pembangunan daerah.

Di tengah permasalahan rendahnya serapan anggaran tahun 2025, salah satunya akibat adanya kebijakan pemerintah pusat berupa Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, kondisi itu kian diperparah dengan lahirnya instruksi Bupati Tasikmalaya terkait cut off.

Instruksi Bupati dinilai berkontribusi signifikan terhadap rendahnya realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tasikmalaya tahun 2025, yang hingga awal bulan Juli ini, baru mencapai 35,7 persen dari total pagu.

Tekan Beban Jamkesda, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Genjot Cakupan Kesehatan Semesta UHC 100 Persen

“Berdasarkan catatan kami, realisasi belanja kegiatan dari 20 SKPD yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, baru mencapai angka Rp246,2 miliar dari pagu Rp 689,7 miliar atau hanya 35,7 persen. Artinya, serapan anggarannya masih rendah,” kata Dani, Rabu (16/7/2025).

Rendahnya penyerapan APBD tahun 2025 lanjut Anggota DPRD Fraksi Golkar ini, mencerminkan lambatnya laju pembangunan yang berkorelasi pada tingkat pelayanan publik.

Lebih jauh lagi, ucap Dani, situasi ini menggambarkan bagaimana tanggung jawab moral pemerintah terhadap publik.

“Tanggung jawab moral pemerintahnya bagaimana? Ini patut dipertanyakan,” kata Dani.

Cut off juga sebut Dani, berpengaruh kuat terhadap perekonomian masyarakat, salah satunya dirasakan oleh pihak ketiga atau rekanan pemerintah.

Menurutnya, dari informasi yang terkumpul ada sekitar 20 pekerjaan di Dinas PUPR yang sudah selesai. Namun pemerintah tidak bisa membayar kepada pihak ketiga, gara-gara cut off. Kondisi yang sama juga terjadi di beberapa dinas lainnya.

“Kita ambil contoh kecil, bagaimana kesulitan secara finansial yang dirasakan pihak ketiga saat ini. Mereka yang modalnya hasil kelayakan harus menanggung risiko pembiayaan akibat di tengah pekerjaan proyek, kemudian ada cut off. Prihatin juga kepada mereka yang modal pelaksanaan pekerjaannya bersumber dari pinjaman perbankan. Tentu bunga berjalan,” ujar Dani.

Pihaknya mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya untuk melakukan evaluasi secara komprehensif atas persoalan yang terjadi saat ini, termasuk terhadap kinerja penyerapan anggaran di masing-masing SKPD.

Hal senada diutarakan Ketua Fraksi PKB, Muhamad Hakim Zaman. Ia menegaskan, kebijakan cut off berdasarkan Instruksi Bupati Tasikmalaya, telah berdampak secara nyata terhadap beberapa program strategis pemerintah, salah satunya pada sektor pertanian.

Bagaimana tidak, sebut Hakim, saat ini sejumlah kelompok tani tidak lagi mendapatkan bantuan bibit maupun pupuk. Termasuk tidak adanya perbaikan saluran irigasi.

Padahal, kata Hakim, hal tersebut sangat berkaitan erat dengan program ketahanan pangan sebagai program prioritas Presiden Prabowo.

“Kami meminta Bupati Tasikmalaya segera membuka kembali kran anggaran agar pembangunan tidak terlalu lama tertunda. Jangan sampai masyarakat dikorbankan,” ujar Hakim.

(Farhan)

Tekan Beban Jamkesda, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Genjot Cakupan Kesehatan Semesta UHC 100 Persen

0
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, S.P., M.I.P.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, S.P., M.I.P. seusai meninjau pelayanan RSUD KHZ Musthafa, Senin (14/7/2025).

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Tingginya beban Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk membiayai kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), mendorong Pemerintahan Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Al Ayubi memperluas jumlah kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Besarnya jumlah kepesertaan masyarakat dalam JKN, berkontribusi terhadap capaian Universal Health Coverage (UHC) yang akan berdampak terhadap kemudahan dan percepatan masyarakat terutama di kalangan rentan ekonomi, dalam mengakses layanan kesehatan.

UHC atau Jaminan Kesehatan Semesta, memastikan setiap orang khususnya di Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan akses yang adil terhadap layanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa menghadapi kesulitan finansial.

“Kami inginkan dalam jangka waktu tidak terlalu lama, seluruh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya masuk dalam kepesertaan JKN. Masyarakat yang telah memiliki BPJS kesehatan yang tidak aktif, kami dorong untuk segera mengaktivasi kembali tanpa harus menunggu sakit terlebih dahulu. Ini adalah cara menuju UHC 100 persen di Kabupaten Tasikmalaya,” kata Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, seusai meninjau pelayanan kesehatan di RSUD KHZ Musthafa baru-baru ini.

Politisi Partai Gerindra ini meyakinkan, ketika sudah tercapai minimal UHC 80 persen, maka ketika ada masyarakat yang hendak mengaktivasi BPJS Kesehatan, tidak perlu menunggu 14 hari. Artinya, masyarakat yang mendapat layanan medis atau berobat misalnya di RSUD KHZ Musthafa, tidak akan mendapatkan kesulitan pembiayaan, karena semuanya ditanggulangi oleh negara.

Menurutnya, berdasarkan catatan yang ada, terdapat sebanyak 85 ribu jiwa yang belum terdaftar di JKN. Pihaknya memotivasi agar masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN, segera mendaftarkan diri.

“Mereka yang masuk ke dalam Desil 1 sampai dengan 5 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), menjadi prioritas pemerintah untuk mendaftarkannya ke JKN. Adapun yang tidak termasuk dalam Desil 1 sampai 5, kita edukasi dan kita arahkan ke mandiri,” jelas Asep.

Ia menyebutkan, dengan segala kemampuan yang ada, pemerintah akan memprioritaskan anggaran untuk menyelesaikan secara bertahap, seluruh hutang Jamkesda ke beberapa rumah sakit salah satunya RSUD KHZ Musthafa.

Di samping itu, sambung Asep, sisa kemampuan anggaran diprioritaskan untuk membiayai pendaftaran kepesertaan masyarakat di Desil 1 hingga 5, ke JKN.

“Mudah-mudahan secepatnya dalam kurun waktu tiga tahun kepemimpinan Cecep-Asep, semua hutang Jamkesda sudah tuntas. Selambat-lambatnya dalam lima tahun. Maka mulai saat ini kita berupaya untuk tidak lagi berbicara layanan Jamkesda,” ucap Asep.

Di sisi lain terang Asep, pemerintah juga menciptakan terobosan dalam hal skema pembayaran premi bulanan untuk seluruh masyarakat peserta BPJS, yang masuk dalam Desil 1 sampai dengan Desil 5.

“Dari sekitar 1.060.000 jiwa yang masuk dalam DTSEN, merupakan tanggungan pemerintah pusat, provinsi termasuk kabupaten. Nah untuk Kabupaten Tasikmalaya diberi quota sebanyak 200 ribu orang. Kami yakinkan bahwa pemerintah mampu untuk menanggulangi pembiayaannya. Kita akan potensikan sumber anggaran di antaranya melalui Baznas dan dana CSR,” terang Asep.

Ia mengimbau kepada masyarakat peserta BPJS yang tidak aktif, untuk segera mengaktivasi kembali dengan mendatangi Dinas Sosial untuk memastikan apakah masih tercantum dalam Desil 1 sampai dengan Desil 5 atau tidak?

“Jika masih terdaftar dalam Desil 1 sampai 5 maka tinggal diaktivasi saja dan akan secara otomatis, BPJS nya akan aktif kembali. Itu sebaiknya dilakukan sedari sekarang dan jangan menunggu sakit dulu,” ujar Asep.

Sementara itu, Kepala BPJS Kabupaten Tasikmalaya, Chardi mengatakan, sebetulnya kepesertaan JKN di Kabupaten Tasikmalaya itu sudah 95 persen. Tetapi dari jumlah tersebut hanya sekitar 56 persen yang aktif.

BACA JUGA: Petugas Damkar Kawali Evakuasi ODGJ yang Resahkan Warga Pogorsari Ciamis

“Kami sangat mendukung program Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya untuk mengejar UHC 100 persen. Kendala hari ini adalah sebagian besar kepesertaan JKN tidak aktif. Jika minimal 80 persennya saja aktif, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat dari UHC,” Kata Chardi.

Ia menuturkan, untuk iuran premi bulanan BPJS kelas 1 adalah sebesar Rp150 ribu, kelas 2 Rp100 ribu dan kelas 3 Rp35 ribu.

(Farhan)

Petugas Damkar Kawali Evakuasi ODGJ yang Resahkan Warga Pogorsari Ciamis

0
Ketpot: Personel Damkar WMK Kawali saat melakukan evakuasi ODGJ
Ketpot: Personel Damkar WMK Kawali saat melakukan evakuasi ODGJ

CIAMIS,FOKUSjabar.id: Petugas Pemadam Kebakaran Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melakukan pendampingan evakuasi terhadap seorang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang meresahkan warga di Dusun Pogorsari, Desa Kawalimukti, Kecamatan Kawali.

Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ciamis, Feri Rochwandi, menjelaskan bahwa laporan dari masyarakat diterima oleh petugas piket sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga: Longsor Ancam SDN 3 Jagabaya Ciamis, Ruang Perpustakaan dan Kelas Retak-Retak

“Kami mendapat laporan adanya ODGJ yang berkeluyuran dan cukup membuat warga cemas. Tim langsung diterjunkan ke lokasi,” ujar Feri.

Setibanya di lokasi, tim Damkar segera berkoordinasi dengan aparat desa dan petugas medis dari Puskesmas Kawalimukti guna menangani proses evakuasi secara aman dan manusiawi.

“Kami berusaha mendekati dengan hati-hati agar yang bersangkutan tidak panik atau mengamuk. Pendekatan persuasif sangat penting dalam situasi seperti ini,” tambahnya.

Setelah beberapa waktu melakukan pendekatan dan koordinasi, petugas berhasil mengevakuasi ODGJ tersebut tanpa insiden yang membahayakan.

“ODGJ berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Puskesmas Kawalimukti untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” ungkap Feri.

Kejadian ini menambah daftar aksi cepat petugas Damkar dalam merespons laporan masyarakat. Tidak hanya terkait kebakaran, tetapi juga pelayanan kemanusiaan lainnya.

(Husen Maharaja)

Persib Bandung Resmi Gaet Frans Putros, Bek Timnas Irak Eks Liga Thailand

0
Foto: Persib umumkan merekrut Frans Putros lewat karangan bunga. (Media officer Persib)
Foto: Persib umumkan merekrut Frans Putros lewat karangan bunga. (Media officer Persib)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Persib Bandung terus memperkuat lini pertahanan menjelang musim 2025/2026. Terbaru, Maung Bandung resmi mendatangkan bek tengah berpengalaman, Frans Dhia Jirjis Haddad alias Frans Putros, pemain Tim Nasional Irak yang lahir di Denmark.

Frans Putros direkrut dengan durasi kontrak selama satu tahun. Ia akan menjadi bagian penting dari skuad Bojan Hodak dalam menatap dua kompetisi besar musim ini: Liga Super Indonesia dan AFC Champions League Two 2025/2026.

Baca Juga: Julio Cesar de Freitas Filho dan Uilliam Barros Reuni di Persib

Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan, menyebutkan kehadiran Putros merupakan bagian dari strategi pelatih untuk memperkuat kedalaman tim, terutama di sektor belakang.

“Kedalaman skuad jadi perhatian utama Coach Bojan. Dengan jadwal padat di dua ajang besar, rotasi pemain berkualitas sangat diperlukan,” jelas Adhitia, Rabu (16/7/2025).

Sebelum membela Persib, Putros menjadi pilar utama Port FC di Liga Thailand. Selama memperkuat klub tersebut, ia mencatatkan 93 penampilan. Dengan kontribusi 5 gol dan 7 assist rekor impresif untuk seorang bek tengah.

Selain di Thailand, karier Putros sebelumnya juga mencakup pengalaman di Liga Super Denmark. Bersama klub-klub seperti Viborg FF, Aarhus GF, Silkeborg IF, dan FC Fredericia. Di level internasional, ia merupakan pemain reguler di skuad Timnas Irak.

Dengan rekam jejak yang solid di liga-liga kompetitif, kehadiran Putros akan menambah kekuatan lini belakang Persib. Sebelumnya lini belakang juga diperkuat nama-nama anyar seperti Patricio Matricardi (Argentina), Julio Cesar (Brasil), serta pemain lokal Alfeandra Dewangga Santosa dan Al Hamra Hehanussa.

“Wilujeng sumping, Frans Putros! Semoga dia bisa memberikan kontribusi terbaik bagi Persib,” ucap Adhitia.

Ia pun mengajak seluruh elemen tim dan Bobotoh untuk bersatu menyambut musim baru dengan semangat juang yang tinggi.

“Sekarang saatnya kita semua manajemen, pemain, dan Bobotoh bersatu membawa Persib meraih prestasi,” tutupnya.

(Arif)

Warga Desa Cimindi Pangandaran Siaga Satu, Enam Ternak Mati Diduga Diserang Hewan Buas

0
Poto: Kondisi kaki kambing bekas di serang diduga binatang buas
Poto: Kondisi kaki kambing bekas di serang diduga binatang buas

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Warga Desa Cimindi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, tengah dilanda keresahan menyusul matinya sejumlah hewan ternak secara misterius. Dalam sepekan terakhir, enam ekor kambing ditemukan tewas di kandang dengan kondisi mengenaskan, diduga kuat akibat serangan hewan buas.

Insiden ini membuat warga setempat menetapkan status siaga satu dan mulai melakukan ronda malam demi melindungi ternak mereka.

Baca Juga: Pembangunan Gedung Bhayangkari Polres Pangandaran Resmi Dimulai

“Saya temukan kambing sudah tergeletak tak bernyawa saat hendak diberi makan. Setelah saya cek, perutnya sobek dan beberapa organ dalam hilang,” ungkap Yaya, warga Desa Cimindi, Rabu (16/7/2025).

Yaya menyebut kejadian serupa terjadi berulang, dan pola luka pada semua ternak hampir sama—bagian perut robek dan isi perut hilang. Ia meyakini bahwa pelaku adalah hewan buas, kemungkinan besar ajag (anjing hutan) atau anjing liar yang kelaparan.

“Ciri-cirinya menunjukkan serangan predator. Kami duga ini ajag yang turun ke pemukiman,” katanya.

Sebagai bentuk kewaspadaan, warga kini melakukan penjagaan secara bergilir, lengkap dengan senapan angin dan alat seadanya. Mereka bersatu untuk menjaga ternak agar tidak kembali menjadi korban.

“Kami tidak tinggal diam. Ini sudah sangat meresahkan dan merugikan warga,” tegasnya.

Menurut laporan kejadian serupa juga terjadi di beberapa desa lainnya di wilayah Kabupaten Pangandaran, memunculkan kekhawatiran akan adanya peningkatan populasi hewan buas yang masuk ke area pemukiman.

Warga berharap Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pangandaran segera turun tangan untuk melakukan investigasi dan memberikan solusi nyata.

“Pemerintah harus segera bertindak. Kalau dibiarkan, kerugian warga akan terus bertambah,” pungkas Yaya.

(Sajidin)

Longsor Ancam SDN 3 Jagabaya Ciamis, Ruang Perpustakaan dan Kelas Retak-Retak

0
Ketpot: Bangunan SDN 3 Jagabaya yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor
Ketpot: Bangunan SDN 3 Jagabaya yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bencana longsor mengancam keselamatan bangunan di SD Negeri 3 Jagabaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis. Akibatnya, ruang perpustakaan dan ruang kelas 4 mengalami keretakan cukup parah, sedangkan dua ruangan lainnya, yakni kelas 5 dan 6, turut terancam terdampak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menjelaskan kerusakan terjadi karena pondasi bangunan tergerus longsor akibat curah hujan tinggi yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut.

Baca Juga: Baznas Kota Padang Studi Tiru ke Ciamis, Kagumi Inovasi Infak Berbasis Desa

“Lokasi sekolah ini berada dekat tebing setinggi dua meter dan panjang delapan meter. Tanah di tebing itu longsor dan menyebabkan pondasi bangunan tergerus,” kata Ani, Rabu (16/7/2025).

Dampak dari tanah yang terus diguyur hujan membuat kondisi ruang perpustakaan menjadi miring dan berpotensi roboh. Tak hanya itu, bangunan kelas lainnya pun kini berada dalam kondisi rawan bahaya.

“Pondasi yang terkikis menyebabkan ruang perpustakaan mulai miring. Situasinya cukup mengkhawatirkan,” lanjutnya.

BPBD Kabupaten Ciamis telah melakukan asesmen awal di lokasi dan hasilnya telah dilaporkan ke pihak terkait, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, untuk segera mendapatkan penanganan lanjutan.

“Kami sudah sampaikan hasil asesmen ke pimpinan dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Penanganan lebih lanjut sedang dibahas,” ujar Ani.

Langkah cepat diharapkan segera dilakukan guna menghindari risiko lebih besar, terutama bagi keselamatan siswa dan guru di lingkungan sekolah.

(Husen Mahraja)

Baznas Kota Padang Studi Tiru ke Ciamis, Kagumi Inovasi Infak Berbasis Desa

0
Keterangan Foto: Ketua Baznas Kabupaten Ciamis, KH Lili Miftah berfoto bersama rombongan Baznas Kota Padang di Depan kantor Baznas Ciamis, Rabu (16/07/2025).
Keterangan Foto: Ketua Baznas Kabupaten Ciamis, KH Lili Miftah berfoto bersama rombongan Baznas Kota Padang di Depan kantor Baznas Ciamis, Rabu (16/07/2025).

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Kiprah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ciamis dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah kembali mendapat pengakuan di tingkat nasional. Terbaru, Baznas Kota Padang melakukan studi tiru ke Ciamis, Rabu (16/7/2025), guna mendalami strategi infak berbasis desa yang terbukti efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Ketua Baznas Kota Padang Yuspardi, mengungkapkan kekagumannya terhadap pendekatan Baznas Ciamis dalam mengoptimalkan potensi infak langsung dari akar rumput.

Baca Juga: Diskominfo Ciamis Dorong Pembentukan PPID Desa Demi Pemerintahan Terbuka dan Responsif

“Pengelolaan infak di Ciamis luar biasa. Manfaatnya sangat terasa, terutama untuk anak-anak dan masyarakat desa. Di Padang, infak masih didominasi dari masjid dan ASN, sekitar Rp18–19 miliar per tahun. Kami ingin mengembangkan pola baru seperti yang diterapkan Baznas Ciamis,” ujar Yuspardi.

Ia menyebut strategi infak desa yang diterapkan Baznas Ciamis sangat terstruktur dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, sehingga menciptakan dampak sosial yang merata.

“Kami tidak ingin kunjungan ini berhenti di sini. Kami harap ke depan bisa terjalin kolaborasi antar-Baznas untuk memperkuat tata kelola zakat di masing-masing daerah,” tambahnya.

Diskusi Intensif

Dalam kunjungan itu, rombongan Baznas Kota Padang yang terdiri atas enam orang tiga pimpinan, satu sekretaris, dan dua staf melakukan diskusi intensif dengan jajaran Baznas Ciamis, menggali praktik terbaik dan inovasi yang telah dijalankan.

Ketua Baznas Ciamis, KH. Lili Miftah, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan program infak berbasis desa di Ciamis merupakan hasil kerja kolaboratif yang sistematis dan konsisten, sehingga menjadi inspirasi nasional.

“Melalui pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang efektif, desa bisa mandiri secara ekonomi. Ini bagian dari ikhtiar membangun keadilan sosial tanpa selalu bergantung pada bantuan eksternal,” jelasnya.

KH. Lili menambahkan bahwa pendekatan infak desa Baznas Ciamis telah menjadi model nasional, bahkan sudah terdokumentasi dalam buku bersama Baznas Pusat dan Baznas DKI Jakarta.

“Banyak daerah telah datang belajar ke sini, termasuk sebelumnya dari Provinsi Jambi. Kami membangun sistem yang benar-benar berjalam, bukan hanya konsep di atas kertas,” tegasnya.

Sejak 2005, penghimpunan dana di Baznas Ciamis terus meningkat pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhannya bahkan melampaui 100 persen, membuka lebih banyak ruang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Semakin besar dana yang terhimpun, semakin luas pula manfaat yang bisa kami berikan. Semangat kami adalah memaksimalkan potensi lokal demi kesejahteraan umat,” tutup KH. Lili.

(Nank Irawan)